Anda di halaman 1dari 5

12

sifatnya t eoritis (ilmu pengeta huan) dan pra grna tis

(pedoman b ag i pembinaan dan pe ngembangan s umber d aya

rnanusia).
Ke rang ka-acuan mengemukakan pula ruang lingkup is i

sejarah pemerintahan yang disusun di tinjau dari sudut

periodis asinya. Ruang lingkup isi dimaksud me liputi

tata pernerintahan periode-per~ode: (1) sebelurn jama n

penjajaha n, (2) jaman penjajahan Belanda, (3) jarnan p e n-

dudukan Jepang, (4) jarnan Proklamasi Kemerdekaan hingga

tahun 1965, dan .,,,(5) jaman Orde Baru . Dari periodisas i

tersebut tampak bahwa sejarah pemerintahan daerah yang

disusun hendaknya meliputi periode sejak dike tahui

adanya pemerinta han, dalam hal ini pemerintahan di

daerah Jaw a Ba rat, hingga masa sekarang, dengan f okus

pembicaraannya tertumpah pada segala masalah dan pe rkem -

bangan pernerintahan daerah dengan segala aspek yang

terlibat di dalarnnya.

Berhubung dengan ruang lingkup garapan ini begitu

luas, yaitu sejak rnulai munculnya pemerintahan yang

teratur hingga jarnan Orde Baru dewasa ini, maka tidaklah

tepat bila laporan atau karya tulis ini diberi judul

Sejarah Pemerintahan Jawa Barat. Hal i tu disebabkan,

karena istilah Jawa Barat . dalarn dunia pemerintahan

rnunculnya baru , yaitu sejak tahun 1925 tatkala dibentuk

West Java Provincie. Sebelumnya tidak dikenal istilah


13

Jawa Barat untuk masalah pemerintahan (lihat lebih jauh


sub-bab 1. 3). Oleh karena i tu, di sini dipakai judul

Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat. Deng~n judul terse- v"


----
but, istilah Jawa Barat digunakan untuk penamaan suatu

wilayah ( lokasi) tertentu, yai tu wilayah bagian barat


Pulau Jawa, tanpa terkait dengan pengertian pembentukan

wilayah pemerintahan, yaitu Provincie West-Java. Jadi,

dengan judul itu mengandung makna perkernbangan pemerin-


tahan yang pernah tumbuh di wilayah yang sekarang berna-
ma Jawa Barat. Makna tersebut sesuai dengan keseluruhan

isi karya tulisan ini.

Penyusunan Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat ini


pun berpedoman kepada konsep dan pokok-pokok pikiran
sebagaimana diutarakan di atas. Walaupun demikian,
dalam proses penggarapannya, baik pada tahap penelitian,

penafsiran surnber, maupun penyusunannya, tanpa rnelepas-


kan rnetoda dan teori yang berlaku dalarn dunia ilmu

pengetahuan, khususnya metedologi dalam ilmu sejarah.


Pertama-tarna penggarapan atas .tugas penyusunan

Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat ini mengikuti prose-

dur yang berlaku dalam rnetode sejarah, yaitu rnelalui

tahap-tahap kegiatan (1) penguropulan sumber (heuristik),

(2) kritik sumber (analisis), (3) penafsiran isi sumber

( interpretasi, sintesis), dan penulisan hasil garapan


( historiografi) (lihat: Notosusanto, 1965) . Dalarn ke-

·-
14

giatan heuristik diusahakan mencari sumber yang sifatn~a

primer. Jika sumber primer tidak ada atau kurang mema-

dai, dikumpulkan pula sumber yang sifatnya sekunder.

Dalam kegiatan ini dilakukan tiga macam kegiatan.

Ketiga kegiatan dimaksud adalah (1) studi kepustakaan,

yang dilakukan di Bandung, terutama di Perpustakaan

Gedung Sate, Perpustakaan Bappada Jawa Barat, Perpusta-

kaan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Perpustakaan

Universitas Padjadjaran, Perpustakaan Patanjala, Arsip

oaerah Jawa Barat, dan beberapa perpustakaan perorangan;

di Jakarta, terutama di Arsip Nasional dan Perpustakaan

Nasional, serta di perpustakaan-perpustakaan daerah

tingkat kotarnadya dan kabupaten se-Jawa Barat, (2)

wawancara terhadap tokoh-tokoh pernerintahan di Jawa

Barat, terutama para man tan gubernur, waki 1 gubernur,

sekertaris wilayah daerah, bupati, residen, serta ( 3)


}.

kerja lapangan ke daerah-daerah yang diketahui a tau

diberitakan terdapat peninggalan sejarah yang bertalian

dengan pernerintahan di daerah yang bersangkutan .

Kegiatan kritik atas swnber terkumpul, dilakukan

baik berupa kritik ekstern yang menilai fisik sumber

maupun kritik intern yang menilai isi sumber. Sejauhmana

keabsahan dan nilai surnber itu bagi perkembangan dan ma-

salah pemerintahan di Jawa Barat. Dalam kegiatan ini

tercakup upaya mernilih sumber, sejauh rnana nilai dan


15

relevansi isi sumber itu bagi masalah yang dibahas.

sumber-sumbe r yang relevan dengan rnasalah yang diteliti

dan tinggi nilainya sebagai sumber sejarah, diambil se-

bagai bahan (data/fakta) bagi penyusunan sejarah (histo-

riografi), s e dangkan sumber yang lemah ni l ai dan kedudu-

kannya sebagai surnber sejarah dikesampingkan. Dari sum-

ber terpilih ditimba data yang terkandung di dalarnnya.

Langkah selanjutnya adalah penafsiran atau inter-

prestasi atas data terkumpul sehingga diperoleh fakta-

fakta yang rne rnberi penjelas an tentang garnbaran peristiwa

rnasa larnpau. Me rangkaikan kaitan antar fakta berdasarkan

konsep perniki r an yang sistematis, logis, kronologis, dan

kausalitas ( s ebab-akibat) rnerupakan upaya rne mbangun

rekonstruks i pe ristiwa-pe ristiwa yang terjadi pada masa

larnpau, rekon s truksi se jarah. Namun rekonstruksi peris-

tiwa-peristi wa saja belum :cukup untuk suatu penulisan

sejarah (historiografi). Diperlukan pemahaman d~n pembe-

rian makna a tas rekonst.ruksi peristiwa- peristiwa itu,

agar segala peristiwa y a ng tersusun dalam bangunan

rekonstruksi itu dapat dipahami dengan lebih memuaskan

dan kemanpaatannnya bagi masa kini dan masa yang datang

dapat tercapai dengan baik. Untuk itu diperlukan. suatu

pendekatan tertentu.

· Pendekatan adalah cara menyeleksi serta rnenyusun

data dan fakta berdasarkan konsep atau teori tertentu


16
·.

(Kartodirdjo, 1 992 : 218). Dalarn hal ini dil~kukan pen-

dekatan " berdasa rkan


.konsep
--- -
- -- -
pengertian
--·-pernerintahan
··- .
.
- - -

Oalam bahasa Indonesia pemerintahan rnengandung penger-

tian: (1) proses, cara, perbuata n mernerintah, (2) segala

v urusan yang dilakukan oleh negara dalam rnenyelenggarakan

kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara (Tim

Penyusun Karnus Pus at Pernbinaan ~ an Pengembangan Bahasa,

1988 : 672) . Pemerintahan dilaksanakan oleh suatu badan

yang disebut peme rintah. Pernerintah adalah suatu badan

yang di dalamnya berhimpun kelompok yan g terdiri . atas

individu- individu yang mendapat pengesahan kekuasaan dan

melindungi serta me ngubah rnasyarakat rnelalui pembentukan

dan pelaksanaan k e putusan (Sill, V, 1972 : 215). Se gala

aktivitas pemerintahan berjalan menurut aturan-aturan

tertentu, dilaks anakan oleh manusia-manusia pelaksana

berdasarkan sistem dan etika tertentu yang membentuk

organisasi tertentu.

J ---- Sesungguhnya perjaianan pemerintahan di Jawa Barat


telah berlangsung sejak terbentuknya kelompok-kelompok

sosial tertentu di wilayah ini yang teratur sistem dan

strukturnya. Namun secara historis kegiatan pemerinta-

ha·n di Jawa Barat .j.tu dirnulai pada abad ke-5 Masehi,

yaitu sejak munculnya Kerajaan Tarumanagara. Sejak itu

di Jawa Barat telah hidup dan tumbuh suatu pemerintahan

yang teratur rnenurut sistern dan konsep tertentu. Dalam

Anda mungkin juga menyukai