Anda di halaman 1dari 14

RUANG BAKAR Motor Diesel Untuk memperoleh proses

pembakaran yang sebaik-baiknya disamping menyederhanakan sistem


bahan bakar, konstruksi ruangan bakar juga perlu disempurnakan.
Beberapa jenis ruang bakar yang banyak dipergunakan motor diesel
antara lain:
-ruang bakar terbuka
-ruang bakar kamar muka
-ruang bakar turbulen
-ruang bakar lanova.

Sudah tentu keempat jenis ruang bakar tersebut merupakan beberapa alternatif yang
pemilihannya tergantung pada kecenderungan perancang untuk menonjolkan beberapa aspek,
dengan harapan dapat diperoleh hasil yang sebaik-baiknya.

TEORI MOTOR DIESEL


MINGGU III

SIKLUS DAN PROSES PEMBAKARAN MOTOR DIESEL

Tujuan:
• Mengidentifikasi siklus kerja motor Diesel
• Mengidentifikasi perbedaan siklus 4 & 2 tak.
• Mengidentifikasi Diagram P-V
• Menganalisis proses pembakaran motor Diesel
• Memacu keingintahuan mahasiswa terhadap motor Diesel.

Apa Yang Terjadi di dalam Silinder?


Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa motor Diesel merupa-kan salah satu jenis dari
mesin pembangkit tenaga. Motor Diesel termasuk mesin pembakaran dalam atau internal
combustion engine, artinya proses pembentukan energy panas terjadi di dalam mesin itu sendiri.
Sekarang apa yang terjadi di dalam mesin? Mesin berusaha merubah energy kimia menjadi
energy mekanik yang dimafaatkan sebagai sumber tenaga.
Energy kimia bahan bakar yang dikenal sebagai hidrocarbon (CH), disenyawakan dengan
oksigen agar dapat dilakukan proses pembentukan energy panas melalui proses pembakaran.
Pertama-tama mesin berusaha merubah bentuk fisik bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk
gas. Bahan bakar dikabutkan, agar mudah menguap atau menjadi bentuk gas. Kondisi ini baru
memungkinkan bahan bakar bersenyawa dengan oksigen dari udara. Konsentrasi ini akan
memungkinkan terjadinya proses pembakaran, setelah ketiga syarat pembakaran yaitu bakan
bakar, oksigen dan panas saling berhubungan.
Kalor hasil pembakaran tersebut selanjutnya menyebabkan terjadi-nya pemuaian gas di dalam
silinder, yang diindikasikan naiknya tekanan. Tekanan tersebut selanjutnya dimanfaatkan untuk
menghasilkan energy mekanik berupa putaran pada poros engkol. Dengan demikian mesin
akhirnya menghasilkan tenaga seperti yang diharapkan.
Siklus Motor Diesel
Motor Diesel untuk menghasilkan tenaga/daya seperti yang diharap-kan melalui serangkaian
proses yang terus berulang-ulang, atau dikenal dengan terjadinya siklus yang berulang-ulang.
Siklus pada motor Diesel terdiri dari empat proses, yaitu proses isap, kompresi, usaha dan proses
buang. Terdapat dua cara dalam menyelesaikan setiap siklus tersebut, cara pertama diselesaikan
dengan empat langkah piston, atau dua putaran poros engkol. Cara pertama disebut dengan
motor Diesel empat Tak. Cara kedua siklus diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu
putaran poros engkol, cara ini disebut dengan motor Diesel dua Tak.

Berikut ini rangkaian penyelesaian siklus pada motor Diesel 4 Tak.

Gambar 1. Siklus Motor Diesel 4 Tak

Proses pertama, adalah proses isap. Piston bergerak dari TMA menuju ke TMB, dan proses isap
dimulai saat katup isap/masuk mulai ter-buka. Kevacuuman di dalam silinder menyebabkan
terjadinya proses isap. Pada motor Diesel yang masuk kedalam silinder hanya udara.
Proses kedua, adalah proses kompresi. Proses ini dimulai saat katup mulai tertutup dan piston
bergerak dari TMB ke TMA. Piston mengkompresikan udara, hingga temperatur dan tekanan
udara naik. Temperatur udara naik hingga mencapai titik nyala bahan bakar (solar). Proses
kompresi salah tugasnya, adalah menyediakan salah satu syarat untuk terjadinya proses
pembakkaran, yaitu panas untuk menyalakan.
Proses ketiga, adalah proses usaha. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan atau
dikabutkan ke dalam silinder. Dengan demikian kini di dalam silinder terdapat tiga unsur proses
pembakaran, yaitu oksigen (dari udara), CH (dari bahan bakar), dan panas (yang mencapai titik
nyala bahan bakar). Berkumpulnya ketiga unsur tersebut menyebabkan terjadinya proses
pembakaran di dalam silinder, dan terjadi kenaikan temperatur dan tekanan. Tekanan hasil
pemabakaran dikalikan dengan luas piston akan terjadi gaya (force) yang mendorong piston
melakukan proses usaha dari TMA menuju TMB.
Proses keempat, adalah proses buang. Seperti yang telah dijelas-kan sebelumnya, agar motor
Diesel dapat mengahsilkan tenaga/daya secara terus-menerus, maka akan terjadi proses
pengulangan siklus yang terus menerus juga. Untuk bisa mengulang siklus berikutnya, maka
segala sesuatu yang ada di dalam silinder yang merupakan sisa dari siklus sebelumnya harus
dikeluarkan dari dalam silinder, atau dibuang. Oleh karena itu, piston bergerak dari TMB ke
TMA untuk mengeluarkan hasil pembakaran yang telah di pergunakan untuk menghasilkan daya.
Materi ini sering disebut dengan gas buang, yang masih mengandung panas/kalor dan tekanan
yang cukup tinggi. Untuk itu agar tidak menjadi materi pencemar udara, gas buang dikelola
menggunakan exhaust system. Sehingga exhaust system bertugas untuk memproses gas buang
layak untuk dibuang keudara luar. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang muali
terbuka dan akan berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Berikut adalah siklus yang terjadi pada motor Diesel 2 Tak. Siklus motor tetap terdiri dari empat
proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Keempat proses tersebut pada motor Diesel 2 Tak
diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Untuk mendukung kerja
motor Diesel 2 Tak dilengkapi dengan pompa bilas, yang dalam gambar berikut ini digunakan
sebuah blower. Pompa bilas atau blower dipergunakan untuk memasukan udara kedalam
silinder.

Gambar 2. Siklus Motor Diesel 2 Tak.


Proses isap dan buang berlangsung pada waktu bersamaan, yaitu saat katup membuka saluran
buang dan diikuti oleh terbukanya saluran masuk yang dibuka oleh piston yang bergerak ke
TMB. Dengan terbukanya katup buang terlebih dahulu, maka gas buang telah mempunyai aliran
kearah ke saluran buang. Kondisi ini diikuti oleh udara baru yang masuk kedalam silinder baik
karena terbawa aliran gas buang dan karena tekanan dari pompa bilas. Proses pemasukan ini
akan berlangsung terus, hingga saluran masuk tertutup oleh piston. Sementara proses
pembuangan akan berakhir saat katup buang tertutup. Sehingga proses isap dimulai saat saluran
masuk mulai terbuka oleh piston dan berakhir saat ditutup oleh piston. Sedangkan proses
pembuangan diawali saat katup buang terbuka, dan diakhiri saat katup buang tertutup. Saat
saluran masuk terbuka hingga katup buang tertutup disebut dengan proses pembilasan, yaitu
penggantian isi ruang silinder dari gas buang oleh gaas baru. Lihat prosesnya seperti pada
gambar 2 sebelah kiri.
Proses Kompresi, dimulai saat saluran masuk & buang tertutup, dan piston bergerak dari TMB
ke TMA. Piston memampatkan udara di dalam silinder, hingga naik tekanan dan temperaturnya.
Pada akhir langkah kompresi temperatur udara mencapai titik nyala bahan bakar, sebagai salah
satu perrsyaratan terjadinya proses pembakaran. Proses kompresi akan berlangsung hingga
piston mencapai TMA. Lihat gambar 2 yang tengah.
Proses usaha, diawali dari TMA hingga katup buang terbuka. Sebelum TMA bahan bakar
diinjeksi/dikabutkan kedalam silinder. Dengan demikian di dalam silinder berkumpul tiga unsur
terjadinya proses pembakaran, yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Oleh karena itu terjadilah
proses pembakaran di dalam silinder, yang menghasilkan panas untuk menaikan tekanan di
dalam silinder. Tekanan hasil pembakaran inilah yang dikonversikan menjadi gaya yang
mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang
mulai dibuka, dan di ikuti dengan proses pembuangan dan pemasukan seperti dijelaskan di atas.
Lihat gambar 2 yang kanan.

Diagram Katup
Apabila diperhatikan, keempat proses dalam siklus motor Diesel, di atas dibatasi oleh tertutup
atau terbukanya saluran masuk atau buang. Kondisi ini selanjutnya disusun dalam sebuah
diagram yang dikenal dengan diagram katup atau Valve Timing Diagram. Diagram katup
mengambarkan, hasil pengaturan saat pembukaan dan penutupan katup masuk maupun buang,
yang membatasi lamanya keempat proses dalam setiap siklus motor Diesel.
Berikut ini (gambar 3) salah satu contoh diagram katup motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak.
Perhatikan gambar 3 sebelah kiri, adalah diagram katup motor Diesel 4 Tak. Katup isap/masuk
terbuka 750 sebelum TMA dan di tutup 450 sesudah TMB. Sehingga lama proses pemasukan
udara kedalam silinder selama 3000 derajat engkol atau hampir 2 langkah piston kurang 600.
Pada motor Diesel berani membuka katup masuk lebih awal , agar diperoleh ruang pembakaran
yang lebih bersih (proses pembilasan). Di samping itu, diperoleh manfaat yang lainnya yaitu
jumlah udara yang masuk kedalam silinder akan lebih banyak, atau meningkatkan rendamen
volumetrik

Gambar 3. Diagram Katup Motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak


Katup masuk ditutup sesudah TMB, yaitu sebesar 450. Saat penutup an ini ditentukan dari, telah
berhentinya aliran udara masuk kedalam silinder. Ditutup sebelumnya atau sesudah sudut
tersebut, maka akan mengurangi jumlah udara yang ada di dalam silinder. Ditutup sebelum sudut
tersebut, berarti menghentikan aliran udara yang masuk ke dalam silinder. Ditutup sesudah sudut
tersebut, udara yang sudah di dalam silinder akan mengalir ke luar.
Saat katup masuk ditutup 450 sesudah TMB, dilanjutkan dengan proses kompresi sampai dengan
TMA. Beberapa derajat sebelum TMA bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder. Terjadilah
proses pembakaran, yang menaikan tekanan dan dihasilkan gaya yang mendorong piston
melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang terbuka, yaitu 550
sebelum TMB. Pembukaan katup buang ini ditentukan saat gaya dorong hasil pembakaran sudah
tidak dapat menambah kecepatan putar poros engkol. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan untuk
proses pembuangan. Sebab semakin baik proses pembuangan, maka siklus selanjutnya akan
menghasil-kan tenaga yang lebih baik.
Proses pembuangan, dimulai saat katup buang dibuka 550 sebelum TMB dan diakhiri saat katup
buang ditutup yaitu 850 sesudah TMA. Sehingga lama proses pembuangan adalah 550 + 1800 +
850 = 3200, atau hampir 1 putaran poros engkol kurang 400. Bila diperhatikan berarti terjadi
overlep pembukaan katup masuk dan buang sebesar 750 + 850 = 1600. Overlap pembukaan
katup ini, terjadi proses pembilasan.

Proses Pembakaran
Berikut ini diagram proses injeksi dan pembakaran motor Diesel

Gambar 4. Proses Injeksi & Proses Pembakaran Motor Diesel


Tujuan proses pembakaran adalah menghasilkan energi panas dan menaikkan tekanan yang
tinggi di dalam silinder, tekanan tersebut untuk dirubah menjadi energi mekanik pada poros
engkol.
Bahan bakar Diesel adalah hidrocarbon. Bila bahan bakar dibakar dengan udara yang cukup,
maka akan dihasilkan sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2
Namun bila tidak tersedia udara yang cukup, baik karena jumlah atau karena kondisi campuran
yang heterogen, maka akan dihasilkan kondisi sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2 + CO + HC + dst
CO menjadi gas beracun, HC dan Carbon yang tidak mendapatkan oksigen akan menjadi asap
tebal pada gas buang.
Bahan bakar dinjeksikan ke dalam silinder dlm periode waktu (A – D) Sementara proses
pembakaran terjadi antara B – E. Periode A – B disebut sebagai periode delay, dimana terjadi
persiapan awal penyalaan bahan bakar. Pada periode delay tersebut terjadi proses atomisasi dan
penetrasi. Atomisasi merupakan persiapan proses penguapan bahan bakar. Seperti diketahui
bahan bakar akan terbakar bila dapat berekasi dengan oksigen (udara). Untuk dapat bereaksi,
maka harus dalam bentuk fisik yang sama yaitu dalam bentuk gas. Sementara penetrasi adalah
proses penyebaran bahan bakar keseluruh ruangan di dalam silinder, yaitu untuk mencapai
campuran yang homogen.
Ignition Delay merupakan proses untuk mempersiapkan reaksi antara bahan bakar dengan udara
tersebut. Panjang dan pendeknya DP akan seperti pada gambar berikut. Ignition Delay yang baik
adalah yang pendek, hingga tidak perlu terjadi penumpukan jumlah bahan bakar yang di
injeksikan ke dalam silinder. Semakin panjang ignition delay maka akan semakin terasa
terjadinya detonasi di dalam silinder. Detonasi merupakan fenomena meningkatnya tekanan
secara mendadak di dalam silnder. Pada motor Diesel tekanan mendadak akan terjadi saat terjadi
pembakaran bahan bakar dalam jumlah yang banyak sekaligus. Hal ini terjadi bila igni-tion delay
panjang (lihat gambar 5). Beberapa Faktor yang mempengaruhi ignition delay, Perbandingan
kompresi, Temperatur udara yang masuk, Temperatur air pendingin, dan Kecepatan mesin
Motor diesel merupakan salah satu jenis motor pembakaran dalam yang membakar
bahan bakar melalui proses injeksi sampai panas tertentu, dengan tekanan udara yang
tinggi dalam ruang bakar. Pada umumnya mesin dengan jenis pembakaran dalam
mengoperasikan mesinnya dalam dua jenis, yaitu mesin dengan dua langkah dan
mesin dengan empat langkah.

Sejarah Motor Diesel

Pencipta motor Diesel adalah Rudolf Diesel (Jerman) dipertunjukkan pada tahun 1898.
Pada tahun 1876 seorang Jerman lain Nikolaus Otto memperkenalkan motor empat
langkah yang merupakan prinsip kerja dari motor bensin. Kedua tokoh tersebut diatas
merupakan perintis jalan bagi pengembangan motor bakar torak pada waktu ini, namun
sebelum itu yaitu pada tahun 1860 seorang perancis bernama Leonir berhasil
membuat mesin gas bersiklus dua langkah. Pada mesin tersebut katup isap menutup
menjelang akhir gerakan torak dari TMB ke TMA dan justru pada waktu itu diadakan
loncatan bunga api listrik untuk menyalakan dan membakar gas pada tekanan atmosfir.
Oleh karena mesin yang bekerja dengan sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat
menghasilkan daya dan efisiensi yang tinggi, maka seorang perancis bernama Beau de
Rochas pada tahun 1862 berusaha memperbaikinya, dia memandang perlu
mengadakan kompresi lebih dahulu sebelum gas itu dinyalakan. Teori tersebut
kemudian menjadi prinsip kerja mesin dengan siklus empat langkah. Ide ini dituangkan
untuk pertama kalinya pada mesin yang dibuat oleh Otto.

Motor bakar adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran
didalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai untuk melakukan kerja mekanis, yaitu
menjalankan mesin tersebut. Jadi, mesin pancar gas untuk pesawat terbang , sistem
turbin gas untuk pusat tenaga listrik atau propulsi kapal, dan bahkan motor roketpun
termasuk golongan motor bakar.

Motor diesel biasa disebut motor penyalaan kompresi (compression ignition engine)
oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotakan bahan
bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat
dari proses kompresi. Sedangkan motor bensin biasanya dinamai motor penyalaan
bunga api (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar dilakukan dengan
pertolongan bunga api (listrik).

Dalam sejarah perkembangannya, kurang lebih seratus tahun sejak dibuat untuk
pertama kalinya, motor bakar torak adalah penggerak mula yang ringan dan kompak.
Meskipun turbin gas menempati posisi yang terbaik sebagai mesin propulsi pesawat
terbang, namun motor bakar torak masih unggul sebagai mesin penggerak kendaraan
bermotor, kereta api, kapal mesin konstruksi, mesin pertanian, pompa, generator listrik
dan sebagainya.

Motor Diesel Empat langkah


Motor empat tak/langkah merupakan sebuah motor yang pembakaran bahan bakarnya
terjadi secara eksplosif dalam volume tetap, dan untuk tiap-tiap proses usahanya
dibutuhkan empat langkah. Dimana motor tersebut akan bekerja secara penuh melalui
empat langkah gerakan piston atau dua putaran penuh crankshaft (poros engkol).
Untuk memaksimalkan proses ini maka mesin memerlukan adanya suatu mekanisme
katup masuk dan katup keluar.

Pada posisi akhir langkah, yang dikenal sebagai posisi bottom dead center (BDC),
katup masuk menutup dan udara dalam silinder terkompresi ( secara otomatis akan
meningkatkan temperatur) seiring dengan gerakan piston yang naik keatas .

Bahan bakar akan terinjeksi pada saat piston mencapai TDC dan proses pembakaran
mulai terjadi, dengan memproduksi udara bertekanan tinggi dalam gas. Pada proses ini,
piston terdorong ke bawah dengan gas bertekanan tinggi dan pada posisi BDC katup
keluar terbuka. Akhir dari langkah ini adalah pengeluaran gas yang terbakar seiring
dengan piston meningkat menuju TDC dan selanjutnya proses ini akan berulang
kembali.

Empat proses diatas dikenal sebagai proses inlet/suction (masukan), proses


compression (kompresi), proses power (tenaga), dan yang terakhir proses exhaust
(keluaran).
Motor Diesel Dua Langkah

Motor dua langkah merupakan proses gerakan dua langkah piston atau satu putaran
dari crankshaft. Agar proses ini berjalan dengan sempurna dimana dalam proses ini
setiap langkah berjalan dengan waktu yang singkat maka diperlukan beberapa
perlengkapan pendukung. Pertama, udara segar harus ditekan dibawah tekanan. Udara
yang masuk dipergunakan untuk mengeluarkan atau membersihkan gas yang keluar
dan kemudian mengisi kembali ruangan dengan udara segar. Pada proses ini lubang
katup, dikenal sebagai ‘ports’ yang digunakan sebagai jalan buka dan tutup pergerakan
dari piston.

