OLEH:
Kelompok 7
Rini Sulistyowati, S.Kep. NIM 182311101026
Rosita Amalia D L, S.Kep. NIM 182311101049
Farida Nur Q, S.Kep. NIM 182311101092
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Cara Perawatan
Luka CAPD di Rumah yang dilaksanakan di IRNA 1 Ruang 22 RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang telah disetujui dan disahkan pada :
Hari, Tanggal : Kamis, 13 Desember 2018
Tempat : IRNA 1, Ruang 22 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Ketua Kelompok
Mengetahui,
Kaur Ruang 22
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA PERAWATAN LUKA CAPD DI RUMAH
A. LATAR BELAKANG
Sebuah penelitian di Indonesia mengungkapkan bahwa sebanyak 6,2% dari populasi
penduduk Indonesia menderita gagal ginjal. Para penderita itu harus menjalani terapi dan
pengobatan yang memerlukan biaya besar. Dari angka 6,2% tersebut, banyak penderita
yang mengalami gagal ginjal kronik tahap lima (Suhardjono, 2008). Transplantasi ginjal
dan peritonial dialisis merupakan pilihan terapi pengganti ginjal yang dapat dijadikan
alternatif pengobatan. Saat ini, terdapat teknologi baru yang hadir sebagai terapi bagi
penderita gagal ginjal, yaitu Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Terapi
pengganti ginjal ini sesuai sebagai metode pengobatan yang diberikan kepada pasien
gagal ginjal yang tidak mungkin lagi diobati secara konservatif dengan diet dan obat-
obatan (Suhardjono, 2008). CAPD merupakan dialisis mandiri yang bisa dilakukan
sendiri oleh penderita. Dengan demikian, penggunaan metode CAPD dapat dijadikan
pilihan selain hemodialisis dan transpalansi ginjal.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang ‘’CARA
PERAWATAN LUKA CAPD’’
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Cara Perawatan CAPD sasaran
diharapkan dapat :
a. Menjelaskan pengertian dari CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal
Dyalisis)
b. Menjelaskan tujuan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
c. Menjelaskan manfaat dari CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
d. Menjelaskan kekurangan dari CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal
Dyalisis)
e. Menjelaskan cara perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal
Dyalisis) yang benar
C. ANALISA SITUASI
a. Sasaran
1. Pengunjung dan keluarga pasien yang ada di Ruang 22 RSUD dr.Saiful Anwar
2. Interaksi antara penyuluh dan audience cukup baik
3. Minat dan perhatian dalam menerima penyuluhan cukup baik
b. Penyuluh
1. Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang, DIII Stikes
Kepanjen, Stikes Bojonegoro, Stikes Mojokerto, Stikes Kediri serta CI lahan dan
CI institusi
2. Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan dengan metode yang baik
c. Ruangan
1. Di Ruang 22 RSUD dr. Saiful Anwar Malang
2. Ruangan cukup memadai untuk menampung 10 orang
3. Penerangan, ventilasi cukup baik, suasana cukup kondusif untuk terlaksananya
kegiatan penyuluhan
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
F. MATERI
1. Pengertian CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
2. Tujuan perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
3. Manfaat perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
4. Kekurangan perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
5. Cara perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Fasilitator :
H. KEGITAN PEYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Waktu
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
4. Membuat kontrak 3. Menjawab pertanyaan
waktu 4. Menyutujui kontrak
5. Menggali waktu
pengetahuan tentang 5. Audience menjawab
cara perawatan luka pertanyaan
CAPD dirumah
2. Kegiatan 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan Ceramah 15
Inti a. Pengertian CAPD memperhatikan dan menit
b. Tujuan perawatan penjelasan penyuluh tanya
CAPD 2. Aktif bertanya jawab
c. Manfaat 3. Audience mendengarkan
perawatan CAPD
d. Kekurangan
perawatan CAPD
e. Cara perawatan
CAPD
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
I. EVALUASI :
1. Evaluasi Audience
Pertanyaan evaluasi yang diberikan pada audience :
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias dengan materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan tanpa alasan yang
penting
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan dapat memahami jawaban penyuluh dengan
baik dan benar
3. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami tentang Cara Perawatan Luka CAPD
Dirumah sesuai tujuan khusus yang meliputi :
a. Pengertian CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
b. Tujuan perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
c. Manfaat perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
d. Kekurangan perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
e. Cara perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
CARA PERAWATAN
A. Definisi
CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis) adalah metode pencucian darah
dengan mengunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ
perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah.
Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke dalam rongga
perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke
dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah
metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian
cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses kegiatan berjalan lancar
b. Proses penyuluhan berjalan lancar
c. Peserta pendidikan kesehatan yaitu keluarga pasien kooperatif dan mendukung
d. Tujuan umum dan tujuan khusus telah tercapai
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan pendidikan kesehatan dihadiri oleh CI ruangan, perawat ruangan,
mahasiswa, pasien dan keluarga pasien.
b. Peserta pendidikan kesehatan antusias dan kooperatif selama kegiatan berlangsung
dan mengajukan berbagai pertanyaan
B. Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan kesehatan ini adalah diantaranya:
a. Dukungan dari pihak rumah sakit
b. Dukungan dari peserta pendidikan kesehatan yang terdiri dari keluarga pasien
c. Keluarga pasien kooperatif dan antusias
d. Mehasiswa lainnya yang membantu pelaksanaan penyuluhan
C. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan pendidikan kesehatan yaitu:
a. Beberapa keluarga pasien tidak mengikuti kegiatan sampai akhir dikarenakan harus
menjaga keluarga yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.edikusmiadi.com/2012/07/peritoneal-dialy
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah , Volume 2. Jakarta : EGC.
Supartondo. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit, FKUI
Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai
Penerbit FKUI
Lampiran. Dokumentasi Kegiatan