MODUL GASTROINTESTINAL
2.3 MPN
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji
penetapan (confirmed test) dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama,
keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah atau masih dalam dugaan.
Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri
selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes
kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji
kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat
fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform yaitu berbentuk batang,
Gram negatif dan tidak berspora. Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN
adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-
forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai
perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per
gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam
sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya.
Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak
minum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai
MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi.3
BAB III
METODE
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan bakteri coliform pada air
dan makanan dengan metode MPN adalah cawan petri steril, pembakar bunsen, inkubator,
jarum ose, tabung reaksi, tabung durham, mikroskop, gelas beaker, objek glass, pipet tetes,
mikropipet, cawan petri, tabung reaksi dan cover glass.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan antara lain sampel air, media Lactose Broth, media
Mac Broth, media Mac Conkey, media BGLB (Briliant Green Bile Broth), iodium,
safranin, aquades, kristal violet, alkohol 70 %, minyak emersi, kapas, korek api, air Nestle,
teh botol Sosro, air mineral Passy, air keran, air tahu dan cincau.
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi masing-
masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan air mineral Nestle kedalam
tabung reaksi menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua jenis
yaitu LBDS (Lactose Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single Strength).
Tabung 10 ml menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1 ml
menggunakan media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang
terkandung dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari pada
LBSS akibatnya sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada sampel yang
dimasukkan pada LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37 ˚C selama 24 jam.
Amati produksi gas, kekeruhan, dan perubahan warna menjadi kuning. Jika positif
lanjutkan ke Confirmed Test. Dari hasil yang didapat menunjukkan hasil positif yaitu 2
tabung 0,1 ml dan 2 tabung 1 ml. Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam tingkat
probabilitas rendah dan masih dalam dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat
(confirmed test).3
b. Uji Penguat (Confirmed Test)
Tabung Media Sampel(mL) Hasil Keterangan
1 BGLB (10 mL) 0,1 - Tidak terbentuk gelembung gas
2 - Tidak terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 1 - Tidak terbentuk gelembung gas
3 - Tidak terbentuk gelembung gas
Uji ini dimulai dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang
memberikan hasil uji positif dari hasil uji presumptive ke media BGLB (Brilliant Green
Lactose Broth) dan kemudian diinkubasi pada suhu 35° C selama 24 jam. Diamati apakah
terdapat gas dan kekeruhan. Berdasarkan hasil, didapatakan hasil negatif untuk semua
tabung. Jika hasilnya negatif maka idak bisa dilanjutkan ke uji complete.
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi masing-
masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan air teh botol sosro kedalam
tabung reaksi menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua jenis
yaitu LBDS (Lactose Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single Strength).
Tabung 10 ml menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1 ml menggunakan
media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang
terkandung dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari pada
LBSS akibatnya sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada sampel yang
dimasukkan pada LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37˚ C selama 24 jam.
Amati produksi gas, kekeruhan, dan perubahan warna menjadi kuning. Jika positif lanjutkan
ke Confirmed Test. Dari hasil yang didapat menunjukkan hasil positif yaitu 3 tabung 0,1
ml, 3 tabung 1 ml dan 3 tabung 10 ml. Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam
tingkat probabilitas rendah dan masih dalam dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat
(confirmed test).3
b. Uji Penguat (Confirmed Test)
Tabung Media Sampel (mL) Hasil Keterangan
1 BGLB (10 mL) 0,1 + Terbentuk gelembung gas
2 - Tidak Terbentuk gelembung gas
3 - Tidak Terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 1 - Tidak Terbentuk gelembung gas
2 - Tidak Terbentuk gelembung gas
3 - Tidak terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 10 - Tidak terbentuk gelembung gas
2 - Tidak terbentuk gelembung gas
3 - Tidak terbentuk gelembung gas
Uji ini dimulai dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang memberikan
hasil uji positif dari hasil uji presumptive ke media BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)
dan kemudian diinkubasi pada suhu 35 ° C selama 24 jam. Diamati apakah terdapat gas
dan kekeruhan. Berdasarkan hasil, didapatakan satu tabung 0,1 ml yang positif.
Lactose broth
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ + + - - - + - -
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi masing-
masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan air mineral Passy kedalam tabung
reaksi menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua jenis yaitu LBDS
(Lactose Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single Strength). Tabung 10 ml
menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1 ml menggunakan media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang terkandung
dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari pada LBSS akibatnya
sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada sampel yang dimasukkan pada
LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37˚ C selama 24 jam. Amati produksi gas,
kekeruhan, dan perubahan warna menjadi kuning. Jika positif lanjutkan ke Confirmed Test.
Dari hasil yang didapat menunjukkan hasil positif yaitu 1 tabung 0,1 ml dan 3 tabung 10 ml.
Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah dan masih dalam
dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test).3
b. Confirmatory test
BGLB test
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ - - - - - - - -
c. Complete test
Mc conkey
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
- - - - - - - - -
Uji ini menggunakan media Mac Conkey karena cocok untuk pertumbuhan bakteri
E. coli. Ose yang penuh dengan biakan dari tabung yang positif dari uji confirmed
diinokulasikan ke media Mac Conkey dengan cara menggores agarnya tersebut.
Selanjutnya diinkubasi pada suhu 44° C selama 24 jam. Hasil positif ditunjukkan dengan
pertumbuhan berwarna merah pada media kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan gram.
Berdasarkan hasil yang didapat bahwa untuk air mineral Passy menunjukkan hasil negatif
pada uji completed ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan bakteri sehingga tidak bisa
dilanjutkan untuk pewarnaan gram.
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi masing-
masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan cincau yang sudah dicacah
kedalam tabung reaksi menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua
jenis yaitu LBDS (Lactose Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single Strength).
Tabung 10 ml menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1 ml menggunakan
media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang terkandung
dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari pada LBSS akibatnya
sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada sampel yang dimasukkan pada
LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37˚ C selama 24 jam. Amati produksi gas,
kekeruhan, dan perubahan warna menjadi kuning. Jika positif lanjutkan ke Confirmed Test.
Dari hasil yang didapat menunjukkan hasil positif yaitu 3 tabung 0,1 ml, 3 tabung 1 ml dan 3
tabung 0,1 ml. Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah dan
masih dalam dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test).3
b. Uji Penguat (Confirmed Test)
Tabung Media Sampel (mL) Hasil Keterangan
1 BGLB (10 mL) 0,1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 10 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
Uji ini dimulai dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang
memberikan hasil uji positif dari hasil uji presumptive ke media BGLB (Brilliant Green
Lactose Broth) dan kemudian diinkubasi pada suhu 35° C selama 24 jam. Diamati apakah
terdapat gas dan kekeruhan. Berdasarkan hasil, didapatakan 9 tabung positif.
Hal ini tidak sesuai dengan SK Menkes RI Tahun 2002 yang menyatakan bahwa MPN
total coliform dan MPN fecal coliform pada makanan adalah 1-10 tetapi pada sample
1100 MPN/100 mL. Hal ini mungkin disebabkan kontaminasi lingkungan luar.4,5
4.5 Hasil Kelompok C1 ( Air Tahu )
a. Uji Penduga (Presumptive Test)
Tabung Media Sampel (mL) Hasil Keterangan
1 LBSS (9 mL) 0,1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
1 LBSS (9 mL) 1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
1 LBDS (3 mL) 10 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi
masing-masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan air tahu kedalam
tabung reaksi menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua
jenis yaitu LBDS (Lactose Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single
Strength). Tabung 10 ml menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1
ml menggunakan media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang
terkandung dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari
pada LBSS akibatnya sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada
sampel yang dimasukkan pada LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37˚
C selama 24 jam. Amati produksi gas, kekeruhan, dan perubahan warna menjadi
kuning. Jika positif lanjutkan ke Confirmed Test. Dari hasil yang didapat
menunjukkan hasil positif yaitu 3 tabung 0,1 ml, 3 tabung 1 ml dan 3 tabung 10 ml.
Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah dan masih
dalam dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test).3
b. Uji Penguat (Confirmed Test)
Tabung Media Sampel (mL) Hasil Keterangan
1 BGLB (10 mL) 0,1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 + Terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 1 + Terbentuk gelembung gas
2 + Terbentuk gelembung gas
3 - Tidak terbentuk gelembung gas
1 BGLB (10 mL) 10 - Tidak terbentuk gelembung gas
2 - Tidak terbentuk gelembung gas
3 - Tidak terbentuk gelembung gas
Uji ini dimulai dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang
memberikan hasil uji positif dari hasil uji presumptive ke media BGLB (Brilliant
Green Lactose Broth) dan kemudian diinkubasi pada suhu 35° C selama 24 jam.
Diamati apakah terdapat gas dan kekeruhan. Berdasarkan hasil, didapatakan hasil
postif pada 3 tabung 0,1 ml dan 2 tabung 1 ml.
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ + + + + + + + -
Pada uji presumptive ini menggunakan media Lactose Broth. Lactose Broth
dimasukkan ke dalam tabung durham sebanyak 10 ml. Disiapkan 9 tabung reaksi masing-
masing 3 tabung 10 ml, 1ml dan 0,1 ml. Kemudian masukkan air keran kedalam tabung reaksi
menggunakan mikropipet. Media Lactose Broth dibagi menjadi dua jenis yaitu LBDS (Lactose
Broth Double Strength) dan LBSS (Lactose Broth Single Strength). Tabung 10 ml
menggunakan media LBDS sedangkan tabung 1 ml dan 0,1 ml menggunakan media LBSS.
Perbedaan antara single dan double ini adalah besarnya konsentrasi yang terkandung
dalam medium. LBDS mengandung konsentrasi yang lebih besar dari pada LBSS akibatnya
sampel yang dimasukkan pada LBDS lebih banyak dari pada sampel yang dimasukkan pada
LBSS. Dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 35-37˚ C selama 24 jam. Amati produksi gas,
kekeruhan, dan perubahan warna menjadi kuning. Jika positif lanjutkan ke Confirmed Test.
Dari hasil yang didapat menunjukkan hasil positif yaitu 2 tabung 0,1 ml, 3 tabung 1 ml dan 3
tabung 10 ml. Dalam uji ini keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah dan
masih dalam dugaan kemudian dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test).3
b. Confirmative test
10 mL 1 mL 0,1 mL
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ + + + + + - - -
c. Complete test
10 mL 1 mL 0,1 mL
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ - - + + + - - -
Uji ini menggunakan media Mac Conkey karena cocok untuk pertumbuhan bakteri
E. coli. Ose yang penuh dengan biakan dari tabung yang positif dari uji confirmed
diinokulasikan ke media Mac Conkey dengan cara menggores agarnya tersebut.
Selanjutnya diinkubasi pada suhu 44° C selama 24 jam. Hasil positif ditunjukkan dengan
pertumbuhan berwarna merah pada media kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan gram.
Berdasarkan hasil yang didapat bahwa air keran menunjukkan hasil positif yang ditandai
dengan pertumbuhan di media agar berwarna merah. Warna merah menunjukkan adanya
terdapat bakteri E. coly karena dapat memproduksi laktosa. Selain itu juga terdapat
pertumbuhan bewarna kuning yang menandakan adanya bakteri Shigella sp. Pada hasil
complete test, yang terlihat memiliki warna merah terpekat pada cawan petri adalah sediaan
10 mL, sehingga sediaan inilah yang dilakukan pewarnaan gram. Pada mikroskop
pembesaran 100x terlihat mikroorganisme berbentuk basil dan gram negatif yaitu E. coli.4
d. Hasil akhir dan pewarnaan gram
Pada hasil confirmative test yang menunjukkan hasil positif (+) adalah:
10 mL = 1, 2, 3
1 mL = 1, 2, 3
0, 1 mL = tidak ada
Total MPN = 3 : 3 : 0
= 240 MPN/100 mL
Hal ini tidak sesuai dengan SK Menkes RI Tahun 2002 yang menyatakan bahwa MPN
total coliform dan MPN fecal coliform pada air keran adalah 1-10 tetapi pada sample
240 MPN/100 mL. Hal ini mungkin disebabkan kontaminasi lingkungan luar.4,5
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari enam sampel yang telah dilakukan percobaan, satu dari enam sampel aman
untuk diminum yaitu air nestle. Sedangkan lima sampel lainnya yaitu teh botol sosro, air
mineral passy, air tahu, cincau dan air keran mengandung bakteri Escherichia coli.
5.2 Saran
Memastikan air minum yang dikonsumsi steril dan tidak mengandung bakteri yang
berbahaya dan memastikan memasak air terlebih dahulu sebelum di konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal PPM & PLP, Depkes.1996. Pedoman Teknis Sanitasi (Penyehatan)
Pengelolaan Makanan Di Rumah Sakit, Jakarta.
2. Dad.2000.Bacterial Chemistry and Physiology. John Wiley & Sons, Inc., New York, p. 426.
3. Fardiaz, S. 1989. Analisis Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
IPB.
4. Gause, G. F. 2000 Litmocidin, a new antibiotic substance produced by roactinomyces cyaneus.
J. Bacteriol., 51.
5. Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990. Jakarta, 1990.
LAMPIRAN
1. Hasil Kelompok A1 (Air Nestle)
A. Uji Penduga (Presumptive Test)
B. Uji Penguat
(Confirmed Test)
c. Uji Pelengkap
(Completed Test)
Hasil untuk uji pelengkap
adalah negatif karena, tidak
tumbuh bakteri sehingga tidak
bias lanjut pada tahap
seterusnya
3. Hasil Kelompok B1 ( Air Mineral Passy)
A. Presumtive test
Lactose broth
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ + + - - - + - -
(+) = uji positif (-) = uji negatif
B. Confirmatory test
BGLB test
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
+ - - - - - - - -
(+) = positif (-) = negatif
C. Complete test
Mc conkey
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 2 3 1 2 3 1 2 3
- - - - - - - - -
Semua tabung menunjukkan hasil complete test negatif.
Total MPN : 1 0 0 3,6 mpn/100 ml
4. Hasil Kelompok B2 (Cincau)
A. Uji Penduga (Presumptive Test
(gambar 1)
(gambar 2)
(gambar 3)
Note : hasil complete test gambar 1, pesan pak mahyarudin perlu dibahas mengapa
warnanya tidak merah semua?
Hasil pewarnaan gram
5. Hasil Kelompok C1 ( Air Tahu )
A. Uji Penduga (Presumptive Test)
Gambar 9. Koloni Bakteri (Sampel 0,1) Gambar 10. Koloni Bakteri (Sampel 1)
6. Hasil Kelompok C2 (Air Keran)
A. Presumtive test
Gambar 1.1, gambar 1.2 dan gambar 1.3 hasil presumtive test
B. Confirmative test
C. Complete test
Mc Conkey agar