Materi genetik bakteri dibawa dalam satu kromosom utama. Dari beberapa
kasus, beberapa molekul DNA ekstrakromosomal atau minikromosom yang sering
disebut dengan nama plasmid. Plasmid merupakan suatu replika (unit materi yang
mampu melakukan replikasi secara mandiri atau independen) yang diwariskan
secara stabil (dipertahankan tanpa adanya seleksi yang spesifik) dalam keadaan
ekstrakromosomal. Namun tidak semua plasmid tidak dapat disingkirkan karena
diperlukan untuk kelangsungan hidup sel tersebut. Plasmid juga diperlukan untuk
kondisi lingkungan tertentu.
Beberapa dan tidak semua plasmid, seprti faktor F memiliki definisi elemen
genetik yang disebut episom. Episom merupakan elemen geneti yang mampu
mereplikasi di salah satu dari dua keadaan alternatif yaitu: 1) sebagai bagian yang
terintegrasi (dimasukkan secara kovalen) dari kromosom induk utama atau 2)
sebagai elemen genetik otonom, independen dari kromosom induk utama. Istilah
episom ini bukanlah sinonim dari plasmid. Banyak plasmid yang tidak ada dalam
keadaan terintegrasi oleh karena itu bukan episom.
Materi Transposable
Pada mulanya, pemetaan genetik tergantung pada asumsi bahwa gen tidak
berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain. Sebagian besar gen menempati lokasi
tetap pada kromosom, dan keseluruhan stuktur dari peta genetik praktis tidak
berubah, namun setelah tahun 1940-an, ditemukan bukti bahwa beberapa sekuens
DNA sebenarnya dapat merubah posisi.
Sekuens mobile ini disebut element genetik transposable, atau bisa disebut
transposon dengan ukuran sekitar 500-10.000 nukleotida berpasangan. Namun ada
juga yang berukuran lebih besar di makhluk hiduo yang lain yang menunjukkan
bahwa unsur transposabel tersebar luas di antara prokariota dan eukariota. Pada
tingkat molekuler, unsur ini menunjukkan terdapat suatu variasi struktur dan funsgi
yang lumayan besar.
mutasi bisa disebabkan oleh pemasangan elemen kontrol tidak stabil pada
(Gambar. 9.3). Mutasi ini disebabkan karena adanya penyisipan elemen Ac dan
setelah elemen Ac dikeluarkan. Dalam kasus ini, pembalikan terjadi jika elemen Ac
hadir di tempat lain dalam genom. Perbedaan antara kedua alel menunjukkan peran
penting dari faktor Ac dan Ds. Elemen Ac dapat mengaktifkan dirinya sendiri,
namun elemen Ds tidak bisa mengaktifkan dirinya sendiri. Setiap transposon
mengaktifkan dirinya sendiri, maka dapat dikatakan bekrja secara otonom dan jika
Setiap transposon tidak dapat mengaktifkan dirinya sendiri, maka tidak bekerja
secara otonom.
Keluarga Tn3
Organisasi genetik Tn3 ditunjukkan pada (Gambar 9.8). ada tiga gen yang
masing-masing menjadi transposase, repressor, dan enzim yang disebut betta
lactamase, tiga gen tersebut adalah tnpA, tnpR dan bla. Beta laktamase memberikan
resistensi terhadap antibiotik ampisilin, sedangkan dua protein lainnya memainkan
peran penting dalam transposisi. Transposisi Tn3 terjadi dalam dua tahap yaitu 1)
transposase memediasi fusi dua molekul yang membentuk struktur yang disebut
kointegrasi. 2) transposisi, resolusi berkode tnpR memediasi peristiwa rekombinasi
khusus situs antara dua elemen Tn3.
Mengapa plasmid mempunyai suatu peran penting dalam pewarisan suatu sifat pada
organisme?
Jawaban