Anda di halaman 1dari 3

1. Yang dimaksud aktivitas fisik dalam PHBS?

Definisi Aktivitas
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari.

Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan


 Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di
taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun
tangga, membawa belanjaan.
 Bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang,
senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/ berat.
 Berapa lama seseorang perlu melakukan aktivitas fisik setiap hari?
 Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam
sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh
lainnya.
 Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik Makan
Sayur dan Buah maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak
 Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3
bulan ke depan akan terasa hasilnya.

Cara melakukan aktivitas yang benar


 Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa
dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara
bertahap.
 Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
 Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan
 Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang.
 Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin paling
sedikit 30 menit setiap hari.

2. Kandungan Abate? Dan Apakah air yang mengandung abate aman


diminum?
Abate merupakan merk dagang dari sebuah bahan kimia yang disebut
sebagai temephos. Temephos termasuk ke dalam golongan organophophorus
(organofosfat). Senyawa ini tidak dapat diserap oleh tubuh dan akan dikeluarkan
melalui keringat ataupun urine.
Pada penelitian yang dilakukan oleh sebuah laboratorium di Amerika
Serikat (AS) tahun 1967, tikus yang diberi makanan dengan campuran abate
setiap hari tidak mengalami gangguan klinis apapun. Di tahun yang sama,
kelompok peneliti yang lain juga melakukan percobaan terhadap beberapa
sukarelawan. Selama beberapa hari, 256 mg bubuk abate dicampurkan ke dalam
makanan yang mereka konsumsi. Percobaan ini pun tidak menunjukkan terjadinya
gangguan klinis pada sukarelawan.
Beberapa alasan mengapa abate dianggap aman bagi tubuh antara lain :
 Pada percobaan, seekor tikus jantan baru akan mati jika mengkonsumsi
abate sebanyak 8, 6 gr abate/kg berat badan tubuhnya. Pada manusia yang
mempunyai berat badan 10 kg (orang dewasa rata-rata 50 kg) mungkin
baru akan meninggal jika mengkonsumsi 86 gr abate.
 Dosis abate yang dibutuhkan untuk membunuh jentik nyamuk dalam air
minum adalah 10 gr untuk 100 liter air. Untuk mencapai kadar 86 gr abate,
dibutuhkan 860 liter air. Jadi, seorang manusia berberat badan 10 kg
(balita) baru akan meninggal jika mengkonsumsi sebanyak 860 liter air
mengandung abate dengan dosis sesuai aturan pakai.
 Dan untungnya lagi, tidak seperti DDT (dikloro difenil tetrakloroetana),
abate tidak terakumulasi di dalam tubuh.
Dosis dan Efektivitas Penggunaan Abate
Bubuk abate aman untuk dikonsumsi selama dalam takaran yang sesuai.
Pemakaian abate yang aman adalah 1 gram untuk setiap 10 liter air. Setelah
ditaburkan, bubuk abate akan segera menempel di dinding penampung air,
sehingga kadarnya di dalam air minum lebih rendah dibanding di dinding
penampung air. Daya tempelnya mampu bertahan 2 sampai 3 bulan. Penaburan
abate dapat diulangi setiap 2-3 bulan sekali.
Abate sebaiknya hanya diaplikasikan pada wadah penampungan air yang sulit dan
jarang dikuras. Pada penampungan air yang bisa dikuras sekali seminggu, tidak
perlu diberi abate karena jentik nyamuk juga keburu tewas saat pengurasan
(perkembangan dari telur sampai nyamuk dewasa butuh waktu sekitar 9 hari).
3. Makan buah dan sayur menurut WHO?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi
sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per
hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur
setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah, (setara dengan 3 buah pisang
ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk
ukuran sedang). Bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah
dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per
orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per
orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah
porsi sayur.
Dalam mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari sebenarnya kita perlu
mengikuti Pedoman Gizi Seimbang sesuai Permenkes No. 41 Tahun 2014.
Sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian
piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan,

Anda mungkin juga menyukai