Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.

3, November 2009

DUKUNGAN SOSIAL YANG DITERIMA OLEH PEREMPUAN YANG BELUM BERHASIL


DALAM PENGOBATAN INFERTILITAS

Mekar Dwi Anggraeni


Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

ABSTRACT
Infertility and its treatment may cause life crises in infertile women. As a matter of fact,
the succes of infertility therapy has not reached 100 percent yet, this problem can lead a
woman to have an increassed stress when failure occurs. The purpose of this qualitative
descriptive study to explore the phenomenon of women’s experience with infertility in the
afternath of unsuccessful medical treatment. Six partisipants was gained by purposive
sampling method. Data collection was obtained through deep interview complemented with
field data. Interview was recorded, transcripted, and then was analyzed using Collaizz’s
method.
The result of this study have three main topics are: (1) Self perception, (2) People who
are meaningfull in my live, (3) Support which make me stronger. This study result give an
useful information for maternity nursing to many requirement and expectation in woman’s
health that unsuccessful infertility treatment especially social support needs.

Keywords: infertility, social support needs, phenomenology

PENDAHULUAN Nasional hasil pendataan tahun 2000


Kesehatan reproduksi menunjukkan jumlah pasangan usia subur
mendapatkan perhatian khusus sejak (PUS) di Indonesia adalah sebanyak
diangkatnya isyu tersebut dalam 38.783.347 pasangan. Lima belas persen
International Converence on Population atau sekitar 5.812.502 PUS di Indonesia
and Development (ICPD) pada tahun 1994 mengalami infertilitas atau kesulitan untuk
di Kairo. Pada konferensi tersebut dibuat mempunyai anak (Samsulhadi, 2005).
kesepakatan bersama mengenai definisi Menurut May dan Mahlmeister
kesehatan reproduksi sebagai kesehatan (1990) yang menguraikan bahwa 40%
secara fisik, mental dan kesejahteraan infertilitas disebabkan oleh pria, 40%
sosial secara utuh pada semua hal yang disebabkan oleh perempuan sedangkan
berhubungan dengan sistem dan fungsi 20% selebihnya disebabkan oleh interaksi
serta proses reproduksi dan bukan hanya kedua pasangan dan faktor lain yang tidak
kondisi yang bebas dari penyakit atau dapat dijelaskan. Berbagai macam
kecacatan. Definisi ini mempunyai pemeriksaan dan pengobatan medis
implikasi bahwa setiap orang berhak sebagai upaya untuk mengatasi masalah
memiliki kehidupan seksual yang infertilitas dijalani oleh perempuan namun
memuaskan dan aman bagi dirinya dan tidak semua akan segera memperoleh
mampu memperoleh keturunan serta keturunan, sehingga keadaan ini akan
memenuhi keinginannya tanpa ada menimbulkan stres pada perempuan
hambatan, kapan dan berapa sering untuk (Reeder, Martin, & Griffin 1997).
memiliki keturunan (WHO, 2004; Sadli, Infertilitas secara fisik memang
Rahman, & Habsjah, 2006). bukan masalah yang mengancam
Salah satu gangguan kesehatan kehidupan dan bukan merupakan suatu
reproduksi yang terjadi ada usia subur penyakit, namun dampak psikologis yang
adalah infertilitas. Infertilitas adalah ketidak terjadi dapat sebanding dengan penyakit
mampuan untuk mengandung sampai kronis. Masalah psikologis yang terjadi
melahirkan bayi hidup setelah satu tahun pada wanita yang menghadapi infertilitas
melakukan hubungan sexual (intercourse) juga didukung oleh penelitian yang
yang teratur dan tidak menggunakan alat dilakukan oleh Lee (2001) terhadap
kontrasepsi apapun/setelah memutuskan perempuan yang mengalami infertilitas di
untuk mempunyai anak (May & Thailand memperoleh hasil terjadinya
Mahlmeister, 1999; Gorrie, Mc Kinney, & peningkatan kecemasan dan ketegangan
Murray, 1998; Pillitery, 2003; Wiknjosastro, pada perempuan yang mengalami
2002). Kejadian infertilitas di Indonesia infertilitas. Kecemasan dan ketegangan ini
menurut Direktorat Pelaporan dan Statistik mengganggu dalam berhubungan dengan

94
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

orang lain karena adanya sikap curiga orang yang berarti, yang dapat dipercaya
yang berlebihan ketika berbicara dengan untuk membantu, mendorong, menerima,
orang lain dan mudah terpicunya emosi dan menjaga individu. Sedangkan menurut
jika ada pernyataan orang lain yang Hazlina, et al. (2006), salah satu faktor
dianggap menyinggung harga dirinya penting yang mempengaruhi bagaimana
sebagai perempuan. seseorang mampu mengatasi masa-masa
Penelitian yang dilakukan oleh krisis adalah dukungan sosial yang mereka
Tirtaonggana (2005) menunjukkan harapkan. Dukungan ini merupakan orang-
meskipun infertilitas merupakan stressor orang dan sumber-sumber yang terdekat
yang berat namun tidak semua pasangan dan tersedia untuk memberikan dukungan,
memiliki sikap yang negatif, terdapat bantuan, dan perawatan.
pasangan yang semakin menguatkan Peran perawat maternitas dalam
komitmen pernikahan, mendekatkan diri memberikan asuhan keperawatan kepada
kepada Tuhan, saling menguatkan agar perempuan yang belum berhasil dalam
sabar, mencari alternatif sebagai solusi pengobatan infertilitas adalah membantu
terhadap masalah ketidakhadiran seorang untuk menurunkan stres dan memfasilitasi
anak dengan cara bertanya terhadap koping yang adaptif. Oleh karena itu,
tenaga kesehatan yang menangani konsep tentang dukungan sosial yang
masalahnya dan berbagai dengan diterima oleh perempuan yang belum
pasangan lain yang memiliki masalah yang berhasil dalam pengobatan infertilitas
sama. Hasil penelitian ini juga diperlukan bagi perawat untuk melakukan
menunjukkan adanya pengaruh positif asuhan keperawatan pada perempuan
dukungan yang diberikan kepada dengan masalah infertilitas. Tujuan dari
perempuan dengan masalah infertilitas. penelitian ini adalah mengidentifikasi
Stanhope dan Canaster (2004) makna atau arti dukungan sosial yang
menerangkan bahwa dukungan sosial diterima oleh perempuan yang belum
dapat dianggap sebagai sesuatu keadaan berhasil dalam pengobatan infertilitas.
yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat METODE PENELITIAN
dipercaya. Dari keadaan tersebut individu Penelitian ini menggunakan desain
akan mengetahui bahwa orang lain penelitian riset kualitatif dengan
memperhatikan, menghargai, dan pendekatan phenomenology yang
mencintainya. Menurut Sadewa (1992) ditekankan pada subjektivitas berbagai
dukungan sosial adalah derajat dukungan dukungan sosial yang diterima oleh
yang diberikan kepada individu khususnya perempuan yang mengalami kegagalan
sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang dalam pengobatan infertilitas sebagai
memiliki hubungan emosional yang dekat suatu metode yang merupakan penggalian
dengan orang tersebut. langsung pengalaman yang disadari dan
Watkins dan Baldo (2004) menggambarkan fenomena yang ada
berpendapat, dukungan sosial adalah tanpa terpengaruh oleh teori sebelumnya
perasaan positif, menyukai, kepercayaan, dan mungkin tidak perlu menguji tentang
dan perhatian dari orang lain yaitu orang dugaan atau anggapan sebelumnya
yang berarti dalam kehidupan individu (Steubert & Carpenter, 2003). Tujuan
yang bersangkutan, pengakuan, suatu penelitian dilakukan dengan
kepercayaan seseorang dan bantuan pendekatan fenomenologi adalah
langsung dalam bentuk tertentu. Dukungan mengembangkan makna pengalaman
sosial pada umumnya menggambarkan hidup dari suatu fenomena dalam mencari
mengenai peranan atau pengaruh yang kesatuan makna dengan mengidentifikasi
dapat ditimbulkan oleh orang lain yang inti fenomena dan menggambarkan secara
berarti seperti anggota keluarga, teman, akurat dalam pengalaman hidup sehari –
saudara, dan rekan kerja. hari (Rose, Beeby & Parker, 1995 dalam
Johnson dan Johnson (2000) Steubert & Carpenter, 2003).
berpendapat bahwa dukungan sosial Populasi dari penelitian ini adalah
adalah pemberian bantuan seperti materi, perempun yang mengalami kegagalan
emosi, dan informasi yang berpengaruh dalam pengobatan infertilias di klinik
terhadap kesejahteraan manusia. infertilitas RSUD Prof. dr. Margono
Dukungan sosial jugs dimaksudkan Soekarjo Purwokerto. Pengambilan sampel
sebagai keberadaan dan kesediaan orang- dalam penelitian ini menggunakan teknik

95
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

purposive sampling. Prosedur oleh perempuan yang belum berhasil


pengumpulan data menggunakan dalam pengobatan infertilitas. Hasil pada
wawancara dan field note. Analisa data penelitian ini menunjukkan adanya
menggunakan langkah-langkah dari pandangan negatif terhadap diri sendiri
Colaizzi (Steubert & Carpenter, 2003). dengan menganggap bahwa penyebab
belum ada anak dalam pernikahannya
HASIL PENELITIAN adalah hanya karena adanya masalah
Tiga tema teridentifikasi dalam pada diri perempuan dengan masalah
studi ini sehingga membantu perawat agar infertilitas. Berikut pernyataan partisipan
menjadi lebih baik dalam memahami arti dalam penelitian ini :
dan makna dukungan sosial yang diterima

“inilah kekurangan saya sebagai perempuan”(P1)


“saya juga menyadari bahwa saya bukan tidak memiliki kekurangan”(P4)
“ membuat saya merasa sebagai perempuan kurang sempurna”(P2)

Hasil pada penelitian ini sesuai dimana sesuatu yang secara natural terjadi
dengan pernyataan Anwar (1997) bahwa ternyata tidak terjadi pada partisipan maka
penilaian negatif terhadap diri sendiri ini mereka akan menganggap hal itu sebagai
mungkin juga dipengaruhi oleh pandangan suatu ancaman akan keberlangsungan
masyarakat dimana partisipan berada hidup atau kekurangan yang dimiliki
serta tuntutan keluarga akan hadirnya sebagai seorang perempuan Masih
anak dalam pernikahannya juga adanya anggapan masyarakat bahwa
merupakan salah satu penyebab partisipan mempunyai anak adalah suatu keharusan
semakin merasa dirinya adalah penyebab dan merupakan sumber kedewasaan serta
tidak ada generasi penerus dalam silsilah kesuksesan dalam perkawinan sering
keluarga sehingga akan berhenti karena menyebabkan perempuan dengan
tidak memiliki keturunan. Rasa bersalah ini masalah infertilitas mengalami tekanan
muncul karena sebagai perempuan juga emosional yang berat dan merasa tidak
menginginkan hamil dan melahirkan sempurna sebagai seorang perempuan
seperti perempuan yang lain, rasa (Anwar, 1997).
bersalah juga disebabkan karena belum Dalam penelitian ini, perempuan
bisa memberikan keturunan untuk suami yang belum berhasil dalam pengobatan
dan keluarga besarnya. infertilitas menjadi lebih sensitif terhadap
Mempunyai anak merupakan berbagai pertanyaan tentang anak yang
suatu bagian dari siklus kehidupan yang diajukan kepadanya. Pernyataan partisipan
secara natural terjadi, sehingga ketika diungkapkan sebagai berikut:
seseorang dihadapkan pada kondisi

“Saya merasa sekarang jadi lebih mudah tersinggung dengan pertanyaan orang tentang anak
kepada saya” (P1)
“Sekarang saya menjadi lebih sensitive dengan pertanyaan tentang anak, rasanya risi gitu lho,
ngapain juga tanya terus?”(P2)

Hasil dalam penelitian ini sesuai perempuan akan menunjukkan respon


dengan hasil penelitian yang dilakukan yang bermacam – macam terhadap
oleh Rahmani dan Abrar (1994) yang masalah infertilitas dan kegagalan dalam
menunjukkan bahwa pasangan dengan pengobatan infertilitas. Salah satu respon
masalah infertilitas cenderung menjadi yang ditunjukkan oleh perempuan adalah
sangat sensitif dengan pertanyaan– lebih mudah tersinggung ketika ada
pertanyaan tentang anak yang belum keluarga atau teman yang bertanya
kunjung ada dalam pernikahannya. tentang masalah infertilitas yang
Hasil dalam penelitian ini juga dialaminya karena pertanyaan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan di membuat perempuan merasa tidak
Indonesia oleh Sigar (2006) tentang nyaman dan menghindari pembicaraan
pengaruh budaya terhadap persepsi tersebut karena merasa tersudutkan oleh
perempuan yang mengalami infertilitas pertanyaan seputar keberadaan anak yang
sesuai dengan hasil penelitian ini, belum juga hadir dalam pernikahannya.

96
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

Pada penelitian ini juga adalah dokter, suami, orang tua, keluarga,
memberikan hasil, perempuan yang belum dan rohaniawan. Berikut pernyataan
berhasil dalam pengobatan infertilitas beberapa partisipan mengenai orang –
mendapatkan dukungan sosial dari orang- orang yang selalu memberikan dukungan
orang yang ada disekitarnya, terutama sosial :

“Kata – kata dokter yang menenangkan hati kami dan tidak membuat kami down. Dokter juga
tidak pernah menyalahkan salah satu diantara kami” (P2)
“Suami saya sering bilang nggak usah dipikir terus, nanti kalau waktunya kan hamil juga.
Masih ada harapan buat kita kan kita masih muda, yang penting kita tetap berusaha dan
berdoa” (P1)
“Alhamdulillah kedua orang tua saya dan suami tidak mempermasalahkan keadaan saya yang
sampai sekarang belum memiliki anak”(P3)
“saya juga diberi semangat oleh pendeta agar selalu berusaha dalam situasi bagaimanapun,
pendeta juga yang membantu saya dengan memanjatkan doa kepada tuhan” (P5)

Barbieri (2004) mengemukakan hubungan yang saling mendukung, saling


bahwa dukungan sosial dapat dipenuhi memelihara, pemberian dalam
dari teman atau persahabatan, keluarga, persahabatan dapat terwujud barang atau
dokter, psikolog, psikiater. Hal senada juga perhatian tanpa unsur eksploitasi.Hasil
diungkapkan oleh Benyamini, Kokia & penelitian tersebut sesuai dengan
Gozlan (2004) bahwa dukungan sosial pernyataan Pillitery (2003) bahwa
bersumber dari orang-orang yang memiliki dukungan sosial terhadap perempuan
hubungan berarti bagi individu seperti selama menjalani pemeriksaan dan
keluarga, teman dekat, pasangan hidup, pengobatan infertilitas dibutuhkan terutama
rekan kerja, tetangga, dan saudara. dukungan psikologis karena hal tersebut
Sedangkan Monga, et al. (2004) dukungan merupakan stressor yang berat.
sosial adalah dukungan yang berasal dari Pernyataan ini didukung oleh
keluarga dan teman dekat atau sahabat. pernyataan Gotllieb (1998) yang
Menurut Kodiran (1996) hubungan mengatakan bahwa adanya dukungan
perkawinan merupakan hubungan akrab sosial dan hubungan yang baik dengan
yang diikuti oleh minat yang sama, suami, teman, orang tua atau keluarga
kepentingan yang sama, saling membagi merupakan salah satu faktor yang
perasaan, saling mendukung, dan menentukan perbedaan respon individu
menyelesaikan permasalahan bersama. terhadap stres. Dukungan sosial juga
Sedangkan, Samsulhadi (2005) sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik,
mengungkapkan hubungan dalam mental dan kognitif seseorang. Dukungan
perkawinan akan menjadikan suatu sosial merupakan sumber daya sosial yang
keharmonisan keluarga, yaitu kebahagiaan dapat membantu individu dalam
dalam hidup karena cinta kasih suami istri menghadapi suatu kejadian menekan.
yang didasari kerelaan dan keserasian Dukungan sosial juga diartikan sebagai
hidup bersama. suatu pola interaksi yang positif atau
Menurut Schmidt (2006) keluarga perilaku menolong yang diberikan pada
merupakan sumber dukungan sosial individu yang membutuhkan dukungan
karena dalam hubungan keluarga tercipta (Rahmani & Abrar, 1999).
hubungan yang saling mempercayai. Pengertian tersebut mendukung
Individu sebagai anggota keluarga akan hasil penelitian dari Leiblum, Aviv dan
menjadikan keluarga sebagai kumpulan Hamer (1998) yang menunjukkan bahwa
harapan, tempat bercerita, tempat dukungan sosial dapat menjadi penangkal
bertanya, dan tempat mengeluarkan (buffering) atau sebagai intervensi
keluhan-keluhan bilamana individu sedang terhadap stres dalam berbagai peristiwa
mengalami permasalahan. kehidupan. Penelitian yang dilakukan oleh
Menurut Monga, et al. (2004) Lee (2001) membuktikan bahwa dukungan
teman dekat merupakan sumber dukungan sosial juga mempunyai hubungan yang
sosial karena dapat memberikan rasa positif yang dapat mempengaruhi
senang dan dukungan selama mengalami kesehatan individu dan kesejahteraannya
suatu permasalahan. Sedangkan menurut atau dapat meningkatkan kreativitas
Alan (2005) bahwa persahabatan adalah individu dalam kemampuan penyesuaian

97
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

yang adaptif terhadap stres dan rasa sakit memfasilitasi penggunaan koping yang
yang dialami adaptif. Namun dari hasil penelitian ini
Dukungan sosial adalah sumber tidak mendapatkan hasil adanya dukungan
daya sosial dalam menghadapi suatu sosial yang diberikan oleh perawat, hal
peristiwa yang menekan dan perilaku tersebut menunjukkan belum optimalnya
menolong yang diberikan pada individu peran perawat dalam memberikan asuhan
yang membutuhkan dukungan. Dukungan keperawatan terhadap perempuan yang
yang dirasakan oleh individu dalam mengalami kegagalan dalam pengobatan
kehidupannya membuat ia merasakan arti infertilitas.
dicintai, dihargai, dan diakui serta Hasil dalam penelitian ini juga
membuat dirinya menjadi lebih berarti dan menunjukkan bahwa jenis dukungan sosial
dapat mengoptimalkan potensi yang ada yang diterima oleh perempuan yang belum
dalam dirinya. Pernyataan yang sama berhasil dalam pengobatan infertilitas
menurut Caryer, Scheiver & Weintraub adalah berupa dukungan informasi,
(1999) bahwa orang yang mendapatkan instrumental, emosional dan spiritual. Dari
dukungan merasa dirinya dihargai, berarti hasil wawancara dengan partisipan dalam
dan merasa menjadi bagian dari pemberi penelitian ini mengungkapkan bentuk
dukungan tersebut. dukungan instrumental yang diberikan oleh
Dukungan yang bisa diberikan suami misalnya: mengantar periksa, saling
kepada perempuan yang belum berhasil berbicara untuk menghilangkan rasa sepi,
dalam pengobatan infertilitas akan membantu pekerjaan rumah tangga, ikut
menguatkan psikologis perempuan sesuai masuk ke ruang periksa dan menemani
dengan hasil penelitian yang dilakukan partisipan saat waktu senggang.
Stanhope dan Canaster (2004) yang Dukungan sosial yang diterima
memperoleh hasil bentuk dukungan yang memberikan kenyamanan, rasa dimiliki,
bisa diberikan oleh perawat adalah dihargai, dicintai serta diterima oleh orang
mempertahankan harga diri pasien, lain. hampir semua partisipan
meningkatkan akses kelompok sosial, dan menyatakannya sebagai berikut ini:

“Suami saya yang selalu mengantar periksa ke klinik kemudian suami juga menemani masuk
ke dalam ruang periksa sampai selesai (P2)”
“Kami sengaja berusaha membuang rasa sepi dengan ngobrol, mendiskusikan buku yang
telah kami baca. Kami saling mengisi agar tidak merasa sepi. Kami selalu bersama, bicara apa
saja agar tidak merasa rumah sepi” (P5)
“suami santai dalam mensikapi masalah ini, kalau ditanya sudah punya anak atau belum maka
suami saya jawabnya santai aja gitu lho, jadi saya juga kan pikirannya tenang. Kemudian
keluarga juga sudah bisa menerima jika saya ditakdirkan tidak memiliki anak sampai akhir
hayat”(P3)
“Keponakan juga mengatakan kepada kami bahwa mereka juga anak kami jadi nggak perlu
bersedih. Selain itu kakak dan orang tua selalu membesarkan hati kami bahwa tidak memiliki
anak bukan berarti kami tidak bisa beraktivitas” (P4)
“saya memiliki sahabat sejak SMP yang masalahnya sama dengan saya sebagai teman curhat
dan berbagi informasi tentang pengobatan alternative, sahabat saya juga mendoakan agar
saya cepat punya anak di kakbah” (P6)

Penelitian lain yang dilakukan oleh


Brucker dan McKenry (2004) juga IMPLIKASI KEPERAWATAN
memperoleh hasil yang mendukung teori Hasil penelitian ini memberikan
dan hasil penelitian sebelumnya tentang gambaran tentang informasi yang rinci
pentingnya dukungan sosial terhadap bahwa pengalaman perempuan yang
perempuan yang belum berhasil dalam belum berhasil dalam pengobatan infertil
pengobatan infertilitas, bahwa dukungan memiliki variasi makna dan arti terhadap
yang diberikan oleh orang – orang yang fenomena yang sama. Informasi yang
dekat dan perawat terhadap perempuan merupakan temuan dalam penelitian ini
yang mengalami infertilitas akan bermanfaat untuk diaplikasikan dalam
menurunkan stres, kecemasan, dan praktek pelayanan keperawatan terutama
depresi. di area keperawatan maternitas sebagai
dasar intervensi keperawatan guna

98
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

membantu memenuhi kebutuhan akan seksual secara rutin akan tetapi belum
pelayanan kesehatan reproduksi terhadap hamil maka sebaiknya melakukan
perempuan dengan masalah infertilitas di pemeriksaan ke sarana kesehatan,
klinik maupun komunitas. memberikan informasi kepada masyarakat
Hasil penelitian ini menemukan bahwa penyebab infertilitas bukan hanya
konsep pengalaman perempuan yang faktor perempuan, namun laki – laki juga
belum berhasil dalam pengobatan memiliki kontribusi terhadap faktor
infertilitas, terjadinya perasaan memiliki penyebab terjadinya infertilitas,
kekurangan dalam hidup perlu disikapi memberikan dukungan sosial kepada
perawat dengan memfasilitasi penggunaan perempuan yang belum berhasil dalam
koping yang positif agar perempuan dapat pengobatan infertilitas di masyarakat dan
menjalani kedukaan secara normal dan memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan
tidak terjadi proses berduka yang sosial kemasyarakatan.
berkepanjangan atau patologis. Asuhan
keperawatan yang diberikan oleh perawat SIMPULAN DAN SARAN
kepada perempuan yang belum berhasil Berdasarkan hasil penelitian dan
dalam pengobatan infertilitas hendaknya uraian pembahasan dapat disimpulkan
bersifat individual mengingat manusia tentang pengalaman perempuan menjalani
bersifat unik sehingga respon terhadap kehidupan tanpa anak karena belum
masalah kegagalan dalam infertilitas juga berhasil dalam pengobatan untuk
berbeda – beda. mengatasi masalah infertilitas. Pada
Penggunaan nursing center pada penelitian ini terdapat enam partisipan
klinik infertilitas memungkinkan adanya yang bersedia untuk membagi
interaksi langsung antara pasien dengan pengalamannya agar dapat dijadikan
perawat. Bagi pelayanan kesehatan dan wacana bagi perempuan lain yang
keperawatan, hasil penelitian ini dapat memiliki masalah yang sama dalam
memberikan gambaran tentang berbagai hidupnya. Semua partisipan dalam
pengalaman perempuan yang belum penelitian ini mengatakan bahwa belum
berhasil dalam pengobatan infertilitas yang memiliki anak dalam kehidupan
berimplikasi bagi rumah sakit untuk pernikahannya merupakan keadaan yang
membuat kebijakan terkait peningkatan menyebabkan partisipan merasa memiliki
kualitas pelayanan di klinik infertilitas kekurangan sebagai perempuan karena
meliputi perbaikan sikap petugas tidak bisa hamil dan melahirkan seperti
kesehatan dalam melayani, pemberian kebanyakan perempuan yang lain.
informasi yang lengkap dan mudah di Pertanyaan orang lain tentang anak
akses, ketersediaan alat laboratorium dan kepada partisipan juga menimbulkan rasa
pengobatan yang lengkap untuk semua semakin tidak sempurna sebagai seorang
jenis pemeriksaan dan pengobatan perempuan karena setelah menjalani
infertilitas serta peningkatan kenyamanan pengobatan infertilitas akan tetapi belum
ruang tunggu pasien di klinik infertilitas. berhasil memiliki anak menyebabkan
Hasil penelitian ini juga partisipan menjadi lebih sensitif terhadap
berimplikasi terhadap pendidikan pertanyaan tentang anak.
keperawatan dimana selama proses Berbagai dukungan sosial yang
pendidikan mahasiswa keperawatan diterima oleh menyebabkan partisipan
hendaknya diberikan pengetahuan merasa kuat dan tetap tegar dalam
mengenai konsep infertilitas, prosedur menjalani hidup. Sumber dukungan yang
pemeriksaan dan pengobatan, stres yang diterima oleh partisipan berasal dari suami,
dialami oleh pasangan, berbagai keluarga, teman, rohaniawan dan tenaga
dukungan sosial yang diterima dan peran kesehatan sedangkan jenis dukungan
perawat maternitas dalam menghadapi sosial yang diterima oleh partisipan adalah
perempuan yang belum berhasil dalam dukungan instrumental, dukungan
pengobatan infertilitas. emosional, dukungan informasi dan
Hasil penelitian juga dapat dukungan spiritual.
digunakan oleh perawat yang bekerja di Berdasarkan simpulan diatas,
komunitas untuk memberikan peneliti memberikan beberapa saran baik
pengetahuan kepada masyarakat bahwa bagi instansi rumah sakit maupun praktek
jika pasangan suami isteri yang hidup pelayanan keperawatan dan
bersama dan melakukan hubungan pengembangan penelitian keperawatan:

99
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

1. Rumah sakit perlu membuat kebijakan besar dan waktu penelitian yang lebih
mengenai program pemeriksaan dan lama sehingga data yang dihasilkan
pengobatan terhadap suami dan isteri lebih lengkap dan bervariasi.
yang mengalami masalah infertilitas 4. Perlu dilakukan penelitian serupa
yang dilakukan secara bersama dengan pengambilan data dari setiap
2. Berdasarkan hasil penelitian, tampak tahap pengobatan infertilitas untuk
bahwa infertilitas menyebabkan memperoleh informasi lebih banyak
kedukaan pada perempuan, oleh dan membandingkan perbedaan dari
karena itu perawat perlu memberikan setiap tahapnya.
asuhan keperawatan yang tidak hanya 5. Perlu diteliti perbedaan kecemasan
menyangkut aspek fisik namun juga dan stres pada laki – laki dan
psikologis perempuan yang mengalami perempuan yang mengalami
masalah infertilitas. Dukungan infertilitas.
psikologis yang diberikan adalah 6. Perlu diteliti pengaruh budaya
penerimaan, tidak menyalahkan, dan terhadap persepsi perempuan yang
memberikan motivasi kepada belum berhasil dalam pengobatan
perempuan yang belum berhasil dalam infertilitas.
pengobatan infertilitas.
3. Perlu dilakukan penelitian serupa
dengan jumlah partisipan yang lebih

DAFTAR PUSTAKA
Allan, A., & Barber, D. (2005). Emotional Burns, N., & Grove, S.K. (2001). The
boundary work in advanced fertility Practice of Nursing Research :
nursing roles. Nursing Ethics, 12 conduct, critique & utilization. (4th
(4), 391-400. ed.), Philadelphia : W.B. Sounders
Anwar, M. (1997). Perkembangan Company.
tekhnologi rekayasa reproduksi Caryer, C.S., Scheiver, M.F., & Weintraub,
manusia dalam rangka J.K. (1999). Assesing coping
penanganan problematika strategy : A teoritically Based
infertilitas. Makalah pidato Approach, Journal of Personality
pengukuhan Guru Besar Tetap and Social Psychology. 56 (2),
Fakultas Kedokteran Universitas 267-283.
Gadjah Mada. Majalah Obstetri Gorrie, T.M., Mc Kinney, E.S., & Murray,
dan Ginekologi Indonesia, 21 (4), S.S. (1998). Foundation of
193-201. maternal-newborn nursing. 2nd.
Barbieri, R.L. (2004), Female Infertility: California: WB Saunders Co.
Reproductive Endocrinology Gottlieb, B. H., (1998). Social support
physiology, pathopysiology, and strategies : Guidlines for mental
clinical management. (5th health practise, Beverly Hill: Sage
ed.).Philadelphia: Elsevier publication
Sounders. Hazlina, N.H., Norzila, M., Shaiful, B.I., &
Benyamini, Y ., Kokia. M., & Gozlan, M., Hasanah, I. (2006). Aetilogical
(2004). On the regulation of a factors and phsycosocial impact of
health threat : cognitive, coping female partner in couples with
and emotion among women infertility. Journal article, 13 (1),
undergoing treatment for infertility. 59-65.
Journal Cognitive Therapy and Kodiran. (1996). Nilai anak di kalangan
Research., 28 (5), 577-592. masyarakat jawa di Yogyakarta:
Brucker, P .S., & McKenry, P.C. (2004). Depdikbud: Proyek Penelitian dan
Supporting from health care Pengkajian Kebudayaan
providers and the psychological Nusantara
adjustment of individuals Lee, T.Y. (2001). The effect of an infertility
experiencing infertility. Journal of diagnose on the stress, marital
Obstetric Gynecological and and sexual satisfication between
Neonatal Nursing, Sept- husband and wives in thailand.
Oct;33(5):597-603. Human reproduction, 16 (8), 1762-
1767.

100
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

Leiblum, S.R., Aviv, A., & Hamer, R. Obstetri & Ginekologi Indonesia,
(1998). Life after infertility 29 (3), 135-143.
treatment: a long-term Schmidt, L. (2006). Psychosocial burden of
investigation of marital and sexual infertility and assisted
function. Human Reproduction, Vol reproduction.
13, 3569-3574. http:www.thelancet.com, diperoleh
May, A.K, & Mahlmeister, M. (1994). tanggal 19 februari 2009.
Maternal and Newborn Nursing. Stanhope, M. & Canaster, J. (2004).
Philadelphia, J.B. Lippincot. Community Health Nursing:
Monga, M., Alexandrescu, B., Katz S.E., Promoting healt of aggegrate,
Stein, M., & Ganiats, T. (2004). families and infertility. (5th ed.).
Impact of infertility on quality of Philadelphia: Lippincot.
life, marital adjustment, and sexual Streubert, H.J., & Carpenter, D.R. (2003).
function. Urology, jan;126-30. Qualitative research in nursing:
Pilliteri. (2003). Maternal and Child health Advancing the humanistic
nursing : Care of the childbearing imperative. 3rd ed. Philadelphia:
and childdearing family. Lippincot William Wilkins.
Philadelphia : Williams & Wilkins. Sedewa, S., (1992). Wanita Jawa : antara
Pollit & Hungler. (2001). Qualitative tradisi dan transformasi,
research. Philadelphia : W.B Yogyakarta, Lembaga Studi
Saunders Company. Realino, Kanisius
Polit, D. F. & Hungler, B. P. (1999). Tirtaonggana, E. 92005). Penghayatan dan
Nursing research: Principles and koping suami istri terhadap
methods. 6th ed. Philadelphia: masalah infertilitas serta
Lippincott Williams & Wilkins. pengaruhnya terhadap hubungan
Rahmani, D. & Abrar, A.N. (1999). suami istri. Tesis mahasiswa
Infertilitas dalam perspektif Paska Sarjana Fakultas Psikologi
gender. Yogyakarta, Pusat Studi Universitas Indonesia. Tidak
Kependudukan, UGM dipublikasikan.
Reeder, S. J., Martin, L. L., & Griffin, D. K. Watkins, K.J., & Baldo, T .D. (2004). The
(1997). Maternity nursing : Family, infertility experience :
newborn and woman’s health care. biopsycosocial affect and
(18th ed). Philadelphia : Lippincott. suggestion for counselors. Journal
Sadli, S., Rahman, A., & Habsjah, A., of Counseling & Development, 82,
(2006). Implementasi pasal 12 UU 394-402.
no 7 tahun 84 : Pelayanan WHO. (2004). Reproductive health
kehamilan dan pasca kehamilan, indicator WHO.
Jakarta : convention watch, http:www.who.int/reproductive.heal
Universitas Indonesia thpublication/rh-indicator/
Samsulhadi. (2005). Pengaruh gaya hidup diperoleh tanggal 17 Februari
terhadap kesuburan. 2009.
(Disampaikan pada pidato Wiknjosastro, H. (2002). Ilmu Kandungan
pengukuhan Guru Besar Tetap (edisi kedua). Jakarta : Yayasan
dalam Ilmu Obstetri & Ginekologi Bina Pustaka Sarwono
pada Fakultas Kedokteran Prawirohardjo.
Universitas Airlangga). Majalah

101

Anda mungkin juga menyukai