VOCATIONAL ENTREPRENEURSHIP
DAFTAR PUSTAKA
http://wirausahasomantri.blogspot.com/
http://almachaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-bakat-khusus.html
http://vokasi.ub.ac.id
SAP 9
INTRAPRENEURSHIP
1. Pengertian Intrapreneurship
Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership
inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship
yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada tahun 1973 oleh
Susbauer dalam tulisannya yang berjudul “Intracoporate Enterpreneurship : Programs in
American Industry”, dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007)
dalam disertasinya.
Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada
inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang
menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan.Oleh karena itu,
agar sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan (Dalam
Budiharjo, 2011:152).
Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa Intrapreneurship berakar pada kewirausahaan
(Amo dan Kolvereid, 2005; Antoncic, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001), ada beberapa perbedaan
antara intrapreneurship dan kewirausahaan. Pertama semua, intrapreneur membuat keputusan
berisiko menggunakan sumber daya perusahaan.untuk melakukannya, pengusaha menggunakan
sumber daya mereka sendiri (Antoncic dan Hisrich, 2001; Luchsinger dan Bagby, 1987; Morris
et al, 2008). Kedua, intrapreneurship terjadi di antara karyawan dari dalam organisasi mereka,
sedangkan kewirausahaan cenderung terutama secara eksternal terfokus (Amo dan Kolvereid,
2005; Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Luchsinger dan Bagby, 1987).
Lebih lanjut Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa sepertiga dari semua, pengusaha lebih
memilih untuk mengembangkan pengetahuan tacit dalam organisasi baru daripada menggunakan
prosedur atau mekanisme dari perusahaan lain. Di sisi lain, intrapreneur bekerja dalam organisasi
yang sudah memiliki politik mereka sendiri, bahasa, prosedur, dan birokrasi (Antoncic, 2001;
Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001).
Meskipun kewirausahaan dan intrapreneurship memiliki perbedaan penting, mereka juga
memiliki beberapa koneksi karena intrapreneurship secara konsisten diposisikan sebagai
kewirausahaan dalam organisasi (Antoncic, 2001; Davis, 1999, dalam Asef Karimi, dkk, 2011).
7. Dedikasi Tinggi
Seorang intrapreneur mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan rencana-rencananya, visinya,
dan mimpi-mimpinya yang merupakan tujuan hidupnya.Salah satu alasan mengapa sebuah
pekerjaan gagal adalah karena kehilangan fokus.
Contoh yang sangat nyata, Donald Trump sangat fokus dengan property, Anita Roddick sangat
fokus dengan kosmetik ramah lingkungan, Warren Buffet sangat fokus dengan investing, Bill
Gates sangat fokus dengan Microsoft, Michael Dell sangat fokus dengan Dell Computer, Robert
Kyosaki sangat fokus dengan edukasi financial, Anthony Robbins sangat fokus dengan peak
performance coach.
Tidak menghiraukan masalah dan upaya yang harus dilakukan, seorang intrapreneursangat
berdedikasi tinggi dan single-minded atas komitmen terhadap goal mereka.
8. Grateful
Intrapreneur sejati ternyata adalah orang-orang yang penuh rasa syukur.Mereka sadari semakin
bersyukur, semakin tangan terbuka, semakin terbuka pula pintu-pintu berkat. Karena hanya
orang yang menghargai pemberian akan lebih banyak diberi.Mereka bukan hanya bersyukur
menerima kebaikan, namun mereka juga bersyukur karena mendapat pembelajaran dari
kesalahan.Mereka tidak menganggap remeh apapun, dan inilah yang memberikan mereka
ketekunan, daya tahan serta fleksibilitas untuk terus maju.Intrapreneur sejati menyadari bahwa
‘kaya’ tidak semata-mata diukur oleh benda-benda dan kemewahan, ‘kekayaan’ diukur oleh
kepuasan hati, kenikmatan memberi, berkontribusi dan pencapaian prestasi.
9. Optimistic
Seorang intrapreneur sangat optimis, mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi
hambatan untuk maju.Selalu mengambil hikmah dari kegagalan dan menciptakan momentum
baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat
makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan
menjadi lebih baik.
10. Keseimbangan
Semangat tinggi 80% kegagalan di pekerjaan disebabkan oleh manusia, untuk itu intrapreneur
sangat menghargai hubungan antar manusia.Mereka sangat mudah didekati, suka
bersosialisasi.Semangat mereka menular kepada team, pelanggan, teman, suplier.Meskipun
mereka adalah pekerja keras, mereka juga seimbang dalam membagi kesenangan, bersama
keluarga.Para psychologist mengakui, intrapreneur yang memiliki keseimbangan antara kerja
keras dengan kesenangannya adalah orang yang lebih berpotensi memiliki karir dan kesuksesan
lebih tinggi lagi.Justru intrapreneur adalah orang yang penuh perhatian, kesabaran dan Fun.Tidak
selamanya serius dan pemarah.
11. Menciptakan Pemimpin Baru
Selain self motivated seorang intrapreneur juga memiliki kemampuan untuk memimpin orang.
Mereka memahami pentingnya teamwork, dan mereka memahami bahwa mendukung orang lain
untuk sukses dan menjadi pemimpin akan membawa hasil yang lebih memuaskan lagi.Mereka
bukan leader yang tidak bisa digantikan sehingga organisasi bisa bertumbuh tanpa mereka dan
akhirnya meraih kemakmuran dan kebebasan yang di idam-idamkan.Seorang business consultant
dan pensiunan United States Air Force Major General Perry M. Smith menulis, “ seorang
pemimpin yang membagikan kekuasaannya akan menghasilkan hal-hal yang luarbiasa.
Pemimpin sejati memahami bahwa kepempimpinan adalah pembebasan bakat terpendam,
mereka mencapai kejayaan bukan hanya karena menyerahkan kekuasaan namun karena tidak
pernah menarik kekuasaan kembali.”
12. Tidak takut Sukses ataupun Resiko
Seorang intrapreneur tidak takut resiko.Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka
mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi dan
takut dengan kemungkinan sukses. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset
bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah.Intrapreneurs
bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa
takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.
13. Mengenali potensi dari dalam
Sangat mudah mengenali seorang individu yang memiliki kualitas intrapreneur sejati.Ada pula
yang perlu bersusah payah membangun kualitas tersebut dalam dirinya. Apapun alasannya,
semua orang bisa memupuk sifat ini dengan guidance, edukasi, pengetahuan, dancoaching secara
konsisten.Mereka mengambil jalan yang salah karena kurang pengetahuan dan akhirnya
membuang waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun karenanya.
Keith Cunningham, Rich Dad Robert Kyosaki mengatakan,”segala sesuatu yang belum anda
ketahui mengakibatkan biaya besar, namun tidak semua yang anda ketahui bisa dijadikan uang.”
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smartbisniscoach.com/articleDetail/173/12-karakter-intrapreneur.html (Diakses pada
22 Mei 2015)
http://teorionline.net/intrapreneurship/(Diakses pada 22 Mei 2015)
SAP 10
1. Ide dan Konsep Usaha
Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan
kegiatan menemukan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha
biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :
a. Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung
dengan bidang yang diminati. Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh
perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi yang
sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah
masih ada peluang, jika ada, kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
b. Melalui survei. Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang
usaha. Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan
oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik atau
adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk
memanfaatkan limbah tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk
mendirikan dan mengembangkan usaha.
c. Melalui pengalaman kerja. Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa
saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa. Dalam konteks
ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan dapat menganalisis
apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri
seperti yang dilakukannya sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung
oleh keinginan atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.
3. Business Plan
Sebagai salah satu bagian terpenting dalam berwirausaha, pemahaman akan pengertian Business
Plan yang benar bersifat sangat krusial. Dalam pembahasan kali ini, kita akan mencoba
memahami pengertian Business Plan seperti yang sudah didefinisikan oleh para ahli.
Kadangkala, banyak sekali perencanaan bisnis tidak sesuai hasilnya dengan kenyataan setelah
operasional.Hal itu sangat mungkin terjadi dan tidak dapat disalahkan karena parameter ekonomi
di real market (pasar yang nyata) sangat sulit diduga dan selalu berubah-ubah.Itulah yang
menyebabkan suatu bisnis bertahan atau tetap berjalan walupun hasil dengan perencanaannya
menyimpang adalah dari motivasi yang tetap kuat dari wirausahannya.
Secara ringkas, berikut ini adalah 5 alasan mengapa business plan harus dibuat dengan baik,
yaitu:
• Business Plan adalah blueprint usaha anda, yang akan anda dan karyawan serta pihak-pihak
yang bekerja sama dengan anda dalam operasionalnya. Dia akan membantu anda tetap kreatif
dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan.
• Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
• Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan
penyandang dana. Business plan akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional
bisnis anda.
• Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usaha dengan mengetahui
langkah-¬langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
• Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai
dengan rencana atau tidak.
4. Start Up Business
Istilah “startup” telah buah bibir yang semakin meningkatnya frekuensinya selama beberapa
tahun terakhir untuk menggambarkan sebuah usaha yang relatif masih muda dan belum kokoh.
“Startup adalah sebuah perusahaan yang bekerja untuk memecahkan masalah di mana solusinya
adalah tidak biasa dan kesuksesannya tidak dijamin ,”kata Neil Blumenthal, pendiri dan co –
CEO dari Warby Parker . “Startup adalah keadaan pikiran,” kata Adora Cheung, salah satu
pendiri dan CEO dari Homejoy, salah satu Hottest U.S. Startups 2013.“Situasi ketika orang yang
bergabung dengan perusahaan Anda masih membuat keputusan eksplisit untuk melupakan
stabilitas demi janji pertumbuhan yang luar biasa dan kegembiraan dalam membuat perubahan
seketika.”Saat ini belum ada definisi yang bisa mendeskripsikan secara tepat pengertian bisnis
startup.Pendapatan, laba, dan jumlah pekerja telah mengalami pergeseran drastis diantara
perusahaan dan industri.Saat ini bisnis startup bisa dilakukan di garasi rumah dan karyawannya
pun tidak harus berpakaian formal dan sopan. Kenyataan seperti ini yang harus mulai
diperhitungkan untuk mendapatkan definisi apa itu bisnis startup secara kongkret. Tapi yang
mungkin kita semua bisa sepakati adalah atribut kunci dari bisnis startup, yaitu kemampuannya
untuk tumbuh.Paulgraham.com menjelaskan, startup adalah sebuah perusahaan yang dirancang
untuk bertumbuh sangat cepat.Pertumbuhan tersebut tidak dibatasi oleh geografi.Inilah yang
membedakan antara bisnis startups dari usaha kecil. “Jika Anda menghasilkan pendapatan di
bawah US $ 20 juta, memiliki kurang dari 80 karyawan, dan tetap mengendalikan perusahaan
yang Anda mulai sendiri, Anda mungkin sedang menjalankan bisnis startup. Sama halnya jika
Anda baru saja mendirikan sebuah usaha kecil dan berniat menjadikannya cukup besar untuk
mengambil alih dunia – walaupun usaha Anda tersebut masih dikerjakan dari kamar tidur Anda –
Anda mungkin seorang pendiri startup.” Natalie Robehmed, Forbes.com.
5. Business Coaching
Business coaching adalah suatu program pembimbingan bisnis dimana coachee atau klien
seolah-olah sedang magang di bisnisnya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan
langkah-langkah bisnis di bawah bimbingan coach bisnisnya agar ia mampu mencapai sasaran
bisnis maupun pribadi yang ia tetapkan.
Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3 bulan)
dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan yang mampu dilakukan
oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan empowerment adalah: “Ajak dan
ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu memilih
ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai sasarannya”
6 Profitizing
Laba / keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan
mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa.Prinsip dasar
yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi
dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang
sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan
bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan
selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen
dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan
keuntungan bisa dicapai lebih banyak.
Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi
dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya.Setelah volume
penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap saat,
barulah fokus menaikkan keuntungan usaha.
Ada 3 hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer:
a. Menaikkan angka repeat order;
b. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan;
c. Menaikkan margin.
a. Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering
berbelanja ke tempat kita.
b. Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp
100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta menekan biaya produksi
dengan cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran. Di tahap profiting, promosi tetap
jangan berhenti.Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan
yang sudah ada.
7 Systemizing
Tahap ini secara bertahap kita mulai membangun sistem bisnis. Kita mulai membuat Standard
Operating Procedure, buat sistem proses order, penjualan, penggajian karyawan, buat tim
manajemen.
8 Expanding Business
Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi dimaksudkan
sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap,
yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan”.Ekspansi perusahaan di
sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu perusahaan untuk
mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit
perusahaan.Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan usaha baru
dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain ataupun juga meningkatkan
produksi barang yang telah diproduksi.
Deskripsi ekspansi :
1. aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain
2. peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
Motif-motif pembelanjaan ekspansi
a. Motif Ekonomi
Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk memperbesar atau
menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi. Hal ini terjadi
misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang diprodusi oleh
suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan tersebut untuk
memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luas pasar
.Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar kemungkinan untuk
mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian setiap pimpinan perusahaan
mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan
perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain sebagai berikut:
1. Alat pengukur prestasi perusahaan
2. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
3. Sebagai sumber dana perusahaan
b. Motif Psikologis
Yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau pimpinan perusahaan
untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar.
Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan.Bisa jadi pemimpin perusahaan
dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini.Ekspansi yang dilakukan
dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan
perhitungan ekonomis terdahulu.Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion
yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha.Hal yang menonjol dari motif psikologis
ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa kebenarian untuk mengambil resiko
meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.
Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha baik dalam
meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna sebagai motif yang
meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari pimpinan perusahaan untuk mencapai
tujuan.
Bentuk-bentuk pembelanjaan ekspansi
Menurut W.Bayard Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam buku Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa : “Bentuk atau type ekspansi
dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial expansion”
a. Business expansion
Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur
modal.Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama,
tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi yang tersedia
di dalam perusahaan.Oleh karenannya perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidaklah
dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur
modalnya.Kebutuhan modalnya untuk keperluan ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin
besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering pula disebutEkspansi yang berangsur-angsur.
b. Financial expansion
Bentuk ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu ekspansi yang dijalankan
dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi alat-alat produksi yang lama,
mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain
dan lain-lain, bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang, sehingga
bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Ekspansi ini dilakukan dengan
menambah atau memperbesar jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan, sehingga
penambahan dana untuk aktifa maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi ini sering
pula disebut Ekspansi yang melonjak.
DAFTAR PUSTAKA
http://studi-kelayakan-bisnis-universitas.blogspot.com/2011/12/studi-kelayakan-bisnis.html
http://dee-belajar.blogspot.com/2013/10/pengertian-business-plan-menurut-para.html
http://manajemendanleadership.blogspot.com/2014/08/apa-itu-bisnis-startup-arti-dan-
definisi.html
http://www.coachingindonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemi
d=18
http://opuza2905.blogspot.com/2011/08/pengertian-profit.html
https://lindanoer.wordpress.com/2014/01/08/pembelanjaan-ekspansi/
http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/5.tahapan.bisnis/004/001/154
SAP 11
PELUANG USAHA
1. Peluang Usaha
Wirausahawan harus memiliki keberanian yang besar untuk mengubah sesuatu yang bukan apa-
apa menjadi kesuksesan.Harus berani memanfaatkan setiap ‘ancaman’ menjadi ‘peluang’. Setiap
wirausahawan harus dapat menciptakan sebuah nilai dengan cara mengubah semua tantangan
menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha. Wirausahawan harus
mampu melihat peluang di sekelilingnya.Cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus.Caranya
adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita.Dengan menggunakan
analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman.
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide
desebut sebagai sreeneng, yang merupakan cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi
barang dan jasa yang rill. Melihat peluang dengan cara mengenali kebutuhan pasar,
mengembangkan produk yang telah ada di pasaran, memadukan bisnis-bisnis yang ada,
mengenali tren yang terjadi, menggunakan asumsi-asumsi yang tidak baku.
Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak, tidak mungkin kita dapat melaksanakan
seluruhnya.Ada beberapa langkah untuk memilih peluang bisnis yang tepat, seperti tentukan
tujuan dan arah bisnis, buat daftar ide usaha, nilai kemampuan pribadi, pilih criteria bisnis,
bandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha lain, riset nilai keadaan bisnis saat ini dan
mendatang, tetapkan pilihan.Banyak jalan memulai dan mencapai keberhasilan bisnis, memulai
bisnis baru merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Cara yang dapat dilakukan
oleh seseorang untuk memulai bisnis, bisa dengan membeli bisnis yang sudah ada,
mengembangkan bisnis yang sudah ada, memilih usaha franchise (waralaba).
Beberapa contoh bidang wirausaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru
adalah dibidang kuliner, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, rekreasi.Cara mengidentifikasi
peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet
dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (
opportunity ) untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang
wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
c. Harus bertanya kepada diri sendiri,
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
f. Pandai berkomunikasi.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan
layak untuk mewujudkannya. Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha
pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan
orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada
hari kemarin.
Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik
? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang
mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ),
b. Work smart ( kerja cerdas ),
c. Enthusiasm ( kegairahan ),
d. Service ( pelayanan ),
Bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapat mengenali
lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang
usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
Risiko usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari
keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang
lain yang terlibat, banyak risiko yang harus di hadapi.
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur,
3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan,
dan sebagainya.
Perubahan permintaan perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan risiko
usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cemat
dalam melakukan kegiatan usaha.
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun
barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang
sama.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai
berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
4. Jasa perantara
5. Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah,
sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
6. Jasa kesehatan
Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat
refleksi, dan pengobatan alternatif.
7. Jasa yang lain
Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenanga kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis,
dan sebagainya.
Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan sekarang ini dapat di
kelompokkan menjadi seperti berikut:
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan dirumah.
Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan diluar rumah.
Contoh: tas multifungsi, yang bisa di pakai buat kerja, tetapi juga buat membawa pakaian atau
buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya.
3) Produk lainnya yang dibutukan tanpa mengenal tempat.
Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas, dan sebagainya.
2. Peluang dari lingkungan Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara
lain sebagai berikut:
A. Usaha atau bisnis orang tua.
B. Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah dan teman main.
C. Kebiasaan anda ketika berangkat dan pulang sekolah, baik itu dalam perjalanan atau di
lingkungan sekolah dan teman sekolah.
3. Peluang dari peubahan yang terjadi
Peluang terbesar yang sering muncul sebagai sebuah bisnis adalah peluang yang berasal dari
perubahan di lingkungan, yaitu sebagai berikut:
A. Perubahan global
B. Perubahan lingkungan
C. Perubahan peraturan pemerintah
D. Perubahan musim
E. Perubahan gaya hidup
F. Perubahan tingkat kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan masyarakat pada
umumnya
G. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat), sehingga kebutuhan akan
hiburan semakin tinggi
H. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknolosi mobile phone
(HP) dan internet sehingga memunculkan sistem penjualan online (toko online)
4. Peluang dari konsumen
Suara konsumen sangat diperlukan untuk menciptakan gagasan baru dalam rangka memperbaiki
kualitas produk dan menciptakan peluang bagi yang dapat menciptakan peluang baru di
antaranya:
A. Keluhan-keluhan konsumen,
B. Saran-saran dari konsumen,
C. Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen,
D. Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu,
E. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa anda
5. Peluang dari gagasan orang lain Gagasan dari orang lain yang bersifat orisinil akan
memunculkan sebuah peluang usaha yang baru pula.
6. Peluang dari informasi yang diperoleh Informasi yang diperoleh dapat menjadi sebuah
peluang jika anda mampu menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan yang anda miliki
untuk mewujudkannya. Namun, informaasi juga dapat tidak bermnfaat jika anda tidak memilik
kemampuan untuk menggabungkan antara pengetahuan dan pengalaman yang anda miliki. Inilah
yang membedakan antara orang yang memiliki peluang dengan orang yang tidal memiliki
peluang. Peluang yang dapat muncul dari informasi yang diperoleh antara lain:
A. Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui cara
membelinya.
B. Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat lain untuk produk
yang sama. Ini juga sebuah peluang karena adanya selisih harga.
C. Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan anda tahu di mana bisa memperoleh produk
tersebut.