Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

KELOMPOK III :

1. Sri Rohayati (08170100139)


2. Dea Rahmayanti (08170100140)
3. Moh. Irham (08170100161)
4. Lilis Sri Lestari (08170100142)
5. Diah Febrianti (08170100143)
6. Emalavika (08170100145)
7. Nellius (08170100177)
8. Sri Wahyuni (08170100147)
9. Sri Sarini (08170100146)
10. Eka Meriani (08170100157)
11. Erna Yunita (08170100152)
12. Syaiful Rahman (08170100266)
13. Eka Prana (08170100164)
14. Ade Ari Satri (08170100175)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

TAHUN 2018
PEMBAHASAN

A. Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Halusinasi


1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien
dengan gangguan jiwa.Pasien merasakan sensasi berupa
suara,penglihatan,pengecapan,perabaan atau penghidupan tanpa stimulasi nyata.(Budi
Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi
sensori yang tidak sesuai dengan relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-
suara yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca
indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh
psikotik, gangguan fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015).
2. Tujuan
Tujuan Umum :
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Tujuan khusus:
a. Pasien dapat mengenal halusinasi
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.

3. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Sabtu , 03 November 2018
Jam : 09.00
Tempat :
4. Metode
Diskusi dalam kelompok
5. Media dan alat
a. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK
b. Whiteboard
c. Spidol
d. Formulir / jadwal kegiatan
e. Contoh obat
6. Setting tempat

F
P P
P
P

CL

P
P
P F P

OP

Keterangan Gambar

L : Leader

CL : Co Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pasien

OP : Operator
7. Pembagian tugas
a. Peran Leader
 Memimpin jalan nya kegiatan
 Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
 Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
 Memberi respon yang sesuai dengan perilaku pasien
 Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
 Memberi reinforcmen positif pada klien
 Menyimpulkan kegiatan
b. Peran Co Leader
 Membantu tugas leader
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
 Mengingatkan leader tentang kegiatan
 Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Peran Observer
 Mengobservasi jalan nya acara
 Mencatat jumlah klien yang hadir
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
 Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
 Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas
 Membuat laporan hasil kegiatan
d. Peran fasilitator
 Memfasilitasi jalan nya kegiatan
 Memfasilitasi klien yang kurang akyif
 Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
 Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam / luar kelompok
8. Peran Pasien
Kriteria Pasien :
a. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi,waham,ilusi
b. Klien dengan gangguan stimulasi persepsi : halusinasi sudah dapat berinteraksi dengan
orang lain
c. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktifitas
d. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
9. Proses Keperawatan
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I : Mengenal Halusinasi

A. Tujuan
1. Klien mengenal halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekwensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila mengalami hakusinasi
B. Setting
1. Kelompok berada diruang yang tenang
2. Klien duduk melingkar
C. Alat
1. Spidol
2. Papan tulis white board
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
E. Langkah – langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi,yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : Terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi : Terapis menanyakan perasaan peserta hari ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2. Terapis menjelaskan aturan main
- Masing-masing klien memperkenalkan diri dengan menyebutkan
nama,nama panggilan
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,harus meminta izin
pada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan terapis).Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan,dimulai dari klien yang berada disebelah kiri terapis,searah jarum
jam.
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan ,yaitu masing – masing
klien membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami dengan
menceritakan :
1. Isi halusinasi
2. Waktu terjadinya halusinasi
3. Frekwensi halusinasi
4. Perasaan yang timbul saat mengakami halusinasi
c. Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara berurutan dimulai
dari klien yang berada disebelah kiri terapis seterusnya bergiliran searah jarum
jam.
d. Saat seorang klien menceritakan pengalaman hausinasi, setelah cerita selesai
terapis mempersilakan klien lain untuk bertanya sebanyak-banyaknya 3
pertanyaan.
e. Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapat giliran.
f. Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasiny, terapis memberikan pujian.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1. Terapis menganjurkan kepada peserta jika mengalami halusinasi segera
menghubungi perawat atau teman lain.
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien,kegiatan TAK berikutnya yaitu
belajar mengontrol halusinasi
2. Terapis membuat kesepakatan dengan klien waktu dan tempat TAK
berikutnya
F. Evaluasi dan dokumentasi

Menyebut Menyebut Menyebut


No Nama klien Menyebut isi waktu situasi perasaan
halusinasi terjadi terjadi saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1

Keterangan :

Dilakukan :1
Tidak dilakukan :0
STIMULASI TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

Pengorganisasian :
1. Nama klien peserta TAK
Pasien 1 (P1) : Nellius
Pasien 2 (P2) : Erna
Pasien 3 (P3) : Ema
Pasien 4 (P4) : Eka Frana
Pasien 5 (P5) : Sri Wahyuni
2. Leader (L) : Sri Rohayati
3. Co Leader (CL) : Syaiful
4. Fasilitator
Fasilitator 1 (F1) : Lilis
Fasilitator 2 (F2) : Diah
Fasilitator 3 (F3) : Eka Meriana
Fasilitator 4 (F4) : Ade
Fasilitator 5 ( F5) : Sri Sarini
5. Observer : Irham, Dea
6. Penulis scenario dan Perlengkapan

Skenario :
“Suatu hari di Ruang Cendrawasih, RSJ X akan dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok pada
klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan.” (posisi melingkar,
duduk di kursi masing-masing kecuali leader dalam posisi berdiri dan observer
mengamati dari luar)
Leader : “Assalamu’alaikum wr. wb.”
Seluruh peserta : “Wa’alaikum salam wr. wb.”
L : “Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Sri Rohayati , bisa dipanggil
dengan suster Sri, disini saya akan bertugas sebagai pemimpin pada kegiatan kita
hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan kita hari ini, saya ingin berkenalan
terlebih dahulu dengan Bapak Ibu sekalian. Dimulai dari sebelah kanan saya
terlebih dahulu.”
CL : “Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Syaiful bisa dipanggil Pak Ipul. Pada
kesempatan kali ini saya bertugas sebagai wakil ketua pada kegiatan kita hari
ini.“
F1 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Lilis bisa dipanggil suster Lilis. Saya
adalah fasilitator dari Tn. Nellius. Terima kasih.”
F2 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Diah bisa dipanggil Suster Diah, saya
adalah fasilitator dari Ny. Erna. Terima kasih.”
F3 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Eka Meriana bisa dipanggil suster Ana.
Saya adalah fasilitator dari Ny. Ema Terima kasih.”
F4 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Ade Ari bisa dipanggil Pak Ade, saya
adalah fasilitator dari Tn. Eka Frana. Terima kasih.”
F5 : “ Nama saya Suster Sarini, Biasa dipanggil Suster Iin, saya adalah fasilitator dari
ny. Sri Wahyuni
P1 : “Nama saya Nellius biasa dipanggil Ius, Hobinya shopping.”
P2 : “Nama akyu Erna biasa dipanggil Ena…E-N-A, Hobi akyuu jalan-jalan.”
P3 : “Saya Ema biasa dipanggil Em, Saya suka menyanyi.. la.la.laa.laaaa.”
P4 : (Dengan gaya cool dan sedikit ketus) “Perkenalkan nama saya Eka Frana panggil
saya Frana.. hobi saya membaca .”
P5 : “ Nama saya Sri Wahyuni, dipanggil Uni hobby saya makann ..,,hhhhmmmmm “
L : Oke, baiklah..semua telah memperkenalkan dirinya masing-masing.
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari inii?”
All :”Alhamdulillah… baik sus..”
L :”Bapak/ibu sekalian tujuan kegiatan hari ini yaitu mengenal halusinasi. Dalam
kegiatan ini ada beberapa aturan yang harus kita taati bersama, yaitu jika ada
yang ingin meninggalkan kegiatan harus meminta izin kepada saya selaku leader.
Kegiatan ini berlangsung selama 45 menit, setiap peserta mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir. Dapat dimengertibapak/ibu?”

All :”Ya..sus”
L :”Bapak/ibu tahu ga halusinasi itu apa?”
P1 :”halusinasi itu apa yah? ehm gtw sus.. hiihiiii,, (halusinasi..halusinasii..)
P2 :”halusinasi itu klo akyuu gaya-gaya gitu di depan kameraa (sqambil bergaya
sendiri di depan semua )
P3 :”iiihhh.. bukan tau!!!!! halusinasi itu..kalo ada bayangan gitu bukan sus??
P4 : halusinasi itu..ehhmm…. eheemm… eheem… ehmmm…. Ehmmm.. halusinasi
itu… ehmmm
P5 : “ halusinasi ituuu, kalo kita makan ada orang sebelah kita “
L :”baguuss,,hampir tepat jadi halusinasi itu adalah klo kita melihat sesuatu tapi
orang lain ga melihatnya seperti itulah halusinasi.” Coba nyonya Ira pernah ga
ibu melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa melihat?”
P1 :”ooh pernah sus, saya pernah liat anak kecil lagi duduk halaman belakang
rumah, terus saya bilang ke dia kenapa duduk disana sendirian. Terus ada teteh
saya dibelakang, dia nanya ‘ibu, nuju nyarios sareng saha?’ terus saya jawab ‘ eta
teh, aya budak leutik calik diditu..terus teteh saya bilang ‘aduh eneng da teu aya
budak leutik calik diditu’. Besoknya saya ngelihat lagi sus.. ada anak itu lagi
mojok di ruang tamu, tapi kata suami saya ga ada orang disana. Udah berapa
kali saya melihat anak kecil itu sampai saya berkenalan,ngobrol-ngobrol
gituu..tapi ga tahu kenapa, suami saya langsung membawa saya kesini”
L :”Terus gimana perasaan bapak waktu melihat anak kecil itu?”

P1 :”saya suka sama anak kecil itu, sus.. anak itu lucu, saya kan udah lama mau
punya anak lucu kayak anak itu.” Tapi semua orang dirumah saya pada merasa
aneh dan ga suka gitu.
L :”oh begitu.. Coba sekarang kita dengarkan cerita dari pak Eka Frana ?”
(Pak Eka terdiam)
F4 : “Pak Eka ayo ceritakan ke kita semua tentang halusinasi bapak”
(Pak Eka geleng-geleng)
F4 : “Tidak apa-apa Pak. Ceritakan saja. Kita semua yang ada disini tidak akan
menceritakan cerita bapak kepada orang lain.”
P4 : “yakin?” (dengan nada ketus)
F4 : “Iya pak, percaya sama kita rahasia bapak terjamin kerahasiannya. Benar kan ya
Bapak Ibu sekalian?”
Semua peserta : “iyaa…Benar”
P4 : “Jadi gini, waktu saya lagi sendirian di kantor, waktu saya lembur, saya melihat
ada seorang teman yang sangat baik, dia mau membantu saya menyelesaikan
pekerjaan saya.”
(menundukkan muka)
Leader : ’’kalo boleh tau seperti apa orangya?’’
P4 : ”orangnya seumuran saya, dia dengan setia membantu pekerjaan saya, disaat
semua orang sudah pada pulang, dia selalu menemani saya, sehingga saya tidak
merasa sendirian.” Tapi,lama kelamaan saya merasa takut sendiri.
Leader : ”kalau boleh tau, apa yang menyebabkan bapak menjadi takut?”
P4 : “Dia awalnya setia menemani saya bekerja..tapi lama kelamaan..dia menuntun
saya keluar gedung, dan seolah-olah mengajak saya untuk terjun dari atas
gedung. Sehingga ada satpam yang melihat saya dalam keadaan ketakutan dan
gelisah. Sehingga keluarga saya juga membawa saya kemari.
L : ”Kapan biasanya bapak melihat orang tersebut?”
P4 : ”Awalnya pas lagi dikantor sewaktu saya lembur, sus. Saya pusing banyak
banget kerjaan di kantor sampai-sampai istri marah-marah ke saya katanya saya
gak memperhatikan keluarga.” (terlihat gelisah, duduk tertunduk diam). Tapi
sampai sekarang, orang itu terus ngikutin Saya. Tuh dia ada di samping Pak Ade.”
F4 : “Di samping saya? (menoleh ke belakang). Saya tidak melihat ada siapa-siapa di
samping saya. Suster Sri, apa Anda melihat ada seseorang di samping saya?”
L : “Saya juga tidak melihat ada seseorang di sana.”
ALL : “iya, ga ada orang kok... Ga ada tuh...”
P4 : “Tapi saya lihat…”
L : ”Baiklah. Bapak Frana tenang ya… Tidak usah takut. Tidak ada yang melihat
seseorang di samping Pak Ade seperti yang Pak Frana ceritakan. Sekarang kita
dengarkan cerita dari ibu Ema. Silakan Bu Ema.”
P3 : ”Cerita apa, Sus?”
F3 : ”Cerita tentang pengalaman halusinasi ibu?”
P3 : ”Ooo...yang bisa melihat cowok ganteng banget, sus. Bilangnya sih dia suami
saya. Kalau kemana-mana ngikutin saya terus, sus. Saya sih percaya aja abis
ganteng banget, sus.
L :”Cowok itu ngomong sesuatu gak, bu?”
P3 :”Gak, sus. Dia Cuma senyum aja. Saya tanya apa senyum terus.”
L :”Kapan biasanya bapak melihat cowok itu?”
P3 :”Setiap pulang kerja suka melihat cowok itu lagi duduk di ruang tamu. Awalnya
saya kaget kirain ada maling eh ternyata cowok itu. Kalau ngada kerjaan di
rumah. Lagi nyantai, sus. Tiba-tiba cowok itu ada disebelah saya.”
L :”Bagaimana perasaan ibu saat melihat cowok itu?”
P3 :”kaget awalnya, ini cowok darimana. Tapi akhirnya seneng juga ada yang
nemenin.”
L :”ya, sekarang giliran ibu Ena untuk cerita. Silahkan, bu.”
P2 :”apa? Cerita apa bu kepala?”
L :”Apakah ibu sering melihat bayangan-bayangan ?”
P2 :”hmmm…bayangan? Saya ga liat bayangan, Sus. Tapi saya suka melihat ada
seorang cewek seumuran saya,udah kayak sahabat saya sendiri.”
L :”oh..emang dimana ibu suka melihat nya?”
P2 :”itu sus… dia berdiri di belakang suster. Sedang senyum melihat kita semua
disini”.
ALL :”(melihat ke arah belakang suster kepala)” mana? Mana? Kok saya ga liat…
(ekspresi pasien masing-masing dan fasilitator menenangkan pasien nya)
P2 : “iihh,, itu ada.. ituuu.. mata kalian dimana sih, kok ga bisa liat sahabat aku yang
cantik itu…”
F2 : “Bu Ena tenang yaa.. (menenangkan pasien). Coba ibu jelaskan kembali seperti
apa orang yang ibu lihat?”
P2 : “itu sus, dia temen aku dari sebelum aku masuk kesini, dia pake baju merah,
rambutnya panjang, dan selalu senyum sama aku…”
F2 : “Ibu Ena, saya tidak melihat orang atau siapapun seperti yang ibu ceritakan.
Begitupun rekan-rekan yang lainnya.”
L : “Oke, baiklah.. semua harap tenang ya.. ”Ternyata pengalaman bapak/ibu
sangat menarik dan dari sana kita dapat mengambil pelajaran. Terima kasih
untuk bapak/ibu yang sudah menceritakan pengalamannya. Tepuk tangan untuk
kita semuanya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa para peserta
mengalami halusinasi penglihatan, dimana halusinasi itu ada yang melihat anak
kecil dan melihat laki-laki, bahkan ada yang menyuruh melukai diri sendiri. Dan
halusinasi terjadi pada saat klien sedang berada di rumah, kantor, pada saat
sendirian. Sebagian besar dari peserta merasa takut, senang, kaget, bingung, dan
gelisah. Ya bapak/ibu apakah sejauh ini ada yang ingin ditanyakan?”
All :”tidaaak..”
L :”baiklah, sebelumnya saya ingin bertanya bagaimana perasaan bapak/ibu
setelah mengikuti kegiatan ini? Mangga Bapak Rossi.”
F4 :”Pak Frana, bagaimana perasaannya Pak?”
P4 :”ooh,saya? Hmmmm...lega sus.”
F1 :”Pak Nellius, gimana perasaannya?”
P1 :”seneng aja sus.”
F2 :”ya, Bu Erna gimana perasaannya?”
P2 :”Saya takut, si cowok itu masih suka ngeliatin.”
F3 :”ibu Ema bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini?”
P3 :”Alhamdulillah, suster...legaaaa pisan.”
L :”ya alhamdulillah kegiatan hari ini sudah selesai, mari kita tepuk tangan untuk
semua. Bapak/ibun sudah tau halusinasi itu apa, jadi seandainya hal itu terjadi
lagi harap bapak/ibu melapor kepada suster yang sedang bertugas. Minggu
depan kita akan mengadakan kegiatan seperti ini lagi namun dengan tema yang
berbeda. Apakah bapak/ibu bersedia mengikuti kegiatan selanjutnya?
All :”baik, sus..”
L :”iya jadi minggu depan itu temanya tentang cara mengontrol halusinasi, jam
10.00 di tempat ini. Dan sekian kegiatan hari ini, mohon maaf bila ada kesalahan.
Terima kasih atas partisipasi bapak/ibu. Assalamu’alaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai