Anda di halaman 1dari 5

MERAWAT DAN SUCTION PASIEN DENGAN ETT

RSD
Halaman:
KALABAHI No.Dokumen No.Revisi
1 / 5
576/KEP/12/III/2018 0
Direktur RSD Kalabahi
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
9 Maret 2018 dr. Ketut Indradjaja Prasetya
NIP: 19621019 200003 1 002
Untuk melakukan perawatan pasien yang sedang menggunakan
PENGERTIAN
ETT dalam jangka waktu lama dengan menggunakan Suction
TUJUAN Mencegah infeksi dan kerusakan sekitar alat bantu nafas
1. Undang – undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran
KEBIJAKAN 2. Undang-undang Nomor 38 Tahun2014 Tentang Keperawatan
3. Permenkes Nomor 1464/MENKES/X/2010 tentang Izin dan
Penyelengaraan Praktik Bidan
A. PENGKAJIAN
1. Kaji ketidakefektifan untuk batuk,sekresi,penurunan
saturasi oksigen, gelisa atau iritabel dan penurunan suara
nafas.
2. Identifikasi faktor-faktor yang meningkatkan resiko
komplikasi dari ET tube : tipe dan ukuran tube,pergerakan
PROSEDUR
tube naik dan turun trakea, lamanya pemasangan.
3. Kaji pengetahuan klien dan kenyamanan klien tentang
prsedur
4. Posisi ETT (kedalaman/ batas bibir)
5. Kaji hemodinamik klien

246
MERAWAT DAN SUCTION PASIEN DENGAN ETT

RSD
Halaman:
KALABAHI No.Dokumen No.Revisi
2 / 5
576/KEP/12/III/2018 0
B. PERSIAPAN ALAT
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien
2. Memberi posisi fowler’s dengan posisi kepala netral
3. Bila klien tidak kooperatif restraing atau beri sedative kalau
perlu
4. Meletakan handuk diatas dada klien
5. Menjelaskan kepada klien untuk tidak menggigit ETT
C. PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan sesuai prosedur
PROSEDUR 2. Membuka kateter suction, jangan sampai kateter suction
menyentuh sesuatu yang tidak steril. Membuka kom steril
yang berisi normal saline 100 cc letakkan diatas meja. Hati-
hati jangan menyentuh mulut kom.
3. Mengunakan Handscoen steril pada tangan yang dominan
dan On pada tangan yang tidak dominan.
4. Menghubungkan selang suction yang tidak steril dengan
kateter suction yang steril. Putar alat suction ke arah “on”
dan atur tekanan negatif vakum dengan tekanan 80-
120mmHg untuk orang dewasa.
5. Hiperoksigenasi pada klien diberikan denganresusitasi bag
atau manual pernafasan mesin oleh mesin ventilator sesuai
protokol RS atau status klien (biasanya 02 100%)
6. Memulai untuk suctin melalui ETT, Dibeberapa institusi RS,
kateter ETT dihubungkan dengan sirkuit mesin ventilator
dengan klien sebagai terapi pernafasan. Maka hubungan
klien dengan mesin ventilator dilepas sementara pada saat
suction.

247
MERAWAT DAN SUCTION PASIEN DENGAN ETT

RSD
Halaman:
KALABAHI No.Dokumen No.Revisi
3 / 5
576/KEP/12/III/2018 0
Jika tidak ada,suctioon terbuka dilakukan secara tehnik
aseptik.
7. Dengan tangan tidak dominan ambil NS 2-3 ml dengan
spuit kedalaman ETT, tunggu sampai dengan klien
menghisap NS atau ventilator mekanik.
8. Meminta asisten untuk melepaskan sambungan selang
ventilator dan memegang selang ETT.
PROSEDUR 9. Masukan kateter suction sampai dangan carina, tarik
kateter 1-2 cm, kemudian aktifkan suction secara rotasi,
tidak lebih dari 10-15 detik
10. Minta asisten untuk memberi hiperventilasi dengan oksigen
100% melalui bag valve mask. Pastikan oksigenasi harus
diberikan 1 mnt setelah suction atau sampai dengan klien
menunjukan tanda pemulihan .
11. Hubungkan kembali pasien dengan ventilator atau T-peiece
12. Bilas kateter dengan aspirasi NS 5-10 cc
13. Ulangi prosedur bila sekresi berlebihan setelah 1 mnt
14. Bila perlu suction melalui hidung atau oropharing
15. Mempersiapan fiksasi atau plester ETT, potong 24-48cm
tempelkan di bedside table potong 8- 16 cm.
16. Instuksikan asisten untuk memakai sarung tangan dan
memegang ETT untuk meemepertahankan pada posisi
yang tepat.
17. Hati-hati melepas tape dari tube ET dan wajah klien. Bila
tape sulit dilepas beri pelumas. Buang tape pada kantong
plastik.

248
MERAWAT DAN SUCTION PASIEN DENGAN ETT

RSD
Halaman:
KALABAHI No.Dokumen No.Revisi
4 / 5
576/KEP/12/III/2018 0
18. Menggunakan swab adhesive untuk melepas kelebihan
perekat diwajah setelah tape dilepas.
19. Lepaskan OPA bila ada.
20. Membersihkan mulut, bibir dan gigi sekitar ETT dengan
cairan pembersih mulut dengan spatel dibungkus kasa
Oral ETT: dengan bantuan asisten, gerakkan ETT kearah
berlawanan tetapi jangan merubah kedalaman ETT
PROSEDUR 21. Mengulangi membersihkan mulut pada sisi seberang mulut
22. Membersihkan wajah dan leher dengan sabun, bilas dan
keringkan.
23. Beri sedikit tincture of benzoin pada kasa dan leskan pada
dagu (oral ET tube) dan bibir, lalu keringkan.
24. Plester/fiksasi: tempelkan plesteer dari telinga ke sudut
mulut.
25. Memberi klien posisi yang nyaman
26. Membereskan alat, lepaskan henskun dan cuci tangan
D. EVALUASI
1. Observasi jalan nafas bagaimana posisinya, talinya aman,
dan nyaman bagi klien. ET tube dalamnya harus sama
dengan seebelum merawat (sesuai pesanan medik),
dengan batas bibir yang sama dan suara nafas sama
dikedua lapang paru.
2. Ukur temperatur tubu klien ; observasi stoma terhadap
tanda infeksi
3. Obsevasi mukosa mulut klien

249
MERAWAT DAN SUCTION PASIEN DENGAN ETT

RSD
Halaman:
KALABAHI No.Dokumen No.Revisi
5 / 5
576/KEP/12/III/2018 0
4. Bandingkan hasil pengkajian sebelum dan sesuda
perawatan ETT. Obsevasi tanda kerusakan jaringan atau
adanya sekresi yang kering.
5. Oobservasi reaksi klien untuk menentukan adanya
komplikasi akibat prosedur
PROSEDUR E. DOKUMENTASI
1. Mencatat hasil pengkajian pernafasan sebelum dan sesuda
perawatan.
2. Mencatat perawatan ET tube: dalamnya ETT yang masuk,
frekuensi dan luas perawatan, toleransi klien, dan adanya
komplikasi dan adanya ETT
3. Mecatat tanggal dan jam tindakan
4. Mencatat nama dan paraf petugas
UNIT TERKAIT 1. Instalasi ICU
2. Italasi Rawat Inap

250

Anda mungkin juga menyukai