Anda di halaman 1dari 11

NOTULEN RAPAT

SOSIALISASI BIMBINGAN POKJA ADMIN


DAN PEMBEDAAN TUGAS POKJA DENGAN
RUMAH SAKIT KARTINI
MOJOSARI-MOJOKERTO

MOJOSARI, 2010
Nomor : 179/ Akr-RSK / IX / 2011 Mojokerto, 25 September 2011
Lampiran : -
Perihal : Undangan

Kepada
Yth.
Rekan-rekan Pokja Admin
Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam silaturrahim di sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan


Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita dalam rangka mengemban amanah dan tugas kita, amin.
Selanjutnya, kami mengharap kehadiran Saudara nanti pada :

Hari / Tanggal : Senin, 26 September 2011


Pukul : 12.30 wib
Tempat : R. Akreditasi RS Kartini Mojosari Mojokerto
Acara : Sosialisasi Bimbingan Pokja Admin
Rapat Kerja Tim Akreditasi RS Kartini

Demikian atas perhatian dan kehadirannya di sampaikan terima kasih.

Wallahul muwaffiq illa aqwamith thoriq


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Direktur
RS Kartini

(dr. H Eddie Poespito)


NOTULEN RAPAT SOSIALISASI BIMBINGAN POKJA ADMIN
RUMAH SAKIT KARTINI

Hari : Senin
Tanggal : 26 September 2011
Pukul : 12.30 wib
Tempat : R. Akreditasi RS Kartini

I. Rapat dibuka dan dipimpin oleh Dr. Rachmad Walujo pada pukul. 12.30 Wib
II. Rapat dihadiri oleh :
1. Dr. H Eddie Poepito
2. Dr. Rachmad Walujo
3. Hernandani H, SE, MM, Ak
4. Kholili Ferdyansah, SE
5. Agus Prastyono, SE
6. Sumantri, S Kep Ners

III. Pembahasan Rapat :

Penjelasan umum untuk rumah sakit :

1. Akreditasi rumah sakit bukan hanya mengakreditasi Tim akreditasinya tetapi mengakreditasi rumah
sakit. Karena itu agar akreditasi berhasil maka perlu ada komitment dari pemilik RS, Pimpinan RS dan
seluruh karyawan RS..
2. Akreditasi untuk administrasi dan manajemen bukan akreditasi TU/Sekretariat-nya/bagian umum RS
tetapi manajemen RS secara menyeluruh. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan akreditasi
administrasi dan manajemen perlu ada keteribatan dari unit-unit pelayanan.
3. Dalam mempersiapkan dokumen agar mengikuti alur PDCA (Plan,Do, Check, Action), misalnya
kegiatan diklat  ada pengelola diklat, ada program/kerangka acuan, laporan kegiatan/bukti-bukti
kegiatan, ada analisa/rekomendasi, ada tindak lanjut
4. Program agar disusun dengan sistematika sbb :
 Pendahuluan
 Latar belakang
 Tujuan, umum dan khusus
 Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
 Cara melaksanakan kegiatan
 Sasaran
 Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
 Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

5. SOP agar menggunakan format baku sesuai yang tercantum dalam pedoman penyusunan dokumen
akreditasi. Kotak-kotak di dalam SOP : tanggal terbit, nomer revisi, nomor SOP agar diisi lengkap.
6. Dokumen evaluasi  bisa berbentuk laporan, bisa berbentuk notulen rapat.
7. Kebijakan dan program yang ada di administrasi dan manajemen merupakan kebijakan dan program
induk rumah sakit sehingga merupakan kebijakan dan program acuan bagi pokja lainnya. Contoh :
kebijakan dan program diklat, kebijakan dan program mutu.
8. Pada waktu pelaksanaan survei, rumah sakit agar menyiapkan 3 ruangan untuk tempat kerja surveyor.
Akreditasi 5 pelayanan perlu 3 ruangan..
9. Protap-protap dan dokumen pendukung sesuai yang tercantum pada CP (cara pembuktian) agar
disiapkan di ruang kerja surveior. Usahakan agar semua dokumen sudah tersedia di ruangan tersebut,
jadi tidak perlu ada yang keluar masuk ruangan untuk mencari dokumen-dokumen lainnya.. Pada
waktu survei ada yang menjadi presentan (biasanya Ka pokja/sekretaris pokja), ada yang mondar-
mandir untuk mengambil dokumen di ruang kerjanya. Siapkan petugas untuk pengetikan dan
konseptor yaitu apabila surveior minta kekurangan-kekurangan seperti misalnya SK, perubahan
protap,dll
10. Tahun 2009 telah keluar UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU no 44 tahun 2009
tentang RS  Setiap SK yang keluar tahun 2010, mengingatnya memakai UU yang baru, jangan UU no
23 tahun 1992 tentang kesehatan.
=======================================================================

S.P REKOMENDASI
St I Falsafah dan tujuan
S1P1 Ada konsistensi antara visi, misi dan tujuan RS dengan program kgiatan yang dilaksanakan.
Rekomendasi :
 Visi dan misi RS (+)
 SK Pemilik RS tentang penetapan Visi, Misi RS (+)
 SK Direktur tentang penetapan kebijakan untuk melandasi dan mendukung
bagaimana dan dengan cara apa visi dan misi dapat dicapai. Contoh kebijakan ini
antara lain ketetapan dalam :
 bidang SDM  Lihat di S3 P2 (+)
 keuangan (tariff,dll)  Lihat di S5 P3 (+); Tarif  lihat di S P2 (catatan : tarif
agar di SK kan SK Dir/Sk Yayasan)
 peningkatan mutu pelayanan  Lihat di S7 P1 (+)
 pengembangan pelayanan unggulan, dll  Lihat di Pokja Yanmed S6 P1
 Susun program-program untuk mencapai visi dan misi
 Program kerja bisa berbentuk :
 Renstra
 Rencana tahunan/program tahunan (+)

 Program-program agar dilengkapi kerangka acuan/TOR dengan format sebagai


berikut :
 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Tujuan Umum dan Khusus
 Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan
 Cara melaksanakan kegiatan
 Sasara
 Skedul (jadwal) Pelaksanaan kegiatan
 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
 Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

 Bukti evaluasi dan laporan pelaksanaan program

Catatan :
Lakukan evaluasi program kerja 2011 untuk semester I  melihat realisasi progam kerja.
Program yang telah dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni  dievaluasi 
sudah dilaksanakan belum, hambatan, kendala, dll.
Dokumen evaluasi bisa berbentuk tabel  kolom 1) no, kolom 2) materi/keg yang
dievaluasi 3) hasil evaluasi 4) rekomendasi
S1 . P2 Masyarakat mengetahui keberadaan RS dan pelayanan yang tersedia
Rekomendasi :
- RS harus menyediakan informasi tentang :
 pelayanan yang tersedia,
 unit kerja yang memberikan pelayanan,
 biaya pelayanan/tarif  SK sendiri (+)
 jadwal/waktu memberikan pelayanan,
 nama-nama dokter yang memberikan pelayanan,
 tata cara memperoleh pelayanan,
 tata tertib RS, hak & kewajiban pasien dan pengunjung.

 Catatan :
Buat SK Dir yang isinya : pelayanan yang tersedia, unit kerja yang memberikan
pelayanan, nama-nama dokter yang memberikan pelayanan, tata cara
memperoleh pelayanan (data dari profil RS dan atau buku informasi), dll

