Pengkajian
Data Umum
No Register : 070145
Identitas klien
Nama : Ny. M
Umur : 55 thn
Agama : Islam
Suku/bangsa : Buol/Indonesia
Pekerjaan : URT
Pendidikan : SD
Nama : Tn.S
Umur : 54 thn
Agama : islam
Pendidikan : SD
Riwayat Kesehatan
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 27 juli 2012 pukul 11.00 dengan keluhan nyeri
uluh hati. Keadaan ini dirasakan klien sejak kemarin sore, dirasakan seperti pedis dan
rasa terbakar di daerag erigastrium tembus belakang. Nyeri dirasakan hilang timbul
dengan skala nyeri 8. Klien mengatakan nyeri akan bertambah jika kalin makan sesuatu,
oleh karena itu klien memilih untuk tidak makan. Perasaan nyeri disertai dengan mual .
Klien belum pernah merasakan nyeri seperti saat ini.
Klien mengatakan nyeri uluh hati seperti terbakar , klien memegang bagian perut yang
sakit, klien cemas dan tegang, Sekali-kali klien meremas-remas tangannya, klien tidak
konsentrasi pada saat diajak komunikasi,klien juga mengatakan bahwa nafsu makan
kurang.
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti yang diderita saat ini dan
belum pernah di rawat di Rumah Sakit.
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien
Riwayat alergi
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita alergi, baik bahan kimia,
udara, makanan dan lain-lain sebagainya.
Data Demografi
Ket: = laki-laki
= perempuan
= penderita
=bersaudara
x = meninggal
Tabel 1 pola kebiasaan sehari-hari
No
Kegiatan
Di rumah
Dirumah sakit
2
3
4
Nutrisi
a. Pola makan
b. frekuensi
c. nafsu makan
d. makanan kesukaan
e. makanan pantangan
Cairan ( minum )
Frekuensi
volume
Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsisten
Warna
bau
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Personal hygiene
Mandi
Cuci rambut
Memotong kuku
Penampilan
Tidur siang
Tidur malam
Nasi,sayur, ikan
3 x 1 sehari
Baik
Nasi putih
Tidak ada
Setiap haus
1000 ml/hari
Air putih
2 x sehari
Lunak
Kuning
Khas makanan
3 – 4 x sehari
Putih
Pesing
2 x sehari
1 minggu 3x
1 kali seminggu
Cukup bersih
Tidak pernah
20.00 – 12.00
Kebiasaan
menahan kencing
Bubur,sayur, ikan
1 kali sehari
Menurun
Bubur
Tidak ada
Setiap haus
Air putih
>10 kali
cair
Coklat
Khas makanan
3 – 4 kali/sehari
Putih
Pesing
Hanya dilap
Tidak perna
Tidak perna
11.00 – 12.00
21.00 – 08.00
Pemeriksaan fisik
Vital sign :
TD : 140 / 80 mmHg
ND : 90 x/mnt
SB : 37oc
RR : 20 x/mnt
BB sebelum sakit : 60 kg
BB selama sakit : 50 kg
BB ideal : 70 Kg
1) System integument
3) Wajah
Inspeksi Bentuk wajah oval,simetris kiri dan kanan,tidak ada edema, wajah
meringis pada saat dilakukan palpasi di bagian epigastrium
Palpasi Tidak terba adanya nyeri tekan, tidak teraba adanya massa atau
benjolan.
4) Mata
Inspeksi Mata kiri dan kana simetris,gerak bola mata normal, konjungtiva tidak
anemis
5) Telinga
Inspeksi Bentuk telinga kira dan kanan simetris,tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik, bersih
Palpasi Tidak teraba adanya nyeri tekan, tidak teraba adanya massa atau
benjolan
6) Hidung
Inspeksi Hidung simetris kira dan kanan, tidak ada peradangan, fungsi
penciuman baik, septum deviasi (-), pasase udara kuat
8) Leher
Palpasi Tidak teraba nyeri tekan, teraba denyut nadi arteri carotis
9) Dada
Inspeksi Bentuk dada simetri kiri dan kanan, tidak ada pembesaran pada
dinding dada, tidak ada lesi, frekuensi pernapasan teratur 20 x /mnt.
10) Jantung
11) Abdomen
Palpasi teraba nyeri tekan dengan skala 8, nyeri yang dirasakan terasa pedis dan seperti
terbakar di daerah epigastrium tembus kebagian belakang.
12) Ekstermitas
Superior
Inspeksi Kulit kering, tangan kiri terpasang infuse RL 16 tts/mnt, tidak ada lesi,
tangan kanan memegang abdomen yang sakit
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, kekuatan oto skala 5 yaitu dapat melakukan
gerakan kesegala arah
Inferior
Inspeksi Simetris kiri dan kanan, kulit kering, tidak ada lesi
Palpasi Kekuatan tonus otot skala 5, yaitu dapat melakukan gerakan kesegala
arah
Pemeriksaan Diagnostik :
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
WBC
8,3 H
103/ml
5,0 – 10,0
RBC
4,9
106/ml
4,00 – 5,50
HGB
12,7
g/dl
12,0 – 15,0
HCT
37,9
40,0 – 48,0
MCV
90,5
Fl
80,0 – 95,0
MCH
30,3
p/g
25,0 – 34,0
MCHC
33,5
g/dl
32,0 – 36,0
PLT
238
103/ml
150 – 400
(%)
(103/ml)
(%)
Ly
F2
2,5
11,0 – 49,0
MO
F2
0,6
0,0 – 9,0
GR
F4
10,8
42,0 – 85,0
RDW
11,9
10,0 – 16,5
PCT
0,10 – 1,00
MPV
4,5
PL
5,0 – 10,0
PDW
12,0 – 18,0
Data pengobatan
a. RL 16 tetes/menit
PCT 3 x 1
Sotatik 2 x 1
Klasifikasi Data
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang
Klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien
Data Objektif :
Klien lemah
Meringis
Klien cemas
Klien tegang
m. BB. 50 kg
Analisa Data
Tabel 3 :Analisa Data Keperawatan Tanggal 27 Juli 2012 Pada Ny.M Di Ruang Teratai
Interna RSU Mokopido Tolitoli
Tgl/Jam
Pengelompokan Data
Etiologi
Problem
2
3
27/07/2012
09.10
1. Data Subjektif :
a.Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang
2. Data Objektif :
Meringis
Tegang
TD = 140 / 80 mmHg
ND = 90 x/mnt
RR = 20 x/mnt
S = 37oc
DS :
DO :
BB 50 kg
Anoreksia
Nyeri epigastrium
27/07/2012
09.20
1. Data Subjektif :
2.Data Objektif :
Klien cemas
Klien tegang
TD = 140 / 80mmHg
ND = 90 x/m
RR = 16 x/mnt
Kecemasan
H. Diagnosa Keperawatan Prioritas
Diagnose Keperawatan Prioritas Tanggal 22 Juli 2012 Pada Ny.M Di Ruang Teratai
Interna RSU Mokopido Tolitoli
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan, pada Ny. M,Tanggal 26 Juli 2012 di Ruang Teratai Interna RSU
Mokopido Tolitoli .
Diagnose keperawatan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan ± 24 jam nyeri dapat berkurang yang ditandai
dengan :
Pasien tenang
TD = 110 / 90 mmhg
ND = 80 x/mnt
RR = 16 x/mnt
S = 36ºc
Obat analgesic :
Paracetamol 3 x 1
Cemitidine 1 amp
Dengan posisi semi fowler dapat menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah
dengan posisi terlentang
Menghilangkan rasa nyeri dan mempermudah kerjasama dengan intervensi terapi lain
cemitidin penghambat histamine H2 , menurunkan produksi asam gaster &
menurunkan iritasi pada mukosa gaster penting untuk penyembuhan juga pencegahan
pembentukan lesi.
2. Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhanya
Rasional : 1. mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh klien
sehingga memudahkan dalam tindakan selanjutnya
2. Klien merasa ada yang memperhatikan sehingga klien merasa aman dalam segala hal
tindakan yang diberikan
3. Klien memahami dan mengerti tentang prosedur sehingga mau bekerja sama dalam
perawatanya
Intervensi
Pantau dan dokumentasikan dan haluaran tiap jam secara adekuat, timbang berat
badan klien
Rasional
Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat Berguna
dalam pengawasan kefektifan obat, kemajuan penyembuhan.
Tabel 4 : Implementasi Keperawatan Ny.M tanggal 27 Juli 2012 di Ruang Teratai Interna.
No Dx
Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam
Tindakan
27/07/2012
09.00 – 09.15wita
Mengkaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0 – 10) : Skala nyeri yang dirasakan klien sakala 8
Mengaanjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam
lambung : seperti makanan yang pedis, asam
Mendiskusikan dan Mengaajarkan teknik relaksasi dengan cara : Menarik nafas dalam 3
kali, menahannya sesaat & menghembuskannya secara spontan.
Kolaborasi dengan pemberian obat analgesic : obat analgesic : Paracetamol 3 x 1,
Cemitidine 1 amp
27/07/12
09.00 – 09.15wita
Mencatat status nutrisi dengan hasil klien mual tapi tidak muntah
27/07/2012
ringan
Memberikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhanya.
Tabel 5 : Evaluasi Keperawatan Ny.M Tanggal 28 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai
Interna
No Dx
Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
4
1
28/07/2012
09.00 wita
S:
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang
O:
Meringis
Tegang
A:
Nyeri epigastrium
P:
Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0 – 10)
Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam
lambung
28/07/12
09.00 wita
S:
O: –
– Timbang BB
Kecemasan
28/07/12
09.20 – 10.00Wita
S:
Klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien
O:
Klien cemas
Klien tegang
A:
Kecemasan
P:
Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhannya
Catatan Perkembangan
Tabel 6 : Catatan Perkembangan Ny.M Tanggal 28 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai
Interna
No Dx
Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
1
2
28/07/2012
09.00 – 09.15 wita
S:
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang.
O:
Meringis
Tegang
diajak komunikasi
Observasi TTV :
A:
Nyeri epigastrium
P:
I:
Mengkaji tingkat nyeri beratnya (0 – 10) : skala nyeri yang dirasakan klien skala 8
E:
R:
Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
28/07/12
09.00 – 09.15wita
S:
O:
sendok
I:
Memantau masukan makanan dengan hasil porsi makan dihabiskan hanya 7 sendok
E:
S:
O: –
P : Intervensi dilanjutkan
R :Intervensi dilanjutkan.
Kecemasan
28/07/12
09.00-09.15wita
S:
Klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien
O:
Klien cemas
Klien tegang
A:
Kecemasan
P:
Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhannya
I:
Memberikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhannya
E:
R:
Kecemasan ringan
No Dx
Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
1
29/07/2012
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang
O:
Meringis
Tegang
A:
Nyeri epigastrium
P:
Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam
lambung
I:
Mengkaji tingkat nyeri beratnya (0 – 10) : skala nyeri yang diraskan klien skala 8
Menganjurkn klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam
lambung seperti makanan yang pedis, asam
Mendiskusikan dan mengajarkan tehnik relaksasi dengan cara : menarik nafas dalam 3
kali, menahanya sesaat &menghembuskanya secara spontan.
E:
R:
29/07/12
09.00 – 09.15wita
09,15 – 09.17 wita
S:
O:–
A:
P:
I:
Memantau masukan makanan dengan hasil porsi makan dihabiskan hanya sekitar 9
sendok
E:
S:
O: –
P : Intervensi dilanjutkan
R:
Intervensi dilanjutkan.
Kecemasan
S:
klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien
O:
klien cemas
klien tegang
A:
Kecemaan
P:
I:
E:
R:
No Dx
Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
1
30/07/2012
09.00 – 09.15 wita
13.00 – 13.05
wita
S:
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus belakang
O:
Meringis
A:
Nyeri epigastrium
P:
I:
E:
R:–
30/07/12
09,15 – 09.17
Wita
S:
A:
P:
I:
Memantau masukan makanan dengan hasil porsi makan dihabiskan hanya kurang lebih
10 sendok
E:
S:
O:
Porsi makan dihabiskan kurang lebih 10 sendok
A:
R:
Kecemasan
30/07/12
09.15 – 09.17 wita
10.00 – 11.00 wita
S:
Kilen mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien
O:
Cemas (-)
A:
Kecemasan
P:
I:
E:
Masalah teratasi
R:–
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Data yang dikumpulkan berupa: data dasar yaitu semua informasi tentang klien
mencakup : riwayat kesehatan, riwayat keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu,
riwayat kesehatan keluarga, riwayat psikososial dan riwayat spiritual.
Berdasarkan hasil pengumpulan data pada kasus Ny.M didapatkan data bahwa.
Gejala
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar serta tembus belakang ,klien
mengatakan mual, klien memegang bagian perut yang sakit, klien cemas dan tegang,
sekali-kali klien meremas remas tanganya, Klien mengatakan nyerinya terus
menerus,Klien menanyakan tentang penyakitnya,Klien mengatakan baru pertama kali
mengalami penyakit yang saat ini diderita oleh klien.
Tanda :
Tidak ada kesenjangan yang didapatkan oleh peneliti antara data yang didapatkan oleh
peneliti melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien
dengan dispepsia, hanya saja format pengkajian yang peneliti gunakan tidak mencakup
seluruh aspek yang akan dinilai. Misalnya saja untuk mengkaji integritas ego,
neurosensori, dan nyeri/kenyamanan.
Sebab dari data hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data – data yang termasuk
dalam lingkup aspek integritas ego, neurosensori, dan nyeri/kenyamanan, yang
menunjang terhadap masaalah keperawatan yaitu nyeri dan kecemasan.
B. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dengan kasus dispesia pada Ny.M
didapatkan diagnosa keperawatan :
Nyeri berhubungan dengan Iritasi mukosa lambung akibat
Secara teori diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada kasus dispepsia adalah
adalah :
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah makan,
anoreksia.
Dari ketiga diagnosis keperawatan yang didapatkan peneliti setelah peneliti melakukan
analisa terhadap data objektif dan data subjektif diagnose yang didapatkan oleh peneliti
dari hasil pengkajian, ada satu diagnose keperawatan yang seharusnya actual tetapi
dalam penulisan karya tulis ini peneliti menempatakan diagnose perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan mual, muntah kedalam
diagnose resiko oleh karena data yang didapatkan oleh penulis tidak mendukung
masalah tersebut untuk ditempatkan sebagai diagnose actual.
Sebagaiman kita ketahui bahwa Obat – obatan, penyakit sitemik, endotoksin bakteri,
makanan yang terkontaminasi, makanan yang berbumbu seperti lada, cuka atau
mustard, kafein, alcohol, dan aspirin, obat – obatan lain seperti, NSAID (indometasin,
ibuprofen, naproksen), sulfonamide, steroid dan digitalis keadaan tersebut dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, khususnya pembuluh darah, hal ini akan merangsang
pengeluaran histamine, pengeluaran histamine merangsang peningkatan vasodilatasi,
meningkatkan permiabilitas kapiler terhadap protein, plasma bocor ke interstisium,
mukosa menjadi edema, dan sejumlah protein plasma hilang, mukosa kapiler dapat
hilang, mukosa kapiler menjadi rusak
Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual dan
muntah.
C. Intervensi
Dalam intervensi tidak didapatkan adanya kesenjangan antara intervesi yang ada dalam
teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek. Alasannya karena semua
intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan dalam praktek klinik dilapangan.
D. Implementasi
Pelaksanaan rencana keperawatan mengacu pada rencana yang telah ditetapkan dalam
teori. Namun penulis tidak dapat melaksanakan semua rencana yang ada dalam teori
tapi dapat melaksanakan semua rencana sesuai dengan diagnosa keperawatan pada
Ny.M dengan kasus dipepsia diruang Teratai Interna RSU Mokopido Tolitoli.
Pada tahap pelaksanaan ini dalam memberikan asuhan keperawatan penulis tidak
sepenuhnya berada diruangan selama 24 jam. Maka selama penulis tidak berada
diruangan perawatan dilanjutkan oleh perawat yang ada diruangan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan evaluasi, penulis
menggunakan evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi yang penulis lakukan pada asuhan keperawatan Ny.M dengan kasus dispepsia
dilakukan dengan pendekatan SOAP dan didokumentasikan pada catatan perkembangan
dengan menggunakan pendekatan SOAPIER.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam pengkajian dan penegakkan diagnosa keperawatan tidak ditemukan adanya
kesenjangan dan yang ditemukan oleh peneliti antara data yang didapatkan oleh
peneliti melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien
dengan dispepsia, hanya saja format pengkajian peneliti gunakan tidak mencangkup
seluruh aspek yang akan dinilai. Misalnya saja untuk mengkaji integritas ego,dan
neurosensori.
Sebab data dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data-data yang termasuk
dalam lingkup aspek integritas ego, neurosensori, dan nyeri/kenyamanan, yang
menunjang terhadap masalah keperawatan yaitu nyeri dan kecemasan.
Data yang diperoleh pada klien merupakan langkah awal yang ditempuh oleh penulis
untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan agar asuhan keperawatan dapat
ditegakkan. Dan hasil dari data pengkajian keperawatan yang timbul pada klien kasus
dispepsia dalam teori tidak selamanya sama dengan yang ditemukan pada Ny.M dengan
kasus dispepsia diruang Melati RSU Mokopido Tolitoli.
Dari 4 diagnosa yang ada diteori, ketiga diagnosa yang didapatkan penulis pada Ny.M
kasus dispepsia yaitu, nyeri, nutrisi kurang dari kebutuhan dan cemas. . berdasarkan
teori (E Doenges, 1999) , nanda dan carpenito. Dimana diagnosa tersebut penulis tidak
mencantumkannya diteori. Dan tidak selamanya kasus yang sama mempunyai diagnosa
yang sama.
Pada tahap pelaksanaan, penulis dapat melaksanakan rencana yang telah disusun
dengan adanya dukungan dan bantuan klien serta keluarga.
Tahap evaluasi berdasarkan tujuan yang ditetapkan maka penulis menganalisa bahwa
tidak semua masalah dapat segera diatasi karena memerlukan waktu untuk perawatan
dan pengobataan teratur.
B. Saran
Sebagai bahan acuan dalam penerapan proses keperawatan khususnya pasien dengan
dispepsia ruang melati, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Instisusi Pendidikan
Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti, dan dapat dijadikan bekal
pada saat peneliti melakukan implementasi asuhan keperawatan kepad individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi pasien dan keluarga, sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam pencegahan dan penatalaksanaan jika pasien menderita dyspepsia atau dapat
memberikan informasi tersebut kepada orang lain baik yang membutuhkan.