Masalah yang timbul bila dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik anatar lain :
1. Proses pemebelajaran siswa berpusat pada guru ( teacher center).
Hal ini tidak sejalan dengan kemajuan teknologi yanga ada dalam masyarakat. Dimana siswa saat ini adalah bagian dari masyarakat digital yang erat dengan kemajuan teknologi digital. Di era digital ini sumber belajar tidak hanya berasal dari guru. Dan proses pembelajaran yang sesuai dengan era digital adalah student center. 2. Teori behavioristik cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif, menjadikan siswa tidak bebas berfikir dan berimajinasi. 3. Adanya penguat negatif (negative reinforcement) cenderung membatasi siswa untuk bebas berpikir dan berimajinasi. 4. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif 5. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. 6. Pembelajaran yang mengikuti urutan kurikulum secara ketat, membuat aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. 7. menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. 8. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. 9. pembelajaran cenderung terjadi satu arah. Contohnya dalam era digital adalah pemakaian powerpoint.