- RS harus mempunyai unit kerja yang mengelola informasi  urusan


marketing/humas ; Cacatan : uraian tugas agar ditambah : memberikan informasi,
penjelasan,penyuluhan kepada pasien, pengunjung dan masyarakat.  kemudian
uraian tugas di stabilo.
- Brosur-2/leaflet
- Evaluasi pelaksanaan kegiatan  melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
pemberian informasi kepada pasien, pengunjung dan masyarakat lainnya.
Std 2 Administrasi dan Pengelolaan
S2 . P1 Pemilik menetapkan struktur organisasi RS
Rekomendasi :
- SK Pemilik RS tentang penetapan struktur organisasi RS (+)
- Uraian tugas. (+)
- Unit kerja yang harus ada dalam struktur organisasi :
 Unit kerja yg mengelola SDM (+)
 Diklat (-)  yang ada Tim diklat
 Keuangan (+)
 Pemeliharaan/perbaikan fasilitas/teknik (+)
 Bidang keperawatan (+)
 Rekam medis (+)
 Farmasi (+)
 Pelayanan medis/penunjang medis (+)  pelayanan medis terdiri dari : IGD,
URJ, URI, KO, Kamar bersalin; penunjang medis terdiri dari unit farmasi,
radiologi, laboratorium, gizi, rehabilitasi medis/fisioterapi.
 Komite medis (+)
 Sub-2 komite/panitia (+)
 Kerumahtanggaan (+) logistik dan kebersihan dan pertamanan
 Keamanan (+)
 Instalasi rawat inap (+)
 Instalasi rawat jalan (+) terdiri dari poli umum, poli gigi dan poli spesialis. 
yang dicantumkan di struktur organisasi RS hanya unit rawat jalannya saja. Di
organisasi Unit rawat Jalan baru diuraikan poli umum,poli gigi dan poli spesialis
 Instalasi gawat darurat
 Instalasi penunjang lainnya.

- Evaluasi terhadap struktur organisasi (menilai efektivitas dan efisiensi organisasi) 


apakah ada pekerjaan yang belum tertampung, apakah ada duplikasi pekerjaan, dll 
dokumen bisa notulen rapat; bila RS membentuk Tim evaluasi -> dokumen laporan
Tim.
S2 . P2 Pemilik menetapkan hospital bylaws
Rekomendasi :
- SK Pemilik RS penetapan HBL RS. HBL harus mengatur 3 unsur pokok dari entitas RS
yaitu pemilik, pengelola RS dan SMF  Catatan : SK Pemilik (+)
Saran :
HBL agar di edit disesuaikan dengan Sikon RS  Badan Pengawas, Komite Penasehat
Penugasan Staf Medis, Badan Pengurus KSU RS.

- Bukti sosialisasi HBL kesemua unit di RS (-)  Dokumen sosialisasi adalah : undangan,
absensi, materi (power point HBL)
S2 . P3 Hubungan kerja sama antara Pimpinan RS dengan pihak ketiga diadakan berdasarkan
piagam tertulis
Rekomendasi :
- SK penunjukan staf RS/unit kerja yang diberi tugas untuk mengkoordinasikan,
memantau dan melaporkan implementasi kerja sama, membuat evaluasi dan
rekomendasi. Jumlah staf/unit kerja yang ditunjuk diserahkan ke masing-masing RS.
- Saran : tetapkan petugas/unit kerja yang melakukan monev dan membuat laporan
pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga.
- Dokumen perjanjian kerja sama :
 Pendidikan  misalnya dengan Akademi Keperawatan , FK,
sekolah/akademi lainnya, lembaga riset, dll  (+)
 Pelayanan  Asuransi Kesehatan, Perusahaan, RS lain dll  (+)
 Pemasok  pengadaan obat, pengadaan makanan, pengadaan alkes,
dll  (+)
 pemasok (suplier) maupun perorangan.

- Evaluasi, Rekomendasi, Tindak lanjut  bisa berbentuk tabel.

S2 P4 Direktur RS menetapkan unit kerja dan penanggung jawab untuk mengelola program
Keselamatan Pasien RS
Rekomendasi :
- SK Direktur tetang pembentukan unit kerja dan penanggung jawab program
KPRS
- Uraian tugas (+)
- Kerangka acuan program aksi (+)  Perbaiki, penannggung jawab Komite KPRS
- Evaluasi dan tindak lanjut program aksi (-)

Std 3 Staf dan Pimpinan


S3 . P1 Pemilik menetapkan pimpinan RS
Rekomendasi :
- SK pengangkatan Direktur oleh pemilik RS
- Curiculum viate Direktur RS  izasah S-1, ijazah S-2, sertifikat pelatihan-pelatihan
S3 . P2 Kebijakan tentang sumber daya manusia ditetapkan pimpinan rumah sakit
Dokumen yang harus disiapkan :
- Kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM mulai dari
 rekruitmen pegawai, (+)
 seleksi, (+)
 pengangkatan, (+)
 penggajian, (+)
 pembinaan, (+)
 penetapan pola ketenagaan  yang baru ada untuk bidang keperawatan.

- Evaluasi terhadap kinerja SDM secara keseluruhan dengan menggunakan


criteria dan tatalaksana tertulis, jelas dan diketahui oleh semua pegawai (-)
- Rekomendasi dan tindak lanjut sesuai hasil evaluasi kinerja
Std 4 Fasilitas dan Peralatan
S4 . P1 Sarana dan prasarana rumah sakit harus memenuhi persyaratan yang mengacu pada
peraturan perundangan dan standar K-3
Rekomendasi :
- Perijinan sarana, prasarana dan peralatan (SPP) yang harus ada
1) Ijin mendirikan gedung (+)
2) Ijin penggunaan bangunan (Khusus DKI)
3) Ijin berdasar undang-2 gangguan
4) Rekomendasi Dinas Pemadam Kebakaran (+)
5) Deepwell (untuk DKI Jaya)
6) Ijin pemakaian lif  alat (-)
7) Ijin Instalasi Listrik (+)
8) Ijin Pemakaian mesin diesel (+)
9) Ijin Instalasi Petir (+)
10) Ijin pemakaian boilet  alat (-)
11) Ijin penggunaan alat radiasi (-)
12) Ijin pengolahan limbah (-)
13) Ijin membangun RS  Ijin mendirikan RS
14) Ijin operasional RS (+)

- Program pemeliharaan untuk setiap jenis sarana prasarana dan peralatan (+)
- jadwal pemeliharaan, (-)
- jenis pemeriksaan yang dilakukan, (-)
- keterangan tentang kondisi SPP (-)
- SOP perbaikan rutin (-)
- SOP perbaikan cito/diluar jam kerja (-)
S4 .P2 Tersedia rambu, marka, petunjuk yang mudah dan jelas terbaca oleh setiap orang di
berbagai tempat dalam lingkungan rumah sakit
Yang harus disiapkan -
- Papan peta atau biill board yang memuat denah/peta RS (+)
- Rambu, marka dan petunjukyang harus dapat terbaca jelas dengan jarak
minimal 10 meter,
- Rambu, marka dan petunjuk yang minimal di jalan menuju :
 IGD (+),
 Tempat rawat jalan  belum lengkap,
 rawat inap,
 apotik,
 kamar jenazah  fasilitas (-)
 laboratorium,
 radiology,
 jalan masuk untuk pasien,
 tempat pendafaran,
 counter penerangan,
 tempat pembayaran,
 tempat parkir kendaraan,
 daerah terlarang untuk pasien/pengunjung

Catatan : rambu-rambu agar difoto


Std 5 Kebijakan dan Prosedur
S5 . P1 Masalah Mediko Legal dan Etik di RS dikelola sesuai perauran perundangan yang
berlaku.
Dokumen yang harus disiapkan :
- Struktur organisasi yang menangani etik dan medico legal yang berbentuk
panitia, komite etik yang diberi fungsi dan tugas membahas dan membuat
rekomendasi tentang menangani masalah ML dan Etik yang timbul. (+)
- Ketentuan mengelola masalah ML dan etik  kebijakan, tata cara, SOP. (-)
- Bukti pelaksanaan kegiatan untuk menangani etik dan ML  risalah
penanganan kasus yang terjadi berikut rekomendasinya. (-)
- Bukti sosialisasi.yang teratur (-)

S5 . P2 Komunikasi selalu diselenggarakan di lingkungan RS


Dokumen yang harus ada :
- SK Direktur tentang penetapan jadwal rapat :
 Rapat Direksi
 Rapat koordinasi,
 Direktur RS dengan Komite Medik
 Direktur RS dengan Bidang/Bag
- Undangan rapat/edaran  Yang tanda tangan sesuai jenis rapatnya.
- Notulen dan laporan rapat
- Absensi
- Bukti telah dibuat rekomendasi dan tindak lanjut. Rekomendasi rapat bisa
tertuang didalam laporan rapat sedangkan tindak lanjut adalah merupakan
tindak lanjut dari rekomendasi tersebut. Sebagai contoh rekomendasi dari rapat
adalah perlu dibuat SOP maka bukti tindak lanjutnya adalah adanya SOP
- Notulen rapat bisa berbentuk tabel  kolom 1) masalah, kolom 2) keputusan
rapat, kolom 3) rekomendasi 4) PIC = person in charge = penanggung jawab =
yang menindaklanjuti rekomendasi.
S5 . P3 Manajemen keuangan ditetapkan untuk menjamin pelayanan dikelola secara efisien
Rekomendasi :
- Pedoman menyusun anggaran (petunjuk, criteria dan langkah-langkah untuk
menyusun anggaran operasional/rutin dan anggaran investasi.  Langkah-2
waktu penyusunan (kapan mulai usulan dari unit ke Keuangan, keuangan ke
DiR, kemudian dari DiR ke Yasasan); Standar-standar biaya.
- Analisis keuangan --> rate of return on investment, current ratio atau ratio-2
lainnya.
- Perhitungan biaya satuan (-)
- Hasil audit keuangan  internal audit dan eksternal audit  Laporan audit.
S5 P4 Ditetapkan bahwa Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib memberi
pendidikan kepada pasien tentang kewajibannya terhadap RS.
Rekomendasi :
 Membuat kebijakan tentang DPJP (+)
 Bukti DPJP telah melaksanakan tugasnya  ada cacatan di RM (-)
 Saran : buat formulir RM untuk mendidik pasien tentang kewajibannnya. 
bentuk formulir hampir sama dengan formulir rencana pelayanan. Pendidikan
pasien meliputi :

1. memberi informasi yang benar, jelas dan jujur.


2. mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga.
3. engajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7. memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

 Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjutnya  Ambil sample


minimal 30 dokumen RM kemudian dilihat apakah formulir tersebut sudah diisi
oleh dokter atau belum.
S5 P5 Ditetapkan koordinasi pelayanan dan transfer informasi antar profesi kesehatan untuk
mendukung program KPRS
Rekomendasi :
- SK Direktur tentang kebijakan koordinasi dan transfer informasi di semua unit
kerja  Kebijakan antara lain setiap memindahkan pasien wajib memberitahu
kepasen
- Atas rekomendasi Komite Medis, pimpinan RS menetapkan :
 Alur dan tata laksana konsul antar profesi dan atau antar DPJP  Saran :
SOP Konsul agar dibuat.
 Format dan isi lembar konsul dan jawaban konsul (+)
 Alur dan tata laksana perpindahan pasien dari satu unit pelayanan ke unit
pelayanan lain, seperti dari poli ke rawat inap, dari rawat inap ke ICU
 Menjelaskan kepada pasien perihal keperluan konsul, perpindahan pasien
dari satu unit pelayanan ke unit pelayanan lain  Cek SOP keperawatan.
 Membuat catatan jelas di berkas Rekam Medis adanya konsul, perpindahan
pasien, penjelasan yang telah diberikan, keberatan pasien (jika ada)

- SOP/Juklak tentang koordinasi dan transfer informasi


- Evaluasi terhadap pelaksanaannya  Ambil RM minimal 30 RM, lihat RM
apakah perpindahan pasien sesuai ketentuan.

Std 6 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan


S6 . P1 Program pendidikan dan pelatihan pegawai tdikelola dengan efisien
Skor 5 = Ada unit kerja yang mengelola diklat, ada program diklat terstruktur dan
lengkap, sasaran program tercapai 70 %
Yang harus disiapkan :
- unit organisasi diklat (+)  perbaiki.  dibawah Kaur tidak boleh Ka sub bag.
- Program diklat yang meliputi :
- program orientasi pegawai baru  program diklat
- program pelatihan pegawai rumah sakit (medis, perawat, tenaga kesehatan
lainnya dan non medis), program pendidikan.
- Diklat meliputi diklat administrasi/penjenjangan dan diklat teknis profesi 
SASARAN PROGRAM DIKLAT 70 % DARI JUMLAH SEMUA PEGAWAI YANG ADA DI
RS.
- Bukti pelaksanaan kegiatan diklat untuk 70 % pegawai
- Evaluasi terhadap pelaksanaan program diklat  perbaiki.
- Rekomendasi dan tindak lanjut
S6 P2 Unit diklat menyelenggakan penilitian berkala dengan topic khusus
“ Keselamatan Pasien RS “
Yang harus disiapkan RS :
 Ada unit kerja diklat (+)
 Ada pelatihan KPRS yang dilengkapi dengan kerangka acuan, dilaksanakan
untuk pgawai lama dan baru dan didalam pelatihan diadakan simulasi
kepimpinan dan kerjasa tim dalm melaksanakan KPRS (-)
 Pelaksanaan teratur sesuai jadwal (-)
 Evaluasi terhadap isi program pelatihan  perbaiki.

Std 7 Evaluasi dan Pengendalian Mutu


S7 . P1 Pemilik dan pimpinan RS bertanggung jawab untuk mendorong budaya dan upaya
peningkatan mutu
Yang harus disiapkan
- Penetapan/penunjukan organisasi yang mengelola upaya peningkatan mutu
rumah sakit  komite mutu RS, dilengkapi dengan uraian tugas. Juga agar
diuraikan hubungan komite tersebut dengan panitia mutu kedokteran yang ada
di bawah komite medis dan sub bagian mutu yang ada di unit keperawatan
(hubungannya adalah koordinasi)  (+)  Tim mutu agar dibuatkan SK sendiri.
- Program peningkatan mutu yang ditetapkan pimpinan RS
- Kerangka acuan dari masing-masing kegiatan upaya mutu tersebut.
- CATATAN : Paling sedikit harus ada 2 program peningkatan mutu yaitu :
 Evaluasi Kepuasan Pasien dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berturut-
turut  humas RS
 Pengumpulan dan analisis terhadap Indikator Klinik
1. Angka pasien dengan dekubitus  Keperawatan.
2. Angka kejadian Infeksi Karena Jarum infuse  Keperawatan.
3. Angka keterlambatan pelayanan pertama gawat darurat
4. Angka infeksi luka operasi (Perawatan
5. Angka kejadian Penyulit/Infeksi karena transfusi darah
6. Angka kematian ibu karena sepsis

- Laporan kegiatan
- Evaluasi pelaksanaani program, rekomendasi dan tindak lanjut hasil evaluasi

S7 . P2 Dilakukan secara teratur penilaian terhadap penggunaan sumber daya di rumah sakit
Yang harus disiapkan :
- SK penetapan pejabat/unit yang melakukan evaluasi sumber daya  SPI (-) 
SK Dir
- Program evaluasi keuangan, SDM dan aset rumah sakit.
- Grafik barber johnson dengan analisis, rekomendasi dan tindak lanjut (+)
- Ratio keuangan yang lazim digunakan (-)
- Perhitungan beban kerja untuk menetapkan pola ketenagaan di beberapa unit
tertentu  dilengkapi
S7 P3 Ditetapkan sistem pencatatan, pengumpulan, pelaporan data kejadian tidak diharapkan
(KTD)
SKor 5 : Ada system yang berlaku di seluruh unit kerja dan sudah dilaksanakan disertai
adanya evaluasi dan analisis dari data KTD

Rekomendasi :
 Ketetapan Direktur RS tentang system pencatatan dan pelaporan KTD 
mengacu buku pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien PERSI 2008
 Dokumen laporan KTD
S7 P4 Tersedia informasi tentang hasil analisis masalaha kejadian “Kejadian Nyaris Cedera”
atau (near Miss) dan “Kejadian Sentinel atau Sentinel Event)
Yang harus disiapkan :
 Data KNC dan analisanya
 Data Kejadian sentinel dan analisanya  bila kejadian sentinel (-)  laporan
nihil.
 Hasil analisa telah disosialisasikanke semua unit kerja terkait dengan program
KPRS

IV. Daftar hadir : Terlampir


V. Kesimpulan
1. Pihak Rumah Sakit segera membentuk Badan Diklat, Komite Medik, Satuan Pengawas
Intern, Mediko Legal, Tim Mutu dan KPRS, dikarenakan terpisah dengan kerja Pokja
Admin.
2. Pokja Admin diharapkan memulai kegiatan penyusunan dokumen.
PERENCANAAN UNTUK RAPAT BERIKUTNYA:
Hari : Jum’at
Tanggal :
Tempat : Aula RS Kartini Mojosari
Tema :

Anda mungkin juga menyukai