Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Diabetes

Diabetes adalah perubahan menetap dalam sistem kimiawi tubuh yang mengakibatkan
darah mengandung terlalu banyak gula. Penyebabnya adalah kekurangan hormon insulin.
Hormon adalah unsur kimia yang dibuat oleh tubuh (dalam hal ini pankreas) dan dilepas ke
dalam aliran darah untuk digunakan oleh bagian tubuh yang membutuhkannya. Ada orangnya
sama sekali tak dapat menghasilkan insulin seperti pada tipe 1. Namun pada tingkat 2, mungkin
insulin hanya diproduksi sedikit, dan respon tubuh terhadap hormon itu menurun. Ini disebut
kekebalan insulin.

Penyebab Diabetes
Gula dalam darah yang berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati.
Sebagian disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk energi. Insulin bentuknya unik, menempel
dalam wadah-wadah khusus pada permukaan sel sel di seluruh tubuh. Dengan cara demikian,
insulin membuat sel-sel sari gula dari darah dan mencegahnya untuk menghancurkan protein dan
lemak. Hanya hormon insulin yang dapat menurunkan gula darah dengan berbagai cara, yakni :
1. Dengan meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati berbentuk glikogen.
2. Dengan menjaga hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
3. Dengan merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
Mekanisme lain di dalam tubuh bekerja sama dengan insulin untuk mempertahankan
tingkat gula darah yang tepat. Jadi, insulin adalah satu-satunya zat di dalam tubuh yang dapat
menurunkan tingkat gula darah, sehingga jika suplainya berkurang, seluruh sistem tidak
seimbang lagi. Setelah makan tidak ada yang mengerem penyerapan gula dari makanan,
sehingga tingkat gula dalam darah meningkat
Jika konsentrasinya melebihi tingkat tertentu, gula mulai keluar dari darah ke dalam
urine. Infeksi, seperti sistitis (radang kandung kemih) dan Sariawan dapat lebih cepat
berkembang jika urin manis, karena kuman kuman berkembang lebih cepat.
Akibat lain naiknya gula darah adalah buang air kecil lebih sering, sebab kelebihan gula
dalam darah disaring keluar oleh ginjal dengan mengeluarkan lebih banyak garam dan air.
Kelebihan produksi urin ini disebut poliuria, yang merupakan gejala awal diabetes. Jika tidak
segera diobati, penderita akan mengalami dehidrasi dan kehausan. Seperti dijelaskan diatas,
selain mengatur gula darah, insulin juga mencegah turunnya berat badan dan membantu
membuat jaringan tubuh. Maka orang yang gagal atau kurang menghasilkan insulin biasanya
akan kehilangan berat badan.
Beratnya gejala dan kapan penyakit ini berkembang bisa berbeda tergantung tipe diabetes
yang anda Derita.

Pengelolaan
Tujuan umum pengelolaan Diabetes Melitus ialah memulihkan kekacauan metabolik
sehingga segala proses metabolik kembali normal yang sekaligus berarti mencegah, atau
memperlambat, munculnya komplikasi. Ketidakoptimalan diet dan berat badan, ketidakteraturan
berolahraga, serta kebiasaan merokok telah terbukti sebagai mengganggu metabolisme itu.
Gangguan ini semakin parah manakah komplikasi mikro dan makro vaskuler telah terjadi.
Tujuan ini pada kenyataannya tidak mudah diketahui sebab setiap orang mempunyai pola
kegiatan yang khas. Pola kerja kuli bangunan dan truk berbeda dengan pegawai administratif,
dan tidak sama dengan penjaga malam. Karena itu, pengobatan dm jangan sekali-kali dipukul
rata, tetapi harus dinilai kasus perkasus. Singkatnya pengelolaan diabetes harus mengedepankan
pendekatan individual.
Beberapa faktor yang masih diperhitungkan dalam gaya pendekatan seperti ini ialah
kesukaan dan ketidaksukaan pasien (misalkan terhadap jenis makanan tertentu), pemahaman
tentang penyakit yang tengah dialami, serta kemampuan Penanganannya. Orang tua yang
divonis tidak akan berusia lama tentu tidak bergantung pada organisasi profesi penganjur.
American Diabetes Association menekankan perbaikan hba1c serta kadar glukosa puasa dan
postprandial, tetapi tidak menganjurkan pemantauan rutin gula darah postprandial ini.
Sementara itu, American College Endocrinology (ACE) bersama-sama dengan American
Association Of Clinical Endcronologist (AACE) sangat menekankan pentingnya pengawasan
kadar glukosa termasuk kadar glukosa 2 jam Postprandial.
Pengobatan gigi medis dan olahraga merupakan inti pengobatan DM tipe 2. Prinsip ini
dianut, mengemudikan obat antidiabetes, karena olahraga bermanfaat untuk mengendalikan
berat badan, mengurangi risiko kardiovaskuler, serta menambah kenyamanan psikologis, di
samping memperbaiki fungsi sel-sel beta dan kepekaan insulin. Selain itu pengobatan gizi medis
dan olahraga juga terbukti mumpuni dalam perlambatan onset DM tipe 2. Mendahulukan
pemberian Aduh berarti mengalihkan Tian pasien dari kegunaan olahraga dan diet.
Meskipun demikian, pemberian ada pada pertemuan pertama dengan diabetes menjadi
perlu manakala kadar gula darah menjulang tinggi tak terkendali dan tanda-tanda awal
komplikasi telah tampak. Penyuntikan insulin menjadi keharusan jika diabetes yang dihadapi
kemungkinan besar mengidap DM tipe 1. Bagi diabetes tipe 2 yang kebetulan tengah hamil,
atau mengalami ketosis, atau hyperglycemia berat, suntikan insulin bagaikan “Dewa Penolong”.
Pengobatan Gizi Medis PGM
Pengobatan gigi medis ialah upaya pertama penanganan DM tipe 2 bersama sama dengan
olahraga. Tujuan utama PGM bagi semua diabetes ialah:
1. Mencapai dan mempertahankan status metabolik yang optimal, seperti :
A. Kadar gula darah yang bermanfaat untuk mencegah komplikasi.
B. Profil lipid dan lipoprotein yang berpengaruh pada penyusutan risiko penyakit
mikrovaskuler.
C. Tekanan darah yang berdampak pada pereduksian resiko penyakit pembuluh darah.
2. Mencegah dan mengobati penyakit kronis diabetes serta memodifikasi asupan zat gizi dan
gaya hidup setepat sehingga obesitas, dyslipidemia, penyakit jantung dan pembuluh darah,
hipertensi, dan nefropati dapat dicegah dan diobati.
3. Memperbaiki derajat Kesehatan melalui pemilihan makanan sehari dan olahraga.
4. Menata kebutuhan gizi perorangan dengan mempertimbangkan selera, budaya, dan gaya
hidup, termasuk harapan dan kemauan pasien untuk berubah.
Khusus bagi diabetes Tipe 1 yang berusia muda, PGM diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan akan energi dalam jumlah tepat agar pertumbuhan dan perkembangan dapat
berlangsung normal. Sembari memadukan suntikan insulin dengan pola kegiatan fisik dan
kebiasaan bersantap. Sementara bagi diabetes tipe 2 usia muda, upaya khusus ini ditunjukkan
untuk mengubah kebiasaan makan dan kegiatan fisik yang dapat mereduksi resistensi insulin
serta memperbaiki status metabolik.
Bagi mereka mempunyai risiko DM, PGM dirancang untuk mengurangi risiko dengan
jalan mendorong pasien untuk kegiatan fisik serta mengajarkan cara memilih santapan yang
dapat menurunkan berat badan, atau setidaknya mencegah pertambahan berat badan. Bagi
lansia, PGM dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kejiwaan. Janin dan bayi sehat
merupakan tujuan PGM bagi wanita hamil dan menyusui.
Secara rinci, tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: mencapai dan mempertahankan
berat badan ideal, setidaknya berat badan batas bawah dari rataan berat terhadap tinggi badan.
Menurunkan berat badan diabetes tipe 2 yang obes. Menjaga keberlangsungan pertumbuhan
fisik yang normal jika pengidapnya masih anak-anak. Menyiapkan gizi yang adekuat selama
hamil dan menyusui jika sang Ibu telah memutuskan untuk menyesuaikan bayinya kelak.
Memperbaiki kadar glukosa dan lemak darah hingga mencapai, atau setidaknya mendekati,
nilai normal. Seandainya pasien diobati dengan insulin, akan lebih baik jika nilai glukosa dalam
urin tidak sampai negative, glukosa urine yang bernilai negatif masyarakat bahwa episode
hypoglycemia akan terjadi. Mengatur dan mempertahankan waktu makan, termasuk jajan,
secara tepat agar tidak terjadi lonjakan kadar gula darah pada diabetes Tipe 1. Mencegah,
mengobati, atau memperlambat timbulnya berbagai penyakit, seperti hipoglisemia,
hyperglycemia, nefropati, hipertensi, neuropati otonom, dan gangguan kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai