Anda di halaman 1dari 15

NAMA KELOMPOK : VIVI ENDRAWATI

MARIA YASINTA LEMBU

SISKA WIDYAWATI

I’IS FAUZIA

URSULA GRAFILA HAGUR

DINDA OKTI NINGSIH


LAPANGAN PEKERJAAN FARMASIS DAN TENAGA
PROFESI/SPESIALIS

1. Bidang pemerintahan, PBF DAN (BPOM)


2. Bagian industri obat tradisional
3. Pada bidang industri kosmetik
4. Pada bidang apotik
5. Pada bidang laboratorium klinik
PBF (Pedagang Besar Farmasi)
Pedagang Besar Farmasi adalah salah satu fasilitas
distribusi sediaan farmasi. PBF bisa saja membuka
cabang yang disebut PBF cabang di beberapa
tempat asalkan PBF cabang tersebut mendapat
pengakuan dari kepala dinas kesehatan provinsi
setempat dimana PBF cabang tersebut berada dan
PBF cabang juga hanya bisa menyalurkan sediaan
farmasi dalam batas wilayah provinsi
pengakuannya.
PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN IZIN
PBF :

1.PBF dilakukan oleh badan usaha (Baik Perseroan


Terbatas atau Koperasi).
2. Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
3.Memiliki secara tetap apoteker sebagai apoteker
penanggung jawab
4.Komisaris/ dewan pengurus dan direksi/pengurus tidak
pernah terlibat baik secara langsung ataupun tidak
langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-
undangan di bidang farmasi.
5.PBF memiliki surat izin usaha pedagangan (SIUP) dari
departemen perdagangan.
BPOM (BADAN PENGAWASAN
OBAT DAN MAKANAN ) FARMASI
Sejarah BPOM
 Pengaturan di bidang farmasi dimulai sejak didirikannya
(De Dients van De Valks Gezonheid) yang dalam organisasi
tersebut ditangani oleh Inspektorat Farmasi hingga tahun
1964, dilanjutkan oleh Inspektorat Urusan Farmasi sampai
tahun 1967 dan oleh Direktorat Jenderal Farmasi hingga
tahun 1976, dengan tugas pokok mencukupi kebutuhan
rakyat akan perbekalan farmasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut ,
Direktorat Jenderal Farmasi dibantu oleh :
1. Lembaga Farmasi Nasional dengan tugas
melaksanakan tugas pengujian dan penelitian
dibidang kefarmasian.
2. Pabrik Farmasi Departemen Kesehatan.
3. Depot Farmasi Pusat.
4. Sekolah Menengah Farmasi Departemen
kesehatan
FUNGSI BPOM

a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di


bidang pengawa pengawas obat dan makanan.
b) Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan
obat dan makanan;
c) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
Badan POM;
d) Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi pemerintah dan masyarakat
di bidang pengawasan obat dan makanan;
INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

Indonesia merupakan Negara strategis yang


terletak diantara dua benua dan dua
samudera. Kondisi iklim tropis menjadi salah satu
pendukung keanekaragaman hayati Negara
ini. Berbagai macam tanaman dapat tumbuh subur di
alam Indonesia yang luas ini. Termasuk di dalamnya
terdapat tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku
obat. Lahan pertanian yang luas menjadi sarana yang
ideal untuk budidaya berbagai jenis tanaman obat. Di
dukung dengan mayoritas penduduk negara kita
adalah petani.
INDUSTRI KOSMETIK

 CPOB dalam dunia kosmetik merupakan Cara Pembuatan


Obat yang Baik, CPOB merupakan seluruh aspek dalam
praktek yang ditetapkan, yang secara kolektif menghasilkan
produk akhir atau layanan yang secara konsisten
memenuhi spesifikasi yang sesuai, serta mengikuti
peraturan nasional dan internasional. Setiap pabrik
industri farmasi dan kosmetik wajib memiliki sertifikat
CPOB, sertifikat tersebut menandakan produk farmasi baik
obat ataupun kosmetik yang diproduksi oleh suatu industri
farmasi telah memiliki izin edar.
 CPOB bertujuan untuk menjamin obat dibuat
secara konsisten memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya.Ruang lingkup CPOB sendiri
meliputi Manajemen Mutu, Personalia,
Bangunan dan Fasilitas, Peralatan, Sanitasi dan
Hygiene, Produksi, Pengawasan Mutu, Inspeksi
Diri dan Audit Mutu, Penanganan Keluhan
terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk
dan Produk Kembalian, Dokumentasi,
Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak,
serta Kualifikasi dan Validasi.
APOTEK

 Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan


kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi, dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pengertian ini
didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek.
. Pekerjaan kefarmasian menurut UU
Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu meliputi
pembuatan termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
. Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan perlu mengutamakan kepentingan
masyarakat dan berkewajiban menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi
yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin.
Apotek dapat diusahakan oleh lembaga atau instansi
pemerintah dengan tugas pelayanan kesehatan di
pusat dan daerah, perusahaan milik negara yang
ditunjuk oleh pemerintah dan apoteker yang telah
mengucapkan sumpah serta memperoleh izin dari
Suku Dinas Kesehatan setempat.
TUGAS DAN FUNGSI APOTEK

1.Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang


telah mengucapkan sumpah jabatan.
2.Sarana farmasi yang melakukan peracikan,
percampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat.
3.Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi,
meliputi: khasiat, penggunaan, keamanan, bahaya
dan mutu obat.
4.Pelayan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
LABORATORIUM KLINIK

 Dengan pesatnya perkembangan ilmu kefarmasian,


maka farmasis saat ini menempati ruang lingkup
pekerjaan yang makin luas. Beberapa tempat
pekerjaan kefarmasian antara lain adalah di apotek,
rumah sakit, lembaga pemerintahan, perguruan
tinggi, lembaga penelitian, laboratorium pengujian
mutu, laboratorium klinis, berbagai jenis industri
farmasi meliputi industri obat, kosmetik, jamu, obat
herbal, fitofarmaka, nutraseutikal, lembaga
informasi obat serta badan asuransi kesehatan.
Salah satu cabang ilmu/pelayanan kefarmasian
adalah farmasi klinik.

Anda mungkin juga menyukai