Anda di halaman 1dari 2

TEHNIK INTUBASI

No Dokumen No Revisi : Halaman

/OK /SPO/I/2011 A 1/2

Ditetapkan :
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur

Operasional Januari 2011

Dr. Dian Fitri Rosetikarini, MARS

Pengertian Rangkaian tindakan memasukkan pipa endotrakeal ke dalam trakea sehingga


jalan napas bebas hambatan dan mudah dibantu serta dikendalikan.
Tujuan A. Membersihkan saluran trakeabronkial
B. Mempertahankan jalan napas agar tetap adekuat.
C. Mencegah aspirasi.
D. Mempermudah pemberian ventilasi, oksigenasi dan pemberian anestesi.
Kebijakan Panduan Pelayana General Anestesi
Prosedur Kerja A. Persiapan Alat
Sebelum mengerjakan intubasi dapat diingat kata STATICS
S (Scope) : Laringoskop dan stetoskop.
T (Tube) : Pipa endotrakeal.
A (Air Way) : Pipa orofaring/nasofaring. Ambubag/resusitasi + face
mask
T (Tape) : Plester
I (Introducer) : Stilet, mandrin
C (Conector) : Penyambung, forcep macgil
S (Suction) : Penghisap lendir
Monitor.
B. Pelaksanaan
1. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan , indikasi, komplikasi, dan meminta persetujuan dari
pasien atau keluarga ( informed consent ).
2. Memastikan semua berfungsi dengan baik dan memilih pipa endotrakeal
yang sesuai ukuran. Masukkan mandrin/stilet dengan diolesi jelly kedalam
pipa endotrakeal (jika diperlukan), jangan sampai ada penonjolan keluar
pada ujung balon, buat lengkungan pada pipa dan stilet dan mengecek
fungsi balon dengan mengembangan udara ± 10 ml, apabila tidak bocor
kempeskan balon.

TEHNIK INTUBASI

No Dokumen No Revisi : Halaman

/OK/SPO/I/2011 A 2/2

3. Jika diperlukan, letakkan alas kepala ± 10 cm pada pasien dewasa atau


ganjal bahu pada pasien pediatri, dan pertahankan kepala sedikit
ekstensi. Hal ini dapat dilakukan jika tidak ada kontra indikasi seperti
cidera servikal.
4. Melakukan penghisapan lendir pada mulut dan faring bila diperlukan.
5. Melakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui bag masker dengan
FiO2 100%.
6. Membuka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang
laringoskop.
7. Memasukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut sebelah
kanan, sisihkan lidah kekiri, memasukkan bilah sedikit demi sedikit sampai
ujung laringoskop mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir
tidak terjepit diantara bilah dan gigi pasien.
8. Menahan tarikan /posisi laringoskop bila pita suara sudah terlihat dengan
menggunakan kekuatan siku dan pergelangan tangan.
9. Memasukkan pipa endotrakeal dari sebelah kanan mulut ke faring sampai
bagian proximal dari caff endotrakeal melewati pita suara ± 1-2 cm atau 3
kali ukuran pipa endotrakheal.
10.Mengangkat laringoskop dan stilet pipa endotrakeal dan mengisi balon
dengan udara ± 5 – 10 ml. Waktu intubasi tidak boleh lebih dari 30 detik.
Apabila lebih dari 30 detik pipa endotrakheal belum terpasang, maka
berikan O2 terlebih dahulu menggunakan bag masker selama 30 detik
kemudian lakukan intubasi lagi.
Unit Terkait Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai