PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia seringkali mengalami robekan kapiler halus dan
kadangkadang pemutusan pembuluh darah yang lebih besar. Tubuh harus
mampu menghentkan atau mengontrol perdarahan yang timbul (Corwin,
2001).
Perdarahan adalah hilangnya darah dari sistem sirkulasi/sistem
vaskular. Perdarahan dapat terjadi secara internal maupun eksternal.
Perdarahan internal terjadi ketika darah keluar dari pembuluh darah namun
masih berada di dalam tubuh. Perdarahan eksternal terjadi ketika darah keluar
dari pembuluh darah dan menembus kulit maupun mukosa. Perdarahan dapat
disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik.
Perdarahan yang tidak terkontrol merupakan komplikasi yang jarang
terjadi menyertai perawatan dental. Perdarahan dapat terjadi dan dapat
dihubungkan dengan luka pembedahan, akibat medikasi, atau adanya masalah
sistemik. Perdarahan dapat ringan atau berat dan pada kasus yang paling
buruk dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas yang merupakan keadaan
emergency akut (Bennet dan Rosenberg, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perdarahan?
2. Apa saja macam-macam pendarahan dan cara mengatasinya?
3. Bagaimana teknik menghentikan perdarahan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari perdarahan.
2. Untuk mengetahui macam-macam perdarahan dan cara mengatasinya.
3. Untuk mengetahui teknik menghentikan perdarahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perdarahan
Gangguan perdarahan adalah istilah umum untuk berbagai masalah
medis yang mengarah ke pembekuan darah miskin dan perdarahan terus-
menerus. Dokter juga menyebut mereka istilah-istilah seperti koagulopati,
perdarahan dan gangguan pembekuan darah.
Perdarahan adalah hilangnya darah dari sistem sirkulasi/sistem
vaskular. Perdarahan dapat terjadi secara internal maupun eksternal.
Perdarahan internal terjadi ketika darah keluar dari pembuluh darah namun
masih berada di dalam tubuh. Perdarahan eksternal terjadi ketika darah keluar
dari pembuluh darah dan menembus kulit maupun mukosa. Perdarahan dapat
disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik
Ketika seseorang memiliki kelainan pendarahan mereka
memiliki kecenderungan untuk berdarah lagi. Kelainan dapat
disebabkan oleh cacat pada pembuluh darah atau dari kelainan dalam darah
itu sendiri. Mungkin kelainan pada faktor pembekuan darah atau platelet.
Pembekuan darah, atau koagulasi, adalah proses yang
mengendalikan perdarahan. Berubah darah dari cair ke padat. Ini adalah
proses kompleks yang melibatkan sebanyak 20 protein plasma yang berbeda,
atau faktor pembekuan darah. Biasanya, proses kimia yang kompleks terjadi
menggunakan faktor pembekuan ini untuk membentuk suatu zat yang disebut
fibrin yang berhenti berdarah. Ketika faktor- faktor koagulasi tertentu yang
kurang atau hilang, proses ini tidak terjadi secara normal. Pendarahan
Gangguan Pembekuan Ilustrasi
Penanganan cidera dinilai melalui tingkatan cedera berdasarkan
adanya perdarahan lokal.
1. Akut (0-24 jam)
Kejadian cedera antara saat kejadian sampai proses perdarahan berhenti,
biasanya 24 jam, pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode
ini.
2. Sub-akut (24-48 jam)
Masa akot telah berakhir, perdarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah
lagi. Bila pertolongan tidak benar akan kembali ke tingkat akut, berdarah
lagi.
3. Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pedarahan telah berhenti, kecil kemungkinan kembali ke tingkat
akut, penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baik
masa ini dapat dipersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini
agar tahu kapan harus meminta pertolongan dokter.
6. Perdarahan Kepala
Kulit kepala mempunyai jaringa pembuluh darah yang sangat banyak
jumlahnya. Sehingga luka yang dangkalpun banyak mengalirkan
darah. Perdaran di kepala akan lebih berbahaya jika terjadi di atas telinga
atau di belakang kepala. Tindakan pertolongan:
a) Perhatikan mungkin ada tulang kepala yang retak (perdarahan lawat
telingan dan hidung)
b) Perhatikan pada tulang kepala yang pecah dan mungkin ada
gangguan pada otak. Hentikanlah perdarahan dengan cara menekan
langsung pada luka.
c) Luka ditutup degan kasa steril dan diberi balutan menekan.
Jika tidak ada tanda-tanda patah tulang kepala atau gangguan pada
otak: tekanan langsung pada luka akan lebih berbahaya. Yang
harus dikerjakan ialah: Mencoba menghentikan perdarahan dengan
menekan nadi yang mengalirkan darah ke kulit kepala. Cara melakukannya
yaitu dengan cara menggunakan tiga jari tangan, nadi leher di tekan ke
belakang. Ibu jari tangan yang menekan diletakkan di tengkuk. Jadi nadi
ditekan ke arah ibu jari, jangan ke arah tenggorokan. Nadi yang di tekan
adalah nadi yang terletak pada sisi yang sama dengan tempat perdarahan.
Penekanan dilakukan lebih rendah dari jakun.
Kemudian tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika
terjadi luka terbuka di kepala tanpa disertai patah tulang kepala adalah:
a) Gunting rambut sekitar luka.
b) Bersihkan luka dengan cairan steril
c) Tutup luka dengan kasa steril lalu dibalut
d) Bawa penderita kedokter.
8. Perdarahan di mata
Kelilip yang tajam atau tusukan benda tajam dapat melukai
mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan:Penderita harus
segera diusung ke rumah sakit dengan mata di balut dengan menggunakan
balutan (kasa) steril.
2. Perdarahan Internal
Berbeda dengan perdarahan external, penanganan perdarahan internal
pada korban bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut (Hamidi, 2011):
a. Rest
Korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin
b. Ice
Bagian yang luka dikompres es hingga darahnya membeku. Darah
yang membeku ini lambat laun akan terdegradasi secara alami melalui
sirkulasi dan metabolisme tubuh.
c. Compression
Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat
proses penutupan lubang atau bagian yang rusak pada pembuluh darah
d. Elevation
Kaki dan tangan korban ditinggikan sehingga lebih tinggi dari jantung.
Bawa korban ke rumah saki terdekat untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut