Anda di halaman 1dari 5

GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL

Manusia merupakan makhluk yang berjiwa dan kenyataan ini kiranya tidak

ada yang membantah, dan kehidupan kejiwaan itu direfleksikan dalam perilku

aktivitas manusia. Mengenai kekuatan atau kemampuan jiwa manusia telah

dibedakan adanya dua golongan yang besar yaitu:

1. kemampuan manusia menrima stimulus dari luar. Kemampuan ini

berhubungan dengan pengenalan ( kognisi).

2. kemampuan manusia untuk melahirkan apa yang terjadi dalam jiwanya

kemampuan ini berhubungan dengan motif, kemauan (konasi).

Dengan demikian kemampuan jiwa dibedakan atas tiga golongan

yang besar, yaitu:

1. kognisi, yang berhubungan dengan pengenalan

2. emosi, berhubungan perasaan

3. konasi, yang berhubungan dengan motif

Aktifitas kognitif adalah berkaitan dengan persepsi, ingatan, belajar,

berpikir, dan problem solving (morgan, dkk, 1984: Woodworth dan Marquis, 1957).

Untuk lebih jelas akan dikemukakan masing-masing kegiatan atau aktifitas itu

secara rinci. Namun sekali lagi perlu diingat bahwa kegiatan atau aktivitas individu

itu merupakan suatu kesatuan yang bulat, bagian yang satu tidak terlepas dari

bagian yang lain, selalu saling kait-mengait, perilaku organism atau manusia

merupakan keadaan yang integrated.

1. persepsi
Telah dipaparkan di depan bahwa kehidupan individu tidak lepas

dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Sejak

individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan

dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula individu secara langsung menerima stimulasi

dari luar dirinya, damn ini berkaitan dengan persepsi.

a. pengertian persepsi

persepsi merupakan suatu proses yang didahului

oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulasi individu

melalui alat indera atau juga disebut dengan sensoris. Namun prose situ tidak

berhenti begitu saja, melainkan stimulasi tersebut diteruskan dan proses

selanjutnya merupakn proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas dari

proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses

penginderaan akan berlangsung setiap saat pada waktu individu menerima

simulasi melalui alat indera.

b. factor-faktor yang berperan dalam pesepsi

1. objek yang dipersepsi

objek yang menimbulkan stimulasi yang mengenai alat indra atau

respektor. Stimulasi dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga

dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai

syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor namun sebagaian tersebar stimulasi

datang dari luar individu.

2. alat indera, saraf, dan pusat susunan saraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Disamping itu juga harus ada saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan saraf, yaitu otak sebagai pusat

kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan saraf sensoris.


3. perhatian

Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian

yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka

mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan konsetrasi dari seluruh

aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu aatau sekumpulan objek.

c. proses terjadinya persepsi

proses terjadinya persepsi dapat dijelasan sebagai berikut. Objek

menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera reseptor. Perlu

dikemukakan bahwa antar objek dan stimulus itu berbeda, tetapi adakalanya bahw

objek dan stimulus itu menjadi satu, misalya dalam hal tekanan. Benda

sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus menenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik.

Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensorik ke otak.

Proses ini yang disebut dengan proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses diotak

sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang

didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat

kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan

dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan yang menunjukan bahwa individu

tidak hanya di kenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai

macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya namun demikian tidak

semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana

yang akan dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu tergantung pada

perhatian individu bersangkutan.

d. organisasi persepsi
dalam organisme atau individu mengadakan persepdi timbul suatu

masalah apa yang diperepsi terlebih dahulu, baru kemudian keseluruhannya,

ataukah keseluruhan dipersepsi lebih dahulu baru kemudian bagian-bagiannya. Hal

ini berkaitan bagaimana seseorang mengorganisasikan apa yang dipersepsinya.

Kalau organism dalam mempersepsi sesuatu bagiaanya lebih dahulu

dipersepsi baru kemudian keseluruhannya, ini berarti bagian yang merupakan hal

yang primer dan keseluruhan merupakan hal yang sekunder, sedangkan kalau

keseluruhan dahulu yang dipersepsi baru kemudian bagian-bagiannya, maka

keseluruhan merupakan hal yang primer, dan bagian-bagiannya merupakan hal

yang sekunder. Misalnya dalam seseorang mempersepsi sebuah sepeda motor.

Ada kemungkinan orang tersebut mempersepsi bagian-bagiannya terlebih dahulu

baru kemudian keseluruhannya. Namun demikian ada pula kemungkinan orang

tersebut mempersepsi keseluruhannya dahulu baru kemudian bagian-bagiannya.

e. objek persepsi

objek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada

disekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang

menjadikan dirinya sebagai objek persepsi ini yang disbut sebagai persepsi diri atau

self-perception. Karena sangat banyaknya objek yang dapat dipersepsi, maka pada

umumnya objek persepsi diklasifikasikan. Objek persepsi dapat dibedakan atas

objek yang nonmanusia dan manusia. Objek persepsi yang berwujud manusia ini

disebut person pesception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social

perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan nonmanusia, hal ini sering

disebut sebagai nonsocial perception atau juga disebut sebagai things perception.

f.konsistensi dalam persepsi

pengalaman seseorang akan berperan dalam seseorang mempersepsi

sesuatu. Persepsi merupakan aktifitas yang integrated. Seperti dikemukakan oleh


Wertheimer bahwa pada persepsi itu tidak hanya ditentukan oleh stimulus secara

objektif, tetapi juga akan ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan diri orang yang

mempersepsi. Adanya aktifitas dalam diri seseorang yang beerperan sehingga

menghasilkan hasil persepsi tersebut.

1. konsistensi bentuk

Pengalaman memberikan pengertian bahwa bentuk uang logam itu bulat.

2. konsistensi warna

Atas dasar pengalaman orang mengerti bahwa susu murni itu berwarna

putih.

3. konsistensi ukuran (size)

Pengalaman memberikan pengertian bahwa binatang yang namanya gajah

yang telah dewasa itu ukurannya besar, lebih besar daripada seekor harimau.

Apabila seseorang melihat seekor gajah dari kejauhan, maka gajah tersebut

kelihatannya kecil, makin jauh jaraknya kelihatannya akan makin kecil. Sekalipun

yang dilihat itu kecil, namun dari hasil persepsi tetap otang menyatakan bahwa

gajah itu tetap mempunyai ukuran yang besar. Inilah yang disebut sebagai

konsistensi ukuran.

g. perhatian

Anda mungkin juga menyukai