Anda di halaman 1dari 4

TROMBOSIS VENA DALAM

Adalah kondisi dimana terbentuk bekuan dalam vena


1. PENGERTIAN
sekunder / vena dalam oleh karena inflamasi /trauma
dinding vena atau karena obstruksi vena sebagian
-Nyeri di kaki bila berjalan Kadang – kadang dapat
2. ANAMNESIS
dilihat bahwa kaki membengkak
- Kemungkinan suhu badan agak naik
Biasanya terjadi pada 2 minggu setelah persalinan
3. TUJUAN 1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita
dengan sebaik mungkin
2. Mencari penyebab dari keadaan tersebut yang
merupakan tanda dan penyakit penderita
3. Memantau kesehatan penderita berdasarkan rawat
jalan
4. Memberikan penyuluhan cara penanggulangan dan
pencegahan

4. PEMERIKSAAN FISIK - Nyeri tekan pada tungkai atau betis bila terjadi di
tungkai dan di lengan atau leher jika mengenai
ekstrimitas atas.
- Pembengkakan terlokalisir pada daerah yang terkena
disertai pitting oedema. Untuk TVD distal
pembengkakan sampai di bawah lutut dan TVD
proksimal sampai daerah pantat.
- Perabaan kulit hangat dan kemerahan di sekitar daerah
TVD terutama di bagian belakang dan lutut, terdapat
pelebaran vena superfisial dan pada obstruksi berat kulit
tampak sianosis.
- Kadang TVD tidak memberikan gejala yang nyata,
gejala timbul setelah terjadi komplikasi misalnya terjadi
emboli ke paru.
5. KRITERIA DIAGNOSIS Dinilai dengan menghitung skor Wells
6. DIAGNOSIS KERJA Trombosis vena dalam
7. DIAGNOSIS BANDING
8. PEMERIKSAAN Compression Ultrasonography
PENUNJANG CU merupakan pemeriksaan non invasive pilihan untuk
membantu menegakkan diagnosis pada kecurigaan TVD
secara klinik.

D-dimer
Pemeriksaan kadar d-dimer (hasil pemecahan fibrin ikat
silang yang dipecah oleh plasmin), Peningkatan kadar
ini mempunyai arti bahwa telah terjadi trombus yang
bermakna dan pemecahannya dalam tubuh , namun
belum dapat menunjukkan lokasi

Venografi
Venografi merupakan pemeriksaan baku emas dari
TVD. Keunggulan venografi adalah mampu mendeteksi
trombosis proksimal dan vena betis yang terisolasi

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


MRI sangat akurat untuk diagnosis TVD, termasuk
TVD distal (betis), pelvis dan trombosis asimptomatik
pada wanita hamil. Teknik ini sangat potensial untuk
membedakan thrombus lama dan baru, serta tidak
memerlukan kontras
9. TERAPI Penatalaksanaan TVD adalah untuk mencegah
bertambah besarnya bekuan, mencegah emboli paru,
sindroma post trombosis dan terjadinya TVD berulang.
Terapi farmakologi yang digunakan biasanya adalah
antikoagulan dan trombolitik.

Selain terapi farmakologi, juga dilakukan terapi non


farmakologi untuk pencegahan secara mekanik yaitu :

- Penggunaan kaos kaki yang dapat memberi penekanan


(Compression Elastic stockings). Digunakan pada pagi
hari dan seharian saat aktivitas, dilepas pada saat akan
tidur, dapat digunakan pula saat istirahat dengan posisi
menaikkan
tungkai pada saat tiduran.
- Menaikkan tungkai, yaitu posisi kaki dan betis lebih
tinggi dari pinggul, posisi ini diharapkan dapat
memperlancar aliran darah vena.
-Intermittent pneumatic compresion, alat ini dapat
memberikan penekanan dari luar secara teratur pada
tungkai bawah atau tungkai bawah dan paha; besarnya
tekanan 35-40 mmHg selama 10 detik /menit.
- Mobilisasi awal untuk meningkatkan aliran darah vena
pada kondisi stasis.
10. EDUKASI  Informed consent penyakit, pemeriksaan, dan terapi
 Penjelasan tentang efek samping dan terapi

11. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
12. TINGKAT EVIDENS Dignosa:
Terapi:
13. TINGKAT REKOMENDASI

14. PENELAAH KRITIS Pada kondisi tertentu masih ada kemungkinan diagnosa/
tindakan klinis di putuskan berdasarkan pertimbangan
klinis yang berbeda sesuai dengan keadaan klinis
masing-masing pasien.
15. INDIKATOR MEDIS Klinis, skor Wills, pemeriksaan penunjang
16. KEPUSTAKAAN Setiati, S.,Alwi, I., Sudoyo, A.W., Simadibrata, M.,
Setiyohadi, B.,2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed.6. Internal Publishing, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai