Anda di halaman 1dari 23

Bahan Lunak dalam Kerajinan Tangan

Memasuki kelas XI materi pembahasan untuk Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) bidang
Kerajinan adalah Produk Karya Kerajinan dari Bahan Lunak. Oleh karena itu tak ada salahnya jika
saya mencoba menyusun serta berbagi materi tersebut disini.

Pengertian Bahan Lunak


Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari
material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu:

1. Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah
dibentuk. Contoh yang sering dpakai sebagai bahan dalam pembuatan produk kerajinan tangan
adalah sabun batangan, lilin parafin, tanah liat, bubur kertas dan clay.
2. Bahan sedang, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik tidak terlalu lunak namun juga tidak terlalu
keras. Contoh yang sering dipakai sebagai bahan kerajinan tangan adalah kardus, kayu balsa,
kayu waru, kayu randu dan kayu sengon.
3. Bahan keras, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik keras sehingga sukar dibentuk tanpa bantuan
peralatan yang memadai. Contohnya adalah batu, kayu jati, padas dsb.

Jenis Bahan Lunak dalam Kerajinan Tangan

Sabun Batangan

Sabun adalah surfaktan yang dipakai dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan artinya
molekul yang memiliki gugus polar yang suka-air (hidrofilik) dan gugus non-polar yang suka-minyak
(lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air. Umumnya
sabun berupa padatan tercetak yang disebut batang, sehingga disebut sebagai sabun batangan.
Meskipun saat ini terdapat jenis sabun cair, namun yang dipakai dalam kerajinan tangan adalah sabun
batangan.

Parafin
Parafin merupakan salah satu bentuk dari hasil olahan minyak bumi. Parafin menjadi bahan dasar dalam
pembuatan produk karya kerajinan lilin hias. Bahan ini berbentuk lempengan, namun ada juga berupa
pellet atau butiran. Parafin memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Titik-leburnya 56oC hingga 60oC


Tidak berwarna
Tidak beracun
Dalam keadaan cair menyerupai air

Parafin mengalami penyusutan yang rendah, sehingga kurang baik untuk pembuatan lilin cetak. Oleh
karena itu diperlukan bahan tambahan (additive) yaitu Sterin.

Tanah Liat

Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki karakteristik:

Sulit menyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok untuk dijadikan
sebagai lahan pertanian.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran
tanah yang satu dengan lainnya.
Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000oC.

Jenis tanah liat:

Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan karena tenaga endogen namun tidak
berpindah dari batuan induknya, sehingga sifatnya lebih murni daripada tanah liat sekunder.
Tanah liat jenis ini berwarna putih atau putih kusam. Termasuk tanah liat jenis ini adalah kaolin,
bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite.

Ciri-ciri tanah liat primer adalah:


o warna putih sampai putih kusam
o cenderung berbutir kasar,
o tidak plastis,
o daya lebur tinggi,
o daya susut kecil
o bersifat tahan api
o Suhu matangnya antara 1.300oC hingga 1.400oC

Tanah liat Sekunder, merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan oleh tenaga eksogen
sehingga mengalami perpindahan tempat atau terpisah jauh dari batuan induknya, dan kemudian
mengendap di suatu tempat.

Ciri-ciri tanah liat sekunder:


o Kurang murni
o Cenderung berbutir halus
o Berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning
o Lebih plastis daripada tanah liat primer
o Daya susut lebih besar daripada tanah liat primer
o Suh matangnya antara 900oC hingga 1.400oC

Clay

Sebenarnya istilah "clay" berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah tersebut bisa
diartikan sebagai tanah liat buatan. Terdapat clay yang terbuat dari adonan tepung, parafin, bubur kertas
dan polymer. Terdapat beberapa macam clay, yaitu:

Parafin Clay
Terbuat dari bahan parafin, bersifat lunak dan mudah dibentuk dan tidak akan mengeras.
Plastisin Clay
Terbuat dari bahan plastisin yang lunak, namun tidak selunak parafin clay.

Paper Clay
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras setelah
diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.

Flour Clay
Jenis clay ini terbuat dari adonan tepung, lem, aroma dsb. Bisa berupa tepung tapioka, tepung
terigu, tepung roti atau jenis tepung lainnya.
Jumping Clay
Jumpling clay adalah jenis clay yang terbuat dari bahan non-toxic, sangat lembut dan ringan,
yang mudah dibentuk karena bersifat fleksibel dan akan mengeras dalam 24 jam pada suhu
ruangan.

Air Dry Clay


Jenis clay ini memiliki sifat hampir sama dengan jumping clay, namun memiliki hasil akhir yang
lebih padat. Pemrosesan akhirnya dengan cara diangin-anginkan.
Polymer Clay
Merupakan jenis clay paling baik, relatif mahal harganya dan masih jarang dijual di Indonesia.
Hasil akhir polymer clay adalah dengan cara dikeringkan dengan memakai oven.

Contoh Produk Karya Kerajinan dari Bahan Lunak


Berikut beberapa contoh produk karya kerajinan tangan yang terbuat dari aneka bahan lunak.

Sabun padat

Lilin Parafin
Tanah Liat

Parafin
Clay
Soal mid sejarah

1) Factor belanda datang ke donggala


2) Aspek yang menyebabkan Malonda melawan Belanda
3) Uraikan perang donggala dari awal sampai akhir

Contoh Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Buatan


dan Alami
donny pratama berita terbaru, Tugas Sekolah No comments

Bahan Lunak dalam Kerajinan Tangan


Memasuki kelas XI materi pembahasan untuk Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)

bidang Kerajinan adalah Produk Karya Kerajinan dari Bahan Lunak. Oleh karena itu tak ada

salahnya jika saya mencoba menyusun serta berbagi materi tersebut disini.

Pengertian Bahan Lunak


Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya
yang dibuat dari material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu:

1. Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah
dibentuk. Contoh yang sering dpakai sebagai bahan dalam pembuatan produk kerajinan
tangan adalah sabun batangan, lilin parafin, tanah liat, bubur kertas dan clay.
2. Bahan sedang, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik tidak terlalu lunak namun juga tidak
terlalu keras. Contoh yang sering dipakai sebagai bahan kerajinan tangan adalah
kardus, kayu balsa, kayu waru, kayu randu dan kayu sengon.
3. Bahan keras, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik keras sehingga sukar dibentuk tanpa
bantuan peralatan yang memadai. Contohnya adalah batu, kayu jati, padas dsb.

Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Alami


Tanah Liat

Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki
karakteristik:

Sulit menyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok untuk
dijadikan sebagai lahan pertanian.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu
antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000oC.

Jenis tanah liat:

Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan karena tenaga endogen namun
tidak berpindah dari batuan induknya, sehingga sifatnya lebih murni daripada tanah liat
sekunder. Tanah liat jenis ini berwarna putih atau putih kusam. Termasuk tanah liat jenis
ini adalah kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite.

Ciri-ciri tanah liat primer adalah:


warna putih sampai putih kusam
cenderung berbutir kasar,
tidak plastis,
daya lebur tinggi,
daya susut kecil
bersifat tahan api
Suhu matangnya antara 1.300oC hingga 1.400oC

Tanah liat Sekunder, merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan oleh tenaga
eksogen sehingga mengalami perpindahan tempat atau terpisah jauh dari batuan
induknya, dan kemudian mengendap di suatu tempat.

Ciri-ciri tanah liat sekunder:


Kurang murni
Cenderung berbutir halus
Berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning
Lebih plastis daripada tanah liat primer
Daya susut lebih besar daripada tanah liat primer
Suh matangnya antara 900oC hingga 1.400oC

contoh produk Tanah liat :


Paper Clay (Bubur Kertas)
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras
setelah diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.
contoh produk :
Kerajinan Serat Alam

bahan bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam,
misalnya tas , dompet, topi,alas meja.teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini
sebagaian besar dibuat dengan cara menganyam.

contoh produk :
Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Buatan

Sabun Batangan

Sabun adalah surfaktan yang dipakai dengan air untuk mencuci dan membersihkan.
Surfaktan artinya molekul yang memiliki gugus polar yang suka-air (hidrofilik) dan gugus
non-polar yang suka-minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran
yang terdiri dari minyak dan air. Umumnya sabun berupa padatan tercetak yang disebut
batang, sehingga disebut sebagai sabun batangan. Meskipun saat ini terdapat jenis sabun
cair, namun yang dipakai dalam kerajinan tangan adalah sabun batangan.

contoh produk :
Parafin

Parafin merupakan salah satu bentuk dari hasil olahan minyak bumi. Parafin menjadi bahan
dasar dalam pembuatan produk karya kerajinan lilin hias. Bahan ini berbentuk lempengan,
namun ada juga berupa pellet atau butiran. Parafin memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Titik-leburnya 56oC hingga 60oC


Tidak berwarna
Tidak beracun
Dalam keadaan cair menyerupai air

Parafin mengalami penyusutan yang rendah, sehingga kurang baik untuk pembuatan lilin
cetak. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan (additive) yaitu Sterin.
contoh produk :
Clay

Sebenarnya istilah "clay" berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah tersebut
bisa diartikan sebagai tanah liat buatan. Terdapat clay yang terbuat dari adonan tepung,
parafin, bubur kertas dan polymer. Terdapat beberapa macam clay, yaitu:

Parafin Clay
Terbuat dari bahan parafin, bersifat lunak dan mudah dibentuk dan tidak akan
mengeras.

Plastisin Clay
Terbuat dari bahan plastisin yang lunak, namun tidak selunak parafin clay.

Paper Clay
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras
setelah diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.
Flour Clay
Jenis clay ini terbuat dari adonan tepung, lem, aroma dsb. Bisa berupa tepung tapioka,
tepung terigu, tepung roti atau jenis tepung lainnya.

Jumping Clay
Jumpling clay adalah jenis clay yang terbuat dari bahan non-toxic, sangat lembut dan
ringan, yang mudah dibentuk karena bersifat fleksibel dan akan mengeras dalam 24 jam
pada suhu ruangan.
Air Dry Clay
Jenis clay ini memiliki sifat hampir sama dengan jumping clay, namun memiliki hasil
akhir yang lebih padat. Pemrosesan akhirnya dengan cara diangin-anginkan.

Polymer Clay
Merupakan jenis clay paling baik, relatif mahal harganya dan masih jarang dijual di
Indonesia. Hasil akhir polymer clay adalah dengan cara dikeringkan dengan memakai
oven.
contoh produk :
4)

Anda mungkin juga menyukai