Anda di halaman 1dari 488

Nur Muhammad Ridha Tarigan

ridho_fe.uisu@yahoo.co.id

081361768290
KEWIRAUSAHAAN & KEBIJAKAN
BISNIS

Nur Muhammad Ridha Tarigan

Magister Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
2022
PENDAHULUAN
Landasan Dasar Ilmu Kewirausahaan diajarkan di
Perguruan Tinggi.
◦ INPRES no:4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
◦ SKB Menteri Negara Koperasi
No:02/SKB/Meneg/VI/2000 dan No:4 /U/SKB/2000
tanggal 29 juni 2000.
Pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi mahasiswa Perguruan Tinggi
dimaksudkan untuk memberikan bekal
kepada mahasiswa agar
mahasiswa/alumni memiliki pola pikir,
pola sikap dan pola tindak yang
mengutamakan inovasi, kreativitas dan
kemandirian
Mengapa di Perguruan Tinggi dilakukan
pengembangan jiwa kewirausahaan ?
Hal itu terkait dengan masalah:
masa tunggu setelah lulus agar lebih
pendek, dan
daya serap dunia kerja terhadap
lulusan agar lebih tinggi
kemampuan menciptakan lapangan
kerja bagi diri sendiri dan orang lain
Peran Perguruan Tinggi harus mampu memberikan bekal
bagi lulusannya bukan hanya hardskills, tetapi juga
softskills yang cukup kepada mahasiswa. Hardskills
antara lain terdiri dari ilmu pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang ditekuni (knowledge of field) dan
pengetahuan tentang teknologi (knowledge of
technology). Sementara itu, softskills antara lain terdiri
dari kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan,
maupun gambar (oral and written communication),
kemampuan bekerja secara mandiri atau di dalam tim
(ability to work independently and in team setting),
kemampuan berlogika (logical skills), dan kemampuan
menganalisis (analytical skills)
Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa untuk
mencapai puncak keberhasilan,
bukan hanya hardskills yang
dibutuhkan, tetapi juga softskills.
Bahkan dalam banyak hal,
keunggulan seseorang pada
softskills justru menjadi faktor
penting yang menentukan
keberhasilan hidupnya
 Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat
bawaan sejak lahir dan diasah melalui
pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang
ini paradigma tersebut telah bergeser.
Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.

8
 Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan,
sehingga setiap individu memiliki peluang
untuk tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses,
memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga
harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha
yang akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha
sangat banyak, antara lain tugas mengambil
keputusan, kepemimpinan teknis,
kepemimpinan organisatoris dan komersial,
penyediaan modal dll.
9
PERKEMBANGAN ILMU
KEWIRAUSAHAAN.
Dahulu.
◦ Kewirausahaan adalah urusan pengalaman
langsung di lapangan.
◦ Kewirausahaan merupakan bakat bawaan
sejak lahir (entrepreneurship are born not
made).
◦ Kewirausahaan kesannya tidak dapat
dipelajari dan diajarkan.
Sekarang.
◦ Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang
dapat dipelajari dan diajarkan serta
independen.
◦ Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan
sejak lahir akan tetapi dapat dipelajari dan
diajarkan.(Entrepreneurship are not only born
but also made)
Abad Pertengahan
◦ berarti aktor atau orang yang bertanggung
jawab dalam proyek produksi berskala besar.
 bentuk entrepreneur clerical pekerjaan arsitek bangunan istana

Abad ke 17:
◦ Seseorang yang menanggung resiko untung
rugi dalam mengadakan kontrak pekerjaan
dengan pemerintah dengan menggunakan
fixed price.
ABAD ke:17.
Kontrak dengan pemerintah untuk memasok produk melalui penetapan harga agar
lebih jelas perolehan keuntungan ataupun rugi.

1725: Richard Cantillon.


◦ Menyatakan entrepreneur sebagai orang yang
menanggung resiko yang berbeda dengan
orang yang memberi modal.
1797:Bedeau.
◦ Menyatakan wirausaha sebagai orang yang
menanggung resiko,yang
merencanakan,supervisi,mengorganisasi dan
memiliki.
ABAD 18
1803:Jean Baptist Say.
◦ Menyatakan adanya pemisahan antara
keuntungan untuk entrepreneur dan
keuntungan untuk pemilik modal.
1876:Francis Walker.
◦ Membedakan antara orang menyediakan
modal dan menerima bunga,dengan orang
yang menerima keuntungan karena
keberhasilannya memimpin usaha.
ABAD 19
Bahwa seorang Wirausaha adalah orang yang melihat peluang kemudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

1934:Joseph Schumpeter.
◦ Seorang entrepreneur adalah seorang inovator
dan mengembangkan teknologi.
1961:David Mc lelland.
◦ Entrepreneur adalah seorang yang energik dan
membatasi resiko.
1964:Peter Drucker.
◦ Seorang entrepreneur adalah seseorang yang
mampu memanfaatkan peluang.
Pada Abad 19.
Istilah wiraswasta dan wirausaha

1975:Albert Shapero.
◦ Seseorang yang memiliki
inisiatif,mengorganisir mekanis sosial dan
ekonomi,dan menerima resiko kegagalan.
1980:Karl Vesper.
◦ Seorang entrepreneur berbeda dengan seorang
ahli ekonomi,psychologist,business persons
dan politicians.
1983:Gifford Pinchot.
◦ Intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari
dalam organisasi yang sudah ada/organisasi
yang sedang berjalan.
1985:Robert Hisrich.
◦ Entrepreneur adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda dalam nilai dengan
mencurahkan waktu dan
usahanya,menanggung penyertaan
keuangan,psychologis,resiko sosial dan
menerima hasil akhir berupa uang dan
kepuasan diri.
Sejak Abad 19
muncul banyak istilah “entrepreneur”,”entrepreneurship”

 1992:David Osborne &Ted Gaebber


 Bukunya “Reinventing Government” artinya
“Mewirausahakan Birokrasi”
 Pemerintah dengan seluruh jajarannya harus
merubah orientasinya terhadap rakyat.
 Pemerintah harus mengarahkan ,bahwa perlu
ada persaingan kedalam pemberian layanan.
 Pemerintah harus membiayai hasil.
 Pemerintah harus berorientasi pelanggan
bukan birokrasi.
REINVENTING GOVERNMENT
targetnya Pemerintah Yang Bersih dan Berwibawa.

◦ Pemerintah harus menghasilkan bukan membelanjakan.


◦ Pemerintah harus mencegah dari pada mengobati.
◦ Pemerintah harus berorientasi pasar dan mendongkrak
perubahan melalui pasar.
◦ Targetnya RAKYAT harus memperoleh kepuasan dari
segala sektor pelayanan pemerintah.
◦ Jika Rakyat Puas Pelayanan Pemerintah,maka rakyat akan
tidak segan membayar pajak,retribusi ,kontribusi,dll demi
kepentingan pemerintahnya.
DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah
◦ Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya,tenaga
penggerak,tujuan,siasat,kiat,proses dan hasil bisnis.
(Ahmad Sanusi,1994)
Kewirausahaan adalah
◦ Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu sesuatu yang
baru dan berbeda (“ability to create the new and different)
(Drucker,1959).
Kewirausahaan adalah:
◦ Suatu proses penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha (Zimmerer 1996)
Kewirausahaan adalah
◦ Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
usaha (start up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro,1997)
 Kewirausahaan adalah:
 Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu
yang baru (creative),dan sesuatu yang
berbeda (innovative) yang bermanfaat
memberikan nilai lebih.
 Kewirausahaan adalah
 Suatu usaha menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengkombinasikan sumber-sumber
melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
KESIMPULANNYA (6 Konsep)
Kewirausahaan adalah:
◦ Sebagai suatu kemampuan kreatif dan
inovatif (create new and different) yang
dijadikan kiat,dasar,sumber daya,proses,dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah
barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku :
Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Wirausaha adalah mereka yang bisa
menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya.
Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap
orang yang mempunyai kemampuan normal,
bisa menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan
berusaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1)
peluang dan, (2) kemampuan menanggapi
peluang.
Berdasarkan hal tersebut, maka definisi
kewirausahaan adalah tanggapan terhadap
peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil
berupa organisasi usaha yang melembaga,
produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
Perbedaan Wiraswasta dan Wirausaha.
Pengertian Wiraswasta.
◦ Istilah wiraswasta sering dipakai wirausaha.
◦ Menurut DR Suparman Sumahamijaya dosen
Fakultas Ekonomi UNPAD bahwa
wiraswasta merupakan peluang kelompok
kreatif entrepreneur Indonesia untuk
mengangkat bangsa Indonesia dari lembah
kemiskinan.
Istilah
Wiraswasta dalam bahasa
Sansekerta yaitu:
◦ Wira adalah manusia unggul,teladan,berbudi
luhur,berjiwa besar,berani,pahlawan/pendekar
kemajuan,dan memiliki keagungan watak.
◦ Swa adalah sendiri
◦ Sta adalah berdiri.
IstilahSaudagar terdiri dari kata Sau-dan
dagar.(Taufik Rashid 1981:4)
◦ Sau adalah seribu
◦ Dagar adalah akal
WIRASWASTA menurut DR Daoed
Yoesoef (1981:78).
Seorang Wiraswasta adalah:
◦ Memimpin Usaha baik secara teknis/atau
ekonomis.
◦ Dengan memperhatikan aspek fungsionil al
 Memiliki modal (sebagai owner/secara bagian co-owner).
 Sebagai manager(mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab)
 Mau menerima tantangan ketidakpastian.
 Siap menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan
kualitatif.
 Mempelopori usaha baru.(pionir menerapkan kombinasi baru)
 Inovator (penemu),peniru (imitator)
Memburu Keuntungan dan manfaat secara
maksimal.
Membawa usaha kearah
kemajuan,perluasan,perkembangan melalui
jalan kepemimpinan ekonomi demi:
◦ Kenaikan prestise.
◦ Kebebasan (independency),kekuasaan dan
kehormatan.
◦ Kontinuitas usaha.
5 Tipe Pokok Wiraswasta.
 Wiraswasta sebagai orang vak “captain of
industry” disuatu bidang tertentu.
 Membuktikan prestasi teknik.
 Mengadakan penemuan
 Membuat peniruan.
 Perhatian utamanya adalah aspek teknik dari
usaha yang dijalankan.
 Pelanggan diperoleh dengan tidak sengaja
namun diperoleh melalui mutu barang/mutu
prestasi.
Wiraswasta sebagai orang bisnis.
◦ Menganalisa terus menerus kebutuhan dan
selera masyarakat.
◦ Menimbulkan kebutuhan baru melalui
reklame.
◦ Perhatian dan keprihatinnya adalah angka dan
grafik penjualan
◦ Memperhatikan barang yang mempunyai masa
depan cerah.
Wiraswasta sebagai orang uang.
◦ Tugasnya adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana.
◦ Mendirikan concern
◦ Perhatian dan kegiatan dipasar uang dan modal.
Wiraswasta sebagai “Social engineer”
◦ Pengusaha berusaha mengikat pekerjanya melalui berbagai
karya sosial (welfareworks)
◦ Baik pertimbangan moral ataupun perhitungan.
Wiraswasta sebagai manajer
◦ Orang yang mau memajukan usahanya dengan
menggunakan pengetahuan bisnis modern
◦ Memperhitungkan efisiensi.
◦ Meraih keuntungan tidak sama mencapai
pendapatan tinggi bagi pengusaha.
Hasil survey Wiraswasta SUKSES.
Untuk menjadi seorang wiraswasta
diperlukan
Sikap berani dengan perhitungan yang matang.
Pendidikan formal juga membantu
Hasil penelitian Charles Schrciber bahwa keberhasilan
seseorang ditentukan pendidikan formal hanya 15%, 85%
ditentukan oleh
 Sikap mental
 Kepribadian.
Pendidikan yang kurang memperhatikan aspek pembinaan
mental membawa generasinya menjadi ke pengangguran.
Pembinaan aspek mental yaitu penegakkan
disiplin,jujur,menyelesaikan tugas,bertanggung
jawab,berani karena benar.
CIRI MANUSIA WIRASWASTA
menurut DR Suparman
 Tahu apa maunya.
 Dengan merumuskan ,merencanakan
upayanya dan menentukan program batas
waktu untuk mencapainya.
 Berpikir Teliti dan Berpandangan Kreatif
dengan imajinasi konstruktif.
 Siap Mental untuk menyerap dan
menciptakan kesempatan serta siap
mental dan kompetensi untuk memenuhi
persyaratan kemahiran mengerjakan
sesuatu yang positif.
Membiasakan diri bersikap mental positif
maju dan selalu bergairah dalam setiap
pekerjaan.
Mempunyai daya penggerak diri yang
selalu menimbulkan inisiatif.
Tahu mensyukuri dirinya,waktu dan
mensyukuri lingkungannya.
Bersedia membayar harga kemajuan (mau
berjerih payah)
Memajukan lingkungan dengan menolong orang
lain agar orang lain dapat menolong dirinya.
Membiasakan membangun disiplin diri dan
bersedia menabung dan membuat anggaran
waktu dan uang.
Selalu menarik pelajaran dari
kekeliruan,kesalahan dan pengalaman pahit serta
berprihatin selalu.
Menguasai kemampuan menjual (salesmanship)
dan memiliki kepemimpinan dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya
pada diri sendiri.
Mampu memusatkan perhatiannya pada
setiap tujuannya.
Berkepribadian yang menarik,memahami
seni berbicara dan seni bergaul.
Jujur,Bertanggung jawab,ulet,tekun
terarah.
Memperhatikan kesehatan diri,Tidak suka
bergadang ,jangan perokok berat,tidak
minum alkohol dan narkotik.
Menjauhkan diri dari sifat
iri,dengki,rakus,dendam dan takut
disaingi,khawatir dan ragu-ragu
(hambatan diri).
Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa untuk mendapat ridhonya
dan berkahnya.
Seorang Wiraswasta ialah seorang yang
memiliki pribadi hebat,produktif,kreatif
dan melaksanakan kegiatan memiliki
perencanaan dan dimulai dengan ide
sendiri kemudian mengembangkan
kegiatannya dengan menggunakan tenaga
orang lain serta selalu berpegang pada
nilai-nilai disiplin dan kejujuran tinggi.
HAKIKAT
KEWIRAUSAHAAN
Menurut Peter F Drucker (1994) bahwa:
Terminologi kewirausahaan yang sama
tentang kewirausahaan sampai sekarang
belum ada.
Umumnya memiliki hakikat yang hampir
sama yaitu merujuk sifat,watak dan ciri-
ciri yang melekat pada seseorang.
Ciri yang melekat adalah :
◦ Mempunyai kemauan keras.
◦ Memiliki keinginan mewujudkan gagasan
inovasi dalam usaha nyata.
◦ Dapat mengembangkan usaha dengan jiwa
tangguh.
DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN
Rumusan “entrepreneur” yang
berkembang sekarang berasal dari konsep
Schumpeter (1934).
Menurut Schumpeter “entrepreneur”
merupakan pengusaha yang melaksanakan
kombinasi-kombinasi baru dalam bidang
teknik dan komersial kedalam bentuk
praktik.
FUNGSI WIRAUSAHA
(Schumpeter)
 Memperkenalkan produk baru.
 Dimana kualitas barang belum dikenal
konsumen.
 Melaksanakan metode produksi baru
 Dari hasil penemuan ilmiah baru.
 Cara baru untuk menangani suatu produk
 Target keuntungan besar dengan produk baru.
 Membuka pasar baru
 Pasar yang belum pernah dimasuki cabang
industri.
 Belum ada pasar sebelumnya.
Pembukaan sumber dasar baru,setengah
jadi,sumber yang masih harus
dikembangkan.
Pelaksanaan organisasi baru.
PENGERTIAN ILMU
KEWIRAUSAHAAN
ILMU KEWIRAUSAHAAN.
◦ Adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang :
 Nilai kemampuan (ability)
 Perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang dihadapinya.
Entrepreneur menurut Thomas W
Zimmerer (1996)
“ Entrepreneurship is the result of a
disciplined,systematic process of
applying creativity and innovations to
need and opportunities in the
marketplace” (Kewirausahaan adalah
hasil dari suatu disiplin,proses sistematis
penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memenuhi kebutuhan dan peluang
di pasar).
SIAPA ENTREUPRENEUR?
 Mereka yang menjadi entrepreneur adalah
 Orang-orang yang mengenal potensi (traits)
 Orang-orang yang mau belajar mengembangkan
potensinya untuk menangkap peluang
(opportunity).
 Orang-orang yang mau mengorganisir usahanya
dalam mewujudkan cita-citanya.
 Memiliki bakat saja tidak cukup.
 Yang harus dimiliki adalah pengetahuan segala
aspek usaha yang akan ditekuninya.
Pendidikan Kewirausahaan menurut Soeharto
Prawirokusumo (1997:4)
Dikarenakan :
Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan
nyata yaitu: ada teori,konsep,dan metode ilmiah yang
lengkap.
Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu: posisi “venture
start –up” dan “venture growth”
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki
obyek tersendiri yaitu memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan
pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan/kesejahteraaan masyarakat yang adil dan
makmur.
KESIMPULAN

Disiplin Ilmu Kewirausahaan dalam


perkembangannya mengalami evolusi
yang pesat.
Berkembangnya bukan pada dunia usaha
semata melainkan dibidang
industri,perdagangan,pendidikan,kesehata
n dan instansi lainnya.
Kewirausahaan dapat dijadikan kiat bisnis
KREATIF . INOVATIF

CREATE A NEW &


DIFFERENT

COMPETITIVE
ADVANTED

CHAMPION/
OPPORTUNITY
WINNER
MANFAAT DARI WIRAUSAHA
 Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran
 Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan
sebagainya.
 Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuannya
 Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,
jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan
 Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja
keras
 Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros

52
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA

1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam

53
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan

54
2. Berorientasi Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan


hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai‑nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang.

55
3. Keberanian Mengambil Risiko
 Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif.
 Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha‑usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan

56
 Dengan demikian, keberanian untuk menanggung
risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan
tugas‑tugasnya secara realistik.
 Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko
yang tinggi karena ingin berhasil.

57
4. Kepemimpinan
 Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan,
keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda
lebih dulu lebih menonjol. Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan
keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang
dan jasa‑jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.

58
5. Berorientasi ke Masa Depan

 Orang yang berorientasi ke masa depan adalah


orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan yang sudah ada
sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan.

59
 Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.

60
6. Kreativitas dan inovasi
 Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new
things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang
baru (doing new things).
 Kreatiivtas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari peluang.

61
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
 Oleh karena itu, kewirausahaan adalah
"thinking and doing new things or old
thinks in new ways" Kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru.

62
7. Memiliki tenaga dalam
 Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
 Keuletan,
 Ketabahan,
 Ketekunan,
 Kejujuran
 Kedisiplinan
 Ketulusan
 Keikhlasan
 Kesopanan, keramahan dll.

63
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya
komitmen pribadi untuk dapat mandiri,
mencapai sesuatu yang diinginkan,
menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk
memaksimalkan potensi diri.
Anda dapat memprogram ulang diri anda
untuk sukses melalui deklarasi tertulis,
bahwa pikiran perasaan, ucapan dan
tindakan anda akan selalu diperbaiki ke
arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi
setiap hari selama 1 bulan)
64
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif

Dorongan untuk menumbuhkan jiwa


wirausaha dapat berasal dari lingkungan
pergaulan teman, famili, sahabat, karena
mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-
cara mengatasinya. Sehingga mempunyai
semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
65
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa
wirausaha juga didorong oleh guru atau
dosen di sekolah atau lembaga pelatihan.

Mereka memberikan mata pelajaran


kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat untuk
berwirausaha.
66
Menumbuhkan Mental Wirausaha

Karena Keadaan Terpaksa


Banyak orang yang sukses karena dipaksa
oleh keadaan. Mungkin pada awalnya
tujuannya hanya untuk memenuhi
kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang
keras, tidak gampang menyerah dan
berputus asa, sehingga akhirnya menjadi
wirausaha yang sukses.

67
Menumbuhkan Mental Wirausaha

Melalui Proses Berkelanjutan

SUKSES
BERKELANJUTAN

Bertindak

Berlatih

Belajar

68
Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian
ketika seseorang mengambil pilihan menjadi seorang
wirausahawa di antaranya :
Keuntungan :
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
wirausaha memposisikan seseorang menjadi “bos” yang
memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya.
Hal ini juga didukung dengan pendapat Robert T.
Kiyosaki yang menyatakan bahwa padadasarnya
perspektif menjadi seorang wirausaha adalah pilihan
karena mencari sebuah kebebasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang
dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi
wirausaha.
3.Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa
kekayaan sebagai milik sendiri.
4. memiliki legitimasi moral yang kuat untuk
mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan
kesempatan kerja.
Hal ini dikarenakan target entrepreneur adalah
masyarakat kelas menengah dan bawah, maka
entrepreneur memiliki peran penting dalam proses
trickling down effect.
Kerugian :
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu
yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk
kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu
dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan
dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan
kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuntungan
yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka
marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan
relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
Perilaku kerja prestatif
 
Pengertian perilaku kerja prestatif
Perilaku kerja prestatif artinya orang yang
selalu ingin maju atau berambisi maju.
Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku
kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi
terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya
tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha yang
menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai
modal dasar untuk keberhasilan seorang
wirausaha.
Sumber daya manusia yang prestatif
Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang
tangguh karena di era ini perdagangan bebas
dengan cara membuka dan memperluas
lapangan kerja dengan mempersiapkan SDM
yang siap kerja.
Ciri – ciri milinium ketiga adalah :
Persaingan bebas
Perubahan yang semakin cepat
Derasnya arus informasi antar Negara
Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja
prestatif
 
Ada 4 sisi potensial manusia menurut Stephen
Covey dalam bukunya First Thing’s First yaitu :
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk
bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk
memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
A. Zimmerer :
1. Komitmen tinggi terhadap tugasnya
2. Bertanggung jawab
3. Yakin pada dirinya
4. Kreatif dan fleksibel
5. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
6. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan
ketidakpastian
7. Ingin memperoleh balikan dengan segera
8. Energik
9. Motivasi untuk lebih unggul
10.Berorientasi ke masa depan
11.Mau belajar dari kegagalan
12.Mempunyai kemampuan memimpin
B. Murpy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
Ciri dan sifat kerja prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil
harus memiliki ciri – ciri karakteristik prestatif
sebagai berikut :
Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawan
 Keyakinan dan optimisme
Percaya diri
 Individualistic
 Mandiri / ketidaktergantungan

Berorientasi pada hasil  Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba
 Ketekunan dan ketabahan
 Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat
Pengambilan resiko  Energik dan inisiatif
 Kemampuan mengambil resiko
 Suka pada tantangan
Kepemimpinan o Bertingkah laku sebagai pemimpin
o Dapat bergaul dengan orang lain
o Menanggapi saran dan kritik
Keorisinilan  Inovatif
 Mengetahui banyak
 Punya banyak sumber
Berorientasi ke masa depan  Prestatif
 Pandangan ke masa depan
BENTUK BENTUK KERJA PRESTATIF
1. Sikap kerja prestatif - Pengertian kerja ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-
sungguh, semangat, dan tidak mengeluh sehingga dapat
memperoleh hasil yang maksimal, kerja ikhlas juga
dilandasi dengan hati yang tulus. Sebagai contoh dari
kerja ikhlas adalah seorang pekerja sebagai operator
produksi di salah satu perusahaan mobil, pekerja
tersebut tetap bekerja dengan sungguh-sungguh dan
giat, walaupun gajinya tidak begitu besar. Ia tetap
bersyukur kepada Allah SWT dan bekerja dengan
sebaik-baiknya sebagai wujud pengabdiannya kepada
perusahaan yang telah memperkerjakannya sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja mawas terhadap
emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan
sebaik-baiknya tanpa terpengaruhi oleh perasaan/emosional
yang sedang melanda jiwanya. Dengan kata lain seorang
pengusaha atau pekerja harus dapat memisahkan urusan
pribadi dengan urusan pekerjaanya, jangan sampai urusan
pribadinya mengganggu pekerjaannya yang dapat berakibat
tidak baik bagi perusahaan atau usaha yang dijalaninya. 
Sebagai contoh adalah sebagai seorang yang memiliki usaha,
misal saja berdagang dan ia sedang memiliki masalah dengan
istrinya yang membuat ia marah, maka ketika ia sedang
berdagang tidak membawa urusan dengan istrinya ke tempat
ia bekerja. Jangan sampai ia melampiaskan kemarahannya
kepada karyawan atau bahkan pembeli yang datang ke
tokonya.
3. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja
cerdas
Kerja cerdas ini adalah bekerja pandai untuk
memperhitungkan risiko (tidak mengabaikan
risiko, dan memikirkan besar-kecilnya risiko
yang akan didapat), mampu melihat dan
memanfaatkan peluang yang ada, serta dapat
mencari solusi ketika terjadi suatu masalah
dalam pekerjaan atau usahanya.
4. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja
keras
Kerja keras adalah bekerja dengan
bersungguh-sungguh, tidak mudah menyerah,
tidak mengeluh, tidak membuang-buang
waktu, dan memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya (efektif dan optimal). Sebagai
contoh adalah seorang petani yang mempunyai
sawah seluas 1 hektar, ia harus menggarap
sawahnya setiap hari dari pagi sampai dengan
sore. Ia harus bekerja keras dan tidak malas-
malasan supaya didapat hasil yang maksimal.
5. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja
tuntas
Maksud dari kerja tuntas ini adalah bekerja
secara tuntas, tidak setengah-setengahan,
selain itu juga dalam bekerja mampu
mengorganisasikan bagian usahanya secara
terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat
memperoleh hasil yang baik. Dari awal sampai
akhir harus bekerja dengan sebaik-baiknya. 
D. Pembinaan perilaku kerja prestatif
Pembinaan kerja prestatif harus diawali
dengan penanaman efektifitas bekerja dan
efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja
prestatif harus memiliki efektifitas bekerja dan
efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja
terukur, terencana dan terkendali dalam setiap
tindakan hasilnya .
Efisiensi
 Adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan benar
 Derajat atau tingkat pengorbanan dari suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan
Konsep matematika : Ratio antara output (keluaran) dan input
(masukan)
Output :
> Hasil
> Produktivitas
> Performance
Input :
> Tenaga Kerja
> Bahan Baku
> Uang
> Mesin dan Waktu
Seorang Manajer Efisien :

Manajer yang bisa mencapai Output lebih


tinggi dari input yang digunakan
Manajer yang dapat meminimumkan
biaya penggunaan sumberdaya–
sumberdaya untuk mencapai output yang
telah ditentukan
Manajer yang bisa memaksimumkan
output dengan jumlah input yang terbatas
Efektifitas
 Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat
atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
 Derajat atau tingkat pencapaian hasil yang diharapkan

Manajer yang efektif :


Dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau
metode/ cara yang tepat untuk mencapai tujuan
Peter Drucker mengatakan bahwa:
 Efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing
the right things)
 Efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar
(doing things right)
◦ Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
◦ Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah
tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan
kuantitas.
◦ Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik
antara input dan output, antara daya usaha dan hasil
usaha atau antara pengeluaran dan pendapatan.
◦ Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang
dikerjakan dengan berdaya guna atau segala
sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat,
hemat dan berhasil guna.
 Tepat : bekerja mencapai sasaran
sesuai dengan yang diinginkan
 Cepat : mengatur waktu dengan tepat
pada tingkat tertentu
 Hemat : dengan biaya yang
tertentu tanpa adanya pemborosan dalam bidang
pekerjaan apapun yang menghasilkan pada
tingkat tertentu pula.
 Berhasil guna : segala sesuatu sampai pada tujuan
pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami
hambatan – hambatan sehingga meraih prestasi
tetentu.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan diri salah satunya melalui
latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha
maupun karyawan.
Dibawah ini beberapa pendapat tentang
pentingnya dan manfaat latihan yaitu :
1. D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas
pegawai dan untuk memperbaiki cara bekerja.
2. D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan
dan baik
3. J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan
tugas lebih baik dan cara bekerja lebih baik.
4. F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan
melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Penanaman bekerja prestatif melalui latihan
sangat penting karena :
1. Menghargai cita – cita dan masa depan
2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara
prestatif
3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja
4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan
5. Mengembangkan rasa kesetiakawan
6. Mengembangkan sikap yang positif
7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa
8. Mengembangkan daya kreatifitas
9. Efisiensi dan efektif dalam bekerja
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan
 Metode On-the-Job
◦ Pelatihan Instruksi Kerja
◦ Rotasi Jabatan
◦ Magang dan Coaching
 Metode Off-the-Job
◦ Ceramah dan Presentasi Video
◦ Vestibule Training
◦ Role Playing dan Behavior Modeling
◦ Studi Kasus
◦ Simulasi
◦ Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram
◦ Pelatihan Laboratorium
◦ Action Learning
◦ Business Game
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan
 Pelatihan Instruksi Kerja: Karyawan langsung belajar menjalankan
pekerjaannya saat ini. Yang menjadi instruktur bisa pelatih khusus,
atasan/supervisor, atau rekan kerja yang berpengalaman.
 Rotasi Jabatan: Karyawan berpindah-pindah dari satu jabatan ke
jabatan lainnya. Ini penting untuk membuat karyawan ahli dalam
berbagai pekerjaan sehingga bisa cepat menggantikan karyawan lain
yang cuti, absen, diberhentikan, atau mengundurkan diri.
 Magang dan Coaching: Dengan magang karyawan belajar pada
karyawan lain yang lebih berpengalaman, meskipun bisa juga
dikombinasikan dengan pelatihan di kelas di luar jam kerja. Coaching
mirip dengan magang karena seorang coach (pembimbing) berusaha
memberi contoh untuk ditiru karyawan yang sedang dilatih (trainee).
Coaching biasanya dilakukan langsung oleh supervisor atau manajer
dari karyawan yang bersangkutan.
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan

 Ceramah dan Presentasi Video: Ceramah dan metode off-the-job


lainnya lebih mengandalkan komunikasi dibandingkan contoh.
Ceramah adalah cara yang populer karena relatif murah dan bisa
mengatur bahan belajar untuk disampaikan dengan baik. Namun,
partisipasi, umpan balik, kecepatan transfer, dan pengulangannya
seringkali rendah. Hal ini bisa diatasi dengan menyisipkan sesi diskusi
dalam ceramah. Presentasi melalui televisi, film, dan slide mirip
dengan ceramah, bahkan hal tersebut bisa lebih menarik bagi peserta
pelatihan.
 Vestibule Training: Vestibule training adalah pelatihan yang
menggunakan tiruan dari situasi kerja yang sesungguhnya, misalnya
menggunakan tiruan bank, rumah sakit, hotel, dan sebagainya.
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan
 Role Playing dan Behavior Modeling: Dalam role playing (bermain
peran) para karyawan mencoba memainkan peran tertentu yang ada
dalam situasi kerja yang nyata. Misalkan saja ada karyawan yang
memainkan peran manajer yang sedang memberi saran kepada
bawahannya, dan ada karyawan yang memerankan bawahan tersebut.
Dalam behavior modeling para karyawan berusaha meniru perilaku
kerja tertentu sampai mereka benar-benar menguasai. Rekaman video
bisa membantu para karyawan untuk mengamati perilaku mereka
sendiri dan memperoleh umpan balik untuk penyempurnaan.
 Studi Kasus: Dengan studi kasus para karyawan mempelajari situasi
nyata atau rekaan yang bisa terjadi dalam pekerjaan mereka. Di sini
mereka bisa meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan
 Simulasi: Simulasi biasanya menggunakan mesin canggih yang bisa
memunculkan situasi kerja yang nyata. Mesin itu disebut simulator,
misalnya saja ada simulator pesawat terbang, kapal laut, kereta api,
dan sebagainya. Ada pula simulator yang berupa program komputer
yang bisa mensimulasikan strategi-strategi dalam bekerja, misalnya
strategi bisnis, olah raga, dan sebagainya.
 Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram: Para karyawan
bisa mempelajari sendiri pekerjaannya dengan bantuan bahan-bahan
instruksional yang dirancang sedemikian rupa. Cara ini sangat
berguna jika posisi karyawan tersebar secara geografis sehingga sulit
mengumpulkan mereka pada satu lokasi. Dengan perkembangan
komputer, cara ini menjadi lebih mudah karena para karyawan bisa
lebih cepat memperoleh umpan balik dan panduan melalui program
komputer yang dirancang sedemikian rupa untuk menyampaikan
materi yang bisa dipelajari sendiri oleh para karyawan.
Metode-Metode Pelatihan dan
Pengembangan

 Pelatihan Laboratorium: Dalam pelatihan laboratorium para


karyawan berbagi pengalaman, perasaan, dan persepsi sehingga di sini
mereka bisa meningkatkan kemampuan interpersonalnya.
 Action Learning: Dalam action learning sekelompok kecil karyawan
harus memecahkan sebuah masalah nyata yang terjadi dalam
organisasi. Mereka dibantu oleh seorang fasilitator yang bisa seorang
konsultan dari luar atau staf internal organisasi.
 Business game (permainan bisnis): adalah metode pelatihan dan
pengembangan yang memungkinkan para peserta untuk mengambil
peran-peran seperti presiden, controller, atau vice president
pemasaran dari dua organisasi bayangan atau lebih dan bersaing satu
sama lain dengan memanipulasi faktor-faktor yang dipilih dalam suatu
situasi bisnis tertentu.
Dalam bekerja prestatif setiap orang harus
memiliki motivasi bekerja.
Untuk memperdalam motivasi bekerja
hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang
berkaitan dengan masalah kebutuhan hidup.
MOTIVASI = Movere
 Secara taksonomi Motivasi berasal dari
kata latin Movere (bergerak)

100
 Untuk itu Leader HARUS selalu dapat
memelihara semangat, kesadaran, dan
kesungguhan dari bawahannya untuk
terus menunjukkan kinerja yang optimal.
 Dengan kata lain, salah satu tantangan
http:
//

BERAT bagi Organisasi adalah


herw
anpa

Bagaimana motivasi dpt tumbuh dan rwiy


anto.

terbina dengan baik ??


staff.
uns.
ac.id
Beberapa Definisi Motivasi
Motivasi adalah proses pengembangan
dan pengarahan perilaku atau kelompok

101
itu menghasilkan keluaran (output) yang
diharapkan, sesuai dengan sasaran atau
tujuan yg ingin dicapai organisasi
(Ensiklopedi Manajemen, Ekonomi dan http:

Bisnis, 1993 : 432-433) //


herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
 Motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi

102
mau & rela untuk mengerahkan kemampuan,
dalam bentuk keahlian atau keterampilan,
tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dan menunaikan kewajibannya,http:
//

dalam rangka pencapaian tujuan & berbagai


herw
anpa
rwiy
sasaran organisasi yang telah ditentukan
anto.
staff.
sebelumnya (Siagian, 1986 : 132) uns.
ac.id
…. Motivation has to do with a set of
independent / dependent variable

103
relationship that explain the direction, and
persistence of individual’s behavior,
holding constant the effects of attitude,
skill, and understanding of the task, andhttp:
the constraints operating in the //
herw

environment (Campbell & Pritchard rwiy


anpa

anto.
dalam Steers and Porter, 1991 : 5) staff.
uns.
ac.id
… motivation primarily concerned with :
1) what energizes human behavior, 2)

104
what direct or channels such behavior,
and 3) how this behavior is maintained or
sustained (Steers and Porter, 1991 : 6)
http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
Dimensi motivasi
Motivasi mengandung 3 komponen
penting yang saling berkaitan erat, yaitu :

105
a. kebutuhan;
b. dorongan;
c. tujuan
http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
kebutuhan
Kebutuhan timbul dalam diri individu
apabila si-individu merasa adanya

106
kekurangan dalam dirinya ( ada
ketidakseimbangan antara apa yang
dimiliki dengan apa yang menurut
persepsi si-individu harus dimiliki ). http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
dorongan
Untuk mengatasi ketidakseimbangan
tersebut, dalam diri si individu akan

107
timbul DORONGAN berupa usaha
pemenuhan kebutuhan secara terarah.
Maka, DORONGAN biasanya
berorientasi pada tindakan tertentu yang
http:
//
secara sadar dilakukan oleh
herw
anpa
seseorang/individu, dan inilah INTI dari
rwiy
anto.
MOTIVASI staff.
uns.
ac.id
tujuan
Komponen ketiga dari motivasi adalah
TUJUAN. Pencapaian TUJUAN berarti
mengembangkan keseimbangan dalam
diri seseorang/si-individu.

http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
 WOODWORTH pertama kali
mengembangkan pendekatan MOTIF dalam
motivasi sebagai the reservoir of energy

109
that impels an organism to behave in
certain way.
 HULL kemudian menyatakan bahwa MOTIF
sebagai an energizing influence with http:
determined the intencity of behavior, and //
herw
with teoritically increased along with the
anpa
rwiy
level of deprivation (dalam Steer & Porter,
anto.
staff.
1991 : 11) uns.
ac.id
Pendekatan Motif dalam motivasi
Pemahaman terhadap MOTIVASI
individu berkaitan pula dengan

110
pemahaman tentang MOTIF, yaitu
kebutuhan, keinginan, tekanan,
dorongan, dan desakan hati yang
membangkitkan & mempertahankan http:

gairah hidup individu untuk mengerjakan


//
herw

sesuatu.
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
Proses Motivasi
1. Kebutuhan yang
tidak terpenuhi

6. Kebutuhan yang tidak


2. Mencari jalan untuk
dipenuhi dinilai kembali oleh
memenuhi kebutuhan
karyawan

KARYAWAN

3. Perilaku yang
5. Imbalan atau
berorientasi pada
hukuman
tujuan

4. Hasil karya
(evaluasi dari tujuan
yang tercapai
Faktor yang Mempengaruhi Proses Motivasi:

◦ Usaha
Tenaga yg dikeluarkan dlm melakukan pekerjaan.
◦ Kemampuan
Kecakapan, kecerdasan dan keterampilan.
◦ Variabel Keorganisasian
Pola pekerjaan, rentang kendali, gaya kepemimpinan,
Kelompok.
◦ Kepuasan
Konsekuensi dari imbalan & hukuman yang
dihubungkan dengan prestasi yang lalu.
Teori motivasi
1 /Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of
needs) Abraham Maslow

113
2 /Teori ERG Clayton Alderfer
3 /Teori kebutuhan untuk maju (need for
achievement) McClelland
4 /Teori 2 faktor (two-factor model of http:
//

motivation) Frederick Hezberg herw


anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
TEORI MOTIVASI
MASLOW, ALDERFER, McCLELLAND, HEZBERG

MASLOW ALDERFER McCLELLAND HEZBERG


Physiological Existence - Hygiene

114
Safety & Security - - -
Belongingness & Relatedness Need for -
Love Affiliation
Self Esteem Growth Need for Motivators
Achievement
Self Actualization - Need for Power - http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
MASLOW’s Hierarchy of Need

115
http:
//
herw
anpa
rwiy
anto.
staff.
uns.
ac.id
 MASLOW mengembangkan teori hierarchy
of needs, kebutuhan manusia dengan
sendirinya membentuk semacam hierarki

116
kebutuhan.
 Physiological needs / kebutuhan fisik
 Safety & security needs / kebutuhan akan
rasa aman
 Belongingness & love / kebutuhan sosial http:
//
 Self esteem & status / kebutuhan akan herw
anpa
penghargaan & status rwiy
anto.
 Self actualization / aktualisasi diri staff.
uns.
ac.id
Teori Awal Motivasi
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow’s
◦ Kebutuhan dikategorikan lima tingkatan dari
kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang
paling tinggi.
 Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat
bawah sebelum mereka dapat memuaskan
kebutuhan yang lebih tinggi.
 Kebutuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi.
 Motivasi individu tergantung pada dimana tingkat
hirarki ia berada.
Lima Tingkat Kebutuhan Maslow’s:
◦ Kebutuhan Fisik
Makanan, minuman, tempat tinggal, sex, dan
kebutuhan fisik lainnya.
◦ Kebutuhan Keamanan
Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik da
emosi, kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus
terpenuhi.
◦ Kebutuhan Sosial
Kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya,
diterima oleh teman-teman, persahabatan.
◦ Kebutuhan Harga Diri
 Faktor harga diri internal seperti penghargaan diri,
otonomi, pecapaian prestasi; faktor harga diri
eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
◦ Kebutuhan Aktualisasi Diri
 Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan
pemenuhan diri sendiri; dorongan untuk menjadi
apa yang mampu dicapai.
Hirarki Kebutuhan Maslow’s

KEBUTUHAN
AKTUALISASI DIRI

KEBUTUHAN HARGA
DIRI

KEBUTUHAN SOSIAL

KEBUTUHAN KEAMANAN

KEBUTUHAN FISIOLOGI
KOMUNIKASI
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam


bentuk gagasan informasi dari seseorang ke orang lain.

Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang


bermaksud memberikan pengertian‑pengertian melalui
pengiringan berita. secara simbolis, dapat menghubungkan para
anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran
informasi.
Komunikasi melibatkan orang, maka pemahaman terhadap
orang (manusia) menjadi penting untuk mempelajari
komunikasi yang efektif.
Komunikasi melibatkan arti informasi yang sama (shared
meaning) antara pengirim dan penerima.
Komunikasi melibatkan simbol-simbol, yang dipakai untuk
menyampaikan suatu maksud, dimana dapat berupa kata-kata,
gerakan tubuh, huruf, atau gerakan-gerakan tertentu.
PROSES KOMUNIKASI

Pengirim  PESAN  Penerima


Proses Komunikasi
TAHAPAN PROSES KOMUNIKASI

THESOURCE OF THE
COMMUNICATION MESSAGE
ENCODING THE MESSAGE
TRANSMITTING THE MESSAGE
RECEIVING THE MESSAGE
DECODING THE MESSAGE
SENDING FEED BACK TO THE
SOURCE
TAHAPAN KOMUNIKASI
Sumber (Sender), merupakan sumber pesan, atau
pihak yang memulai komunikasi, pihak tersebut
merupakan orang yang mempunyai informasi atau
keingingan untuk mengkomnikasikan informasi
atau keinginannya kepada pihak lain.
Encoding, merupakan proses penterjemahan
informasi kedalam simbol-simbol tertentu yang
akan disampaikan ke penerima informasi.
Pesan, merupakan bentuk fisik hasil dari proses
encoding. Kata merupakan pesan dalam komunikasi
lisan. Dalam komunikasi tertulis, kita menggunakan
tulisan. Komunikasi non-verbal yang menyertai
komunikasi lisan merupakan bagian penting dalam
komunikasi secara keseluruhan.
Media-komunikasi, merupakan metode penyam-
paian informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.
Secara umum ada dua bentuk media komunikasi: (1)
lisan dan (2) tertulis.
Penerima, merupakan pihak yang menerima pesan
dan diharapkan mengerti pesan yang disampaikan
oleh pengirim.
Decoding, merupakan kebalikan encoding. Decoding
merupakan proses dimana penerima menerjemahkan
atau mengartikan pesan yang diterima.
Keuntungan & Kelemahan

LISAN TULIS
 Mudah dan cepat  Lebih akurat
dilakukan,  Catatan permanen
 Umpan balik bisa bisa diperoleh
diperoleh dengan  Umpan balik tidak
cepat, cepat diperoleh
 Akurasi lebih rendah,  Lebih sulit
 Tidak ada catatan dilakukan (tidak
permanen praktis)
KOMUNIKASI ORGANISASI

 Saluran Komunikasi Formal, Seorang bawahan akan cenderung


melaporkan situasi kepada atasannya langsung. Kemudian atasan
tersebut akan melaporkan ke manajemen yang lebih tinggi.
Komunikasi menjadi tidak fleksibel karena seorang karyawan akan
cenderung berkomunikasi dengan karyawan lain dari bagian yang
sama. Meningkatkan intensitas komunikasi karyawan pada bagian
yang sama.
  Struktur Wewenang organisasi, perbedaan status dan kekuasaan
dalam organisasi akan menentukan siapa yang dapat bicara dengan
siapa; jika perbedaan status dan wewenang antara dua pihak cukup
besar, komunikasi cenderung tidak akan efektif.
 Spesialisasi Kerja, membuat komunikasi menjadi lebih efektif
antar anggota organisasi dengan bagian yang sama; setiap bagian
mempunyai kebiasaan atau istilah yang khas yang membedakan
dengan bagian lainnya. Sebaliknya, spesialiasi kerja akan
cenderung menghambat komunikasi antar bagian yang berbeda,
karena bagian yang berbeda tersebut mempunyai istilah atau
kebiasaan yang berbeda satu sama lainnya.
 Kepemilikan Informasi, Orang-orang tertentu akan mempunyai
informasi tertentu yang membuat dirinya menjadi sukses. Orang-
orang tersebut kadang-kadang tidak ingin menyebarkan informasi
penting tersebut ke pihak lain, karena itu informasi yang efektif
akan terganggu.
SALURAN KOMUNIKASI DLM ORGANISASI
Komunikasi Vertikal, komunikasi ysng sesuai dengan rantai
perintah, yaitu terdiri dari Komunikasi ke Bawah (downward)
dan Komunikasi ke Atas (Upward).  

Komunikasi Lateral atau Horisontal, komunikasi terjadi jika


komunikasi terjadi antara anggota organisasi dengan tingkatan
yang sama, atau diantara departemen2 pada tingkat organisasi
yang sama.

Komunikasi Diagonal, merupakan komunikasi yang


memotong secara menyilang diagonal rantai perintah, terjadi
sebagai hasil hubungan depatemen lini dan staf
Komunikasi Dua Arah
HAMBATAN KOMUNIKASI

FAKTOR ANTAR PRIBADI


FAKTOR ORGANISASI Persepsi selektif
Tingkatan (jenjang) hirarki Status Komunikator
Wewenang manajerial Keadaan membela diri
Spesialisasi Pendengaran lemah
Ketidak tepatan bahasa

Hambatan-hambatan
Komunikasi

Sumber Encoding Pengiriman Decoding Penerimaan

Umpan balik
Hambatan Organisasional
Tingkatan hirarki. Bila suatu organisasi strukturnya
berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah
komunikasi. Berita harus melalui tingkatan (jenjang)
tambahan, cenderung menjadi berkurang ketepatannya.
Wewenang Manajerial, tanpa wewenang untuk membuat
keputusan tidak mungkin manajer mencapai tujuan dng
efektif.
Spesialisasi. spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi
tetapi juga menciptakan masalah-masalah komunikasi, di
mana cenderung memisahkan orang-orang.
Hambatan Antar Pribadi

 Persepsi Selektif
 Status atau Kedudukan Komunikator
 Keadaan membela diri
 Pendengaran Lemah
 Ketidak-tepatan penggunaan bahasa
Pola Komunikasi
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

 KETEPATAN DALAM
MENENTUKAN IDENTIFIKASI
SASARAN
 FORMULASI PESAN
 PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI
 KREDIBILITAS DIRI SENDIRI
PEDOMAN KOMUNIKASI
American Management Associations (AMA)

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu


sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia
keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu,
dalam perencanaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai
isi dasar berita selama berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk
mendapatkan segala se­suatu yang membantu atau
umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah
dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan. harus mendorong
komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak
hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti.
LEADERSHIP (Kepemimpinan)
DEFINISI DAN SKOPE KEPEMIMPINAN
A. Definisi Kepemimpinan
1. Leadership is the exercise of outhority and the making of decisions.
Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan
membuat keputusan (Dubin, 1951)

2. Leadership is the initiation of act that result in a consistent pattern


of group interaction directed toward the solution of mutual
problems.
Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola
interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan
problem-problem yang saling berkaitan (Hamphill, 1954)

3. Leadership is the process of influencing group activities toward


goal setting and goal achievement
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas
kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan
(Stogdill, 1948)
Kesimpulan

Kepemimpinan sebagai konsep


manajemen di dalam kehidupan
organisasi mempunyai kedudukan
yang strategis dan merupakan figure
sosial yang selalu diperlu- kan
dalam kelompok.

Strategis karena sebagai


dinamisator, katalisator, motiva- tor,
provokator, agitator, promo- tor,
konseptor dan sebagainya (lihat
rumusan: Ralp M. Stogdill)
B. Lingkup Kepemimpinan
Ruang lingkup kepemimpinan dalam hal ini adalah yang terkait
dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan dalam
administrasi negara dan organisasi maupun perusahaan

C. Kepemimpinan dalam Kerangka Manajemen


dan Administrasi

KEPEMIM
PINAN

MANAJE ADMINIS
MEN TRASI
PROSES KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan Menurut Teori Sifat:
A. Latar Belakang
Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Muncul
teori sifat kepemimpinan atau Traits theory of leadership.

B. Berbagai Macam Pendapat


1. Ordway Tead
2. John D Millet
3. Keith Davis
4. Chester I Barnard
5. Ralp M Stogdill
6. Empu Prapanca dan Ruslan Abdulgani
C. Inti kepemimpinan
1. Perlunya keteladanan
2. Sebagai panutan
KEPEMIMPINAN
Seni – Proses
Mempengaruhi Bekerja Sungguh
sungguh

Fungsi Manajemen:
Perencanaan,
TUJUAN
pengorganisasian,
pelaksanaan dan
pengendalian

Kegiatan Bekerjasama

MANAJER Mengkoordinasi
PERILAKU KEPEMIMPINAN

Berorientasi Pada Tugas

1. Menetapkan-merumuskan : tujuan (sukar tapi


dapat dicaai secara jelas).
2. Beritahu orang lain: apa yang mereka harapkan.
3. Tentukan prosedur pengukuran tujuan secara
rinci dan mengukur pencapaian tujuan itu
4. Berminat mencapai peningkatan produktivitas
5. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara
aktif dalam: merencanakan, mengarahkan,
membimbing dan mengendalikan kegiatan yang
berorientasi tujuan
6. Pemimpin yang efektif harus membekali diri
dengan keterampilan: teknis, kemanusiaan,
konseptual, mengambil keputusan
PERILAKU KEPEMIMPINAN

Berorientasi Pada Orang Lain

1. Perhatian besar pada terciptanya


keharmonisan dalam berorganisasi
1. Menciptakan komunikasi timbal balik
antar karyawan
2. Menciptakan suasana kerjasama dan
gugus kerja dalam organisasi.
3. Menunjukkan pengertian & rasa hormat
pada; kebutuhan, tujuan, ide dan
perasaan pada karyawan.
4. Pendelegasian kekuasaan dan
tanggung jawab, mendorong inisiatif.
TEORI KEPEMIMPINAN
Leader are born and not made : Teori Genetis
Leader are made not born : Teori Sosial

SIFAT YANG
DIBUTUHKAN

Berkembang melalui
Bakat (Pemimpin) Pendidikan dan
Pengalaman Memiliki pengetahuan &
teknologi, mampu
Kriteria yang harus dimiliki menghub. Ilmu dan
teknologi yang dimiliki
(Terry – 1960)
dengan tugas,
Kekuatan, keseimbangan kemandirian mantap,
emosi, pengetahuan teguh dalam prinsip-
hubungan kemanusiaan, prinsip kerja, kreativitas
motivasi pribadi, kecakapan tinggi, cermat, berani
berkomunikasi, kecakapan bertindak, kepribadian
mengajar kecakapan bergaul, menarik, kecerdasan
BERHASIL kemampuan teknis tinggi
PEMIMPIN
TUJUAN

Mampu & Pandai

Mempengaruhi dan
Menggerakkan
KEPEMIMPINAN IDEAL

KEMAMPUAN
MANAJERIAL
UJIAN KOMPETENSI DASAR

1. Sebutkan definisi kepemimpinan menurut :


2. - Dubin
- Hamphill
- Stogdill
2. Jelaskan hub. antara kepemimpinan, administrasi dan manajemen
3. Apa yang dimaksud dgn perilaku kepemimpinan yang berorientasi
pada tugas
4. Jelaskan teori kepemimpinan yg berdasarkan teori genetis dan teori
sosial
5.Kepemimpinan yang ideal harus memiliki kemampuan manajerial.
Jelaskan. !
LEADERSHIP MODEL

Telling (Kwadran I)

(Agar bawahan mampu


Dan mau melaksanakan Tingkat kematangan rendah
tugas Sesuai ketentuan) (perlu pengarahan)
LEADERSHIP MODEL

Selling (Kwadran II)

Tingkat kematangan rendah-sedang


(telah memiliki kemauan)
LEADERSHIP MODEL

Participating (Kwadran III)

Tingkat kematangan sedang-tinggi


(telah ada kemampuan, tapi kemauan
Masih rendah)
LEADERSHIP MODEL

Delegating (Kwadran IV)

Tingkat kematangan tinggi


(kemauan tinggi)
KEPEMIMPINAN YANG SEJATI

Adalah berbudi luhur, suka memberi, selalu


menepati kata-katanya, berhati mulia,
teliti, mampu mengatur, memeriksa dan
memberi keadilan, luhur bahasanya, baik,
lapang dada, sabar dan tenang
(Serat Witaradya, Ronggowarsito,
1802 – 1874)
PEMIMPIN WAJIB
1. Hindari kepemimpinan “Laisser Faire”
(bebas/masa bodoh)
2. Hindari otokratis (mementingkan peran pemimpin),
kecuali pada situasi tertentu
3. Gunakan “persuasif”, “konsultatif” dan kompromis
4. Gunakan partisipatif dan demokratik type dalam
menggerakkan bawahan
5. Kekeluargaan dan gotong royong
6. Humanistik approach
7. Aspirasi bersama terletak di atas selera pribadi
8. Menjadi guru (pendidik), Bapak (pelindung, Kawan
(diskusi), Dokter (penasehat), Polisi (disiplin) dan
Militer (proaktif menyerang)
KEWIBAWAAN PIMPINAN
DAN BAWAHAN

Tiga pola dasar kepemimpinan tiga dimensi:

1. Berorientasi pada tugas (task oriented)


2. Berorientasi pada hubungan kerjasama
(relationship oriented)
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness
oriented)
UJIAN KOMPETENSI
1. Dalam model kepemimpinan partisipasi, bagaimana tingkat kematangan
bawahan. Jelaskan !
2. Jelaskan bahwa dalam model kepemimpinan delegating, seorang pemimpin
berposisi sebagai apa ?
3. Seorng pemimpin wajib menghindari sifat kepemimpinan yang “laisser
faire” Jelaskan !
4. Apa yang dimaksud dengan seorang pemimpin harus dapat berperan
menjadi : guru, bapak, kawan, dokter, polisi dan militer. Jelaskan !
5. Apa yang dimaksud dengan pernyataan bahwa seorang pemimpin harus
menjadi “panutan” anak buahnya
Model Hubungan Antara Bapak Penolong
Dengan Bapak Pengkritik

OK
Penyelamat
Support
Kebapakan Menasehati
Kekanakan Penyelamat Penolong Menghargai
Memberi rasa aman Mendorong
Demagogik

Tidak OK BAPAK OK

Penindas Pengkritik Penyelamat anak


Penindas Percaya diri
Penindas anak Menghargai nilai
Tidak percaya Mengkontrol waktu
Menghancurkan Ide Berlebihan dalam menjaga
Sikap berlebihan
Tidak OK
STRUKTUR KEPEMIMPINAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian mengenai perilaku kepemimpinan (teori perilaku)
--- Faktor genetis, lingkungan, talenta/bakat

B. KONSIDERASI DAN STRUKTUR INISIASI


Tinggi – Rendah
Top leader -- Middle leader -- Lower leader

C. MODEL LEADERSHIP CONTINUUM


Hasil pemikiran Robert Tannenbaum dan Warren H. Schmitdt
Pemimpin yg dibutuhkan/ditetapkan oleh masyarakat
( social leader)
GAYA KEPEMIMPINAN

Menurut Likert ada 4 gaya


kepemimpinan:
1. Otoriter
2. Otoriter yang bijaksana
(Benevolent Authoritative)
3. Konsultatif
4. Partisipatif

TUGAS
1. Sebutkan yang anda ketahui tentang gaya -
:
gaya kepemimpinan. Beri contohnya !
 2. Uraikan bahwa menjadi pemimpin dapat by born dan by made.
Jelaskan dan beri contohnya
 3. Gaya kepemimpinan yang seperti apakah
bila anda menjadi pimpinan sebuah
lembaga pendidikan. Jelaskan !
 4. Benarkah bahwa seorang pemimpin itu harus
memiliki sifat yang kharismatis. Jelaskan !
 5. Pada kuadran mana seorang Pimp. Perush.
seharusnya berada ? Jelaskan !
MENGEMBANGKAN SIFAT KEPEMIMPINAN
 Wirausaha individu yang telah mampu
mengembangkan gaya kepemimpinan
mereka sendiri.
 Kepribadian seseorang mempunyai
pengaruh ada perilaku kepemimpinan
 Cara yang baik untuk mempraktekkan
keterampilan kepemimpinan adalah
menyadari bahwa ada peluang untuk
menunjukkan kemampuan memimpin dalam
kegiatan sehari-hari.
 Pemimpin yang kreatif pada hakekatnya
selalu berusaha menemukan ide-ide baru
dalam memimpin.
 Pedoman bagi kepemimpinan yang baik
adalah perlakukan orang lain sebagaimana
anda ingin diperlakukan
KEPEMIMPINAN SEORANG PENJUAL

Setiap salesman yang berhasil adalah


pemimpin yang besar dan setiap
pemimpin yang berhasil adalah salesman
yang besar (Paul Meyer)

Pemimpin = Penjual
Apa yang dijual? Yang dijual adalah
Ide / gagasan
Sasaran?
Minimal terhadap pengikutnya/bawahannya
Pemimpin yang Sukses perlu Memiliki
Syarat-syarat dan Seni Memimpin

Syarat-syarat

1. Berkepribadian menarik
2. Pandai bergaul
3. Mampu memanfaatkan waktu
4. Disiplin tinggi
5. Dapat memperlakukan orang lain
sebagai kolega
6. Mampu mengendalikan emosi
dengan baik
Ciri-ciri Pemimpin yang Berinisiatif

1. Dengan kemampuan sendiri mau


mengerjakan sesuatu dengan baik
tanpa tunggu perintah orang lain
2. Dengan kesadaran dan tanggung
jawab tinggi atas tindakannya
3. Memiliki daya kreativitas tinggi
PEMIMPIN ADALAH PENJUAL YANG BAIK

1. Mengetahui tujuan dengan jelas


2. Mampu menyusun rencana usaha
3. Mampu mengorganisasikan orang dalam manajemen
usaha
4. Memiliki optimisme yang tinggi
5. Pantang menyerah dalam menghadapi berbagai
kesulitan
6. Mampu mencari solusi yang tepat dalam pemecahan
masalah
7. Tidak menggunakan “Trial and Error” dalam
berusaha
8. Tidak menggunakan jam kerja yang baku/tetap
9. Bekerja dengan enjoy tanpa keterpaksaan
10. Mampu mendelegasikan wewenang untuk hal-hal
yang bersifat teknis
JADILAH PEMIMPIN YANG
1. Nglurug tanpa bala
2. Menang tanpa ngasorake
3. Sakti tanpa jimat
4. Pinter ora nggo minteri

PENGANUT PAHAM
“Bahwa untuk memperoleh
sesuatu harus bersedia membayar
kebahagiaan itu dengan
pengorbanan atau jerih payah”
Pemimpin yang berhasil
Adalah mereka yang mempunyai perasaan yang tajam
terhadap keadilan dan memperlakukan anak buahnya
dengan jujur dan tidak memihak

Pemimpin yang Efisien


Adalah pemimpin yang memiliki syarat-syarat
pendidikan dan guru yang mampu mengambil
keputusan yang tepat

Bila kita bisa mengambil sari kegagalan, maka kadang-


kadang tersembunyi keuntungan yang sangat besar
sebagai modal perjuangan masa depan” (Napoleon
Hill)
Pemimpin yang sejati dapat menjual isi pikirannya
ke dalam benak pengikutnya:
- Ikuti perkembangan
- Seirama
- Kesadaran

Orientasi pemeriksaan oleh pemimpin


- Bukan orientasi kekuasaan tetapi melalui ajakan
(persuasif) dalam menjual ide
- Gunakan positif thinking
(a) (f)
Jabatan
Lingkungan
Pimpinan
Ekstern
Direncanakan

(b) (d) (e) (1) (2)


Rekruitmen, Orientasi Penampilan
Persyaratan Penampilan
Seleksi, dan Kepemimpi
Jabatan Organisasi
Penempatan Sosialisasi nan

(3) (4)
(c) (g) Pembi Pengharga an
Ciri-ciri Lingkungan naan & Hadiah
Kepribadian Intern
(5)
Promosi
Mutasi
Penempatan
Kembali
Pensiun
KEPEMIMPINAN NASIONAL
GAYA PEMIMPIN YANG EFEKTIF
RENDAH  PERILAKU MENDUKUNG  (TINGGI)

TINGGI TINGGI
HUBUNGAN TUGAS DAN
DAN RENDAH TINGGI

GAYA KEPEMIMPINAN
TUGAS HUBUNGAN
(HUBUNGAN)

P.3 P.2
P4 P1

RENDAH TINGGI
HUBUNGAN TUGAS DAN
DAN RENDAH RENDAH
TUGAS HUBUNGAN

RENDAH PERILAKU MENGARAHKAN (TINGGI)


(TUGAS)
BERKEMBANG

BERKEMBANG
TINGGI SEDANG RENDAH

SEDANG
TELAH

K.4 K.3 K.2 K.1

TINGKAT KEDEWASAAN
Kepemimpinan Kepemimpinan
Terpusat pada atasan Terpusat pada bawahan

Penggunaan
Otoritas oleh
Pemimpin

Daerah Kebebasan
untuk Bawahan

Pemimpin Pemimpin menjual Pemimpin Pemimpin Pimpinan Pimpinan Pimpinan/


membuat keputusan memberikan ide memberikan memberikan merumuskan mengizinkan
keputusan dan dan mengundang keputusan persoalan memintabatas-batasnya bawahan untuk
mengumum pertanyaan sementara yang saran-saran dan meminta pada melakukan fungsi
kannya bisa diubah membuat kelompok untuk dalam batas yang
keputusan membuat telah dirumuskan
keputusan oleh atasan

DERETAN PERILAKU
BAGAN EFISIENSI DUKUNGAN STAF
KEGIATAN TUJUAN
LINI ORGANI
SASI

Faktor Intern
Keinginan
Kemampuan
Kemahiran

KEGIATAN
Planning
Organizing
Actualing
ORGA Controlling
NISASI

PELAYANAN
Perencanaan

EFISIENSI
Effective
Penghapusan
Valid
Penyederhanaan
Sound
Penghematan
Satisfactory
PEnggabungan
KEGIATAN
STAF
Man
Faktor Ekstern
SUMBER

Susunan Kerja
Money
Organisasi
Material
Lingkungan
Method
Tempat kerja
Perlengkapan
DASAR-DASAR
KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP)
FUNGSI KEPEMIMPINAN
DALAM PENCAPAIAN TUJUAN

Kepemimpinan dalam
organisasi terdapat dua
kepentingan yang
orientasinya sama
secara mendasar:
1. Kepentingan Tujuan
Organisasi
2. Kepentingan Tujuan
Orang didalam
organisasi

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
KEPEMIMPINAN &
MANAJEMEN
Definisi Kepemimpinan Definisi Manajemen
Kepemimpinan adalah subyek Manajemen adalah seni dan
yang paling penting untuk
manager, karena peran kritis ilmu perencanaan,
yang dimainkan oleh pengorganisasian, penyusunan,
pemimpin adalah efektifitas pengarahan, dan pengawasan
kelompok dalam organisasi. sumber daya untuk mencapai
Kepemimpinan dapat tujuan yang sudah ditetapkan.
didefinisikan sebagai proses
mempengaruhi dan
mengarahkan aktifitas yang Seorang pemimpin biasanya
berkaitan dengan tugas, seorang manager, dan
seperti; Menegakan disiplin, seorang manager bekum tentu
Melaksanakan tugas dengan
benar, Mengarahkan kelompok seorang pemimpin
dan Memberikan motivasi

Muhammad,SE/Dasar-Das Kepemimpinan/LDK/2008
PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER

PEMIMPIN MANAJER

1. Pokok pekerjaan mempengaruhi orang 1. Pokok pekerjaan mengola sumber daya


2. Perencanaan berdasarkan visi 2. Perencanaan berdasar usaha
3. Daya pengaruh pada personal power 3. Daya pengaruh mengandalkan position power
4. Bawahan mengolah sendiri 4. Bawahan dikendalikan
5. Pengarahan dan pengendalian menggunakan inspirasi 5. Pengarahan dan pengendalian menggunakan standar
6. Berurusan dengan ketatalaksanaan/ketertiban
6. Berurusan dengan inovasi / perubahan
7. Menjaga/meningkatkan yang ada dengan baik
7. Berusaha melakukan peningkatan/pengembangan
8. Berorientasi pada sistem/peraturan
8. Berorientasi pada manusianya
9. Berkaitan dengan tugas jk.pendek dan operasional
9. Berkaitan dengan tugas jk.panjang dan strategis
10. Bagaimana ?
10. What and why ?
11. Menegakan aturan
11. Membangun komitmen
12. Mengurusi kompleksitas
12. Mengurusi perubahan 13. Menyusun anggaran
13. Menetapkan arah tujuan 14. Mengembangkan kapasitas untuk merealisasikan
14. Melakukan persamaan pandangan dr orang lain. rencana

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG
PEMIMPIN

1. MEMOTIVASI DIRI
2. KEMAMPUAN BERBICARA DIMUKA UMUM
3. PEMAHAMAN TEKNIK/ALAT KENDALI MUTU
4. KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN
SYSTEM
5. TRANSFER PENGETAHUAN KEPADA BAWAHAN
6. MEMOTIVASI BAWAHAN
7. MENGENALI KARAKTERISTIK BAWAHAN
8. KEINGINAN MENGETAHUI PERKEMBANGAN
9. KEINGINAN MELAKUKAN PERUBAHAN/PERBAIKAN
10. SIKAP MENTAL
11. CITRA DIRI

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
1. MAMPU MEMUTUSKAN/MEMECAHKAN
MASALAH
2. MAMPU MERENCANAKAN/MENETAPKAN
PRIORITAS
3. MAMPU MEMOTIVASI
4. MAMPU BERKOMUNIKASI
5. MAMPU MELAKUKAN PRESENTASI/PIDATO
6. MAMPU MENGAJAR/MENTRANSFER
PENGETAHUAN
7. MAMPU MENANGANI KOMFLIK
8. MAMPU MEMBIMBING

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG
EFEKTIF
BERDASAR KAN TEORI SIFAT
1. PENGETAHUAN LUAS
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI
3. ENERGIK
4. KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI
5. KEMAMPUAN ANALISA YANG TINGGI
6. MEMILIKI ANTUSIASME YANG TINGGI
7. OBYEKTIVITAS MEMPERLAKUKAN BAWAHAN
8. PERSEASIF DAN EDUKATIF
9. KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
10. KEMAMPUAN MENYATAKAN PENDAPAT
11. TIDAK CEPAT PUTUS ASA
12. BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN
13. MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI
14. LAYAK MENJADI TAULADAN
15. MAMPU BERPERAN SEBAGAI ATASAN, GURU,
BAPAK DAN PENASEHAT BAGI BAWAHANNYA.

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG
EFEKTIF
BERDASAR KAN TEORI SIFAT
1. PENGETAHUAN LUAS
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI
3. ENERGIK
4. KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI
5. KEMAMPUAN ANALISA YANG TINGGI
6. MEMILIKI ANTUSIASME YANG TINGGI
7. OBYEKTIVITAS MEMPERLAKUKAN BAWAHAN
8. PERSEASIF DAN EDUKATIF
9. KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
10. KEMAMPUAN MENYATAKAN PENDAPAT
11. TIDAK CEPAT PUTUS ASA
12. BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN
13. MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI
14. LAYAK MENJADI TAULADAN
15. MAMPU BERPERAN SEBAGAI ATASAN, GURU,
BAPAK DAN PENASEHAT BAGI BAWAHANNYA

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
MODEL ATAU GAYA
KEPEMIMPINAN
OTORITER LAISSEZ FAIRE DEMOKRATIS SITUASIONAL

Adalah gaya Adalah Adalah Adalah


pemimpin yang pemimpin yang pemimpin
pemimpin bersikap lebih
“otokritik” artinya pepmimpin
yang melihat pada yang bersikap
sangat
memaksakan dan
memberikan situasinya. tengah antara
kebebasan Kapan harus memaksakan
mendesak bersikap kehendak dan
kekuasaannya kepada memaksa dan memberi
kepada bawahan. bawahan. kapan harus kelonggaran
moderat, serta kepada
pada situasi apa bawahan
pemimpin harus
memberi
kebebasan
kepada bawahan

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
 Tanpa musyawarah  Tanpa kenal ampun atas kesalahan
bawahan
 Tidak mau menerima saran dari
bawahan
 Kurang percaya pada anak buah
 Mementingkan diri sendiri dan
 Kurang memberi dorongan semangat
kerja bawahan
kelompok
 Kurang mawas diri
 Selalu memerintah
 Selalu tertutup
 Memberikan tugas mendadak  Suka mengancam
 Cenderung menyukai bawahan “ABS”  Kurang menghiraukan usulan
 Memaksakan kehendak bawahan
 Setiap keputusan tidak dapat dibantah  Ada rasa bangga bila bawahannya
takut
 Kekuasaan mutlak ada pada pimpinan
 Tidak suka bawahannya maju dan
 Hubungan dengan bawahan kurang berkembang
harmonis  Kurang adanya rasa kekeluargaan
 Senang sanjungan

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
 Supel / luwes  Mengutakan produktifitas kerja
 Berwawasan luas  Bertanggungjawab terhadap masalah yang
 Mudah menyesuaikan dengan lingkungan dihadapinya
 Mampu menggerakan bawahan
 Bawahan diberi kesempatan untuk
mengutarakan pendapat
 Bersikap keras pada saat tertentu
 Mengutamakan kontrol
 Berprinsip dan konsisten terhadap suatu
masalah
 mengetahui kelebihan dan kekurangan
bawahan
 Mempunyai tujuan yang jelas
 mengutamakan kepentingan bersama
 Bersikap terbuka
 Mempunyai ketegasan dalam situasi dan
 Mau membantu memecahkan kondisi tertentu
permasalahan bawahan
 Mau menerima saran dan kritik dari
 Mengutamakan suatu kekeluargaan bawahan
 Ada komunikasi baik satu arah/dua arah

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSEZ FAIRE

 Pemimpin bersikap pasif  Kurang mawas diri


 Semua target diberikan kepada  Perencanaan dan tujuan kurang
bawahan jelas
 Tidak tegas  Bawahan merasa sebagai orang
 Kurang memperhatikan yang berkuasa
kekurangan dan kelebihan  Kurang memberikan dorongan
bawahan pada bawahan
 Percaya kepada bawahan  Rasa tanggungjawab kurang
 Pelaksanaan pekerjaan tidak  Kurang berwibawa
terkendali  Menjungjung tinggi hak asasi
 Mudah dibohongi bawahan  Menghargai pendapat bawahan
 Pemimpin kurang kreatif  Kurang bermusyawarah

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
 Pendapat terfokus pada hasil musyawarah  Senang kepada bawahan yang kreatif dan inovatif
 Tenggang rasa  Mau menerima usulan atau pendapat bawahan
 Memberi kesempatan mengembangkan  Lapang dada dan terbuka
karir bawahan  Mendorong bawahan untuk mencapai hasil baik
 Selalu menerima kritik dari bawahan  Tidak sombong
 Menciptakan suasana kekeluargaan  Menghargai pendapat bawahan
 Mengetahui kekurangan dan kelebihan
 Mau membimbing bawahan
bawahan  Tidak mudah putus asa
 Komunikatif dengan bawahan  Percaya pada bawahan
 Partisipatif dengan bawahan
 Tidak ada jarak dengan bawahan
 Adil dan bijaksana
 Tanggap terhadap situasi
 Suka bermusyawarah
 Tidak mementingkan diri sendiri
 Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan selalu
 Selalu mawas diri mendahulukan hal-hal yang lebih penting

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
SUMBER DAYA KEKUATAN
KEPEMIMPINAN

Muhammad,SE/Dasar-Dasar
Kepemimpinan/LDK/2008
SKEMA SIKAP PEMIMPIN TERHADAP
BAWAHAN

MAMPU DAN
MAMPU MAU
MAU

MAMPU MAU TETAPI


TETAPI TIDAK
TIDAK MAU MAMPU

TIDAK MAU DAN TIDAK


TIDAK MAU
TIDAK MAMPU MAMPU

Muhammad,SE/Dasar-Dasar Kepemimpinan/LDK/2008
MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Siapa yang membutuhkan manajemen ?
 Perusahaan (bisnis)
 Semua tipe organisasi
 Semua tipe kegiatan

Mengapa manajemen dibutuhkan ?


1. Untuk mencapai tujuan
organisasi,individu & masyarakat
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara
tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
Seorang Manajer Efisien :

Manajer yang bisa mencapai Output lebih


tinggi dari input yang digunakan
Manajer yang dapat meminimumkan
biaya penggunaan sumberdaya–
sumberdaya untuk mencapai output yang
telah ditentukan
Manajer yang bisa memaksimumkan
output dengan jumlah input yang terbatas
Efektifitas
 Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
 Derajat atau tingkat pencapaian hasil yang
diharapkan
Manajer yang efektif :
Dapat memlilih pekerjaan yang harus dilakukan
atau metode/ cara yang tepat untuk mencapai
tujuan
Peter Drucker mengatakan bahwa:
 Efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang
benar (doing the right things)
 Efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan
benar (doing things right)
Pengertian Manajemen
 Manajemen merupakan proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing),
pengarahan (Actuating) dan pengawasan
(Controlling) usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan

 Ilmu tentang upaya manusia untuk


memanfaatkan semua sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien
Skema Pengertian Manajemen
PERENCANAAN T
(PLANNING) U
J
M U
A
A PENGORGANISASIAN N
N
(ORGANIZING)
A O
J R
E G
M PENGARAHAN A
E (ACTUATING) N
N I
S
A
PENGAWASAN S
(CONTROLLING) I
Skema Pengertian Manajemen

Efektif

Memanfaatkan Sumber daya Tujuan

Efisien
Manajemen :
 Sebagai Ilmu (Science)  ilmu terus berkembang
 utk pembuatan keputsn
 Sebagai Seni (Art)  perencanaan,
kepemimpinan, komunikasi &
segala sesuatu yang menyangkut manusia
 Sebagai Profesi
 Profesional : pembuatan keputusan
berdasarkan prinsip umum  pendidikan formal
 Para profesinal mendapatkan status karena
prestasi bukan favorit, suku dan kriteria lain
MANAJEMEN DAN MANAJER
MANAJER  setiap orang yang mempunyai
tanggung jawab atas bawahan dan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya
Manajer diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Menurut tingkatannya :
* Tinggi (Top Manager)
* Menengah (Middle Manager)
* Bawah (Lower Manager)
2. Menurut tanggungjawab dalam organisasi :
* Manajer Umum (General Manager)
* Manajer Fungsional (Functional Manager)
Tingkatan Manajer :
1. Manajer Puncak
Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen
organisasi
Contoh : Direktur, Presiden, Kepala dsb
2. Manajer Menengah
Membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya juga karyawan
operasional
Contoh : Kepala Seksi, Kepala Bagian dsb
3. Manajer Bawah
Memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional
Contoh : Mandor, pengawas lapangan
MANAJER FUNGSIONAL DAN UMUM

1. Manajer Fungsional
Mempunyai tanggungjawab hanya atas
satu kegiatan organisasi  produksi,
pemasaran, personalia dan keuangan
2. Manajer Umum
Mengatur, mengawasi dan
bertanggungjawab atas satuan kerja
keseluruhan divisi operasi yang
mencakup semua atau beberapa kegiatan
funsional satuan kerja
APA YANG DILAKUKAN
MANAJER
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang
lain
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menetapkan prioritas-prioritas
3. Manajer bertanggungjawab dan
mempertanggungjawabkan
4. Manajer harus berpikir secara analistis dan
konseptual
3. PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN
Ada 3 aliran pemikiran manajemen
yaitu
1. Aliran Klasik :
a. Manajemen Ilmiah
b. Teori Organisasi Klasik
2. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo
Klasik)
3. Aliran Manajemen Modern
I. ALIRAN KLASIK :
Kelompok Manajemen Ilmiah, Tokoh-
tokohnya antara lain :
1. Robert Owen (1771-1858)
Menekankan pentingnya :
a). Umur manusia dalam produksi
b). Perbaikan dalam kondisi kerja
c). Melalui perbaikan kondisi karyawan akan
menaikkan produksi dan keuntungan
dan investasi paling menguntungkan
adalah pada karyawan atau “
vital Machines”
2. Charles Babbage dari Inggris (1792-1871)
Menekankan pentingnya :
a). Pembagian kerja melalui spesialisasi
b). Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
ketrampilan sesuai operasi pabrik
c). Mengembangkan program-program permainan
d). Menganjurkan kerjasama yang saling
menguntungkan antara kepentingan
karyawan dan pemilik pabrik
e). Merencanakan skema pembagian keuntungan
Kelompok Teori Organisasi Klasik,
tokohnya :
Henry Fayol (1841-1925)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi
kegiatan yang semuanya saling tergantung
satu dengan yang lain :
1. Teknik - produksi & manufacturing produk
2. Komersial – Pembelian bahan baku dan
penjualan produk
3. Keuangan – Perolehan dan penggunaan modal
4. Keamanan – Perlindungan karyawan dan
kekayaan
5. Akuntansi – Pelaporan, pencatatan biaya, laba
dan hutang, pembuatan neraca, pengumpulan
data
6. Manajerial – Perencanaan, Pengorganisasian,
Pemberian perintah, Pengkoordinasian,dan
Pengawasan
II. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI

Tokohnya yaitu Elton Mayo (1880-1949)


Untuk menciptakan hubungan manusiawi
yang baik, manajer harus mengerti
mengapa karyawan bertindak seperti yang
mereka lakukan dan faktor-faktor sosial
dan psikologi apa yang memotivasi
mereka
III. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari tokoh
manajemen modern :
 Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat
 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yg
digunakan harus dgn pertimbangan secara hati-hati
 Organisasi sebagi suatu keseluruhan dan pendekatan
manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
situasi
 Pendekatan motivasional yg menghasilkan komitmen
pekerja thd tujuan organisasi sangat dibutuhkan
4. MANAJER DAN
LINGKUNGAN ORGANISASI
1. Lingkungan Internal Organisasi
(Internal Environment) yaitu Lingkungan yang
berada di dalam organisasi yang terdiri dari
karyawan, manajemen dan budaya organisasi
2. Lingkungan Eksternal Organisasi/
Lingkungan Organisasi (Organizational
Environment) yaitu meliputi semua elemen yang
berada di luar organisasi tetapi berpotensi
mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini terdiri
atas :
a. Lingkungan Umum (General Environment) merupakan Lapisan lingkungan
eksternal yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung. Termasuk
dalam lingkungan ini antara lain dimensi internasional, teknologi, sosiokultur,
ekonomi dan legal politik.
b. Lingkungan Tugas (Task Environment) yaitu Lapisan lingkungan eksternal
yang secara langsung mempengaruhi operasi dan kinerja organisasi.
Lingkungan ini meliputi pesaing, pemasok, pelanggan dll.
Lingkungan dalam Organisasi
5. PROSES PERENCANAAN
(PLANNING)
Pengertian :
 Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
 Salah satu aspek penting perencanaan adalah
pembuatan keputusan (decision making), proses
pengembangan dan penyeleksian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu
EMPAT TAHAP DASAR PLANNING

T
Tahap II Tahap III U
Tahap I
Menetap
Merumus Mengindentifi Tahap IV J
kan kasikan Mengembang
kan
Keadaan Kemudahan & kan Kegiatan U
Tujuan
Sekarang Hambatan A
N
EMPAT TAHAP DASAR
PERENCANAAN (PLANNING):

Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian


tujuan dimulai dengan keputusan-
keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja
Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini
tahap ini memerlukan informasi terutama
tentang keuangan dan data statistik, yang
diperoleh melalui komunikasi
Tahap 3, Mengidentifikasikan segala
kemudahan dan hambatan  segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan
dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan
Tahap 4, Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan  Pengembangan berbagi alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif terbaik dan paling
memuaskan
MANFAAT PERENCANAAN
1. Membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan
2. Membantu kristalisasi persesuaian pada
masalah-masalah utama
3. Memungkinkann manajer memahami
keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas
4. Membantu penempatan tanggungjawab
lebih cepat
lanjutan
5. Memberikan cara pemberian perintah
untuk operasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi
di antara berbagai bagian organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci
dan lebih mudah dipahami
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak
pasti
9. Menghemat waktu, usaha dan dana
KELEMAHAN
PERENCANAAN
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkin berlebihan pada kontribusi yang nyata
2. Cenderung menunda kegiatan
3. Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif
dan
4. berinovasi
5. Kadang-kadang hasil yg paling baik didapatkan
oleh penyelesaian situasi individual
6. Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara
yang tidak konsisten
MISI

TUJUAN

RENCANA
STRATEGIS

RENCANA
SEKALI PAKAI
Rencana operasional RENCANA
TETAP

KEBIJAKSA
A
NAAN
PROGRAM N
G
G PROSEDUR &
A METODE STANDAR
R
A
PROYEK N PERATURAN
6. PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING)
Pengorganisasian  proses penyusunan struktur
organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan
lingkungan yg melingkupinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur
organisasi ada 2 (dua) yaitu:
* Departementalisasi pengelompokkan
kerja
* Pembagian kerja  pemerincian tugas
pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses,
akan membuat suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya, yg tercermin pada struktur organisasi
yg mencakup :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok
informal yg tidak dapat dihindarkan
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian :
Struktur organisasi (desain organisasi):
mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.
menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di
antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-
posisi maupun orang-orang yg menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan
tanggungjawab
Faktor-faktor utama yg menentukan
perancangan struktur organisasi :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota/ karyawan dan orang-orang yg
terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Unsur-unsur struktur organisasi :
1. Spesialisasi pekerjaan
2. Standardisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
5. Ukuran satuan kerja
BAGAN ORGANISASI
Bagan organisasi menggambarkan 5 aspek
utama suatu struktur organisasi sbb:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai
perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen
pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
BENTUK BAGAN ORGANISASI

Bentuk Piramid

Bentuk Vertikal
Bentuk Horisontal

Bentuk Lingkaran
BENTUK DEPARTEMENTALISASI
1. Fungsi : pemasaran, keuangan, produksi
2. Produk atau jasa : mesin cuci, TV
3. Wilayah : DIY, Jateng, Jabar
4. Langganan : pedagang eceran, pemerintah
5. Proses atau peralatan : dept pembungkusan
6. Waktu : Shift 1, 2, 3
7. Pelayanan : kelas bisnis, eksekutif
8. Alpha –numeral : no Telp
9. Proyek dan matriks : perusahaan konstruksi
PEMBAGIAN KERJA
Tujuan pembagian kerja 
untuk mencapai tujuan di
mana individu tidak dapat
mencapainya sendiri 
synergy
Tiang dasar pengorganisasian
adalah pembagian kerja
(division of labor)
7. KOORDINASI DAN
RENTANG MANAJEMEN
KOORDINASI  proses pengintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah suatu
organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien
RENTANG MANAJEMEN  jumlah
bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer atau atasan
Rentang manajemen dan koordinasi saling
berhubungan erat :
 Semakin besar jumlah rentangan semakin
sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-
kegiatan bawahan secara efektif.
 Jumlah bawahan yang melapor ke setiap
manajer lebih banyak, organisasi hanya
membutuhkan sedikit manajer  lebih
mudah mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
antar departemen.
BERAPA JUMLAH RENTANGAN
YG IDEAL ?
Ada 2 alasan utama penentuan rentangan yang tepat
penting:
1. Rentangan manajemen mempengaruhi
penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
>Terlalu melebar  tidak efisien
>Terlalu sempit  manajer tidak digunakan
sepenuhnya
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di
seluruh organisasi dan struktur organisasi
lanjutan
Semakin sempit rentang manajemen, struktur
organisasi akan berbentuk “TALL”
Semakin lebar rentang manajemen, struktur
organisasi akan berbentuk “FLAT”

RUMUS :
R = n (2n-1 + n-1 )
R = Jumlah hubungan
n = Jumlah bawahan

Jika ada 5 bawahan  ada 100 hubungan


HUBUNGAN ANTARA RENTANG
MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Rentangan datar (Flat) 1 Tingkatan


manajemen
1 Manajer
2. Rentangan lebih tinggi  2 Tingkatan
manajemen 4 Manajer
3. Rentangan tinggi (Tall) 3 Tingkatan
manajemen
9 Manajer
1. Tingkatan manajemen, 1 Manajer

2. Tingkatan manajemen, 4 Manajer


8. WEWENANG DAN DELEGASI
Wewenang hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu
Ada 2 pandangan berlawanan :
1. Teori formal/ pandangan klasik  wewenang
adalah dianugerahkan, ada karena dilimpahi
2. Teori penerimaan  wewenang muncul hanya
jika diterima oleh kelompok atau individu
Jenis Wewenang :
1. Wewenang Lini (line authority)  wewenang
dimana atasan melakukannya atas perintah bawahan
langsung yang diwujudkan dalam wewenang
perintah dan secara langsung tercermin sebagai
rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui
tingkatan organisasi
2. Wewenang Staf (staff authority)  hak yang
dimiliki oleh satuan-satuan staf untuk menyarankan,
memberi rekomendasi atau konsultasi kepada
personalia lini
3. Wewenang Staf Fungsional (functional staff
authority)  hubungan terkuat yang dapat dimiliki
staf dengan satuan-satuan lini
DELEGASI  merupakan pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu
DELEGASI WEWENANG  proses di mana para manajer
mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-
orang yang melapor kepadanya.

Ada 4 kegiatan ketika delegasi dilakukan :


1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan
tujuan dan tugas kepada bawahan
2. Pendelegasi melimpahkan wewenamg yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Penerimaan delegasi menimbulkan kewajiban
dan tanggungjawab
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban
bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai
Pedoman Klasik untuk delegasi
wewenang, yaitu :
1. Prinsip skalar  harus ada garis
wewenang yang jelas
2. Prinsip kesatuan perintah  setiap
bawahan seharusnya melapor kepada
seorang atasan
3. Tanggungjawab, wewenang dan
akuntabilitas
9. PENYUSUNAN PERSONALIA
ORGANISASI
Sumber daya terpenting suatu organisasi
adalah sumber daya manusia, orang-orang
yang memberikan tenaga, bakat, kreatifitas
dan usaha mereka kepada organisasi
Penyusunan Personalia  fungsi
manajemen yang berkenaan dengan
penarikan, penempatan, pemberian latihan
dan pengembangan anggota-anggota
organisasi.
 Proses penyusunan personalia (staffing
process)  serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan terus menerus untuk
menjaga pemenuhan kebutuhan
personalia organisasi dengan orang-orang
yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan
pada waktu yang tepat.
 Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe
lingkungan yang berbeda, yaitu :
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal
LANGKAH-LANGKAH PROSES
PENYUSUNAN PERSONALIA

1. Perencanaan sumber daya manusia


2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan orientasi
5. Latihan dan pengembangan
6. Penilaian pelaksanaan kerja
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
8. Perencanaan dan pengembangan karier
(promosi, demosi, lateral)
PENENTUAN KEBUTUHAN JABATAN

1. Penentuan tujuan-tujuan dan rencana


organisasi
2. Penentuan spesifikasi jabatan
3. Mengestimasi jumlah karyawan total
yang dibutuhkan selama periode tertentu
di masa yang akan datang
4. Mempertimbangkan persediaan
karyawan yang telah tersedia untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan.
SUMBER PENAWARAN PERSONALIA

Eksternal
Internal
Lamaran
Pribadi
Organisasi Promosi
Buruh
Kantor
Manajer
PenempatanTK Transfer
Personalia
Sekolah
Sekolah
Penataran
Perusahaan
Pesaing
Migrasi &
imigrasi
PENARIKAN PERSONALIA
Penarikan (recruitment)pencarian dan
penarikan sejumlah karyawan potensial yang
akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan organisasi

Metode penarikan :
1. Pengiklanan
2. Rekomendasi dari karyawan yang sedang
bekerja
3. Penarikan lewat lembaga pendidikan
4. Kantor penempatan TK
5. Serikat buruh
6. Penggunaan komputer atau internet
SELEKSI PERSONALIA
Seleksi  pemilihan seseorang tertentu dari
sekelompok karyawan potensial untuk
melaksanakan suatu jabatan tertentu

Prosedur seleksi :
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara
5. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
METODE LATIHAN DAN
PENGEMBANGAN
1. ON THE JOB
> Coaching
> Planned progression
> Rotasi jabatan
> Penugasan sementara
> Penilaian prestasi

2. OFF THE JOB


> Program-program pengembangan eksekutif
> Latihan laboraturium
> Pengembangan organisasi
PEMBERIAN KOMPENSASI
KOMPENSASI  pemberian kepada karyawan
dengan pembayaran finansial sebagai balas
jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan
sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan
di waktu yang akan datang
Penentuan Kompensasi
1. Kesediaan membayar
2. Kemampuan membayar
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran
Bentuk-bentuk pembayaran :
1. Upah harian
2. Gaji tetap mingguan
3. Upah insentif (bonus, komisi)
10. MOTIVASI
MOTIVASI  keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan

Pandangan tentang motivasi :


1. Model Tradisional
2. Model Hubungan Manusiawi
3. Model Sumber Daya Manusia
MODEL TRADISIONAL
1. Bekerja pada dasarnya tidak disukai banyak
orang
2. Jarang yang dapat menangani pekerjaan
yang sifatnya memerlukan kreatifitas,
disiplin dan pengendalian diri
3. Manajer harus mengawasi dan
mengendalikan bawahan
4. Tugas terperinci dan operasi mudah
dipelajari
5. Orang bersedia bekerja jika balas jasanya
memadai
6. Berproduksi sesuai standar
MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI
1. Orang ingin merasa berguna dan penting
2. Orang ingin memiliki dan diakui sebagai
individu
3. Kebutuhan lebih penting dari uang dalam
memotivasi orang untuk bekerja
4. Manajer harus membuat setiap karyawan
merasa berguna dan penting
5. Pembagian informasi kepada bawahan dan
keterlibatan keputusan rutin sangat penting
6. Pemuasan kebutuhan akan meningkatkan
semangat kerja
MODEL SUMBER DAYA MANUSIA

1. Bekerja pada dasarnya menyenangkan


2. Sebagian besar orang lebih kreatif, disiplin diri
3. Manajer harus memanfaatkan potensi sumber
daya manusia
4. Manajer menciptakan lingkungan yang
menyenangkan
5. Manajer mendorong partisipasi penuh
6. Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan
pemanfaatan SDM secara penuh
TEORI-TEORI MOTIVASI
Ada 3 kelompok :
1. TEORI PETUNJUK
> Mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan
> Teori ini didasarkan atas pengalaman coba- coba
2. TEORI ISI
> Disebut teori kebutuhan
a. Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow
b. Teori Motivasi dari Frederick Herzberg
c. Teori prestasi dari David Mc Cleland
3. TEORI PROSES
a. Teori Pengharapan
b. Pembentukan perilaku
c. Teori Porter-Lawler
d. Teori Keadilan
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW
5. Aktualisasi
diri
4. Harga diri
3. Sosial
2. Keamanan & rasa aman

1. Fisiologis
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW
Dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah
1. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : penggunaan potensi diri
2. Kebutuhan harga diri
Contoh : status atau kedudukan, prestasi
penghargaan dan kehormatan diri
3. Kebutuhan sosial
Contoh : Cinta, persahabatan
4. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : perlindungan dan stabilitas
5. Kebutuhan fisiologis
Contoh : makan, minum, perumahan, seks,
istirahat
11. KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Mengapa komunikasi penting ?
1. Komunikasi adalah proses melalui
fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dapat dicapai
2. Komunikasi adalah kegiatan di mana
para manajer mencurahkan sebagian
besar proporsi waktu mereka
KOMUNIKASI
proses pemindahan pengertian dalam
gagasan atau informasi dari seseorang ke
orang lain
proses dengan mana orang-orang
bermaksud memberikan pengertian melalui
pengiriman berita secara simbolis, dapat
menghubungkan para anggota berbagai
satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula, sehingga sering disebut
rantai pertukaran informasi
PROSES KOMUNIKASI
Model Komunikasi Antar Pribadi
Proses Komunikasi Sederhana :
Pengirim  Berita  Penerima

Proses Komunikasi terperinci :


1. Sumber (source)
2. Pengubahan berita ke dalam sandi /kode (encoding)
3. Pengiriman berita (transmitting the massage)
4. Penerimaan berita
5. Pengartian atau penterjemahan kembali berita
(decoding)
6. Umpan balik (feedback)
TIPE-TIPE SALURAN DASAR
KOMUNIKASI
1. Komunikasi Vertikal
> Komunikasi ke bawah  dari manajemen
puncak mengalir ke karyawan bawah  untuk
memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat
dan penilaian kepada bawahan
> Komunikasi ke atas  untuk mensuplai
informasi kepada tingkat manajemen atas
tentang apa yang terjadi pada tingkat bawah
2. Komunikasi Lateral
> Komunikasi diantara para anggota dalam
kelompok kerja yang sama
> Komunikasi yang terjadi antara dan di antara
departemen-departemen pada tingkatan yang
sama
3. Komunikasi Diagonal
merupakan komunikasi yang memotong secara
menyilang diagonal rantai perintah organisasi

PERANAN KOMUNIKASI
Pemuasan kebutuhan-kebutuhan
manusiawi, seperti kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain
Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh
yang monoton atau membosankan
Hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif :
Hambatan organisasional
Hambatan-hambatan antar pribadi

Pedoman Komunikasi yang efektif :


1.Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dulu
sebelum dikomunikasikan
2.Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi
3.Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia
keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan
4.Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu
dalam perencanaan komunikasi
5.Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya
sesuai dasar berita selama berkomunikasi
6.Ambil kesempatan, bila timbul, untuk
mendapatkan segala sesuatu yang membantu atau
umpan balik
7.Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah
disediakan
8.Perhatikan konsistensi komunikasi
9.Tindakan atau perbuatan harus mendorong
komunikasi
10.Jadilah pendengar yang baik
12. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan :
 Seorang pemimpin diharapkan akan dapat mempengaruhi proses suatu
transaksi sosial.

 Dalam proses kepemimpinan/transaksi sosial meliputi unsur:


1.   orang yang mempengaruhi
2.   metode mempengaruhi
3.   orang yang dipengaruhi.

 Bila orang yang dapat dipengaruhi untuk diberlakukan atau bertindak


dengan cara tertentu atau menyetujui sikap dan pendapat yang
mempengaruhi (pemimpin) dapat menendalikan yang dipengaruhi.

 Adapun metode mempengaruhi dapat berupa :


1.   kekuatan fisik,
2.   penggunaan sanksi
3.   usaha menunjukkan keahlian
4.   kharisma (daya tarik)
Hakekat Kepemimpinan
 Dalam kepemimpinan, orang yang dipengaruhi
lambat laun akan selalu saling mempengaruhi,
sehingga terjadilah hubungan pemimpin dan
pengikut (leader Followerrelation).
 Hakikat kepemimpinan adalah bahwa atasan
mempengaruhi perilaku orang lain dan dalam
kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
 Kekuasaan adalah kemampuan seseorang yang
bersangkutan menerjakan apa yang dikehendaki.
 Dalam model kepemimpinan, ada kepemimpinan
formal, yang terjadi karena manajer
mengarahkan berstandar pada wewenang formal
sedang kepemimpinan informal terjadi karena
seseorang yang tanpa wewenang formal berhasil
mempengaruhi perilaku orang lain.
Sumber Kekuasaan dan Penerimaan
Pengarahan
 Seseorang punya peranan sebagai pemimpin karena
mempunyai kekuasaan
 Sumber kekuasaan adalah dari kedudukan yang berupa
imbalan, paksaan, dan hukuman, serta dari orang berupa
keahlian dan rujukan. Orang menerima (teori penerimaan)
atau acuh tak acuh (indiferent) atas segala sesuatu yang
mereka harus lakukan dan mereka tunduk untuk
melaksakannya dan tak dapat menyatakan tidak (berbuat tak
menurut) pada wewenang yang lebih tinggi
 Oleh karena itu syarat seseorang diterima pengarahannya :
1.  jangan menyiakan wewenang formal,
2.  jangan takut menciptakan kewajiban pada
seseorang
3.  ciptakan rasa bergantung seseorang pada anda
4.  manfaatkan keahlian yang dimiliki
5.  berikan kesempatan orang lain menghargai anda.
Tipe Kepemimpinan
Dari studi berbagai tipe kepemimpinan muncul:
1.  pendekatan sifat (fokus: pada karakteristik pribadi pemimpin)
2. pendekatan perilaku (fokus: pada perilaku pemimpin dihadapkan
dengan pengikutnya)
3.  pendekatan situasional (fokus: pada kesesuaian antara perilaku
pimpinan dengan karakteristik situasional).

Teori lain, yaitu teori jalur tujuan menyatakan bahwa ada :


1.  kepemimpinan direktif; memberitahu bawahan memberikan arahan,
memberikan jadwal, dan mempertahankan standar kinerja;
2.  kepemimpinan yang mendukung, yang memperhatikan bawahan,
semua diperlakukan sama, semua teman dan mudah didekati
3.  kepemimpinan yang berorentasi pada hasil yang menetapkan tujuan
yang menantang, mengharapkan bawahan bekerja keras, mengharapkan
selalu penyempurnaan
4. kepemimpinan partisipatif yang selalu berkonsultasi dg bawahan
memperhatikan saran bawahan sebelum mengambil keputusan.
13. MANAJEMEN KONFLIK

Penyebab konflik :
1. Komunikasi  salah pengertian, informasi tidak
lengkap
2. Struktur  pertarungan kekuasaan antar
departemen dengan kepentingan yang
bertentangan
3. Pribadi  ketidak sesuaian tujuan atau nilai-
nliai sosial pribadi karyawan dengan perilaku
pada jabatan
JENIS KONFLIK

1. Konflik dalam diri individu  individu


menghadapi ketidak pastian tentang
pekerjaan yang diharapkan
2. Konflik antar individu
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi
5. Konflik antar organisasi
METODE PENGELOLAAN KONFLIK

1. Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi


 pemasukan pihak ketiga, penyusunan
kembali organisasi, penawaran bonus dll,
pemilihan manajer yang tepat, perlakuan yang
berbeda dengan kebiasaan
2. Pengurangan konflik jika terlalu tinggi atau
menurunkan produktifitas  pendinginan
suasana
3. Penyelasaian konflik  penekanan dengan cara:
kekerasan (forcing), penenangan (smothing)
dan penghindaran (avoidance) kompromi dan
pemecahan masalah
Tiga Jenis Metode Penyelesaian Konflik:

1. Konsensus, pihak yang sedang bertentangan


bertemu bersama untuk mencari penyelesaian
terbaik tentang masalh mereka
2. Konfrontasi, pihak-pihak yang saling
bertentangan menyatakan pendapatnya secara
langsung satu sama lain dan ada kesepakatan
untuk menerima penyelesaian
3. Penggunaan tujuan-tujan yang lebih tunggi
(superordinate goals)
14. PENGAWASAN
(CONTROLLING)
Pengawasan  suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan
TIPE-TIPE PENGAWASAN :

1. Pengawasan pendahuluan/ feedforward


controll
2. Pengawasan concurrent
3. Pengawasan umpan balik/ feedback
controll
Penetapan Perbandingan
Penetapan Pengukuran
Pengukuran Dengan
Standar Pelaksanaan
Pelaksanaan Standar ;
pelaksanaan kegiatan
kegiatan evaluasi

Pengambilan
Tindakan
Koreksi,
Bila perlu
TAHAP-TAHAP PENGAWASAN
1. Penetapan standar pelaksanaan
(perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan dengan standar, evaluasi
5. Pengambilan tindakan, koreksi bila perlu
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK
PENGAWASAN
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titk pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Apa itu Organisasi ?


Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja sama untuk sesuatu tujuan
bersama dan terikat secara formal dimana selalu
terdapat hubungan seorang/sekelompok orang yang
disebut pimpinan dan seorang/sekelompok yang lain
yang disebut bawahan.
Atau
Organisasi adalah suatu unit Sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja yang terdiri dari dua
orang atau lebih, yang didirikan untuk jangka waktu
lama ( Haryani : 2001 : 36)
UNSUR ORGANISASI
Manusia atau orang – orang
Tujuan atau sasaran
Tempat kedudukan
Pembagian kerja
Metode sarana dan prasarana
Struktur dan hubungan kerja yang
berkaitan
Kerjasama satuan kerja
Lingkungan yang memerlukan
Ciri – Ciri Organisasi :
1. Adanya Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.
 Dalam organisasi dibagi menjadi beberapa divisi dan departemen
yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing untuk
mempermudah pencapaian tujuan
2. Adanya Pusat Kekuasaan
 Pimpinan atau atasan sebagai pusat kekuasaan dalam organisasi
akan menentukan pengawasan dan kepemimpinan
3. Adanya Substitusi Sumber Daya Manusia
 Terjadinya substitusi SDM seperti mutasi, promosi, pensiun,
meninggal dunia dan PHK
4. Adanya Ketergantungan Antaranggota
 Organisasi sebagai sebuah subsistem saling berhubungan antara
bagian yang satu dengan bagian lainnya.
5. Adanya Koordinasi Antarkomponen
 Selalu melakukan kordinasi baik secara lisan maupun tertulis
6. Adanya Interaksi yang Berulang – ulang
 Kegiatan organisasi dilakukan secara konstinue atau berulang
–ulang dan permanen sehingga interaksi juga terjadi berulang
– ulang dana berhenti jika organisasi tersebut bubar

Fungsi Organisasi :
1. Sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi
dan manajemen di jalankan.
2. Sebagai proses dimana di analisa intraction antara
orang-orang yang menjadi anggota organisasi itu.
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
adalah Proses menciptakan struktur sebuah
organisasi
Atau
Suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien.
Tujuan Pengorganisasian
1. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen –
departemen dan jabatan – jabatan yang terperinci
2. Membagi – bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan masing – masing jabatan
3. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi
4. Mengelompokan pekerjaan – pekerjaan ke dalam unit – unit
5. Membangun hubungan dikalangan individu, kelompok dan
departemen
6. Menetapkan garis – garis wewenang formal
7. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi
Kegiatan dalam Fungsi
Pengorganisasian
Mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian,
pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya
manusia pada posisi yang paling tepat
Aspek Penting Dalam
Pengorganisasian
Membagi pekerjaan secara spesifik
Menetapkan tugas dan tanggungjawab
sehubungan dengan pekerjaan
Mengkoordinasikan tugas-tugas yang
bermacam-macam
Membentuk hubungan diantara individu,
kelompok dan departemen
Membentuk garis wewenang formal
Mengalokasikan dan menyebarkan
sumberdaya organisasi
Struktur Organisasi
Pengertian  Kerangka kerja formal
organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan
dibagi dan dikelompokan serta
dikordinasikan

Tujuannya  Agar para karyawan bisa


bekerja secara efektif dan efesien
Unsur – unsur yang harus diperhatikan dalam mendesain
stuktur organisasi

1. Spesialisasi kerja atau pembagian kerja


 Pembagian tugas atau membagi tugas
organisasi menjadi pekerjaan – pekerjaan
terpisah
 Contohnya pembagian kerja di bagian
keuangan ada kepala bagian keuangan,
cashier dan accounting
2. Departementalisasi
 Dasar yang digunakan untuk mengelompokan tugas
– tugas dan pekerjaan dalam rangka mencapai
sasaran organisasi
 Contoh departemen keuangan, pemasaran,
penjualan, personalia, produksi dsb
3. Rantai komando
 Sebuah garis wewenang yang tak terputus dari
tingkat atas ke tingkat paling bawah tujuannya
supaya karyawan mengetahui siapa yang harus
dituju jika mereka menghadapi suatu masalah dan
kepada siapa mereka bertanggung jawab
4. Rentang Kendali
 Jumlah bawahan yang dapat
disupervisi oleh seorang manajer
secara efesien dan efektif
 tujuannya agar pengawasan bisa
dilakukan dengan efektif dan efesien
 Belum ada angka ideal dalam rentang
kendali artinya rentang kendali yang
luas dianggap efesien tapi belum tentu dari
segi efektivitasnya begitu juga
sebaliknya
5. Sentralisasi
 adalah suatu sistem dimana pengambilan
keputusan itu terkonsentrasi ditingkat – tingkat
atas organisasi
6. Desentralisasi
 adalah suatu sistem dimana karyawan
dilibatkan dalam setiap pengambilan
keputusan organisasi
Faktor-faktor utama yang menentukan
Perancangan Struktur Organisasi

Strategi Organisasi
Untuk mencapai tujuan organisasi strategi akan
menjelaskan sebagaimana aliran wewenang dan saluran
komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan
bawahan strategi berubah struktur organisasi berubah.

Teknologi yang digunakan


Perbedaan terhadap yang digunakan untuk memproduksi
barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk
Organisasi

Anggota atau Karyawan


Semua individu yang terlibat langsung dalam kegiatan organisasi.

Ukuran Organisasi
Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat
mempengaruhi struktur organisasi.
Tipe Organisasi
 Dilihat dari Orientasi Terhadap Laba :
1. Organisasi yang berorientasi laba ( profit oriented organization )
– Tujuannya utama  mencari laba atau keuntungan
– Laba digunakan untuk pengembangan dan membiayai operasional
organisasi
– Organisasi ini dikenal dengan organisasi bisnis atau perusahaan.
Dimana pemilik menerima laba /keutungan terbesar
– Contoh hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, toko dsb
2. Organisasi Nirlaba ( non-profit oriented organization )
– Tujuan  Tidak semata – mata mencari keuntungan atau laba
– Contoh rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan LSM
(lembaga swadaya masyarakat) dsb
Pengertian Manajemen

Istilah manajeman berasal dari bahasa Italia maneggio dan bahasa Latin maneggiare
yang berarti mengendalikan kuda. Selanjutnya , dalam perkembangannya istilah
manajeman digunakan untuk mengendalikan dan mengatur suatu organisasi. Beberapa
pengertian manajemen dikemukakan oleh beberapa pendapat antara lain sebagai
berikut:
The Liang Jie

Manajemen adalah proses yang menggerakan tindakan-


tindakan dalam usaha kerja sama manusia sehingga sehingga
tujuan yang telah di tentukan benar tercapai
Henry Fayol

Manajeman adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan


merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan sumber daya
manusia, dan mengadakan pengendalian melalui kegiatan orang lain
dalam rangksa mencapai suatu tujuan.
George R.Terry

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan


merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan,dan mengadakan
pengendalian melalui kegiatan orang lain dalam rangka mencapai suatu
tujuan.
Harold Koontz dan Cyrill
O’Donnell

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu


dengan menggunakan kegiatan orang lain.
Dari beberapa pendapat tentang manajemen tersebut, dapat di katakan
bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan usaha anggota dalam organisasi, serta
penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
Manajemen mempunyai ciri-ciri dalam
kegiatannya, antara lain sebagai berikut;

1. Manajemen digunakan terhadap usaha-usaha kelompok, bukan usaha individu tertentu.


2. Tujuan merupakan sasaran manajemen dan manajemen berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Dalam mencapai tujuan terdapat penyatuan pikiran , perasaan, kemauan, tenaga, bahan,
alat,waktu,dan ruangan.
4. Manajemen ialah suatu hal yang dapat dipelajari.
5. Pencapaian tujuan dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol, dan konsisten.
6. Dalam manajemenn, ada pembagian kerja secara jelas dan tegas.
Luther M.Gullick

Mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang


berusaha untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama yang lebih bermanfaat
bagi kemanusiaan.
Unsur Manajemen

Pada intinya manjemen merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan dengan
cara-cara yang ilmiah ataupunpraktis untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Unsur adalah bagian yang penting, tidak boleh tidak, harus selalu ada. Unsur
tersebut mutlak diperlukan dalam manajemen, baik dalam rangka mencapai tujuan
secara keseluruhan maupun dalam rangka proses pencapaian tujuan dari masing-
masing pelaksanaann fungsi manajemen.
Tenaga Kerja (Man)

Manusia membuat tujuan dan dia pula yang melakukan proses kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu. Manusia merupakan
pusat kegiatan yang melahirkan dan menggunakan atau melaksankan
manajemen.
Uang (Money)

Uang merupakan faktor yang penting sebagai alat tukar dan pengukur
nilai suatu usaha. Uang diperlukan alat yang penting untuk mencapai
tujuan disamping faktor manusia faktor-faktor lainnya.
Mesin (MachiNes)

Kegunaan mesin yang mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan juga


memberikan keuntungan yang banyak terhadap tenaga kerja. Mesin penggunaannya
sangat bergantung pada manusia, bukan manusia yang diperbudak oleh
mesin.Mesin dibuat untuk mempermudah tercapainnya tujuan hidup manusia.
Metode (Methods)

Cara yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sangat menentukan hasil kerja seseorang.
Metode-metode itu diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen.Dengan cara kerja
yang baik, akan memperlancar dan mempermudah jalannya pekerjaan.
Bahan dan Perlengkapan
(Materials)

Faktor material dalam manjemen tidak dapat diabaikan sama sekali.


Manajemen sendiri merupakan kegiatan-kegiatan manusia secara
bersama-sama untuk mengurus material. Manusia dan Material tidak
dapat dipisahkan.
Pasar (Market)

Pasar barang-barang hasil produksi sangat penting untuk di kuasai. Proses produksi
suatu barang akan terhenti jika barang-barang hasil produksi tidak dapay dijual di
pasaran. Penguasaan pasar untuk mendistribusikan hasil-hasil produksi agar sampai
kepada konsumen merupakan hal yang menentukan dalam kegiatan manajemen.
MANAJER

Secara umum manajer berarti setiap


orang yang mempunyai tanggung ja-
wab atas bawahan dan sumber daya-
sumber daya oraganisasi lainnya.

Manajer dapat diklasifikasikan dengan


dua cara :

 menurut tingkatan dalam oragnisasi,


 kegiatan-kegiatan organisasi untuk
mana bertanggung jawab –
umum dan fungsional.
308
TINGKATAN MANAJEMEN

Tingkatan manajemen dalam organisasi mem-


bagi manajer menjadi tiga golongan :

a. Manajer lini pertama (Lower/First-Line Manager)


Memimpin dan membawahi tenaga-tenaga
operasional.

b. Manajer menengah. (Middle Manager)


Membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer
lini pertama.

c. Manajer puncak. (Top Manager)


Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasai.
309
Manajemen Puncak

Manajemen Menengah

Manajemen Pertama

Karyawan Operasional
(non manajerial)

Tingkatan Manajemen dalam Organisasi

310
Perbedaan tingkatan manajemen mem-
bedakan pula fungsi-fungsi manajemen
yang dilaksanakan.

Manajemen administratif, 
berurusan dengan dengan penetapan
tujuan, perencanaan, penyusunan
kepegawaian, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan yang terkoor-
dinasi untuk mencapai tujuan.

311
Manajemen operatif, 
mencakup kegiatan memotiva-
si, supervisi, dan komunikasi
dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka menca-
pai hasil-hasil yang efektif.

Semakin tinggi tingkatannya,


mereka menjadi lebih banyak
terlibat dengan manajemen
administratif.

312
Manajer
Puncak MANAJEMEN ADMINISTRATIF
Penentuan tujuan, perenca-
naan, pengorganisasian,
penyusunan personalia,
dan pengawasan.

313
Manajer
Menengah

MANAJEMEN OPERATIF
Pengaeahan dengan
memotivasi, supervisi,
Manajer Lini dan komunikasi.
Pertama

Perbedaan Manajer administratif dan operatif dalam


melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
Manajer-Manajer Fungsional dan Umum

Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dike-


lola, manajer dapat diklasifikasikan sebagai :

314
Manajer fungsional  mempunyai tang-
gung jawab satu kegiatan organisasi.

Manajer umum  mengatur, mengawasi


dan bertanggung jawab atas satuan kerja
keseluruhan atau yang mencakup bebera-
pa kegiatan fungsional satuan kerja.
Fungsi-Fungsi Yang
Dilaksanakan Manajer

Fungsi-fungsi manajerial me-


nurut Henri Fayol, yang me-
nyatakan bahwa perencana-
an, pengorganisasian, peng-
koordinasian, pemberian
perintah dan pengawas-
an adalah fungsi-fungsi
utama.
315
Beberapa pendapat para ahli manajemen
tentang fungsi-fungsi manajemen.

Hanri Luther George Ernest


Fayol Gullick Terry Dale

Planning Planning Planning Planning


Organizing Organizing Organizing Organizing
Commanding Staffing Actuating Staffing
Coordinating Directing - Directing
- Coordinating - Inovating
- Reporting - Representing
Controlling Controlling Controlling Controlling

316
Beberapa pendapat para ahli manajemen
tentang fungsi-fungsi manajemen.

Koontz & Oey Liang William James


O’donnel Lee Newman Stoner

Planning Planning Planning Planning


Organizing Organizing Organizing Organizing
Staffing Directing Asembling*) Leading
Directing Coordinating Directing -
- - - -
- - - -
Controlling Controlling Controlling Controlling

317
Dapat disimpulkan bahwa terda-
pat beberapa persamaan yang
tercermin pada fungsi-fungsi
planning, organizing, dan

318
controlling.

Sedangkan fungsi-fungsi lainnya


merupakan cara penyebutan yang
berbeda tetapi mengandung arti
yang sama, di mana pada dasar-
nya adalah fungsi staffing, direc-
ting atau leading.
Perencanaan (Planning)

Rencana-rencana dibutuhkan organisa-


si untuk menetapkan tujuan-tujuan dan
menetapkan prosedur terbaik untuk pen-
capaian tujuan-tujuan itu.

Disamping itu, rencana memungkinkan :

a. Organisasi dapat memperoleh dan


mengikat sumberdaya-sumberdaya
yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuannya.

319
b. Anggota organisasi melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang konsisten
dengan berbagai tujuan dan pro-
sedur terpilih.

c. Kemajuan dapat terus dimonitor


dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila
tingkat kemajuan tidak
memuaskan.

320
Perencanaan (Planning), adalah :

 pemilihan (penetapan) tujuan or-


ganisasi,
 penentuan strategi, kebijakan,
proyek, program, prosedur, meto-
da, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.

321
Pengorganisasian (organizing)
adalah : Bagus ?

 penentuan sumberdaya-sumber-
daya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tuju-
an organisasi.
 perancangan dan pengembangan
suatu organisasi / kelompok kerja
yang dapat membawa ke arah
tujuan.

322
 penugasan tanggung tertentu
 pendelegasian wewenang yang di-
perlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugasnya.

Fungsi ini menciptakan struktur formal


di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi
dan dikoordinasikan.

Manajer perlu mempunyai kemampuan


untuk mengembangkan (memimpin)
organisasi yang sesuai dengan tujuan,
rencana dan program yang telah dite-
tapkan.

323
Penyusunan Personalia
(Staffing) adalah :
penarikan (recruitment), latihan dan
pengembangan, serta penempatan
dan pemberian orientasi karyawan da-
lam lingkungan kerja yang produktif.

Dalam pelaksanaan fungsi ini mana-


jemen menentukan persyaratan men-
tal, phisik, dan emosional untuk
posisi-posisi jabatan yang ada
melalui analisa jabatan, deskrip-
si jabatan dan spesifikasi
jabatan.
324
Fungsi personalia (staffing) mencakup
kegiatan-kegiatan :

 pembuatan sistem penggajian.


 penialaian karyawan untuk
promosi, transfer.
 demosi dan pemecatan.
 latihan dan pengembangan
karyawan.

325
Pengarahan (leading)

Fungsi pengarahan (leading) 


untuk membuat atau mendapatkan kar-
yawan melakukan apa yang di inginkan,
dan harus dilakukan.

Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya,


dan kekuasaan pemimpin serta ke-
giatan kepemimpinan, seperti ko-
munikasi, motivasi dan disiplin.

Fungsi leading sering disebut dengan


directing, motivating, actuating, dsb.

326
Fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak menyangkut aspek-aspek abs-
trak proses manajemen, sedangkan kegiatan
pengarahan langsung menyangkut orang-
orang di dalam organisasi.

Pengawasan (Controlling),
Semua fungsi sebelumnya tidak
akan efektif tanpa fungsi penga-
wasan (controlling), atau seka-
rang dengan istilah pengendalian.

327
Pengawasan (controlling) 
penemuan dan penerapan (cara dan peralatan)
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksa-
nakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pengawasan positif 
mencoba untuk mengetahui apakah tujuan orga-
nisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif.

Pengawasan negatif 
mencoba untuk menjamin bahwa
kegiatan yang tidak diinginkan atau
tidak dibutuhkan tidak terjadi.
328
KEGIATAN – KEGIATAN MANAJER

Pendekatan Kegiatan

Dalam praktek, sering dijumpai para mana-


jer mengalami kesulitan untuk memahami
hubungan antara fungsi-fungsi manajerial
dengan kenyataan yang dikerjakan.

Manajer-manajer sering menyatakan


bahwa mereka sebagian besar waktu-
nya untuk menghadiri rapat, bicara
lewat telepon, menulis/membaca me-
mo, menerima/menemui tamu dsb.
329
Kegiatan-kegiatan tersebut bukan fungsi-fungsi
manajerial, tetapi saran-sarana (means) melalui
mana fungsi-fungsi ma-najerial dilaksanakan.

Apa yang dilakukan manajer ?

Manajer adalah perencana, pengorga-


nisasi, pemimpin (pengarah) dan pe-
ngawas.
Kenyataannya, setiap manajer meng-
ambil peranan yang lebih luas untuk
menggerakkan organisasi menuju
sasaran yang telah ditetapkan.
330
Tugas-tugas penting yang dilaksa-
nakan manajer :

1. Manajer bekerja dengan dan


melalui orang lain.
Istilah orang mencakup tidak
hanya bawahan dan atasan,
tetapi juga manajer lainnya
dalam organisasi.

331
2. Manajer memadukan dan menyeim-
bangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan pri-
oritas-prioritas.

3.Manajer bertanggung-jawab dan


mempertanggung-jawabkan.
Manajer ditugaskan untuk
mengelola pekerjaan-
pekerjaan tertentu
dengan sukses.

332
4. Manajer harus berpikir secara
analistis dan konseptual.
Manajer harus mampu merinci dan
memisah-misahkan suatu masalah,
menanalisa dan mencari penyelesai-
an yang layak dengan akurat.

5. Manajer adalah seorang mediator.


Jika saling tidak bersepakat
(tidak setuju) atau saling
bertentangan, manajer
dituntut perannya seba-
gai mediator (penengah).

333
6. Manajer adalah seorang
politisi.
Manajer harus mengembang-
kan hubungan baik untuk

334
mendapatkan dukungan atas
kegiatan, usulan atau kepu-
tusan-keputusannya .
Manajer harus efektif mema-
inkan politik dengan mengem-
bangkan kerjasama dengan
para manajer lain dalam orga-
nisasi.
7. Manajer adalah seorang dipomat.
Manajer mungkin harus berperan
sebagai wakil resmi organisasi ker-

335
janya pada pertemuan-pertemuan
organisasional.
Manajer mungkin juga mewakili
organisasi dalam urusan
dengan pelanggan, peja-
bat pemerintah, atau
organisasi lain.
8. Manajer mengambil keputusan-
keputusan sulit.
Organisasi selalu menghadapi
banyak masalah (misal kesulit-

336
an finansial, masalah persona-
lia, dsb.).
Manajer adalah orang yang di-
harapkan dapat menemukan
jalan keluar dari berbagai
masalah sulit dan meng-
ambil keputusan yang
akurat.
Ketrampilan-ketrampilan Manajerial

Pada umumnya untuk menjadi manajer


yang efektif dibutuhkan ketrampilan-
ketrampilan :

1. Ketrampilan konseptual
(Conceptual skill) 
adalah kemampuan mental untuk
mengkoordinasikan dan meng-
integrasikan seluruh ke-
pentingan dan kegiatan
organisasi.

337
2. Ketrampilan kemanusiaan
(human skills)  adalah kemam-
puan untuk bekerja dengan, mema-
hami, dan memotivasi orang lain,
baik sebagai individu ataupun ke-
lompok.

3.Ketrampilan administratif
(administratif skills)  adalah
seluruh ketrampilan yang berkaitan
dengan perencanaan, pengorgani-
sasian, penyusunan kepe-
gawaian dan pengawasan.

338
4. Ketrampilan teknik
(technical skills)  adalah ke-
mampuan untuk menggunakan per-
alatan, prosedur, atau teknik dari su-
atu bidang tertentu.

Setiap ketrampilan harus dimiliki


oleh setiap manajer, hanya
untuk tingkatan manajemen
yang berbeda akan berbeda
proporsi masing-masing
kebutuhan.

339
340
40

35

30 Tehnis
25
Administratif
20
Kemanusiaan
15
Konseptual
10

0
Man Man Man
Pertama Menengah Puncak

341
SEPULUH PERAN MANAJER :

A.Informational Role (Peran Informasional)


1. Monitor (Pemantau) : mencari dan menerima informasi,
mengamati dan melaporkan, mempertahankan kontak
personal.
2. Disseminator (Penyebar Informasi) : menyebarkan
informasi kepada anggota organisasi, mengirim memo dan
laporan dan membuat kontak telepon.
3. Spokesperson (Juru Bicara) : memberikan informs kepada
pihak luar melalui pidato, laporan berkala dan memo.

B. Interpersonal Role (Peran Antar pribadi)


4. Figurhead (sosok/figur) : melakukan tgs seremonial &
tugas simbolik, spt menandatangani dokumen dan menerima
tamu.
5. Leader (Pemimpin) : mengarahkan dan memotivasi
bawahan, melatih, memberikan bimbingan dan komunikasi.

342
SEPULUH PERAN MANAJER :
6. Liaison (Penghubung): mempertahankan hubungan informasi
baik ke luar maupun ke dalam organisasi menggunakan surat,
telp & pertemuan.

C. Decisional Roles (Peran Pengambil Keputusan)


7. Entrepreneur (Wirausahawan): mengembangkan proyek baru,
ide baru dan mengembangkan organisasi
8. Disturbance Handler (Pengendali masalah) : mengambil
tindakan korektif dan pemecahan masalah dalam keadaan krisis
9. Resource Allocator (Pembagi sumberdaya) : membagikan
sumber daya berupa keuntungan organisasi kepada yang
berhak,menetapkan pendanaan, jadwal, dan menetapkan
prioritas.
10. Negotiator (Negosiator) : mewakili orgnss dalam negosiasi,
seperti kontrak-kontrak, kerjasama, pembelian barang dan
penetapan keuangan.

343
344
Pertemuan ke 10

BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN

PENGERTIAN
1. BADAN USAHA
Kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi
pelayanan kepada masyarakat.
2. PERUSAHAAN
Kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya
menghasilkan barang dan jasa.
PERBEDAAN
BADAN USAHA DAN
PERUSAHAAN
ASPEK BADAN USAHA PERUSAHAAN
Mencari laba atau Menghasilkan barang
TUJUAN memberi layanan dan jasa

Kesatuan organisasi Alat badan usaha


FUNGSI untuk mengurus untuk mencapai
perusahaan tujuan
Yuridis/hukum Pabrik, bengkel, atau
BENTUK (PT, CV, Firma, unit produksi
Koperasi)
Pertimbangan pemilihan bentuk
Badan Usaha

 Modal yang diperlukan


 Bidang usaha/kegiatannya
 Tingkat resiko yang dihadapi
 Undang-undang dan peraturan
pemerintah
 Cara pembagian keuntungan
FUNGSI BADAN USAHA
 FUNGSI KOMERSIAL
usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu
dan harga bersaing atau memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada pelanggan
 FUNGSI SOSIAL
diperlihatkan dalam kegiatan penyediaan
kesempatan kerja, alih teknologi, pengetahuan
pekerja, perbaikan lingkungan hidup
 FUNGSI PEMBANGUNAN EKONOMI
membantu pemerintah dalam peningkatan ekspor,
sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam
pemerataan pendapatan masyarakat, dan sumber
pendapatan negara melalui pajak
JENIS BADAN USAHA
1. BERDASAR KEGIATAN YANG
DILAKUKAN
* Ekstraktif * Industri * Jasa
* Agraris * Perdagangan
2. BERDASAR KEPEMILIKAN MODAL
* BUMS * BUMD
* BUMN * BU CAMPURAN
3. BERDASAR WILAYAH NEGARA
* PMDN
* PMA
BENTUK – BENTUK
BADAN USAHA
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pengertian BUMN berdasar UU RI No 19:


badan usaha yang seluruhnya atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
Maksud dan tujuan pendirian BUMN:
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional dan penerimaan negara
2. Mengejar keuntungan
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum bagi
pemenuhan hajat hidup orang banyak
4. Menjadi perintis kegiatan perekonomian yang
belum dilakukan oleh swasta dan koperasi
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan
bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, masyarakat.
JENIS Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
 Sesuai Instruksi Presiden RI No.17 tahun
1967 perusahaan negara dibagi menjadi:
1. Badan Usaha perseroan (Persero)
2. Badan Usaha Umum (Perum)
3. Badan Usaha Jawatan (Perjan)
 Berdasar UU RI No. 19 tahun 2003,
BUMN terdiri dari:
1. Persero
2. Perum
PERUSAHAAN JAWATAN
(PERJAN)
 Adalah perusahaan negara yang modalnya
setiap tahun ditetapkan dalam APBN bagi
departemen yang bersangkutan
 Ciri – ciri:
1. public service
2. sebagai bagian dari
departemen/dirjen/pemda
3. dipimpin oleh seorang kepala
4. memperoleh fasilitas negara
5. pegawainya pegawai negeri
PERUSAHAAN UMUM
(PERUM)
Adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang/jasa
yang bermutu tinggi sekaligus mengejar
keuntungan

Contoh : Perum Damri, Perum Bulog,


Perum Pegadaian, Perum Peruri
Ciri – ciri Perusahaan Umum
 Melayani kepentingan umum
 Umumnya bergerak dibidang jasa vital
 Dibenarkan memupuk keuntungan
 Berstatus badan hukum
 Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta
kebebasan bergerak seperti perusahaan swasta
 Hubungan hukum perdata
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara
 Dipimpin oleh seorang Direksi
 Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara
 Laporan tahunan perusahaan disampaikan kepada
pemerintah
Perusahaan Perseroan
(PERSERO)
 Adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruhnya atau paling
sedikit 51% dimiliki oleh negara yang
tujuan utamanya mengejar keuntungan

 Contoh PERSERO: PT.KAI, PT.


Pertamina, PT. Kimia Farma, PT.
Jamsostek, PT. Garuda Indonesia
Ciri – ciri PERSERO
 Memupuk keuntungan
 Sebagai badan hukum perdata
 Tidak memiliki fasilitas negara
 Dipimpin oleh seorang Direksi
 Status pegawainya pegawai perusahaan swasta
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham
 Dimungkinkan joint dengan swasta
nasional/asing
Peran BUMN dalam sistem
perekonomian nasional:
 Sebagai penghasil barang/jasa demi hajat hidup
orang banyak
 Sebagai pelopor dalam sektor-sektor usaha yang
belum diminati swasta
 Pelaksana pelayanan publik
 Pembuka lapangan kerja
 Penghasil devisa negara
 Pembantu pengembangan usaha kecil dan
koperasi
 Pendorong aktivitas masyarakat di berbagai
lapangan usaha
BADAN USAHA MILIK SWASTA
(BUMS)
Adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak swasta
Jenis BUMS :
1. Badan Usaha Perorangan
2. Badan Usaha Persekutuan
* FIRMA
* CV
3. Perseroan
* PT
Badan Usaha Perorangan
Pengertian Kelebihan Kekurangan

Suatu bentuk badan •Organisasi yang mudah •Tanggung jawab


usaha yang hanya •Kebebasan bergerak pimpinan tidak terbatas
didirikan oleh •Keuntungan jatuh pd •Besarnya modal terbatas
seorang, modal seorang •Kelangsungan hidup
•Pajaknya rendah tidak terjamin
sendiri, memimpin
•Rahasia perusahaan lebih •Kecakapan pimpinan
sendiri, bertanggung yang terbatas perusahaan
terjamin
jawab atas segala akan mengalami
•Ongkos organisasi rendah
pekerjaan dengan kemunduran
•Dapat mengambil
tujuan untuk keputusan dengan cepat
•Kerugian akan
mendapat laba •Keuntungan yang besar
ditanggung sendiri
akan menambah semangat
FIRMA
Pengertian Kelebihan Kekurangan

Badan usaha yang •Kebutuhan akan modal •Sering timbul


didirikan oleh dua lebih mudah terpenuhi perselisihan
orang atau lebih, •Pengelolaan perusahaan •Keputusan yang diambil
dapat dibagi sesuai dengan kurang cepat
dengan nama keahlian •Akibat tindakan seorang
bersama, •Setiap resiko dipikul anggota, akan
tanggungjawab bersama menyebabkan terlibatnya
bersama. •Keputusan yang diambil anggota yang lain
lebih baik •Perusahaan dikatakan
•Kemampuan mencari bubar apabila seorang
kredit lebih besar anggota mengundurkan
diri/meninggal dunia
PERSEKUTUAN KOMANDITER
(CV)
Pengertian Kelebihan Kekurangan

Badan usaha yang •Penerapan kebijakan •Jika terdapat kesalahan


didirikan atas lebih baik karena ada pengelolaan badan usaha
pemisahan tanggung oleh sekutu aktif, sekutu
persekutuan dua jawab pasif akan terkena
orang atau lebih imbasnya
dimana satu/sebagian •Sekutu pasif harus
sebagai sekutu aktif mencari mitra bisnis yang
dan lainnya menjadi tepat untuk menjadi
sekutu pasif sekutu aktif.
PERSEROAN TERBATAS
(PT)
Pengertian Kelebihan Kekurangan

Suatu perusahaan •Tanggungjawab persero •Perhatian persero


yang memperoleh terbatas terhadap PT kurang
modaldengan •Kebutuhan akan •Biaya dalam PT lebih
pengembangan modal besar
mengeluarkan sero mudah dipenuhi •Memimpin PT lebih sulit
atau saham, dimana •Kontinuitas kehidupan dari pada perusahaan
tiap orang dapat PT lebih terjamin bentuk lain
memiliki satu atau •Lebih dipercaya pihak
lebih saham dan ketiga dalam hal kredit
bertanggungjawab •Efisiensi dibidang
sebesar modal kepemimpinan
•Lebih mampu
memperhatikan karyawan
Peran BUMS dalam perekonomian
Indonesia
 Sebagai mitra BUMN
 Sebagai penambah produksi nasional
 Sebagai pembuka kesempatan kerja
 Sebagai penambah kas negara dan
pemacu pendapatan nasional
KOPERASI
 Menurut UU no 12 tahun 1992 :
koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
(koperasi lebih lanjut akan dibahas di bab
selanjutnya)
BENTUK – BENTUK BADAN
USAHA LAINNYA

 GABUNGAN VERTIKAL
 GABUNGAN HORIZONTAL
GABUNGAN VERTIKAL
Badan usaha yang bergabung secara vertikal
adalah badan usaha yang disatukan
karena urut-urutan hubungan kegiatan
Ex. BU penanaman kapas – BU pemintalan
– BU penenunan
Keuntungan :
1. Ketersediaan bahan dasar pasti
2. Persaingan dapat dikurangi
GABUNGAN HORIZONTAL
 Adalah penggabungan dari beberapa
badan usaha yang memiliki kegiatan yang
sama untuk tujuan tertentu.
 Macam:
1. Trust 5. Sindykat
2. Kartel 6. Merger
3. Holding Company 7. Joint Venture
4. Concern 8. Waralaba
(Franchise)
Gabungan Horizontal
 Concern : penggabungan beberapa badan
usaha terutama ditujukan untuk mengatasi
masalah pembelanjaan
 Sindykat : kerjasama sementara oleh
beberapa badan usaha untuk menjual atau
mengerjakan suatu proses produksi
 Merger : penggabungan beberapa badan
usaha dengan jalan meleburkan diri
menjadi satu perusahaan baru (identik
dengan TRUST)
Gabungan Horizontal
 Trust : gabungan dari beberapa badan usaha yang
dilebur dan disatukan menjadi badan usaha yang
baru yang lebih besar dan kuat. Ex. Bank Mandiri
 Kartel : gabungan dari beberapa badan usaha
untuk tujuan tertentu (keseragaman harga, jumlah
produksi, pembagian daerah pemasaran
 Holding Company: penggabungan badan usaha
dengan badan usaha lainnya dengan cara
membeli sebagian besar saham.
Gabungan Horizontal
 Joint Venture : penggabungan beberapa
badan usaha untuk mendirikan satu
bentuk usaha bersama dengan modal
bersama pula dengan tujuan menggali
kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli
untuk menghasilkan keuntungan yang
lebih besar
 Waralaba : sistem usaha yang tidak
memakai modal sendiri/membuka usaha
dengan menggunakan investor lain
Pertemuan ke 11

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


1. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA :
 R Wayne Mondy & Robert M Noe : Human
Resource Management Is The Utilization Of The
Firm’s Human Assets To Achieve Organizational
Objectives ( Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah Pengelolaan/Pemanfaatan Asset Manusia
Untuk Mencapai Tujuan )
 Noe Hollenbeck,Gerhart And Wright : HRM Refers
To Policies,practices And Systems That Influence
Employees Behavior,attitudes And
Performance( Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengacu Kebijakan, Pelaksanaan Dan Sistem Yang
Mempengaruhi Perilaku, Sikap Dan Kinerja
Karyawan ).
2. TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Secara spesifik tujuan manajemen
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi
adalah mengelola dan / atau mengembangkan
kompetensi personil agar mampu menjalankan
misi dan mewujudkan visi melalui pencapaian
tujuan organisasi.
3. Dampak Manajemen Sumber Daya manusia

a. Dampak Individu :
 Perubahan perilaku
 Peningkatan kemampuan
 Peningkatan keterampilan
 Peningkatan prestasi kerja
 Pembentukan budaya kerja
 Penambahan pengetahuan
 Peningkatan kualitas hasil kerja
b. Dampak kelompok :
 Peningkatan produktivitas kelompok
 Peningkatan efisiensi
 Peningkatan kesadaran mencapai tujuan
bersama dan kerjasama kelompok

c. Dampak Organisasi :
 Pembentukan budaya organisasi
 Tercapainya visi-misi dan tujuan organisasi
 Peningkatan kualitas hasil / output organisasi
d. Dampak Masyarakat :
 Perubahan Perilaku Budaya
 Pemberdayaan Masyarakat
 Menjadi contoh/model perilaku

4. Tantangan – Tantangan Manajemen Sumber


Daya Manusia :
 Perekonomian dan Perkembangan Teknologi
 Ketersediaan dan kualitas SDM
 Kependudukan dengan masalah – masalahnya
 Restrukturisasi organisasi
5. Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia :

a. Pengadaan Tenaga Kerja ( Procurement )


- Analisis Jabatan ( Job Analysis )
- Perencanaan Sumber Daya Manusia
( Human Resources Planning )
- Rekrutmen ( Recruitment )
- Seleksi ( Selection )
- Orientasi ( Orientation )
- Penempatan ( Placement )
- Pelatihan / Pengembangan
( training/development )
- Penilaian Kinerja ( Performance Appraisal )
b. Kompensasi (Compensation )
c. Pemeliharaan Tenaga Kerja ( Maintenance )
d. Pemberhentian ( Separation )
Pertemuan ke 12

PENGELOLAAN/MANAJEMEN
PRODUKSI/OPERASI
DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI
- Suatu proses secara berkesinambungan dan efektif dengan
munggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber
daya dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.

- Berkesinambungan : manajemen produksi & operasi bukan


merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri dan keputusan
manajemen bukan merupakan tindakan sesaat tetapi merupakan
tindakan yang berkelanjutan.

- Efektif : segala kegiatan/pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan


sebaik-baiknya serta mencapai hasil sesuai yang diharapkan.

- Fungsi Manajemen :Perencanaan, Pengorganisasian,Pengarahan


dan Pengawasan ).
FUNGSI MANAJEMEN DALAM MANPRO
1. Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan produksi mulai dari
perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan sumber
daya produksi
2. Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan menentukan jumlah dan
jenis sumber daya manusia yang akan digunakan untuk mendukung
tercapainya fungsi perencanaan termasuk menentukan wewenang &
tanggung jawab masing-masing sumberdaya manusia yang digunakan
3. Pengarahan : meliputi kegiatan memimpin,mangawasi dan memotivasi
keryawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan job yang diberikan
4. Pengawasan : meliputi kegiatan pengawasan agar kegiatan dapat sesuai
dengan standar yang telah direncanakan sehingga tujuan dapat tercapai.
BARANG DAN JASA
- Barang (goods) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang dapat
diraba, dilihat dan mempunyai bangun fisik (misal :
mobil,televisi,kendaraan bermotor, pakaian dll)

- Jasa (srvices) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang tidak
dapat diraba, dilihat dan tidak mempunyai bangun fisik tetapi
keberadaannya dapat disadari (misal : keamanan, kesehatan, keindahan dll)

PERBEDAAN BARANG DAN JASA


Baranag Jasa
- bewujud - tidak berwujud
- dapat disimpan - tidak dapat disimpan
- menggunakan proses mesin - menggunakan proses manusia
- Kualitas obyektif (mudah diuukur) - kualitas bersuIat subyektif (sulit diukur)
PROSES TRANSFORMASI
- Suatu kegiatan operasi yang melakukan proses transformasi dari
mulai input (berupa sumber daya) menjadi output (berupa barang
jadi,barang setengah jadi dan/atau berupa jasa).

INPUT OUTPUT

-Manusia
-Mesin Barang
-Material PROSES
-Modal TRANSFORMASI atau
-Metoda
-Energi Jasa
-Informasi

Umpan Balik
PROSES TRANSFORMASI
HASIL PROSES TRANSFORMASI
Jenis Organisasi Sumber Daya Hasil Kegiatan Jenis
- Pabrik Mobil Gedung,mesin Mobil Barang
bhn baku,tenaga
ahli,komputer dll

- Rumah Sakit Gedung,dokter Kesembuhan Jasa


perawat,obat,
pasien dll

- Percetakan Gedung,mesin, Barang Cetakan Barang & Jasa


komputer,pekerja,
bhn baku dll
JENIS JENIS proses PRODUKSI
 Proses produksi terputus-putus (intermitten process)
Merupakan keg. operasional yg menggunakan peralatan produksi yg disusun
sedemikian rupa yg dimanfaatkan scr fleksibel utk menghasilkan berbagai
produk/jasa.
Contoh : Restoran Chinesse Foods menyiapakan makanan sesuai pesanan
pelanggan yang dikerjakan oleh juru masak  Umumnya proses intermitten
merupakan sistem operasional yang tidak terstandarisir & berdasarkan keinginan
pelanggan pd saat dilakukan pemesanan.
 Proses produksi kontinu (continous process)
Merupakan proses produksi yg mempergunakan peralatan produksi yg disusun &
diatur dgn memperhatikan urutan kegiatan dlm menghasilkan produk/jasa, serta
arus bahan di dlm proses tlh terstandarisasi.
Contoh : minuman Teh Botol merupakan produk yang terstandarisasi.
 Proses produksi berulang-ulang (repetitive process)
Merupakan proses produksi yg menggabungkan fungsi intermitten process &
continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian bahan komponen
yg berbagai jenis diantara proses yg kontinu.
Contoh : restoran melayani banyak pelanggan dgn beragam menu.
 Produksi massa (mass customization)
Merupakan proses produksi yg menggabungkan fungsi intermitten process, continous
process serta repetitive process yg menggunakan berbagai komponen bahan,
teknik skedul produksi & mengutamakan kecepatan pelayanan.
PERENCANAAN TATA LETAK (LAY
OUT)

MERUPAKAN RENCANA PENYUSUNAN MESIN & PERALATAN (FASILITAS) PRODUKSI,


DISUATU PABRIK (LAY OUT) GUNA MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI. SUSUNAN
TERSEBUT AKAN MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DALAM HAL: 1) EFISIENSI
PERUSAHAAN; 2) PEMBENTUKAN LABA PERUSAHAAN; & 3) KELANGSUNGAN
PERUSAHAAN.

TATA LETAK MERUPAKAN “INTEGRATED SYSTEM” ANTARA MESIN, TEMPAT BEKERJA


DAN GUDANG AGAR MEMBERIKAN SCHEDULE YG FEASIBLE UNTUK BERBAGAI PARTS
& PRODUK. JUGA MERUPAKAN “TRANSPORTATION SYSTEM”
YG MEMINDAHKAN PARTS & PRODUK TSB MELALUI SISTEM & SERVICE YG ADA UTK.
PRODUKSI, SEPERTI: TEMPAT ALAT-ALAT (TOOLS CRIBS) & MAINTENANCE SHOP,
MEDICAL FASILITIES, CAFETARIA, DLL

TATA LETAK YG BAIK, DPT DIARTIKAN SEBAGAI PENYUSUNAN YG TERATUR &


EFISIEN SEMUA FASILITAS PABRIK & BURUH (PERSONEL) YG ADA DI DLM PABRIK.
TATA LETAK MELIPUTI DI DALAM & DI LUAR PABRIK

FAKTOR-FAKTOR YG HARUS DIPERHATIKAN DLM MENGATUR TATA LETAK:


RUANGAN GERAK BAGI MATERIAL & PARA PEKERJA, RUANGAN UTK SERVICE &
REPAIR EQUIPMENT, MAUPUN PABRIKNYA SENDIRI.
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TATA LETAK

1) INTEGRASI SECARA TOTAL

2) JARAK PERPINDAHAN BAHAN PALING MINIMUM

3) MEMPERLANCAR ALIRAN KERJA (MENGHINDARI ADANYA


GERAKAN BALIK, GERAKAN MEMOTONG, KEMACETAN.
TETAPI PERLU DIINGAT BAHWA ALIRAN PROSES YG BAIK
TDK SELALU HRS ALIRAN GARIS, BAYAK TATA LETAK
PABRIK YG JUSTRU MENGGUNAKAN ALIRAN ZIGZAG
ATAUPUN MELINGKAR

4) KEPUASAN & KESELAMATAN KERJA

5) FLEKSIBILITAS
KERUGIAN DR TATA LETAK YG BURUK:

1) BAHAN-BAHAN DALAM PABRIK BERGERAK LAMBAT SEKALI, AKIBAT


URUTAN PROSES YG BERLIKU-LIKU

2) HANDLING COST TINGGI, KRN MAKIN BANYAK PERPINDAHAN/PENGANGKUTAN


BARANG

3) GEDUNG & TEMPAT PRODUKSI SELALU PENUH DG BAHAN-BAHAN ATAU HASIL


PRODUKSI YG SEDANG DIKERJAKAN

4) RUANGAN PRODUKSI, MESIN-MESIN & FASILITAS LAINNYA DISUSUN SECARA


TIDAK TERATUR

5) SERVICE AREA SEMPIT SEKALI & LETAKNYA TIDAK MEMUASKAN

6) BAHAN-BAHAN DALAM PROSES SERING RUSAK ATAU HILANG

7) SERING DITEMUI KEGAGALAN DALAM MENYELESAIKAN PRODUKSI AGAR TEPAT


PADA WAKTU YG TELAH DITENTUKAN

8) TEMPAT PENERIMAAN BARANG TIDAK DAPAT SEGERA DIKOSONGKAN, SHG


MEMPERLAMBAT PEMBONGKARAN BARANG-BARANG YG TIBA DI PABRIK
TUJUAN PENYUSUNAN TATA LETAK YG BAIK:

1) MENGURANGI JARAK PENGANGKUTAN MATERIAL & PRODUK YG


TELAH JADI
SHG MENGURANGI MATERIAL HANDLING
2) MEMPERHATIKAN FREKUENSI ARUS PEKERJAAN

3) MEMUNGKINKAN RUANG GERAK YG CUKUP DI SEKELILING SETIAP


MESIN, AGAR DPT DIREPARASI DG MUDAH

1)
4) MENGURANGI ONGKOS PRODUKSI

5) MEMPERTINGGI KESELAMATAN KERJA

6) MEMBERIKAN HASIL PRODUKSI YG BAIK

7) MEMBERIKAN SERVICE YG BAIK BAGI KONSUMEN


8) MENGURANGI CAPITAL INVESTMENT

9) MEMPERTINGGI FLEKSIBILITAS, UTK MEMUNGKINKAN MENGHADAPI


PERUBAHAN PERMINTAAN

10) MEMPERBAIKI MORAL PEKERJA

11) MENGGUNAKAN PENGGUNAAN RUANGAN / LANTAI YG LEBIH


EFISIEN

12) MENGURANGI DELAYS (KELAMBATAN / STOPPED) DLM PEKERJAAN

13) DAPAT MENGURANGI WORKING SHG MINIMUM

14) DPT MELAKUKAN PENGAWASAN YG LEBIH BAIK

14) MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) LEBIH MUDAH DILAKUKAN

16) MENGURANGI MANUFACTURING CYCLES (WAKTU PRODUKSI)

17) PENGGUNAAN EQUIPMENT (PERALATAN) & FASILITAS YG BAIK DLM


PROSEDUR & FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI

ADA DUA TAHAP:


TAHAP I: MENGATUR TATA LETAK MESIN & FASILITAS PROSES
PRODUKSI LAINNYA DLM SETIAP DEPARTEMEN
TAHAP II: MANGATUR TATA LETAK DEPARTEMEN SERTA
HUBUNGANNYA DG DEPARTEMEN LAINNYA DALAM PABRIK

UTK MENGATUR LETAK MESIN & FASILITAS PRODUKSI MAUPUN LETAK


DEPARTEMEN DLAM PABRIK, PERLU MEMPERHATIKAN LANGKAH-
LANGKAH BERIKUT:
1) ANALISIS PRODUK & PROSES PRODUKSI YG DIPERLUKAN
2) PENENTUAN JUMLAH MESIN & LUAR AREA YG DIBUTUHKAN
3) PENENTUAN TIPE LAYOUT YG DIKEHENDAKI
4) PENENTUAN ALIRAN KERJA & BAHAN
5) PENENTUAN LUAS AREA UNTUK DEPARTEMEN
6) RENCANA DETAIL LAYOUT YG DIPILIH
DR LANGKAH-LANGKAH TSB DI MUKA MAKA, DLM. PENGATURAN TATA LETAK
FASILITAS PABRIK HRS MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
1) JENIS PRODUK YG DIBUAT, BAIK MENYANGKUT DESAIN MAUPUN VOLUME
PRODUKSI YG DIKEHENDAKI
2) URUTAN PROSES, APAKAH ATAS DASAR ARUS (FLOW) ATAU PROSES
3) PERALATAN YG DIGUNAKAN, BAIK MENYANGKUT TEKNOLOGI, JENIS MAUPUN
KAPASITAS MESIN
4) PEMELIHARAAN & PENGGANTIAN (MAINTENANCE & REPLACEMENT)
5) KESEIMBANGAN KAPASITAS ANTAR MESIN ATAU DEPARTEMEN (BALANCE
CAPACITY)
6) AREA TENAGA KERJA (EMPLOYEE AREA)
7) AREA PELAYANAN (SERVICE AREA)
8) FLEKSIBILITAS (FLEXIBILITY)

DASAR PENGATURAN TATA LETAK (LAYOUT)


FASILITAS PABRIK

ATAS`DASAR PROSES ATAS`DASAR PRODUK


TATA LETAK PROSES (PROCESS LAY OUT)

SERING DIKENAL SBG ‘FUNCTIONAL LAYOUT’ YAITU PROSES


PENGATURAN & PENEMPATAN SEMUA FASILITAS PABRIK SPT. MESIN &
PERALATAN YG MEMILIKI KARAKTERISTIK KERJA YG SAMA, ATAU
MEMILIKI FUNGSI YG SAMA DITEMPATKAN PADA SATU DEPARTEMEN
ATAU BAGIAN.

YG PALING DOMINAN UTK TIPE INI ADALAH TIPE & KARAKTERISTIK DR


PERALATAN.

PRODUK DIPROSES DG MENGGERAKKANNYA DR SATU BAGIAN KE


BAGIAN YG LAINNYA MENURUT URUTAN OPERASI YG HRS DILAKUKAN
SYARAT- SYARAT BILA MEMILIH TIPE TATA LETAK PROSES:

1) MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA TERAMPIL YG MAMPU MELAKUKAN


BERBAGAI MACAM OPERASI PD SEBUAH MESIN
2) SERING TERJADI GERAKAN BAHAN DIANTARA SATU OPERASI DG
OPERASI LAINNYA
3) MEMBUTUHKAN RUANGAN PENYIMPANAN YG LUAS UTK BAHAN YG
TDK DIPROSES
4) MEMBUTUHKAN RUANGAN YG LUAS DISEKITAR MESIN &
PERALATAN
5) PERSEDIAAN YG BESAR DR BAHAN DLM PROSES
6) MEMERLUKAN BANYAK PENJADWALAN & PENGAWASAN YG TELITI
DR SETIAP BAHAN YG SEDANG DIPROSES
7) TDK ADA LANGKAH YG SECARA MEKANIKAL
8) SULIT UTK MENGATUR KESEIMBANGAN KERJA ANTARA OPERATOR
& MESIN
9) MATERIAL & PRODUK TERLALU BERAT & SULIT UTK DIPINDAH-
PINDAH
TATA LETAK PRODUK (PRODUCT LAY OUT)

DISEBUT JUGA LAYOUT GARIS (LINE LAYOUT) YAITU, PENGATURAN TATA


LETAK FASILITAS PABRIK BERDASARKAN ALIRAN DR PRODUK TERSEBUT.

TIPE INI MERUPAKAN TIPE LAYOUT YG PALING POPULER & SERING


DIGUNAKAN UTK PABRIK YG MENGHASILKAN PRODUK SECARA MASAL
(MASS-PRODUCTION) DG TIPE PRODUK RELATIF KECIL & STANDAR UTK
JANGKA WAKTU YG RELATIF LAMA.

TIPE INI MENGATUR PENEMPATAN MESIN TANPA MEMANDANG TIPE MESIN


YG DIGUNAKAN, ATAU DIATUR DG PRINSIP ‘MECHINE AFTER MECHINE’, DG
URUTAN OPERASI DR SATU BAGIAN KE BAGIAN LAIN ATAU DR SATU SUB
RAKITAN KE SUB RAKITAN YG LAIN HINGGA PRODUK SELESAI DIPROSES.
DG DEMIKIAN SETIAP POS KERJA APAKAH MESIN ATAU MEJA KERJA,
MELAKUKAN SETIAP OPERASI DARI POS SEBELUMNYA, KEMUDIAN
MENERUSKAN PRODUK KE POS BERIKUTNYA DLM GARIS DIMANA OPERASI
SELANJUTNYA AKAN DILAKUKAN
TATA LETAK PRODUK MEMILIKI KARAKTERISTIK SBB:

1) PERPINDAHAN BAHAN MENGGUNAKAN KONVEYOR (BAN


BERJALAN)

2) PERSEDIAAN KOMPONEN DLM PROSES RELATIF KECIL, &


KEBANYAKAN BERADA DLM PENYIMPANAN SEMENTARA DLM
SISTEM PENANGANAN BAHAN

3) GERAKAN DILAKUKAN SECARA MEKANIKAL BAIK SEBAGIAN


MAUPUN SELURUHNYA

4) OPERATOR ADALAH TENAGA SEMI TERAMPIL & SERING


MALAYANI
LEBIH DR SATU MUSIM

5) MESIN YG DIGUNAKAN BERSIFAT KHUSUS

6) SKEDULING DIBUAT SECARA RINCI & PENGAWASAN PRODUKSI


LEBIH MUDAH KRN DALAM SATU GARIS
7) INVESTASI BESAR DLM MESIN BERSIFAT KHUSUS, & TINGKAT
KELUWESAN RELATIF KECIL

8) PRODUK YG DIBUAT STANDAR & DLM JUMLAH YG BESAR UTK JANGKA


WAKTU YG RELATIF LAMA

9) BIAYA PEMINDAHAN BAHAN (MATERIAL HANDLING) RELATIF RENDAH SBG


AKIBAT PEMILIHAN JARAK YG LEBIH PENDEK

10) ADANYA KESEIMBANGAN LINTASAN (LINE BALANCING) ANTARA SATU


OPERATOR ATAU MESIN DG MESIN LAINNYA, & DIHARAPKAN
MENGHASILKAN JUMLAH PRODUK YG SAMA
MASALAH YG TDK DAPAT DIHINDARI DR PENGGUNAAN TIPE INI YAITU:
SULITNYA REALOKASI OPERASI DIANTARA PEKERJA UTK MENYESUAIKAN DIRI
THD PERUBAHAN PERMINTAAN.
MASALAH LAINNYA YG SERING MUNCUL ADALAH PEKERJA TIAP LINI TDK
TERGANTUNG PD LINI LAIN, SHG BILA TERJADI TAMBAHAN PERMINTAAN MAKA,
MISALNYA SEORANG PEKERJA YG BIASANYA MENGERJAKAN SUATU PRODUK
DPT SELESAI 1,5 JAM TANPA MENGANGGUR, TTP DG ADANYA TAMBAHAN
PEKERJA, AKAN MENYEBABKAN PEKERJA BARU MEMILIKI WAKTU
MENGANGGUR SISANYA
TATA LETAK POSISI TETAP
(FIXED POSITION LAYOUT)

PENGATURAN MATERIAL ATAU KOMPONEN


PRODUK YG DIBUAT AKAN TINGGAL TETAP PD
POSISINYA, SEDANGKAN FASILITAS PRODUKSI
SPT. PERALATAN, PERKAKAS, MESIN-MESIN,
MANUSIA, SERTA KOMPONEN-KOMPONEN KECIL
LAINNYA AKAN BERGERAK ATAU BERPINDAH
MENUJU LOKASI MATERIAL ATAU KOMPONEN
PRODUK UTAMA TSB.

PD PROSES MANUFAKTURING TIPE IN I JARANG


DIGUNAKAN, TETAPI PD PROSES PERAKITAN SPT.
PESAWAT TERBANG, KAPAL LAUT, GEDUNG, &
JEMBATAN MENGGUNAKAN TIPE INI
PENENTUAN
LOKASI PABRIK

399
400

Alasan perlunya penentuan lokasi pabrik :

Perluasan pabrik (expansion)


Pemecahan pabrik ke dalam sentral-sentral
unit kerja (decentralization)
Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar,
penyediaan tenaga kerja, dll)
401

Kapan suatu industri perlu memperluas


sistem usahanya?

Fasilitas-fasilitas produksi sudah dirasakan jauh


ketinggalan
Kebutuhan pasar tumbuh dan berkembang di luar
jangkauan kapasitas produksi yang ada
Service tidak mencukupi dan memuaskan
konsumen
402

Lokasi pabrik yang ideal


Terletak pada suatu tempat yang mampu
memberikan total biaya produksi yang rendah
dan keuntungan yang maksimal

Artinya : lokasi terbaik dari suatu pabrik adalah


lokasi dimana unit cost dari proses produksi dan
distribusi akan rendah, sedangkan harga dan
volume penjualan produk akan mampu
menghasilkan keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi perusahaan
403

Kondisi-kondisi yang berperan dalam


proses penentuan lokasi pabrik (1) :
1. Lokasi di kota besar (city location)
Diperlukan tenaga kerja trampil dalam
jumlah besar
Proses produksi sangat tergantung pada
fasilitas yang umumnya hanya terdapat di
kota besar, seperti : listrik, gas, dll
Kontrak dengan suppliers dekat dan cepat
Sarana transportasi dan komunikasi mudah
didapatkan
404

Kondisi-kondisi yang berperan dalam


proses penentuan lokasi pabrik (2) :
2. Lokasi di pinggir kota (sub urban location)
Semi-skilled dan female labor mudah diperoleh
Menghindari pajak yang berat
Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan
lokasi pabrik
Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat
Populasi tidak begitu besar, sehingga masalah
lingkungan tidak banyak timbul
405

Kondisi-kondisi yang berperan dalam


proses penentuan lokasi pabrik (3) :
3. Lokasi di luar kota (country location)
Lahan yang luas sangat diperlukan untuk
keadaan sekarang maupun rencana ekspansi
yang akan datang
Pajak terendah bisa diperoleh
Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar
Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan
Baik untuk produk manufakturing produk-
produk yang berbahaya
406

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan


dalam penentuan lokasi pabrik(1)

a) Lokasi pasar (market location)


b) Lokasi sumber bahan baku (raw material
location)
c) Alat angkutan (transportation)
d) Sumber energi (power)
e) Iklim (climate)
407

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan


dalam penentuan lokasi pabrik(2)

a) Buruh dan tingkat upahnya (labor & wage


salary)
b) Undang-undang dan sistem perpajakan (law &
taxation)
c) Sikap masyarakat setempat (community
attitude)
d) Air dan limbah industri (water & waste)
408

Metode-metode Penentuan Alternatif


Lokasi Pabrik

1. Metode Kualitatif (Ranking Procedure)


2. Metode Kuantitatif :
a) Metode Analisa Pusat Gravitasi (Centre of
Gravity Approach)
b) Metode Analisa Transportasi
Pertemuan ke 13

PENGELOLAAN / MANAJEMEN
PEMASARAN
Pengertian Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen.
 2. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai
atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke
tangan konsumen.
 3. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat
/ American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang
diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
 4. Pengertian Pemasaran Menurut Wilkipedia
Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam
pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dari
konsep pemasaran.
Pemasaran adalah proses di mana
perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat untuk menangkap
kembali nilai dari pelanggan
Proses Pemasaran

Proses pemasaran mencakup lima


langkah

412
Empat langkah yang pertama
menciptakan nilai bagi pelanggan
Proses Pemasaran
Model Sederhana
Proses Pemasaran
Langkah-langkah (1-3)

1. Pertama, pemasar harus memahami pasar dan


kebutuhan serta keinginan pelanggan

414
2. Berikutnya, pemasar merancang strategi
pemasaran yang digerakkan pelanggan dengan
tujuan mendapatkan, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan sasaran

3. Dalam langkah ketiga, pemasar membangun


program pemasaran yang benar-benar
memberikan nilai unggul
Proses Pemasaran
Langkah-langkah (4-5)

4. Seluruh langkah ini membentuk dasar


bagi langkah keempat, membangun

415
hubungan pelanggan yang
menguntungkan, dan menciptakan
kepuasan pelanggan

5. Pada langkah terakhir, perusahaan


mendapatkan hasil dari hubungan
pelanggan yang kuat dengan menangkap
nilai dari pelanggan
MARKETING MIX
(4 P)
Pengertian Marketing Mix
 Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.
 The tools available to a business to gain the reaction it is seeking from its target
market in relation to its marketing objectives
(Merupakan alat yang sesuai untuk sebuah bisnis guna mendapatkan reaksi dari
target pasar dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran).

•Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm
uses to pursue its marketing objectives in the target market.
Bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Pengertian Marketing Mix (lanjutan)

 “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997)
(Bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan
pemasaran dalam pasar sasaran).

 Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang membentuk
program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu
konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. (Ad. Payne,
1995:31)
PRODUCT
STRATEGY
Product is…?
 Produk: sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
 Produk :
 barang/ jasa
 Ide
 Orang
 Kegiatan
 Pengalaman
 Peristiwa
 Informasi
KONSEP PRODUK
KategoriProduk  Pemberian Merek
Manfaat Utama  Pengemasan

 Identitas
Bagi Konsumen
Kelompok Sasaran Perusahaan
Sikap
Mengkonsumsi
1. KATEGORI PRODUK
Produk ditempatkan pada kategori apa
1. Convinience Goods :
2. Shopping Goods:
3. Specialty Goods:

eliaardyan.wordpress.com
CONVINIENCE GOODS
Produk yang setiap hari didistribusikan
secara luas dan merupakan kebutuhan
pokok sehari-hari.
Frekuensi pembeliannya tinggi
memerlukan usaha minimum untuk
memperolehnya
Contoh: garam, beras, pasta gigi, dll

eliaardyan.wordpress.com
SHOPPING GOODS
Produk yang dibeli memerlukan
penjajakan informasi mengenai kinerja,
harga, dsb.
Contoh: Produk elektronik, pakaian,
perabot rumah tangga, dll

eliaardyan.wordpress.com
specialty GOODS
Barang-barang yang memiliki ciri yang
sangat khusus, dijual – dibeli hanya pada
tempat tertentu saja
Biasanya mereknya unik dan termasuk
barang mewah
Perlu usaha khusus untuk memperolehnya
Contoh: Barang-barang antik, pakaian
khas tertentu
eliaardyan.wordpress.com
2. MANFAAT UTAMA

Manfaat apa yang


diberikan produk
Apa yang
membedakan
produk dari pesaing
3. KELOMPOK SASARAN
Pelanggan utama yang ingin diyakinkan
menjadi pembeli dan pengguna produk
dianalisis dari:
Usia
Status sosialekonomi
Jenis Kelamin
Kota/Desa
Preferensi
Pengguna Produk
Gaya Hidup
Etnis
4. SIKAP DALAM
MENGKONSUMSI
Bagaimana produk dikonsumsi
1. Panas atau dingin
2. Sendiri atau dengan makanan lainnya
3. Kapan dikonsumsi
4. Sarapan, makan siang, makan malam
5. Peristiwa khusus
6. Musiman atau sepanjang tahun
7. Kapan saja
Seberapa besar konsumsi saat ini
PRICING STRATEGY
FAKTOR2 PENGARUH KEP.
HARGA
Tujuan Perusahaan
Biaya

Kondisi
Persaingan
Perekonomian

Keputusan
Harga
Bauran Pemasaran Legal dan Etis

Karakteristik Demand &


Produk Supply
DISTRIBUTION
CHANEL
Pengertian Saluran Pemasaran??
Saluran Pemasaran
adalah suatu sistem dan
jaringan perantara (agen
pedagang retailer) yang
terorganisir melakukan
semua aktivitas
pemasaran yang
diperlukan untuk
menghubungkan antara
produsen dan konsumen
Manfaat Perantara
1. Mengurangi tugas produsen dalam
kegiatan distribusi untuk mencapai
konsumen
◦ Perantara membantu dalam
pengangkutan dengan menyediakan
alat-alat tranportasi, gudang, dll
◦ Membantu dalam pencarian konsumen
◦ Membantu dalam kegiatan promosi
Peran Saluran Pemasaran
saluran distribusi memberikan nilai tambah
kepada perusahaan dalam hal:
◦ Perantara membutuhkan kontak waktu yang lebih sedikit dalam
menggerakkan produk ke pembeli akhir.
◦ Perantara membantu kesesuaian produk dengan kebutuhan
pelanggan.
◦ Perantara menghubungkan kesenjangan waktu, tempat dan
kepemilikan yang memisahkan produk dari konsumen yang
akan menggunakannya.
Alasan Perantara Pemasaran
Digunakan
1. Penggunaan perantara merupakan hasil dari efisiensi yang
lebih besar dalam menyediakan produk ke pasar perantara.
2. Dari sudut pandang sistem ekonomi, perantara pemasaran
mengubah pengelompokan produk dari yang dibuat oleh
produsen menjadi pengelompokkan yang diinginkan
konsumen. Dalam saluran distribusi, perantara membeli
banyak barang (dalam jumlah besar) dari sejumlah produsen
dan kemudian memecah-memecahkannya dalam jumlah kecil
dan lebih beraneka macam sesuai dengan keinginan konsumen.
Fungsi Saluran Distribusi
1) Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta
informasi intelijen mengenai pelaksana dan kekuatan yang dibutuhkan dalam
lingkungan pemasaran untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
2) Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif
mengenai suatu penawaran.
3) Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4) Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan
pembeli, termasuk aktivitas seperti pembuatan, pemilihan, perakitan, dan
pengemasan.
5) Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari
tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
6) Distribusi fisik. Perantara membantu perusahaan dalam mendistribusikan
produk ke pembeli terakhir.
7) Pembiayaan. Untuk berbagai pengeluaran perantara membiayainya sendiri,
perusahaan sendiri tidak menyediakan.
8) Penanggungan risiko. Perantara juga mengambil risiko atas ketidak-pastian
yang terjadi selama menangani produk yang akan dijual.
Saluran pemasaran dapat dibagi
menjadi dua
:
◦ Saluran pemasaran langsung (Direct
Distribution) adalah saluran pemasaran yang
tidak menggunakan / mempunyai tingkat
perantara.
◦ Saluran pemasaran tidak langsung (Indirect
Distribution) adalah saluran pemasaran yang
terdiri dari satu tingkat perantara atau lebih.
Saluran Distribusi Produk
Konsumen

Saluran 1 ( level channel): disebut saluran pemasaran


langsung, tidak mempunyai tingkat perantara. Saluran ini
terdiri dari perusahaan yang menjual langsung kepada
konsumen.
Saluran 1 (one level channel): terdiri dari satu tingkat
perantara. Dalam pasar konsumen, tingkat ini biasanya
adalah pedagang pengecer.
Saluran 2 (two level channel) : terdiri dari dua tingkat
perantara, satu pedagang besar dan satu pedagang eceran.
Saluran 3 (three level channel) : terdiri dari tiga tingkat
perantara.
BERBAGAI ALIRAN KEGIATAN
SALURAN DISTRIBUSI

 Aliran fisik. Aliran fisik menunjukkan adanya pergerakan


produk dari pemasok, tranporasi, manufaktur, dealer,
tranportasi, sampai ke konsumen.
 Aliran Kepemilikan. Setiap adanya aliran seperti di atas,
didapat juga adanya perubahan kepemilikan.
 Aliran Pembayaran. Setiap ada pergerakan barang secara
fisik dan kepemilikan, bersamaan dengan itu terjadi pula
pembayaran.
 Aliran Informasi. Setiap ada pergerakan barang, maka terjadi
aliran informasi yang dibutuhkan oleh setiap perantara.
 Aliran Promosi. Setiap ada pergerakan produk, terjadi
promosi dari satu perantara ke perantara lain.
Jenis jenis perantara
(middleman)
Untuk melakukan penyaluran produk
dibutuhkan bantuan perantara
(middleman) :
1. Pedagang Perantara (Merchant
Middleman) :
- Pedagang Besar (Wholesalers)
- Pedagang eceran (Retailer)
2. Agen Perantara (Agent Middleman)
Merchant Middleman

wholesalers
kuantitas barang yang
diperjualbelikan
Perantara yang memiliki dalam jumlah banyak
produk
untuk kemudian dijual
kembali retailer
kuantitas barang yang
diperjualbelikan relatif sedikit
Perantara yang hanya
mencarikan pembeli,
menegosiasikan dan melakukan
transaksi atas nama pengusaha
Broker /
Agent
Agent Middleman tidak
Middleman
memiliki barang yang
dinegosiasikan
PERTIMBANGAN MEMILIH
SALURAN DISTRIBUSI

1. Pertimbangan Pasar 3. Pertimbangan Perantara


◦ Jenis pasar – Jasa yang diberikan perantara
◦ Jumlah pelanggan potensial – Keberadaan perantara yang
◦ Konsentrasi geografis pasar diinginkan
– Sikap perantara terhadap
◦ Jumlah dan ukuran pesan
kebijakan pengrajin

2. Pertimbangan Produk
4. Pertimbangan Perusahaan
◦ Nilai unit – Sumber – sumber finansial
◦ Perishability – Kemampuan manajemen
◦ Sifat teknis produk – Tingkat pengendalian yang
diinginkan
– Jasa yang diberikan penjual
– Lingkungan
PRODUSEN

AGEN AGEN

PEDAGANG PEDAGANG
BESAR BESAR

PENGECER PENGECER PENGECER PENGECER

KONSUMEN
STRATEGI
Menggunakan penyalur yang ada
Menggunakan penyalur baru
Membeli perusahaan kecil yang
berfungsi sebagai penyalur
Menyalurkan produk lewat pos
PROMOTION
STRATEGY
Pengertian Promosi
 Promotion is the act of furthering the growth or development of something;
especially: the furtherance of the acceptance and sale of merchandise
through advertising, publicity, or discounting
(tindakan untuk melanjutkan peningkatan atau pengembangan dari
sesuatu, terutama: kelanjutan penerimaan dan penjualan barang dagangan
melalui iklan, publisitas, atau pemberian diskon)
 Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume
penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang
bersifat persuasif
 Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan
transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
(Maulidi)
Pengertian Promosi (lanjutan)
Promosi adalah sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan dan meyakinkan
calon konsumen mengenai barang dan
jasa dengan tujuan untuk:
◦ memperoleh perhatian,
◦ mendidik,
◦ mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen.
(Alma (2006: 179)
Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target
pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan
profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan
menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika
terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk
dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen
sesuai dengan yang diinginkan.
INSTRUMEN /BAURAN
PROMOSI
(PROMOTION MIX)
1. ADVERTISING
(PERIKLANAN)
2. PERSONAL SELLING
(PENJUALAN PRIBADI)
3. SALES PROMOTION
(PROMOSI
PENJUALAN)
4. PUBLIC RELATION
(HUBUNGAN
MASYARAKAT)
1. ADVERTISING
(PERIKLANAN)
JENIS IKLAN
1. Product advertising: Mengiklankan
produk.
2. Institution advertising : Mengiklankan
meningkatkan perusahaan dengan tujuan
untuk meningkatkan image.
3. Pull demand advertising : ditujukan untuk
pembeli akhir.
4. Push demand Advertising : Ditujukan
kepada penyalur
MEDIA IKLAN
1. TELEVISI
2. RADIO
3. MEDIA CETAK (KORAN,
MAJALAH)
4. WEBSITE, BLOG, MEDIA SOSIAL
5. PAPAN REKLAME
6. DLL
2. PERSONAL SELLING
Persentasi secara lisan kepada satu atau
lebih calon pembeli
Personal selling adalah alat yang cukup
efektif dalam membangun preferensi,
tindakan, tindakan membeli.
Contoh: Menjual produk oriflame
3. SALES PROMOTION
 Budget diperoleh dari
margin penjualan
langsung
4. PUBLIC RELATION
Contoh : press
rilis untuk media,
CSR,
Pertemuan ke 14

FUNGSI MANAJER KEUANGAN


&
SUMBER SUMBER MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN
Definisi Manajemen Keuangan :
Manajemen dana baik yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi maupun usaha pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi.
Jadi, perusahaan setiap saat dapat dipandang
sebagai kumpulan dana dari berbagai sumber
dana. Pemegang saham dan investor
menanamkan dananya dalam bentuk penyertaan
Fungsi Manajer Keuangan :
a. Bidang Keputusan Investasi
Investasi merupakan aktivitas penggunaan dana
dalam keseluruhan aset perusahaan. Secara garis
besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke
dalam investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang.
b. Bidang Keputusan Pendanaan
Untuk melakukan investasi diperlukan sejumlah
dana yang harus diperoleh / digali oleh perusahaan
(financing decision)
c. Kebijakan Dividen
Menyangkut tentang keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan dalam
bentuk dividen kepada pemegang saham ataukah
laba tersebut sebaiknya ditahan guna investasi
dimasa mendatang.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan :
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan –
keiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian
kegiatan keuangan. Terkait dengan bidanga - bidang
yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan,
maka ruang lingkup manajemen keuangan secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Aktiva 2 Manajer 1 Pasar Uang
Perusahaan 3 Keuangan 4b Pasar Modal
4a
Keterangan :
1. : Aliran kas dari investor (penjual saham dan abligasi)
2. : Alokasi dana untuk operasi perusahaan
3. : Aliran kas hasil operasi perusahaan
4a. : Pembayaran deviden / bunga
4b : Laba ditahan
KONSEP-KONSEP DASAR DALAM
MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN KEUANGAN

Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan


dengan usaha untuk memperoleh sumber dana dengan biaya yang
relatif murah dan usaha untuk menggunakan dana tersebut
secara efisien

Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan

Financing
Investment
Dividend Policy
Fungsi pendanaan ( financing )

Fungsi pendanaan melahirkan keputusan pendanaan atau kebijakan struktur modal

Keputusan pendanaan berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan


harus mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber–sumber dana
yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan–kebutuhan investasi
serta kegiatan usahanya

Fungsi investasi ( investment )

Fungsi investasi melahirkan keputusan investasi

Keputusan investasi berkaitan dengan masalah bagaimana manajer


keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk–bentuk investasi
yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan
datang
Fungsi pembagian laba ( dividend policy )

Fungsi pembagian laba melahirkan keputusan dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan


untuk menentukan : (a) Besarnya persentase laba yang dibagikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (b) stabilitas
dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividend),
(d) pemecahan dividend (stock splits), (e) penarikan kembali
saham yang beredar.
Tujuan manajemen keuangan

Maksimalisasi nilai perusahaan (kesejahteraan pemegang


saham)

Peranan Manajer Keuangan

2 1
Operasi perusahaan Manajer Pasar modal / pasar uang
(sekelompok aktiva riil ) keuangan (pemodal yang memiliki
3 4 aktiva riil)
Keterangan :

1. Manajer keuangan memperoleh dana / kas dari pasar modal /


pasar uang dengan cara menjual financial assets (saham,
obligasi, dan surat berharga lainnya), atau memperoleh kredit
dari bank atau sumber dana lainnya.

2. Dana / kas yang diperoleh tersebut diinvestasikan pada berbagai


aktiva (real asset) untuk mendanai kegiatan / operasi
perusahaan, contohnya tanah, mesin, dll.

3. Apabila aktiva perusahaan berjalan dengan baik, maka dari real


asset akan dihasilkan laba (berupa cash in flow) yang lebih besar
dari jumlah yang diinvestasikan.

4. Laba / kas yang diperoleh dapat dikembalikan kepada pemilik


dana atau diinvestasikan kembali (reinvestasi) ke dalam
perusahaan
Asas - Asas Pembelanjaan

1. Asas Likuiditas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
lamanya dana digunakan oleh perusahaan. Dalam asas ini berlaku
maturity matching principles.
2. Asas Solvabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
faktor psikologis dari calon investor.
3. Asas Rentabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
konsekuensi kewajiban memberikan balas jasa dari perusahaan yang
bersangkutan kepada para calon investor.
4. Asas Kekuasaan :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
kebijakan manajemen perusahaan.
Jenis – Jenis Pembelanjaan

Berdasarkan aktivitas

Pembelanjaan aktif : aktivitas untuk menginvestasikan dana


Pembelanjaan pasif : aktivitas untuk memperoleh dana

Berdasarkan sumber dana

Pembelanjaan intern : sumber dana berasal dari dalam


perusahaan
Pembelanjaan ekstern : sumber dana berasal dari luar
perusahaan
Sumber-sumber Dana

Sumber intern ( internal sources ), yaitu sumber dana yang


dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, meliputi :
laba ditahan dan akumulasi penyusutan

Sumber ekstern ( external sources ), yaitu sumber dana yang


berasal dari luar perusahaan, yaitu dari kreditur, pemilik, peserta
atau pengambil bagian di dalam perusahaan
Pertemuan ke 15

PENGERTIAN ETIKA
PENGERTIAN ETIKA
SISTEMATIKA ETIKA
FAKTOR YG MEMPENGARUHI ETIKA
(BOVEE)
Tiga Tingkatan Standar Etika
(Zimmerer)
PERBEDAAN
Perilaku Fundamental yg Berhubungan dg Etika di
Msy, berlaku sepanjang masa di semua etnis

 Sopan santun, selalu bicara benar, terus


terang, tidak menipu, tidak mencuri
 memiliki prinsip, menghormati orla, dan
jgn muka dua
 Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji,
jgn mau menang sendiri
 loyal pd keluarga dan teman, jgn
menyembunyikan informasi yg tdk perlu
dirahasiakan
 berlaku fair, mau mengakui kesalahan,
perlakuan sama kpd semua orang,
toleran
 Perhatian kpd orla, baik budi, suka menolong
 menghormati hak-hak orang lain, jgn berprasangka buruk
 patuh pd UU dan peraturan yg berlaku, mjd pemimpin yg
terbuka
 berbuat yg terbaik disegala kegiatan, tanggung jawab,
rajin, kompeten dalam segala bidang, jgn mau menang
sendiri
 bertanggung jawab dlm segala perbuatan terutama dlm
mengambil keputusan
ETIKA BISNIS
10 kelompok stakeholders yg berpengaruh dalam
keputusan2 bisnis yg beretika
Para pengusaha/mitra usaha
Petani dan pemasok bahan baku
Organisasi pekerja
Pemerintah
Bank
Investor
Masyarakat umum
Pelanggan dan konsumen
Karyawan dan keluarganya
Dewan, direksi, jajaran manajemen
MASALAH ETIKA BISNIS YG
DIHADAPI WIRAUSAHAWAN
• Lemahnya keadaan keuangan bisnis kecil membuat pemilik lbh
rentan thd praktek2 tdk etis
• Pd bisnis kecil kurang adanya sistem kontrol internal maupun
eksternal
• Masalah arus kas membuat rentan thd praktek tdk etis ex pajak
• Panjangnya jam kerja pd bisnis kecil shg hak pribadi
karyawan/buruh kurang mdpt perhatian atau dilanggar
Contoh kode etik sebuah usaha
Mengutamakan
keselamatan,kesehatan,kenyamanan
publik
Menjaga dan melestarikan
lingkungan
Pahami teknologi dan aplikasinya
Hindarkan konflik yang menjurus pd
kerusakan
Menolak penyogokan dalam segala
bentuk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(CSR)

Anda mungkin juga menyukai