Anda di halaman 1dari 5

2.

1 TUJUAN DAN MANFAAT STANDAR AKUNTANSI

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur


pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi
Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di
Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti,
IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS
pada tahun 2012 mendatang.
Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah
sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.

Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan


sebagai berikut:
1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan
perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim
diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan
keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui
pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan database kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan
pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi
ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.
Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin
bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian.
2.2 LEMBAGA-LEMBAGA PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA,
USA, DAN INTERNASIONAL

P R O S E S P E N E R A PA N S TA N D A R A K U N TA N S I 6
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga
merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Organisasi profesi ini terus berusaha menanggapi perkembangan akuntansi
keuangan yang terjadi baik tingkat nasional, regional maupun global, khususnya
yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri. Pengembangan
standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini
pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus-menerus, pada tahun
1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS.
Kemudian pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
(Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI telah
bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994
dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode
kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi
Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres
VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi
Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan
otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

2. Institut Akuntan Publik Indonesia.


Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan indonesia,
tepatnya pada tanggal 24 mei 2007 berdirilah institut akuntan publik indonesia
(IAPI) sebagai organisasi profesi akuntan publik yang independen dan mandiri
dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui rapat umum anggota luar biasa
IAI. Pada tanggal 4 juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi
yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari 2008.Pemerintah RI melalui
Peraturan MENKEU no.17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi
profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan
publik, penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik,
serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan
publik diindonesia.

3. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangann (Bapepam-LK).


Adalah sebuah lembaga dibawah kementrian keuangan indonesia yang bertugas
membina, mengatur dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta

P R O S E S P E N E R A PA N S TA N D A R A K U N TA N S I 6
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang
lembaga keuangan.

USA dan Internasional

1. Kantor Akuntan Besar yang dikenal dengan “Big 8”


Kelompok delapan besar ini berkurang menjadi lima besar melalui serangkain
kegiatan merger. Lima besar kemudian menjadi empat besar setelah
keruntuhan Arthur Anderson pada 2002 karena keterlibatannya dalam skandal
enron. The big four adalah kelompok empat firma jasa profesional dan
akuntansi internasional terbesar yang menangani mayoritas pekerjaan audit
untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. 8 kantor akuntan itu
terbesar itu ialah : Arthur andersen,arthur young&Co,coopers & Lybrand,
Ernst & whinney,Deloitte Haskins & Sells, Peat Marwick Mitchell, Price
Waterhouse, Touche ross.
2. American Accounting Association (AAA)
Merupakan sebuah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu
yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi. AAA juga
bertindak sebagai forum di mana para akademisi mengekspresikan pandangan-
pandangan mereka akan berbagai topic dan permasalahan akuntansi, baik
secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh organisasi.

3. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) \ adalah


organisasi pengordinir professional bagi para praktisi Certified Public
Accountants di Amerika Serikat. AICPA adalah organisasi profesi akuntan
publik berijazah dan terdaftar, yang melakukan praktek di Amerika. Cikal
bakal terbentuknya AICPA dimulai di tahun 1882 dengan nama Institute
Accountants and Bookeepers. Kemudian berubah menjadi American
Association of Public Accountants di tahun 1886. Selanjutnya pada tahun
1917 berubah menjadi American Institute of Accountants (AIA) yang
sekarang dikenal sebagai AICPA.

4. Financial Accounting Standard Board (FASB) menggantikan APB di tahun


1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar
akuntansi. FASB merupakan badan independen yang berwenang dan

P R O S E S P E N E R A PA N S TA N D A R A K U N TA N S I 6
ditugaskan untuk menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan keuangan
yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang bermakna mengenai
peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna
dalam laporan keuangan.

5. Security and Exchange Commission (SEC) SEC sebagai lembaga yang


mengatur pasar modal di USA dibentuk tahun 1934. Lembaga ini bertanggung
jawab untuk mengatur dan menyusun undang-undang tentang bursa efek dan
menjamin bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang go
public disajikan secara layak dan full disclosure. Karena Tanggung jawab SEC
untuk mengatur laporan keuangan yang sisajikan oelh perusahaan yang go
public “ Full Disclosure, “ peranan standar akuntansi sangat dominan. Oleh
karena itu bersama lembaga lainnya SEC ikkut aktif dalam menelorkan suatu
standar akuntansi . Berdasarkan securities Act tahun 1934, SEC memiliki
kekuasaan untuk menetapkan standar akuntansi.

6. Organisasi Profesional Lainnya

Beberpapa badan atau organisasi yang mempunyai peranan langsung atau


tidak langsung terhadap perumusan standar akuntansi adalah sebagai berikut.
(a) “The national Association of Accountant” yang sekarang sudah berganti
nama menjadi The Institute of Management Acountant (IMA) merupakan
organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan manajemen di USA.
Organisasi ini menerbitkan majalah bulanan yang memuat artikel-artikel
tentang akuntansi yang bernama management Accounting. (b) The Cost
Accounting Standard Board ( CASB ) (c) The Financial Execute Institute
(FEI) (d) International Accounting standard Commite (IASC).

2.3 TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI


1. Berkaitan dengan masalah siapa yang dituju dan bagaimana kedudukan yang
dituju terhadap organisasi atau badan usaha. Pihak yang dituju adalah investor,
kreditor, dan pemakai lain yang tidak mempunyai akses informasi kecuali dari
informasi laporan keuangan.

P R O S E S P E N E R A PA N S TA N D A R A K U N TA N S I 6
2. Berkaitan dengan aspek karakteristik dan keterbatasan informasi yang
melandasi tujuan pelaporan keuangan. Makin banyak jens dan kuatitas
informasi yang dianggap bermanfaat makin besar pula kos untuk menyediakan
informasi tesebut.
3. Dimaksudkan untuk menentukan kualifikasi minimal para pemakai sehingga
suatu informasi dapat dipahami oleh pemakai tanpa harus disertai penjelasan
rinci. Kualifikasi minimal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan penentu
kebijakan akuntansi di jajaran penyusun standar atau badan usaha.
4. Informasi yang dapat dipahami akan dipakai apabila terdapat kebermanfaatan
terhadap keputusan pemakai. Kebermanfaatan memiliki kriteria yang
ditentukan melalui kualitas informasi spesifik keputusan, meliputi: kualitas
primer yang terdiri dari relevance, reliability, variability, representational
faithfulness, dan kualitas sekunder yang terdiri dari comparability,
concistency, neutrality.
5. Walaupun kualitas di atas terpenuhi, namun diperlukan kriteria penentu untuk
menyaring informasi mana yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan
dan mana yang harus dilaporkan dalam laporan yang lain, yaitu materiality.

REFERENSI

Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2006. Accounting Theory : Teori Akuntansi. Edisi Kelima.
Jakarta : Salemba Empat.

P R O S E S P E N E R A PA N S TA N D A R A K U N TA N S I 6

Anda mungkin juga menyukai