PENDAHULUAN
atau basa. Caranya dengan menambahkan setetes demi tetes basa kepada larutan
asam. Setiap basa yang diteteskan bereaksi dengan asam, dan penetesan
dihentikan pada saat jumlah mol H + setara dengan mol OH-. Pada saat itu larutan
bersifat netral dan disebut titik ekialen. Cara seperti ini disebut titrasi, yaitu
analisis dengan mengukur jumlah larutan yang diperlukan untuk bereaksi tepat
sama dengan larutan lain disebut titrasi. !nalisis ini disebut juga analisis
olumetri, karena yang diukur adalah olume larutan basa yang terpakai dengan
olume tertentu larutan asam "Syukuri, #$$$%.
&itrasi asam basa sangat berguna dalam dunia kefarmasian terutama untuk
reaksi-reaksi dalam pembuata n obat. Oleh karena itu asidi alkalimetri sangat
perlu untuk dipelajari.
o
Suhu Ruangan ( 5 C
&ekanan dara ( 675 mmHg
4alam per'obaan ini bahan yang digunakan adalah natrium hidroksida
"8aOH% 5, 8, asam fosfat "H PO9% 5,9 8, asam 'uka /Hein: ;hite 0inegar
4istilled1 "CHCOOH%, phenolphthalein "C5H#9O9%, dan aquadest "HO%,
sedangkan alat yamg digunakan adalah beaker glass , pipet tetes, buret, labu
erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk, 'orong, statif dan klem.
BAB II
TIN(AUAN PU)TA*A
2.1 As&+&,Alkal&metr&
!sidi-alkalimetri termasuk kedalam reaksi penetralan, yakni reaksi hidrogen
yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat netral.
H+ + OH- < HO
Pereaksi atau larutan yang selalu dijumpai di laboratorium dimana
pembakuannya dapat ditetapkan berdasarkan pada prinsip netralisasi asam-basa
"asidi=alkalimetri% diantaranya adalah (
#. asam-asam seperti HCl, H SO9, CHCOOH, HCO9> dan
. basa-basa seperti 8aOH, 3OH, Ca"OH% , )a"OH%, 8H9OH.
!sam atau basa tersebut memiliki sifat ? sifat yang menyebabkan
konsentrasi larutannya sukar bahkan tidak mungkin dipastikan langsung dari
proses hasil pembuatan= pengen'eran "H!, 557%.
H+, dan ikatan ion antara 8H9+ dan OH- "tami, 5##%.
2.3 T&tras& Asam,Basa
2arutan basa yang akan diteteskan "titran% dimasukkan ke dalam buret "pipa
panjang berskala% dan jumlah yang terpakai dapat diketahui dari tinggi sebelum
dan sesudah titrasi. 2arutan asam yang akan dititrasi dimasukkan ke erlenmeyer,
dengan mengukur terlebuh dahulu olumenya. ntuk mengamati titik ekuialen
dipakai indikator yang perubahan @arnanya dititk ekuialen. Saat terjadi
perubahan @arna itu disebut titik akhir.
4alam reaksi penetralan, terdapat beberapa ma'am reaksi asam dengan basa,
sebagai berikut
#. &itrasi asam kuat dan basa kuat
. &itrasi asam lemah dan basa kuat
. &itrasi asam kuat dan basa lemah
"Syukuri, #$$$%
4ipotong ke'il-ke'il
4isaring
ulai
&idak
!pakah sudah
mengganti indikator
dengan
phenolphthalein
sebagai pembanding*
a
Selesai
ulai
a
Selesai
ulai
a
Selesai
BAB III
MET6D6L67I PENELITIAN
3.1 Bahan
3.1.1 Asam a setat 5H 3566H
Eungsi( sebagai :at yang akan diidentifikasi kadar asamnya.
A. )&$at 4&s&ka 8
#. 4ensitas ( #.59$ g=ml
. &itik didih ( ##.#LC "99.7LE%
. &itik beku ( #7.7LC "7#.$LE%
9. &ekanan ( #.F kPa
F. )erat molekul ( 75.5F g=mole
B. )&$at *&m&a 8
#. )er@ujud 'air dalam suhu kamar
. udah larut dalam air panas dan air dingin
. &idak mudah terbakar
9. &idak ber@arna
F. 3orosif
"S'ien'e2ab, 5#a%
B. )&$at *&m&a (
#. &idak mudah terbakar
. &idak berbau
. Cair dalam suhu ruang
9. udah larut dalam air hangat dapat pula larut dalam air dingin
F. udah meledak bila di'ampur nitrometana
"S'ien'e2ab, 5#b%
B. )&$at *&m&a 8
#. 8aOH sangat mudah menyerap gas CO .
. Senya@a ini sangat mudah larut dalam air.
. erupakan larutan basa kuat.
9. Sangat korosif terhadap jaringan Organik.
F. 4apat bereaksi dengan asam karboksilat.
"S'ien'e2ab, 5#d%
3.2 Peralatan
1. Kelas ukur
ulai
Selesai
ulai
&idak
&idak
Selesai
3.#.3 Penentuan *a+ar Asam Asetat +alam 5uka Beras 0He&n; <h&te
=&negar D&st&lle+
ulai
!pakah larutan
berubah @arna
menjadi rosa *
&idak
a
a
!pakah per'obaan
sudah dilakukan
kali *
Selesai
Kambar . Elo@'hart Penentuan 3adar !sam !setat dalam Cuka )eras /Hein:
;hite 4estiled1
BAB I=
HA)IL DAN PEMBAHA)AN
#.1.3 Penentuan *a+ar Asam Asetat +alam 5uka 0He&n; <h&te =&negar
D&st&lle+
&abel 9. Hasil Perhitungan 3adar !sam !setat dalam Cuka /Hein:
;hite 0inegar 4istilled1
*!nsentras& *!nsenras&
=!lume
N! =!lume Na6H 5H3566H 5H3566H
)am'el
te!r& 'raktek
# F
ml 7$,9
ml
F
ml 7$,
ml 5,6F8 5,8
Rata-rata Fml 7$,ml
#.2 Pem"ahasan
Krafik Penambahan 0olume 8aOH pada Sampel !sam Cuka )eras
yaitu(
#. 3urangnya teliti dalam melakukan proses titrasi.
. 3urang tepat pada saat pembuatan larutan 8aOH, misalnya dalam
penimbangannya.
. 3urang teliti dalam memperhatikan perubahan @arna indikator.
BAB =
*E)IMPULAN DAN )ARAN
%.1 *es&m'ulan
3esimpulan yang dapat diambil dari per'obaan ini adalah sebagai berikut(
#. 4ari hasil per'obaan standarisasi larutan 8aOH, diperoleh konsentrasi 8aOH
5,#8
. 4ari hasil per'obaan penentuan kadar asam asetat "CH COOH% pada sampel
asam 'uka beras Hein: ;hite 4estiled1 diperoleh konsentrasi asam asetat
5,
. 4ari hasil per'obaan standarisasi larutan 8aOH diperoleh ralat sebesar
$,$
9. 4ari hasil per'obaan penentuan kadar asam asetat dalam 'uka beras /Hein:
;hite 4estiled1 diperoleh ralat sebesar 9,$7
F. 4ari hasil per'obaan, pH meningkat seiring dengan penambahan larutan
8aOH. Semakin meningkatnya pH sampai melebihi batas netral, maka
konsentrasi ion hidroksida semakin meningkat, dan konsentrasi ion
hydronium semakin berkurang yang mengakibatkan larutan menjadi semakin
basa
.
%.2 )aran
!dapun saran yang dapat diambil dari per'obaan yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut(
#. 4alam melakukan per'obaan dapat digunakan asam kuat-basa kuat atau asam
kuat-basa lemah agar praktikan lebih dapat memahami titrasi asam-basa.
. 4isarankan olume sampel pada penentuan kadar diariasikan.
. Saat pentiteran, praktikan harus memperhatikan tetesan larutan baku yang
diteteskan agar tidak mengenai dinding erlenmeyer.
9. Praktikan sebaiknya memilih peralatan yang baik. Sebelum per'obaan,
periksa kondisi buret. )uret yang bo'or memungkinkan persen ralat yang
begitu besar.
F. 4iharapkan praktikan dapat melakukan titrasi balik dengan menganti 8aOH
menjadi HSO9
DA4TAR PU)TA*A
LAMPIRAN A
DATA PER56BAAN
LAMPIRAN B
PERHITUN7AN
; Q 7,5 gram
Sebanyak 7 gram kristal 8aOH di larutkan dengan aquadest hingga F55 ml
ke dalam beaker glass
8 8aOH Q 5,# 8
× ρ ×#5
asetat Q
$r
F ×#,59$ × #5
asetat Q
75
asetat Q 5,6F
= $ × &a H+
− F
= 5. ×#. ×#5
pH = #.9$9 ×#5 − F Q - log , #5-T
Q ,9
−
). = . ×#5 Padapenambahan5m28aOH
nasetat Qasetat0asetat
Q 5. F m2
Q 5,6F mmol
n8aOH Q8aOH08aOH
Q 5, 5 m2
Q 7 mmol
H+ Q 3a
Q #, #5-F
Q #, #5-F ,9F
Q 9,9F #5-F
pH Q - log H+T
Q - log 9,9F #5-FT
Q F ? log 9,9F
Q F ? "5,797% Q 9,F9
C. Pada penambahan 95 m2 8aOH
nasetat Q asetat 0asetat
Q 5. F m2
Q 5,6F mmol
n8aOH Q 8aOH 08aOH
Q 5, 95 m2
Q # mmol
5.1 )am'el
5.1.1 )tan+ar&sas& Na 6H