Anda di halaman 1dari 3

PEMAKAIAN MESIN ANESTESI FABIUS CE

No Dokumen No Revisi : Halaman

/OK /SPO/I/2011 A 1/2

Ditetapkan :
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur

Operasional Januari 2011

Dr. Dian Fitri Rosetikarini, MARS

Pengertian Adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memberikan zat – zat anestesi secara
inhalasi.
Tujuan Untuk memberikan zat – zat anestesi kepada pasien yang memerlukan tindakan
pembedahan dengan anestesi umum
Kebijakan Panduan Pelayanan Anstesi
Prosedur Kerja A. PERSIAPAN
1. Hubungkan konektor O2 dan N2O dengan sumber gas sentral.
2. Pasang curregated dengan ukuran yang sesuai dengan pasien
3. Pastikan O2 sensor berada dalam posisi yang benar
4. Pastikan tekanan O2 dan N20 pada tekanan 3 – 6 BARS.
5. Isi vaporizer dengan gas anestesi yang sesuai dengan penggunaannya.
6. Siapkan cozy dan pastikan sodalime sudah terisi sampai batas maksimal.
7. Hubungkan kabel cord dari mesin ke sumber listrik.
8. Cek kebocoran mesin anestesi dengan cara menutup valve, buka flow
meter O2 , N2O dan vaporizer apakah dalam keadaan baik , lihat balon
pernafasan apakah mengembang dengan baik, kemudian tekan balon
pernafasan untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran pada sirkuit
mesin anestesi.

B. PENGOPERASIAN
1. Tekan tombol on (dibelakang mesin/contril box nesin)
2. Mesin akan melakukan self test dan tunggu sampai mesin stand by.
3. Cek kebocoran mesin anestesi dengan cara menutup valve, buka flow
meter O2 , N2O dan vaporizer apakah dalam keadaan baik , lihat balon
pernafasan apakah mengembang dengan baik, kemudian tekan balon
pernafasan untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran pada sirkuit
mesin anestesi.
4. Dalam posisi stand by dapat diatur setting VT, P max, Frekuensi nafas,
Ti : Te, PEEP dan Tip : Tp.

PEMAKAIAN MESIN ANESTESI

No Dokumen No Revisi : Halaman

/OK/SPO/I/2011 A 2/2

5. Mesin anestesi dapat di setting dengan 3 mode :


a. Setting mode spontan :
Tekan tombol spontan pada control box.
1) Pindahkan switch APL level pressure limiting valve ke
IPPV/SPONTAN
2) Atur limit APL valve menjadi 5.
3) Tekan confirm pada control box.
b. Setting mode manual
1) Tekan tombol manual-spontan pada control box
2) Pindahkan switch APL, level pressure limiting velve ke manual.
3) Atur limit APL valve menjadi 35 (dewasa normal) atau sesuai
dengan kebutuhan.
4) Tekan confirm pada control box
5) Lakukan ventilasi secara manual dengan menekan bag.
c. Setting automatic (IPPV)
1) Tekan tombol IPPV pada control box.
2) Tekan confirm pada control box.
3) Pindah switch APL level pressure limiting valve ke spontan /IPPV
4) tekan tombol confirm sekali lagi.
Unit Terkait Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai