Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PROSEDUR

MELAKUKAN PERAWATAN CUFF TRAKHEAL TUBE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO-RSAR-S-KEP-011 01
1/5

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan :


PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 09 April 2022 dr. Handaria Maulidasari
Direktur Rumah Sakit
PENGERTIAN 1. Melakukan perawatan pasien yang menggunakan tracheal tube (ETT
/TT) dengan balon cuff.
2. Cuff Trakheal Tube adalah balon disekitar tube yang diinflasikan
dengan udara sampai dengan bagian distal tube.
TUJUAN 1. Cuff tracheal tube membantu menstabilisasi endotrakheal atau tracheal
tube.
2. Mempertahankan keadekuatan jalan napas, tidak ada kebocoran se-
hingga udara masuk ke dalam paru-paru.
3. Cuff membantu mengurangi resiko aspirasi dari makanan yang beruku-
ran besar tetapi cuff tidak melindungi dari aspirasi makanan yang
berbentuk cairan.
4. Mempersiapkan ekstubasi tracheal.
5. Mengurangi resiko ekstubasi yang tidak diharapkan.
6. Menfasilitasi patensi jalan napas untuk ventilasi dan mengeluarkan se-
cret.
7. Mengurangi resiko HAIs (Hospital Acquired Infections)
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba Nomor :
0745/SK/DIR/RSAR/IV/2022 Tentang Pemberlakuan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Keperawatan di Rumah Sakit dr. Abdul Radjak
Salemba.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Spuit 10 ml
b. Manometer cuff dengan extension line untuk mengukur tekanan
cuff.
c. Three way stopkock

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS. dr. Abdul Radjak
STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PERAWATAN CUFF TRAKHEAL TUBE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO-RSAR-S-KEP-011 01
2/5

d. Stetoskop
e. Manual bag valve (Ambu bag)
f. Sumber oksigen dan tubingnya
g. Gunting
h. Jarum tumpul nomor 18 atau 23 gauge.
i. Sudip lidah
j. Plester
k. Perlengkapan reintubasi, menjaga terjadinya ekstubasi yang tidak
diinginkan.
l. Perlengkanan suction.
2. Pengempisan balon cuff secara rutin tidak perlu dan tidak
direkomendasikan.
3. Edukasi pasien dan keluarga :
a. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan beserta alasannya.
b. Jelaskan peran pasien yang membantu saat perawatan cuff.
c. Jelaskan bahwa tindakan akan membuat pasien kurang nyaman dan
menyebabkan pasien batuk.
4. Lakukan pengkajian pada pasien :
a. Lakukan verifikasi pada pasien dengan 2 identitas yaitu nama
pasien, tanggal lahir dan nomor MR pasien.
b. Kaji bunyi napas bilateral pasien.
c. Kaji tanda dan gejala kebocoran cuff seperti terdengarnya atau saat
auskultasi terdengar kebocoran di daerah laring saat inspirasi,
pasien dapat berbicara dengan jelas, balon cuff diisi lalu kempis
lagi, hilangnya volume insprasi dan ekspirasi pada pasien dengan
ventilator.
d. Kaji tanda dan gejala tidak adekuatnya ventilasi, seperti :
meningkatnya hasil karbondioksida dalam arteri, disinkroni dada
dan perut, disinkroni pasien dengan ventilator, dispnea, sakit
kepala, kelelahan, kebingungan, letargi, peningkatan tekanan darah

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS. dr. Abdul Radjak
STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PERAWATAN CUFF TRAKHEAL TUBE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO-RSAR-S-KEP-011 01
3/5

