Sindrom HELLP adalah gangguan organ hati dan darah yang terjadi pada
kehamilan. Sindrom ini sering dikaitkan dengan preeklampsia. Sindrom HELLP
dapat mengancam nyawa dan biasanya terjadi setelah kehamilan memasuki usia
20 minggu.
Sindrom HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis (H) yaitu kerusakan sel darah
merah, Elevated liver enzyms (EL) yaitu peningkatan produksi enzim hati akibat
gangguan pada sel hati dan Low Platelet (LP) yaitu jumlah platelet atau trombosit yang
terlalu rendah, sehingga mengganggu proses pembekuan darah.
Beberapa gejala lain dari sindrom HELLP termasuk pembengkakan di tangan, tungkai, atau
wajah, kenaikan berat badan yang berlebihan dan tiba-tiba, perdarahan spontan tanpa pencetus,
mengalami gangguan pencernaan, penglihatan terganggu, dan sakit saat bernapas juga dirasakan.
Sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika ibu hamil menunjukkan gejala-gejala tersebut.
Namun jika usia kehamilan masih kurang dari 34 minggu, langkah medis yang akan dilakukan
dokter sebelum memutuskan terminasi kehamilan dilakukan, meliputi:
Tirah baring (bed rest) dan perawatan di rumah sakit agar kesehatan ibu dan janin dapat
terpantau dengan baik.
Transfusi darah, dalam hal ini transfusi trombosit, untuk pasien sindrom HELLP dengan jumlah
trombosit yang terlalu rendah dan berisiko menimbulkan perdarahan.
Pemberian kortikosteroid untuk mempercepat pematangan paru-paru bayi sebelum lahir agar
dapat berfungsi dengan baik setelah lahir.
Pemberian magnesium sulfat guna mencegah terjadinya eklamsia.
Pemberian obat penurun tekanan darah.