Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

“FINGERPRINT FORMS”
DI RUANG MELATI 2 RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Anak

Oleh:

Retno Hastuti
Datik Wahyuningsih
Santika P
Tulus Dwi H

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
“FINGERPRINT FORMS”

A. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan keadaan krisis pada anak saat sakit dan
dirawat di rumah sakit sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan rumah
sakit (Wong, 2009). Hospitalisasi merupakan pengalaman mengancam ketika
anak menjalani hospitalisasi karena stressor yang dihadapi dapat
menimbulkan perasaan tidak aman (Apriany, 2013).
Anak-anak sangat rentan ketika menghadapi situasi yang membuatnya
stres. Hal ini dikarenakan kemampuan koping yang digunakan oleh anak-
anak belum berkembang secara matang (Utami, 2014). Saat anak sakit dan
dirawat di rumah sakit, anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan
asing dan baru yaitu rumah sakit. Kondisi tersebut menjadi faktor stressor
bagi anak. Meskipun anak berada di rumah sakit tetapi masih tetap diperlukan
stimulasi tumbuh kembang untuk membantu anak tagar mampu
menyelesaiakan tugas perkembangannya sehingga tidak mengganggu proses
tumbuh kembang anak selanjutnya (Santorck, 2007).
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh hospitalisasi pada
anak yaitu salah satunya dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, media yang unik untuk
memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, keterampilan berkomunikasi,
perkembangan emosi, keterampilan sosial, keterapilan pengambilan
keputusan dan pengembangan kognitif pada anak-anak (Muhtih, 2015). Pada
prinsipnya terapi bermain digunakan untuk menjadi media bagi anak untuk
mengalihkan perhatiannya dari aktivitas yang berlebihan namun tidak
bermanfaat, melatih dan melakukan tugas satu per satu, melatih anak
menunggu giliran dan mengalihkan sasaran agresivitas.
Ruang Melati 2 merupakan salah satu ruang perawatan anak yang ada
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Ruang Melati II memiliki 1 ruangan
khusus untuk bermain anak yang di rawat di ruang Melati II. Sasaran terapi
bermain ini adalah anak-anak yang di rawat di bangsal tersebut yang berumur
4 tahun sampai 6 tahun. Terdapat anak yang menderita penyakit anemia,
leukimia, thalasemia, dan lain-lain.
Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak terutama anak yang
mengalami kecemasan, maka kelompok akan mengadakan terapi bermain
fingerprint forms yang diperuntukkan untuk anak usia 4 tahun sampai usia 6
tahun yang dirawat di ruang Melati 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Kelompok berharap dengan diadakannya terapi bermain ini, dapat
meminimalkan dampak dari hospitalisasi.
Melihat dari beberapa penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk
melaksanakan terapi bermain yang berjudul fingerprint forms “permainan
stempel dengan jari tangan dan pelepah pisang”. Setelah anak mengikuti
terapi bermain, diharapkan kecemasan yang dialami anak akan berkurang,
bahkan tidak timbul lagi. Dinamika secara psikologis akan tergambar selama
anak bermain dengan terapi fingerprint forms, dapat melampiaskan yang
dapat membuat anak-anak merasa senang, dengan membuat sidik jari dengan
menekan jari-jari mereka pada pad cap, menempelkan di atas kertas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak kecemasan pada anak
2. Tujuan Khusus
- Menyalurkan energi anak
- Mengembangkan kreativitas anak
- Meningkatkan motivasi anak
- Meningkatkan kognitif anak
- Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena penyakit dan
dirawat
- Menurunkan tingkat kecemasan pada anak

C. Karakteristik Peserta
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Anak usia 5 tahun- remaja
b. Anak yang mengalami kecemasan, marah, frustasi, maupun agresi
karena lingkungan rumah sakit
c. Laki-laki atau perempuan
d. Suhu tubuh 36ºC -37ºC
e. Tidak bedrest
2. Kriteria Eksklusi
a. Anak yang tidak bersedia ikut bermain
b. Anak yang dalam kondisi kegawatan
c. Anak yang terpasang alat-alat invasive seperti NGT, kateter, dan selang
oksigen
D. Media
No Bahan Jumlah
1. Kertas folio 4 buah
2. Spidol 4 buah
3. Kaca Pembesar 1 buah
4. Plepah pisang 10 irisan
5. Cat warna 1 box

E. Metode Permainan
Jenis permainannya adalah fingerprint forms “bermain stampel
menggunakan jari tangan dan plepah pisang”. Permainan ini dilakukan pada
anak usia 5-15 tahun. Dengan rasio pasien : perawat adalah 5 : 1 Lama
waktunya 32 menit.

Waktunya permainan ini adalah selama 15 menit. Metode dilakukan


dengan langkah-langkah:
1. Mengajak anak untuk mendiskusikan tentang orang, benda atau tempat.
Daftar hal – hal yang telah di diskusikan.
2. Mengajak anak membuat sidik jari dengan menekan jari-jari mereka pada
pad cap kemudian menempelkan di atas kertas, dan ringan bergulir jari
dari satu sisi ke lainnya atau,
3. Anak menempelkan plepah pisang yang sudah diwarnai diatas kertas
sehingga membentuk sebuah gambar.
4. Mengajak anak untuk melihat setiap sidik jari menggunakan kaca
pembesar.
5. Mengajak anak menggunakan spidol untuk membuat pola dari sidik jari
mereka.

F. Setting Tempat
1. Hari/Tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat: Ruang bermain Melati II RSUD dr. Moewardi Surakarta

Keterangan :

: Fasilitator/observer : Peserta

: Leader : Orang Tua Peserta

G. Rencana Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subyek Terapi


1. Persiapan 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan anak dengan
keluarga
2. Proses - Menjawab salam
a. Membuka proses terapi 25 menit - Memperkenalkan diri
bermain dengan mengucap - Mengajak anak
salam, memperkenalkan diri bermain bersama
b. Menjelaskan kepada anak dengan antusias dan
dan keluarga tentang tujuan dan mengungkapkan
manfaat bermain perasaannya
c. Menjelaskan cara bermain
d. Mengajak anak bermain
e. Mengevaluasi respon anak
dan keluarga
3. Penutup 2 menit Memperhatikan dan
a. Menyimpulkan menjawab salam
b. Mengucapkan salam

H. Susunan Pelaksana
1. Leader merangkap sebagai observer: Tulus Dwi H
Tugas:
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator: Retno hastuti, Datik Wahyuningsih, Santika P
Tugas:
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung.
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi kepada peserta
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak
3. Observer merangkap sebagai fasilitator: Retno hastuti, Datik
Wahyuningsih, Santika P
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota
kelompok terapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain.
d. Memberikan penilaian terhadap terapi
bermain
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Ruangan sudah siap pada satu hari sebelum dilakukan terapi bermain
b. Alat-alat yang digunakan sudah lengkap pada satu hari sebelum
dilakukan terapi bermain
c. Pembimbing akademik dan CI lapangan sudah dikoordinasi satu hari
sebelum kegiatan dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
a. Anak memperkenalkan diri didepan teman-temannya
b. Anak dapat menggambar suatu bentuk pola dengan menggunakan jari
ataupun plepah pisangsesuai dengan kesukaan anak atau dengan pola
yang sudah disediakan kelompok
c. Anak menyatakan senang dan puas setelah dilakukan terapi bermain
oleh perawat.

CONTOH PERMAINANAN
DAFTAR PUSTAKA

Apriany, D. (2013). Hubungan antara Hospitalisasi Anak dengan tingkat


Kecemasan Orang Tua . Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journa of Nursing) Volume 8, No 2 Juli, 92-104.

Hart, R., Mather, P.L., Slack, J.F., Powell, M.A. (2012). Therapeutic Play
Activities for Hospitalized Children. USA: Mosby Year Book.
Muhtih, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Santorck, J. W. (2007). Perkembangan Anak Edisi 11. Jakarta: Erlangga.

Utami, Y. (2014). Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak. Jurnal


Ilmiah WIDYA , 9-20.

Wong, D. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai