Anda di halaman 1dari 4

Jenis Bahan Lunak dalam Kerajinan Tangan

Sabun Batangan
Sabun adalah surfaktan yang dipakai dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan
artinya molekul yang memiliki gugus polar yang suka-air (hidrofilik) dan gugus non-polar
yang suka-minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri
dari minyak dan air. Umumnya sabun berupa padatan tercetak yang disebut batang, sehingga
disebut sebagai sabun batangan. Meskipun saat ini terdapat jenis sabun cair, namun yang
dipakai dalam kerajinan tangan adalah sabun batangan.

Parafin
Parafin merupakan salah satu bentuk dari hasil olahan minyak bumi. Parafin menjadi bahan
dasar dalam pembuatan produk karya kerajinan lilin hias. Bahan ini berbentuk lempengan,
namun ada juga berupa pellet atau butiran. Parafin memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
 Titik-leburnya 56oC hingga 60oC
 Tidak berwarna
 Tidak beracun
 Dalam keadaan cair menyerupai air
Parafin mengalami penyusutan yang rendah, sehingga kurang baik untuk pembuatan lilin
cetak. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan (additive) yaitu Sterin.

Tanah Liat
Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki
karakteristik:
 Sulit menyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok untuk
dijadikan sebagai lahan pertanian.
 Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu
antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
 Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
 Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000oC.
Jenis tanah liat:
 Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan karena tenaga endogen namun
tidak berpindah dari batuan induknya, sehingga sifatnya lebih murni daripada tanah
liat sekunder. Tanah liat jenis ini berwarna putih atau putih kusam. Termasuk tanah
liat jenis ini adalah kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite.
Ciri-ciri tanah liat primer adalah:
o warna putih sampai putih kusam
o cenderung berbutir kasar,
o tidak plastis,
o daya lebur tinggi,
o daya susut kecil
o bersifat tahan api
o Suhu matangnya antara 1.300oC hingga 1.400oC

 Tanah liat Sekunder, merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan oleh tenaga
eksogen sehingga mengalami perpindahan tempat atau terpisah jauh dari batuan
induknya, dan kemudian mengendap di suatu tempat.

Ciri-ciri tanah liat sekunder:


o Kurang murni
o Cenderung berbutir halus
o Berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning
o Lebih plastis daripada tanah liat primer
o Daya susut lebih besar daripada tanah liat primer
o Suh matangnya antara 900oC hingga 1.400oC

Clay
Sebenarnya istilah "clay" berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah tersebut
bisa diartikan sebagai tanah liat buatan. Terdapat clay yang terbuat dari adonan tepung,
parafin, bubur kertas dan polymer. Terdapat beberapa macam clay, yaitu:
 ParafinClay
Terbuat dari bahan parafin, bersifat lunak dan mudah dibentuk dan tidak akan
mengeras.

 PlastisinClay
Terbuat dari bahan plastisin yang lunak, namun tidak selunak parafin clay.
 PaperClay
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras
setelah diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.

 FlourClay
Jenis clay ini terbuat dari adonan tepung, lem, aroma dsb. Bisa berupa tepung tapioka,
tepung terigu, tepung roti atau jenis tepung lainnya.

 JumpingClay
Jumpling clay adalah jenis clay yang terbuat dari bahan non-toxic, sangat lembut dan
ringan, yang mudah dibentuk karena bersifat fleksibel dan akan mengeras dalam 24
jam pada suhu ruangan.
 AirDryClay
Jenis clay ini memiliki sifat hampir sama dengan jumping clay, namun memiliki hasil
akhir yang lebih padat. Pemrosesan akhirnya dengan cara diangin-anginkan.

 PolymerClay
Merupakan jenis clay paling baik, relatif mahal harganya dan masih jarang dijual di
Indonesia. Hasil akhir polymer clay adalah dengan cara dikeringkan dengan memakai
oven.

Anda mungkin juga menyukai