Anda di halaman 1dari 12

SKALA PENGUKURAN DAN JENIS INSTRUMEN PENELITIAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Hendi Lumban Gaol (160204015)

DOSEN PENGAJAR :
NS. RINCO SIREGAR, S.Kep, MNS

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan karunia Nya sehingga saya bisa meyelesaikan tugas Metodologi Penelitian dengan
judul “SKALA PENGUKURAN DAN JENIS INSTRUMEN PENELITIAN”.
Dalam penyusunan makalah ini saya mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari
berbagai puhak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami.

Saya Menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,03 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah……………………..………………………. 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Defenisi Skala pengukuran………………………………………. 2
2.2 Macam-Macam Skala Pengukuran………………………………. 2
2.3 Defenisi Instrument Penelitian…………………………………... 4
2.4 Jenis-Jenis Instument Penelitian………………………………… 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 8
3.2 Saran …………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapai berbagai keilmuan,
penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah. Awal dari sebuah penelitian adalah
adanya sebuah problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan sangat kompleks,
semenjak adanya dunia sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, untuk
mencari solusi (jalan keluar) masalah, dengan demikian diperlukan penelitian secara logis,
sistimatis, dan empiris, sebagai pencerahan untuk mengetahiu kebenaran ilmiah.
Dewasa ini metode ilmiah merupakan komandan terdepan yang dipercayai banyak manusia
dalam mengungkap atau menemukan berbagai fenomena di alam semesta. Hasil kebenaran melalui
metode ilmiah telah dirasakan manfaatnya bagi manusia baik di bidang teknologi, sains, maupun
bidang lainnya.

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan


data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik, peneliti akan lebih banyak menjadi
instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah
variabel yang akan diteliti. Instrumen Penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.

1.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Skala Pengukuran Penelitian
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis Instrument Penelitian

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa Itu Skala Pengukuran ?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Instrument Penelitian?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Defenisi Skala Pengukuran

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur,


karenadiperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk
mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas
dalam satuan mg. Meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm,
dan akan menghasilkan data kuantutatif panjang dengan satuan mm.
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya
berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap,
sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap

2.2 Macam-Macam Skala Pengukuran

1. Skala nominal
Skala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah
karakteristik dengan karakteristik yang lainnya.

Skala nominal adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau
pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama
sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya menunjukkan perbedaan
kualitatif (Uhar suharsaputra, 2012:72). Adapun ciri-ciri dari skala nominal adalah:

a) Kategori data bersifat mutually exclusive (salign memisah).

b) Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang). Hasil perhitungan
dan tidak ditemui bilangan pecahan. Angka yang tertera hanya lebel semata. Tidak
mempunyai ukuran baru. Dan tidak mempunyai nol mutlak.

2. Skala ordinal
Skala ini adalah pengukuran yang mana skala yang digunakan disusun secara runtut
dari yang rendah sampai yang tinggi. Skala ordinal sekala yang diurutkan dari jenjang yang
lebih tinggi sampai skala yang terendah atau sebaliknya.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data
memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik
khusus yang dimilikinya.

3. Skala interval
Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain
dengan bobot nilai yang sama, sementara menurut (Uhar) dalam bukunya, metodologi
penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, menjelaskan bahwa skala interval adalah skala
pengukuran yang mana jarak satu tingkat dengan yang lain sama. Ciri-ciri dari skala ini
menurut Uhara ada lima :

a) Kategori data bersifat saling memisah.


b) Kategori data memiliki aturan yang logis.
c) Kategori data ditentukan sekalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.
d) Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.
e) Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam sekala (tidak punya nilai nol absolut).

4. Skala rasio.

Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak.
Dengan demikian sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat.

SKALA SIKAP
Skala ini hanya digunakan untuk mengukur sikap, perkembangan ilmu sosiologi dan
pisikologi yang banyak menggunakan ini untuk khusus mengukur sikap. Beberapa skala
sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social antara lain
:

1. Skala likert
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah sepesifik
dijelaskann oleh peneliti. Yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Kemudian
dijabarkan melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indicator yang
dapat dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang
berhubungan dengan variabel penelitian (Iskandar, 2009:83). Penyataan atau pernyataan tadi
kemudian direspon dalam bentuk skala likert, yang diungkapkan melalui kata-kata misalnya
; setuju, sangat setuju, tidak pasti, tidak setuju, sangat tidak setuju.
2. Skala guttuman
Skala guttaman menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, yaitu ya-tidak,
postif-negatif, tinggi-rendah, yakin-tidak yakin, setuju-tidak setuju, dll.

3. Semantic defentrial.
Skala differensial digunakan untuk mengatur sikap perbedaan simantik, responden
untuk menjawab pernyataan dalam satu garis kontinum yang bertentangan yaitu positif
negative. Data yang diperoleh biasanya data interval yang digunakan untuk mengukur sikap
seseorang atau kelompok (Iskandar, 2009:84) .

Skala ini berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas-
dingin, baik-buruk, dll. Karakteristik bipolar mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang
terhadap objek :

a) Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik satu objek

b) Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak.

c) Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan satu objek

4. Rating scale
Berdasarkan ketiga skala semua data yang diproleh adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan. Sedangkan rating scale adalah data mentah yang didapar berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam model rating scale responden tidak
akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, tapi menjawab dari jawaban
kuantitatif, dengan demikian raing scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran
sikap saja.

2 .3 Defenisi Instrument Penelitian

Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data yang lazim adalah
menggunakan intrumen. Dalam menjalankan penelitian data merupakan tujuan utama yang
hendak dikumpulkan dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas
dari penelitian. Menurut (Arikunto, 1995:177), ‘’instrumen penelitian adalah sesuatu yang
penting dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian.’’

Keadaan-keadaan telah mendorong upaya-upaya pakar untuk membuat prosudur dan alata
yang dapat digunakan guna mengungkap kenyataan-kenyataan (data) yang dapat diajdikan
dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah. Untuk itu instrument penelitian menempeti
kedudukan penting dalam sebuah penelitian, hal ini tidak lain karean keberhasilah sebuah
penelitian dipengaruhi pula oleh instrument yang dipergunakan (Uhar Suharsaputra,
2012:94)

Kualitas data sangat menetukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada
kualitas alat (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada
dasarnya terdapat dua kategori instrument yang digunakan dalam penelitian, yakni :

a) instrument digunakan untuk memproleh informasi atau data tentang keadaan objek atau
proses yang diteliti.

b) Instrumen digunakan untuk mengontrol objek atau proses yang diteliti.

Data kondisi objek atau spesifikasi proses yang diukur dapat diulang dengan menggunakan
dua instrument tersebut (Gempur Santoso, 2012:62)

Dalam suatu penelitian kuantitatif (adanya jarak antara subjek dan objek) yang
bersifat verifikasi hipotesis, instrument penelitian merupakan alat yang dipakai untuk
menjembatani antara subjek dan objek (secara subtansial antara hal-hal teoritis dan empiris,
antara konsep dan data) (Uhar Suharsaputra, 2012:94).

2.4 Jenis-Jenis Instrument Penelitian

1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.
Beberapa macam tes, contohnya:
a. Tes kepribadian
b. Tes bakat
c. Tes intelegensi
d. Tes sikap
e. Tes minat
f. Tes prestasi
Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes atau
soal-soal tes.

2. Angket atau kuesioner


Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui.
Kuesioner dapat dibedakan atas bebrapa jenis , tergantung pada sudut pandang.
a. Dari cara menjawab:
1) Kuesioner terbuka, responden dapat menjawab dengan kalimatnya sendiri
2) Kuesioner tertutup, adanya pilihan jawaban
b. Jawaban yang diberikan:
1) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya
2) Kuesioner tidak langsung, responden menjawab tentang orang lain .
c. Dari bentuknya;
1) Kuesioner pilihan ganda
2) Kuesioner isian
3) Check list
4) Rating Scale

3. Interview atau wawancara


Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang. Misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua,
pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya , interview dibedakan atas:
a. Interview bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja

b. Interview terpimpin, pewawancara membawa sederetan pertanyaan lengkap dan


terperinci seperti yang dimaksud dalam interview terstruktur,

c. Interview bebas terpimpin, gabungan dari dua Interview diatas

4. Observasi
Observasi sebagai suatu aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu
dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut
pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Apa yang dikatakan ini sebenarmya adalah
pengamatan langsung. Didalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,
kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan


instrumen pengamatan.

2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman


sebagai instrumen pengamatan.

5. Skala Bertingkat atau Rating Scale


Skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Walaupun
bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu
program atau orang. Instrumen ini dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan,
terutama penampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menunjukan frekuensi
munculnya sifat-sifat.
Rating scale dapat juga menghasilkan gambaran yang kasar dari jawaban responden
sehingga tidak mudah percaya begitu saja. Hal-hal yang mempengaruhi tersebet antara lain
persahabatan, kecepatan menerka, cepat memutuskan, jawaban kesan pertama, dan
sebagainya

6. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian,dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan


untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Maksud dari
skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak
terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.
Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala
Ordinal, Skala interval, dan Skala rasio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam
penelitian pendidikan khususnya maupun pendidikan tingkah laku khususnya yaitu
Skala Likert, skala Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.
Teknik pengumpulan data yang lazim adalah menggunakan intrumen.
Dalam menjalankan penelitian data merupakan tujuan utama yang hendak
dikumpulkan dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas dari
penelitian Ada pun jenis-jenis instrument penelitian yakni, Tes, Angket/Kuisioner,
Wawancara, Observasi, Rating Scale, dan Dokumentasi.

3.2 Saran

Saya berharap dengan adanya makalah ini para pembaca dapat lebih
memahami tentang skala pengukuran dan instrument penelitian. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada
khususnya,
DAFTAR PUSTAKA

Suprananto,Kusaeri, Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta:GRAHA ILMU. 2012.


Sugiyono, Metode Penelitan Pendidikan. Bandung :CV. ALFABETA. 2009

Anda mungkin juga menyukai