Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom (aberasi kromosom) adalah yang terjadi di lingkup kromosom.
Terdapat dua macam mutasi kromosom yaitu:
1. Perubahan struktur kromosom, Merupakan mutasi kromosom dapat berupa perubahan
jumlah gen (terjadi karena delesi dan duplikasi) dan perubahan lokasi gen (terjadi karena
inverse dan translokasi). Delesi adalah hilangnya suatu segmen kromosom dari satu
kromosom. Pada duplikasi, keberadaan satu segmen lebih dari satu kali. Pada inversi,
letak suatu segmen kromosom menjadi terbalik, sedangkan pada translokasi letak suatu
segmen kromosom berubah karena berpindah.
2. Perubahan jumlah kromosom, Mutasi kromosom yang menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah kromosom yaitu fusi sentrik yakni dua kromosom non homolog
bergabung menjadi satu, fisi sentrik yaitu satu kromosom terpisah menjadi dua
kromosom, aneuploidi satu atau lebih dua kromosom pada suatu pasang kromosom
hilang atau bertambah, serta monoploidi yang memiliki jumlah perangkat kromosom
hanya satu, maupun poliploidi dengan jumlah kromosom lebih dari dua.
Mutasi Acak.
Dinyatakan sebagai kejadian yang bersifat kebetulan, tidak terarah serta acak. Terdapat
tiga makna berbeda pada sifat-sifat kejadian mutasi yaitu :
1. Mutasi adalah kejadian kebetulan karena merupakan perkecualian yang jarang terhadap
keteraturan proses replikasi DNA.
2. Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah
suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau suatu generasi tertentu.
3. Mutasi adalah kejadian kebetulan, tidak terarah atau acak karena tidak diarahkan untuk
kepentingan adaptasi. Mutasi tidak terjadi begitu saja, tanpa memperlihatkan apakah mutan
yang terbentuk adaptif atau tidak adaptif terhadap lingkungan makhluk hidup. Dibuktikan
oleh J. dan E.M Lederterg yang menggunakan teknik replica-plating untuk membuktikan
bahwa mutsi terjadi bukan untuk kepentingan adaptasi.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Mengapa perpindahan atau transposisi elemen transposabel dapat berakibat terjadinya
mutasi gen dan mutasi kromosom atau abrasi kromosom?
Jawab: Hal ini terjadi karena insersi ke dalam gen. Transposisi dapat mempengaruhi
ekspresi gen dengan cara insersi ke dalam urutan pengatur gen. bukti tentang hal ini
adalah transposisi elemen transposabel sebagai salah satu penyebab terjadinya mutasi
pada Drosophila terbukti karena insersi elemen
2. Bagaimanakah cara mendeteksi laju mutasi?
Jawab: Laju mutasi dapat dideteksi menggunakan kromosom X Muller-5/Muller-5 X
chromosome. Kromosom X yang diberi penanda mutan Bar (B) yang semi dominan dan
mutan apricot (wa)yang resesif. Kromosom tersebut diupayakan mengalami inversi untuk
menekan peristiwa pindah silang. Individu betina dengan kromosom Muller-5 homozigot
disilangkan dengan jantan wild type menghasilkan F1 betina heterozigot dan jantan
Muller-5. F1 disilangkan sesamanya menghasilkan F2 yang memunculkan individu
jantan wild type. Hal tersebut membuktikan bahwa kromosom X yang dideteksi tidaklah
letal.