4.

SEBUAH KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pendekatan terbaik EDM akan bergantung pada sifat dari tindakan yang diusulkan atau dilemma
etika dan pemangku kepentingan yang terlibat. Sebagai contoh, sebuah masalah yang melibatkan
dampak jangka pendek dan tidak ada eksternalitas mungkin cocok untuk analisi 5 pertanyaan
yang dimodifikasi.

4.1 ringkasan langkah-langkah untuk keputusan etis

Pendekatan dan isu-isu yang telah dijelaskan sebelumnyadapat digunakan secara terpisah atau
dalam kombinasi gabungan untuk membantu dalam mengambil keputusan etis. Terdapat tiga
langkah-langkah untuk menantang keputusan yang diusulkan:

1. Identifikasi fakta dan semua kelompok pemangku kepentingan serta kepentingan yang
mungkin akan terpengaruh.
2. Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka, identifikasi
yang paling penting dan lebih mempertimbangkan mereka dalam analisis.
3. Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepentingan kelompok
pemangku kepentingan.

Menurut American Accounting Association (1993) terdapat langkah-langkah dalam keputusan

etis:

1. Tentukan fakta
2. Menetapkan isu etis
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan, dan nilai-nilai
4. Tentukan alternative
5. Bandingkan nilai-nilai dan alternative serta melihat apakah muncul keputusan yang jelas
6. Menilai konsekuensi
7. Membuat keputusan

Pertanyaan:

Kasus etika : Perokok baik bagi ekonomi

Pendukung gerakan anti merokok bersorak dimusin panas tahun 1997 ketika industry
tembakau AS setuju untuk membayar lebih dari $368,5 miliar AS untuk menyelesaikan tuntutan
hokum yang dibawa oleh 40 negara bagian yang mencari kompensasi biaya pelayana kesehatan
yang berkaitan dengan rokok. Jaksa Agung Misssippi, Mike Moore yang membantu mengatur
kampanye ini menyebutkan fakta tersebut sebagai pencapaian kesehatan masyarkat paling
bersejarah. Namun analisis aktuarial menyatakan bahwa sebanarnya perokok menyimpang sisa
uangnya karena mereka mati dahulu dan mengkonsumsi biaya pelayanan kesehatan lebih sedikit.
Biaya tambahan (pelayanan kesehatan) ini yang mereka bayar setiap kali mereka memakai
uangnya untuk membeli sebungkus rokok.
 Pada tahun 1994, kesaksian dihadapan senat komite keuangan AS menunjukkan bahwa
rata-rata perokok mati lima belas tahun lebih awal disbanding dengan yang bukan perokok.
Sehingga masyarakat yang merokok memakai porsi lebih sedikit dalam biaya pelayanan
kesehatan disbanding bukan perokok. Menurut ahli yang menjadi direktur pusat kebijakan public
dan isu di universitas Denver menyatakan bahwa perokok hanya mampu bertahan melewati dua
penyakit utama sedangkan bukan perokok bisa melewati tujuh penyakit utama yang dideritanya.

Ahli ekonom, Kip Viscusi menyimpulkan bahwa pada dasarnya perokok mensubsidi
biaya pelayanan kesehatan orang yang bukan merokok. viscusi juga menghitung biaya medis
tembakau dengan menambahkan hal-hal seperti persentase harian pasien untuk perawatan kanker
paru-paru dan luka bakar serta kematian yang sebakan oleh kebakaran akibat rokok menyala dan
tergeletak sembarangan. Selain itu juga viscusi juga menghitung berapa banyak tembakau yang
menyelamatkan masyarakat.

Jawab :

1. Apakah yang dapat ditambahkan oleh analisis etika kepada analisis actuarial Viscusi?

Sebenarnya kami sangat setuju dengan apa yang dinyatakan oleh Viscusi mengenai
perokok mensubsidi biaya pelayanan kesehatan orang yang bukan merokok. namun ini
tentu menyebabkan kerugian bagi perokok karena tidak dapat memperoleh subsidi
pelayanan kesehatan dari apa yang mereka bayarkan karena 15 tahun mati lebih dulu
dibandingkan dengan bukan perokok. Akan tetapi kematian para perokok ini dapat
dikurangi bila setiap perokok mulai sadar bahwa merokok itu dapat merusak paru-paru
kita. Selain itu juga peroko hanya bisa melewati dua penyakit utama dalam hidupnya.
Dimana seharusnya perokok bisa hidup lebih lama namun karena dia merokok mungkin
15 tahun mati lebih dahulu karena asap rokok yang penuh dalam paru-parunya.

2. Apakah analisis etika mengubah kesimpulan yang dicapainya? Mengapa?

Ya, karena meskipun rokok tidak baik dilakukan namun pendapatan yang berasal dari
rokok sangat baik untuk penerimaan negara atau ekonomi.