2. Sekuele sensoris
Penglihatan : gangguan visual pada pasien hidrosefalus secara umum disebabkan dari
episode awal dari peningkatan tekanan intrakranial, atau gangguan dari
occulomotorius yang menyebabkan ambliopia fingsional. Gangguan ini terdapat pada
83% anak hidrosefalus. Pada penelitian review sistematis dari kasus pediatrik, persson
dkk menemukan bahwa terdapat penurunan ketajaman penglihatan pada 33% anak
dan atrofi optik 22%(7). Sekuele sensoris, baik pada penglihatan maupun
mendengaaran dapat juga disebabkan oleh meningitis.
3. Kognisi
Banyak orang-orang dewasa yang sebelumnya terkena hidrosefalus pada masa anak-
anak mengalami ganggguan mental yang terlambat.. Hidrosefalus kongenital dan
hidrosefalus post meningitis berhubungan dengan luaran intelektual yang buruk(8).
4. Epilepsi
2% tiap tahun pasien dengan shunt pada hidrosefalus dapat mengalami kejang.
Epilepsi merupakan sekuele dari hidrosefalus akibat komplikasi pembedahan. Insiden
kumulatif pada pasien epilepsi dengan shunt diperkirakan 2% tiap tahunnya(9).
Prevalensi seluruhnya pasien epilepsi dengan hidrosefalus non tumor sebanyak 30%.
Pengalaman penulis 14% pasien mengalami epilepsi dari waktu didiagnosis
hidrosefalus. Insiden kumulatif pasien menjadi epilepsi sebanyak 4% setelah 10 tahun
didiagnosa hidrosefalus dan 9% setelah 20 tahun didiagnosis hidrosefalus. Insiden
epilepsi menjadi lebih tinggi jika ditemukan infeksi setelah shunt(10).
Insiden epilepsi : insiden kumulatif dari epilepsi pada 1897 pasien dengan shunt. Prevalensi
16,2% pada 10 tahun dan 20,8% pada 20 tahun.
DAFTAR PUSTAKA