Anda di halaman 1dari 4

MENJADI INSAN YANG BERCAHAYA ADALAH TUJUAN TERTINGGI DARI

BERAGAMA

Bismillaahirrohmaanirrohiim

MENJADI INSAN YANG BERCAHAYA ADALAH TUJUAN TERTINGGI DARI


BERAGAMA
T. MUDWAL
Menjadi manusia yang penuh cahaya adalah tujuan tertinggi dari kita beragama.
Karena hanya dengan cahaya akan terjadi frekuensi yang sama dengan sumber cahaya (Allooh
SWT). Frekuensi yang sama itu akan menyebabkan terjadinya hubungan dengan Allooh SWT.
Dengan demikian kemenangan kita dalam hidup dan kehidupan diatas dunia ini dan di akhirat
dapat dipastikan. Frekuensi yang sama tersebut, bahkan dapat menyebabkan manusia itu berbuat
sesuatu yang luar biasa.
Pindahnya istana Ratu Bilqis sejauh 2.264,5 KM (dari Yaman ke Palestina) adalah
suatu hal yang luar biasa yang dilakukan oleh manusia yang penuh cahaya. Permintaan kepada
sumber cahaya (zat Allooh), untuk dapat memindahkan istana Ratu Bilqis dengan berat misalnya
1 juta ton dalam waktu sekejap mata (1/400 mili detik) dari Yaman ke Yerussalem diperlukan
adanya energi sebesar 1,6398×1027 joule. Suatu energi yang tidak mungkin dihasilkan oleh
rumus Einstein E=MC2. Bila menggunakan rumus Einstein tersebut, energi yang dihasilkan
hanya 1,296×1019 joule. Atau istana Ratu Bilqis tersebut tidak mungkin berpindah ke Palestina
dalam tempo sekejap mata.
Jadi seolah-olah manusia saleh tersebut berada pada istana Ratu Bilqis dan
menyebabkan istana Ratu Bilqis bercahaya. Dan karena orang tersebut bercahaya, terjadilah
hubungan dengan sumber cahaya atau sumber energi. Dan keluarlah energi itu. sehingga istana
Ratu Bilqis dengan berat yang 1 juta ton itu dapat berpindah tempat sejauh 2.264,5 KM hanya
dalam waktu 1/400 mili detik (kejapan mata tercepat).

Dengan dasar itu, saya merevisi rumus Einstein supaya dapat menerangkan energi
yang terjadi akibat berpindahnya istana Ratu Bilqis tersebut. Atau kolaborasi saya dengan
Einstein menyebabkan rumus E=MC2 berubah menjadi E=M (Power Of Mass) x C (Given).
Power Of Mass adalah kemampuan manusia tersebut untuk dapat merubah dirinya menjadi
cahaya. Makin bercahayanya orang tersebut maka hubungan dengan sang pencipta akan semakin
mudah dan berefek terjadinya segala sesuatu yang di inginkan oleh manusia yang sangat
bercahaya tersebut. Cahaya yang diberikan untuk mengangkat benda seperti itu diatas kecepatan
cahaya pangkat 2. Atau kecepatan cahayanya secara perhitungan +/- mencapai pangkat 8.
Sehingga benda seberat 1 juta ton dengan kecepatan berpindah 1/400 mili per detik dan bergerak
sejauh 2.264,5 KM dengan kecepatan cahaya +/- pangkat 8 terjadilah energi sebesar
1,6398×1027 joule yang menyebabkan istana itu berpindah dalam sekejap mata.
Pengertian tentang hal tersebut akan menjawab pertanyaan dapat keluarnya 3 orang
pemuda dari lubang sebuah goa yang tertutup oleh sebuah batu besar seperti yang diriwayatkan
oleh hadist Bukhori Muslim. Mereka meminta pada sumber cahaya Allooh SWT, untuk
mengeluarkan energi, supaya batu besar tersebut bergeser dan menyebabkan mereka dapat keluar
dari goa. Mereka menunjukkan power of mass nya supaya dapat terhubung dengan pusat cahaya
itu. Mereka menyebutkan segala amal kebaikan tertinggi yang pernah mereka lakukan. Mereka
berharap itulah cahaya yang dapat menyebabkan terjadinya hubungan dengan sumber cahaya
akibat telah terjadinya kesamaan frekuensi. Dan usaha mereka berhasil. Batu besar itu bergeser,
sehingga mereka dapat keluar dari dalam goa. Tetapi bergesernya batu besar tersebut baru dapat
terjadi dengan jalan akumulasi dari cahaya-cahaya yang dimiliki oleh setiap pemuda didalam goa
tersebut. Bila yang terperangkap didalam goa itu hanya satu atau dua orang pemuda saja, maka
batu besar itu tidak akan bergeser secara luas yang menyebabkan mereka tidak dapat keluar dari
dalam goa. Hikmah dari cerita 3 pemuda ini, berdoa beramai-ramai lebih dikabulkan Allooh
ketimbang berdoa sendirian atau dalam jumlah yang sedikit.

Begitu juga kejadian yang menimpa seorang wanita dengan kelainan letak plasenta
pada saat mengandung anaknya yang ketiga. Plasenta anaknya berada tepat di mulut rahim
(plasenta previa totalis). Hal tersebut menyebabkan terjadinya perdarahan berkali-kali, betapapun
wanita tersebut telah beristirahat total dari pekerjaannya. Anjuran untuk menghentikan
kehamilah dari dokter kandungannya di tolak. Karena dia sangat menginginkan mempunyai anak
lagi (anak ke-3). Disebabkan anak yang terakhir dilahirkan telah berumur 9 tahun (anak ke-2 dari
wanita tersebut).

Pada suatu saat, ketika wanita tersebut dirawat lagi untuk kesekian kalinya akibat
perdarahan pervaginam, maka suaminya memutuskan untuk dilakukan operasi, demi
keselamatan wanita tersebut. Dia menghubungi dokter kandungannya, supaya melakukan operasi
itu. Darah dari seluruh bank darah telah di pesan terlebih dahulu, karena golongan darah wanita
tersebut adalah golongan darah yang sulit yaitu golongan darah AB. Karena kesibukan dokter
kandungan tersebut, operasi baru mungkin dapat dilakukan jam 2 atau jam 3 malam. Sekitar jam
1 malam, suami wanita tersebut berusaha merubah power of massnya, supaya sumber cahaya,
mengeluarkan energi untuk merubah letak plasenta ketempat yang normal. Setelah dokter
kandungan datang kerumah sakit tersebut, sebelum operasi dia melakukan tindakan USG terlebih
dahlu untuk memastikan keadaan kandungan wanita tersebut. Betapa terkejutya dia ketika
melihat letak plasenta telah bergeser ke tempat yang nomal. Dia pun membatalkan operasi dan
membolehkan wanita tersebut untuk pulang kerumahnya sehari kemudian. Dan setelah kejadian
itu, wanita tersebut tidak pernah lagi mengalami perdarahan pervanigam sampai dengan akhir
kandungan. Anaknya berhasil dilahirkan dengan selamat melalui operasi SC dengan kehamilan
cukup bulan (aterm).

Kesimpulan kolaborasi hukum energi Einstein – T. MUDWAL dalam masalah


metafisika adalah:

1. Energi berasal dari sang pencipta


2. Kecepatan cahaya berasal dari sang pencipta (Given)
3. Yang dapat dilakukan manusia adalah melakukan perubahan dirinya menjadi cahaya (power
of mass)
4. Dengan cahaya itulah terjadi frekuensi yang sama dan terjadi hubungan dengan sumber
cahaya yang berefek akan keluarnya energi dari sang pencipta atau sumber cahaya.
E = M (Power Of Mass ) x C (Given)
Supaya manusia itu berubah menjadi cahaya haruslah dia beragama Islam, melakukan banyak
kebaikan dan mempunyai keikhlasan yang sangat tinggi dalam melakukan kebaikan tersebut.
Tanpa keikhlasan yang sangat tinggi, sulit bagi manusia itu berubah menjadi cahaya.

Nabi Muhammad SAW senantiasa berdoa sebagai berikut:

“Ya Allooh, Engkau berikanlah kepadaku cahaya, dan Engkau tambah padaku cahaya, dan
Engkau jadikan bagiku dalam hatiku cahaya, dan dalam kuburku cahaya, dan dalam
pendengaranku cahaya, dan dalam penglihatanku cahaya; bahkan sampai Rasulullah berkata:
pada rambut dan buluku, pada kulitku, pada dagingku, pada darahku, dan pada tulang belulang
(Semuanya dilimpahkan cahaya oleh Allooh SWT)”. (Hadist Mutawattir).
Az Zumar ayat 22:

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allooh hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu
ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allooh.
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.

Doa minta di sempurnakan cahaya:

Robbanaa atmim lanaa nuuronaa waghfirlanaa, innaka ‘alaa kulli syain qodiir
“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Anda mungkin juga menyukai