arteri dan mengaktivasi alarm pada volume inspirasi dan ekspirasi


di ventilator.
e. Kaji ukuran pasien dan ukuran tracheal tube.
f. Persiapan pasien :
g. Pastikan pasien mengerti tindakan yang akan dilakukan.
h. Atur posisi pasien pada posisi semi fowler.
5. Deflasi Dan Inflasi (Mengempiskan Dan Mengembangkan)
a. Hand Hygiene
b. Gunakan APD
c. Lakukan hiperoksigenisasi dan suction pohon trakheobronchial dan
faring sebelum mengempiskan cuff ETT.
d. Lepaskan ventilator atau humidifier tubing dari ETT / TT.
6. Tehnik MOV.
a. Masukkan udara dalam spuit 10 ml, hubungkan dengan katup in-
flasi / mengembangkan balon.
b. Jika kebocoran memang tampak, masukan udara bertahap ke dalam
cuff sampai bunyi kebocoran hilang Lakukan ventilasi menggu-
nakan manual bag valve (ambu bag) dan secara bertahap kemp-
iskan cuff ETT sampai dengan balon kempis dan terdengar keboco-
ran saat inspirasi.
c. Injeksikan udara secara perlahan saat inspirasi sampai dengan
bunyi di laring berhenti.
d. Berikan ventilasi kepada pasien dengan manual bag valve.
7. Minimal Leak Test (MLT)
a. Masukkan udara 10 ml dalam spuit ke katup inflasi.
b. Jika kebocoran terlihat, tambahkan udara secara bertahap ke dalam
cuff sampai kebocoran hilang.
c. Letakkan stetoskop didaerah laring.
d. Perlahan tarik udara dari cuff sampai ada kebocoran kecil saat in-
spirasi terdengar saat diauskultasi.

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS. dr. Abdul Radjak
STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PERAWATAN CUFF TRAKHEAL TUBE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO-RSAR-S-KEP-011 01
4/5

e. Lepaskan spuit dari katup inflasi.


f. Ganti dengan oksigen atau humidifier tubing. Cek dan pastikan
hubungan dengan ventilator.
g. Kaji ulang pasien terhadap status jalan napas dan respiratori pasien.
h. Buang peralatan yang sudah tidak digunakan.
i. Lepaskan APD
j. Hand Hygiene
8. Pengempisan balon cuff secara rutin tidak perlu dan tidak
direkomendasikan.
9. Pengukuran Tekanan Cuff :
a. Hand Hygiene
b. Gunakan APD
c. Hubungkan manometer dengan three way stopcock, pastikan posisi
off ke pasien.
d. Hubungkan spuit berisi udara kedalam lubang stopcock yang ter-
buka dan injeksikan udara ke tubing manometer sampai dengan
jarum dimanometer menunjukan 20 – 25 mmHg. (Level D)
e. Putar posisi stopcock menjadi off pada lubang dengan spuitnya.
Baca tekanan cuff pada permukaan aneroid manometer.
f. Putar stopcock pada posisi off di katup inflasi dan cabut manome-
ter line dari katup inflasi.
g. Buang dan peralatan yang sudah digunakan. Lepaskan Alat Pelin-
dung Diri.
h. Hand Hygiene
i. Lakukan perawatan dan monitoring pada pasien dengan tracheal
tube
j. Kaji status respiratori pasien untuk ventilasi optimal.
k. Ukur tekanan cuff setiap 8 jam, pertahankan tekanan cuff diantara
20-25 mmHg. (Level E), (Level D).
l. Pertahankan integritas tracheal tube.

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS. dr. Abdul Radjak
STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PERAWATAN CUFF TRAKHEAL TUBE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO-RSAR-S-KEP-011 01
5/5

m. Hiperoksigenisasi dan suction pasien berdasarkan pengkajian.


n. Bandingkan status cardiopulmonal pasien sebelum dan setelah per-
awatan cuff tracheal tube.
o. Kaji ulang tekanan dan volume cuff ketika memindahkan pasien
dari tempat satu ke tempat lainnya, misal tempat dengan ketinggian
tertentu pada transportasi udara atau selama terapi hyperbaric tanpa
lingkungan yang bertekanan udara.
10. Lakukan pendokumentasian keperawatan yaitu :
a. Edukasi pasien dan keluarga
b. Pengkajian vital signs dan status kardiopulmonal sebelum dan sete-
lah tindakan.
c. Metode cuff inflasi (pengembangan cuff)
d. Respond an toleransi pasien.
e. Catat karakteristik secret tracheal jika ada.
f. Kejadian yang tidak terduga saat perawatan cuff tracheal tube
g. Penggunaan obat-obatan
h. Penggunaan restrain
i. Tanggal, waktu dan frekuensi tindakan dilakukan
j. Intervensi keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Ruang Perawatan Intensif Dewasa dan Anak
2. Unit Perawatan Rawat Inap

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS. dr. Abdul Radjak

Anda mungkin juga menyukai