IV. Post natal: ASI lancar, bayi belum menyusu karena masih dalam
perawatan PICU/NICU.
1
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki : Klien
2
Tgl. 17/12/2011.
Natrium : 137,7 mmol/L
Ion Kalsium : 3,83 mmol/L
Tgl 18/12/2011
Bilirubin total = 14 mg/DL
Bilirubin Direk = 1,22 H mg/DL
Tgl. 20/12/2011.
Bilirubin total = 11,0 H Mg/dl
Bilirubin direc. = 0,89 H Mg/dl
Tgl.23/12/2011.
Bilirubin total = 5,56 H Mg/dl.
Bilirubin direc. = 1.00 Mg/dl
Ureum = 11 Mg/dl.
Creatinin = 0,6 Mg/dl
3
8. Jantung, bunyinya (HR) 144 x/mnt, tidak ada murmur
9. Ekstremitas bergerak lemah, ekstremitas atas dan bawah lengkap dan
tidak ada kelainan
10. Umbilikus normal, tali pusat sudah lepas, tidak ada infeksi tali pusat
11. Genital normal, lengkap lubang vagina dan OUE, labia mayora
menutupi labia minora
12. Anus ada, tidak ada kelainan
13. Kulit berwarna kuning kecoklatan, turgor kulit kering, mukosa mulut
kering
14. Suhu kulit By A 37,50C
4
A. Analisa Data
Data Objektif :
a. Sklera ikterik
b. Bilirubin 11,0 Mg/dL
c. BB lahir 2900 gr
d. BB sekarang 2600gr
Data Objektif :
a. Reflek isap lemah
b. Tangisan bayi lemah
c. Gerakan bayi kurang aktif
Data Obyektif.
a. Neonatus umur 10 hari
b. KU lemah, kesadaran
samnolent.gerak kurang
aktif, tangis lemah.
c. S= 36,5oC N= 100x/mnt,
HR= 40x/mnt
d. Terpasang infus, NGT, O2
B. Diagnosa Keperawatan
5
1. Ketidakefektifan pola makan bayi berhubungan dengan
keterlambatan neurologis.
6
C. Intervensi Keperawatan
7
22-12- Ikterik neonatus b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Phototherapy : neonate
13 penurunan berat badan pemberian ASI efektif, ikterik neonatus teratasi. 1. Meninjau sejarah ibu dan bayi untuk
Dx.2 abnormal Kriteria Hasil : faktor resiko hiperbilirubinemia
Data Subjektif : Ibu Akhir (misal ketidakcocokan Rh atau ABO,
Indikator Awal
pasien mengatakan mata 1 2 3 4 5 polisitemia, sepsis, prematuritas, mal
anaknya kuning. a. Menyusui secara mandiri. 1 presentasi).
Data Objektif : b. Pertumbuhan dan 2 √ 2. Amati tanda-tanda ikterus.
a. Sklera ikterik perkembangan bayi dalam 3. Melaporkan nilai laboratorium untuk
b. Bilirubin 11,0 Mg/dl batas normal praktisi primer.
c. Mengetahui tanda-tanda 2 √
c. BB lahir 2900 gr 4. Instruksikan keluarga pada prosedur
penurunan suplai ASI.
d. BB sekarang 2600 gr fototerapi dan perawatan.
d. Berat badan bayi = massa 3 √
e. S= 36,5oC N= tubuh. 5. Memantau mata untuk edema,
100x/mnt, HR= e. Tidak ada respon alergi 5 √ drainase, dan warna.
40x/mnt sistemik. 6. Tempat fototerapi lampu diatas bayi
f. Tanda-tanda vital bayi 5 √ pada ketinggian yang sesuai.
dalam batas normal. 7. Monitor tanda-tanda vital
Keterangan : 8. Memantau tingkat bilirubin
1 : Ekstrem 4 : Ringan 9. Mengevaluasi status neurologis.
2 : Berat 5: Tidak ada 10. Amati tanda-tanda dehidrasi.
3 : Sedang 11. Timbang BB setiap hari
√22- Resiko Infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Infection control
12-1√3 prosedur invasif diharapkan infeksi tidak terjadi. 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
Dx. 3 Data Subjektif : - Kriteria Hasil : pasien lain.
Data Objektif : Akhir 2. Pertahankan teknik isolasi.
