suhu udara, curah hujan, kepadatan penduduk, ventilasi rumah
2016 = 13 Kasus
2017 = 35 Kasus
2018 = 37 Kasus (6 bulan)
rata-rata Suhu 2016 = 27,2
- Sebaran kasus 2018
Teluk Kapuas (69,0) : 14 Kasus
Ar. Limbung (93,6) : 21 Kasus
Limbung (116,7) : 17 Kasus
Kuala Dua (57,1) : 28 Kasus
Sei. Ambangah (17,0): 1 Kasus
Madu Sari (14,0) : 0 Kasus
Tebang Kacang (6,2) : 2 Kasus
Mekar Sari (14,7) : 2 Kasus
Menunjukkan bahwa kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk
yang tinggi mempunyai sebaran kasus yang tinggi pula. Tingginya insiden pada daerah yang padat penduduknya tidak luput dari peran nyamuk Ae. aegypti sebagai vektor DBD dengan padatnya penduduk pada suatu daerah maka akan memperbesar peluang nyamuk infektif menggigit manusia lalu menyebarkan DBD pada populasi di daerah tersebut
Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Demak yang terus bertambah
dan transportasi yang semakin baik semakin rawan dengan penularan DBD apabila tidak disertai dengan pencegahan berkembangnya nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini sejalan dengan Antonius yang mengatakan daerah yang terjangkit DBD pada umumnya adalah kota/wilayah yang padat penduduk. Tinggi-nya kepadatan penduduk dan urbanisasi mempunyai peran terhadap penularan DBD karena berpengaruh terhadap peningkatan tempat perindukan nyamuk seperti tempat penyimpanan air, ban-ban bekas dan tempat sampah. Sumber :
Antonius, W.K. Kebijakan Pemberantasan Wabah Penyakit Menular, Kasus
Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue (KLB DBD),2003.