Indikator Awal
a. Neonatus umur 10 hari 1 2 3 4 5 3. Pertahankan lingkungan aseptik
b. KU lemah, kesadaran a. Mengetahui tentang 3 √ selama pemasangan alat.
samnolent.gerak pengetahuan resiko. 4. Tingkatkan intake nutrisi.
kurang aktif, tangis b. Memonitor faktor resiko 3 √ 5. Berikan terapi antibiotik bila perlu.
lemah. dari lingkungan.
c. Memonitor faktor resiko 3 √
c. S= 36,5oC N=
dari perilaku personal.
100x/mnt, HR=
d. Mengembangkan strategi 3 √
40x/mnt. kontrol resiko yang efektif.
8
d. Terpasang infus, NGT, Keterangan:
O2 1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
D. Implementasi Keperawatan
23 Des 2011
J : 09.00. WIB 1. Memonitor kemampuan bayi untuk menghisap 23 Des 2011.
2. Memonitor kemampuan bayi untuk menggapai putting S: -
3. Mendiskusikan pompa ASI kalau bayi tidak mampu menyusu O:
J : 11.00 WIB 4. Memonitor peningkatan pengisian ASI Ku lemah, tangis by A lemah
Oral + ASI/ LLM 2,5 cc/2 jam
BB= 2600 kg.
Sonde (+)
9
24 Des 2011 1. Memonitor kemampuan bayi untuk menghisap
J : 08.00 WIB 2. Memonitor kemampuan bayi untuk menggapai putting 24 Des 2011.
3. Memonitor peningkatan pengisian ASI S: -
O:
KU lemah
TTV : S=36.5oC N=120x/mnt
HR= 40x/mnt.
Reflek menghisap mulai meningkat
Sonde (+)
10
J : 11.30 5. Memonitor tanda-tanda vital hiperbilirubinemia
6. Memantau tingkat bilirubin Mata By. A ikterik
7. Mengevaluasi status neurologis. Bilirubin 11,0 Mg/dL
8. Mengamati tanda-tanda dehidrasi. By. A menangis lemah
9. Menimbang BB setiap hari BB 2750 kg.
Turgor kulit jelek
11
Alinamin F 1 cc
23 Des.2011 23 Des 2011
J: 11.00 WIB 1. Mempertahankan teknik isolasi. S: -
2. Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat. O:
3. Meningkatkan intake nutrisi. KU lemah.
4. Memberikan terapi antibiotik bila perlu. Malas menyusui
NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2 jam
Residu (+)
Muntah (+)
S = 36,5oC N= 100x/mnt HR=
40x/mnt.
Turgor jelek
12
E. Evaluasi
2 S: -
O:
13
BB 2750 kg.
KU lemah,
Tidak terdapat factor resiko hiperbilirubinemia
Mata By. A ikterik
Bilirubin 11,0 Mg/dL
By. A menangis lemah
BB 2750 kg.
Turgor kulit jelek
A:
Akhir
Indikator Awal
1 2 3 4 5
a. Menyusui secara mandiri. 1 √
b. Pertumbuhan dan 2 √
perkembangan bayi dalam
batas normal
c. Mengetahui tanda-tanda 2 √
penurunan suplai ASI.
d. Berat badan bayi = massa 3 √
tubuh.
e. Tidak ada respon alergi 5 √
sistemik.
f. Tanda-tanda vital bayi 5 √
dalam batas normal.
Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Mengamati tanda-tanda ikterus.
Melaporkan nilai laboratorium untuk praktisi primer.
Memantau mata untuk edema, drainase, dan warna.
Meletakkan tempat fototerapi lampu diatas bayi pada ketinggian yang sesuai.
Memonitor tanda-tanda vital
Memantau tingkat bilirubin
Mengaamati tanda-tanda dehidrasi.
Menimbang BB setiap hari
14
3 S: -
O:-
KU lemah.
Malas menyusui
NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2 jam Residu (+)
Muntah (+)
S = 37oC N= 120x/mnt HR= 40x/mnt.
Turgor jelek
A:
Akhir
Indikator Awal
1 2 3 4 5
a. Mengetahui tentang 3 √
pengetahuan resiko.
b. Memonitor faktor resiko 3 √
dari lingkungan.
c. Memonitor faktor resiko 3 √
dari perilaku personal.
d. Mengembangkan strategi 3 √
kontrol resiko yang efektif.
Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Mempertahankan teknik isolasi.
Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
Meningkatkan intake nutrisi.
Memberikan terapi antibiotik bila perlu.
15