Pada gambar dibawah, piston pada puncak langkah dimana bahan bakar terinjeksi dan
pembakaran baru dimulai . Piston terdorong ke bawah sampai mencapai exhaust port.
Gas yang terbakar kemudian masuk ke exhaust dan piston kembali turun kebawah
sampai terbukanya inlet atau scavenge port. Udara bertekanan kemudian masuk dan
menggerakkan keluar gas yang ada. Piston pada saat langkah ulang, akan menutup
inlet dan exhaust port. Udara kemudian ditekan seiring dengan pergerakan piston ke
puncak langkah.

Pembakaran

Fuel oil disemprotkan ke dalam silinder berbentuk butir-butir cairan yang halus. Oleh
karena udara di dalam silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan bertekanan
tinggi maka butir-butir tersebut akan menguap. Penguapan butir bahan bakar itu dimulai
pada bagian permukaan luarnya, yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar yang
terjadi itu selanjutnya bercampur dengan udara yang ada di sekitarnya. Proses
penguapan ini berlangsung terus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Jadi,
proses penguapan juga terjadi secara berangsur-angsur. Demikian juga proses
pencampuran dengan udara. Maka pada suatu saat dimana terjadi campuran bahan
bakar udara yang sebaik-baiknya, proses pembakaran juga dapat berlangsung dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan proses pembakaran di dalam silinder juga terjadi secara
berangsur-angsur dimana proses pembakaran awal terjadi pada tempertaur yang relatif
lebih rendah dan laju pembakarannya pun akan bertambah cepat. Hal itu disebabkan
karena pembakaran berikutnya berlangsung pada temperatur lebih tinggi.

Setiap butir bahan bakar mengalami proses tersebut diatas. Hal itu juga menunjukkan
bahwa proses penyalaan bahan bakar di dalam motor Diesel terjadi pada banyak
tempat (tidak seperti spark ignition engine yang mula mula terbakar hanya yang berada
di dekat bunga api listriknya). Sekali penyalaan dapat dilakukan, dimanapun juga, baik
temperatur maupun tekanannya akan naik sehingga pembakaran akan dilanjutkan
dengan lebih cepat ke semua arah.

Proses pembakaran dapat dipercepat antara lain dengan memusar udara yang masuk
ke dalam silinder, yaitu untuk mempercepat dan memperbaiki proses pencampuran
bahan bakar dan udara. Namun demikian, jika pusaran udara itu begitu besar maka ada
kemungkinan terjadi kesukaran menstart engine dalam keadaan dingin. Hal itu
disebabkan karena proses pemindahan panas dari udara ke dinding silinder , yang
masih dalam keadaan dingin, menjadi lebih besar sehingga udara tersebut menjadi
dingin juga. Sebaliknya, jika mesin sudah panas temperatur udara sebelum langkah
kompresi menjadi tinggi, sehingga dengan pusaran udara dapat diperoleh kenaikan
tekanan efektif rata-ratanya.

Oleh karena itu engine akan bekerja lebih efisien pula. Maka akan terdapat berbagai
macam konstruksi ruang bakar engine agar mendapatkan pusaran udara yang baik.

Kelambatan penyalaan bahan bakar

Bahan bakar diesel engine mulai terbakar di tempat-tempat di dalam silinder dimana
terdapat perbandingan campuran yang sebaik-baiknya untuk terbakar (pas
komposisinya). Tapi dapat dikatakan peristiwa tersebut terjadi tidak seragam, bahan
bakar yang disemprotkan kedalam silinder itu tidak segera terbakar, tetapi ada waktu
persiapan yang diperlukan sebelum terbakar , yaitu kira-kira 1/1000 detik. Waktu
persiapan itu biasanya dinamakan ‘periode persiapan pembakaran’ atau ‘kelambatan
penyalaan’. Kelambatan penyalaan itu adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
fenomena fisik, misalnya untuk pemindahan panas, penguapan , difusi dan fenomena
kimia, misalnya reaksi-temperatur rendah. Kelambatan penyalaan tergantung pada
penyalaan, tekanan, temperatur, pusaran udara.dan jenis bahan bakar yang
dipergunakan.

Pembilasan
Pembilasan adalah pembuangan gas buang dengan jalan meniup gas buang dengan
udara bersih. pembilasan diperlukan untuk menjamin bahwa udara yang terdapat
didalam ruang bakar untuk proses pembakaran berikutnya adalah udara bersih. Karena
apabila masih terdapat gas buang di dalam ruang bakar, maka pasokan oksigen tidak
akan cukup dan pembakaran yang terjadi tidak sempurna.

Pembilasan dilakukan dengan jalan melakukan overlap antara langkah hisap dan
langkah buang; dengan kata lain kedua langkah tersebut terjadi pada satu waktu.

Pada motor diesel empat langkah, pada saat katup buang belum tertutup, katup hisap
sudah terbuka dan udara bersih dari katup hisap akan mengalir ke katup buang dan
mendorong gas buang keluar.

Pada motor diesel dua langkah proses scavenging berlangsung lebih lama, karena
volume yang harus dibilas juga lebih besar; karena port/lubang hisap dan bilas dapat
dikatakan sejajar maka pada pojok-pojok ruang bakar akan sulit dibersihkan dari gas-
gas buang; kecuali bila udara bersih yang digunakan untuk membersihkan gas buang
mempunyai tekanan yang tinggi.

Motor diesel, tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibantu sistem-sistem penunjang, yaitu
sistem bahan bakar, sistem pelumas, sistem pendingin, sistem udara start dimana
masing-masing mempunyai komponen-komponen yang berlainan dan masing-masing
dihubungkan dengan motor diesel dengan menggunakan pipa, sehingga pada
kenyataannya akan banyak sekali pipa yang menuju dan dari motor diesel. Hal ini
menyebabkan keruwetan dan kesulitan apabila kita akan mengontrol motor dieselnya,
sehingga pipa-pipa dan peralatan kecil lainnya di tutupi dengan floor dan ditempat-
tempat dimana peralatan harus dikontrol (misalkan katup) diberi bukaan sehingga dapat
diakses.

Perbandingan Proses Dua Langkah dengan Empat Langkah

Motor Diesel Dua langkah :

Keuntungan :

 Untuk volume ruang bakar yang sama (panjang dan diameter ruang bakar)
diesel engine 2 langkah akan memberikan tenaga yang lebih besar kalau
dibandingkan dengan motor 4 langkah. Hal ini dikarenakan pada 2 langkah
untuk menghasilkan tenaga diperlukan 2 langkah torak, sedangkan 4 langkah
butuh 4 gerakan torak, sehingga secara hitungan praktis, Motor diesel 2 langkah
mempunyai tenaga 2 kali lebih besar dibandingkan motor diesel 4 langkah.
 Untuk mendapatkan daya yang sama motor diesel dua langkah akan mempunyai
volume ruang bakar yang separoh lebih kecil dari pada motor diesel empat
langkah, sehingga dimensi dari motor secara keseluruhan juga akan lebih kecil.
 Konstruksi yang sederhana, karena tidak memerlukan katup exhaust maupun
inlet (meskipun dalam perkembangannya mulai digunakan juga katup
buang/exhaust), sehingga dalam perawatan akan lebih mudah dibandingkan
dengan motor diesel empat langkah.
 Putaran motor diesel dua langkah biasanya lebih rendah dari pada motor diesel
empat langkah, sehingga kadangkala dapat langsung dihubungkan dengan
propeller (tanpa menggunakan gigi reduksi/reduction gear)

Kerugian

 Karena adanya port (lubang) buang dan lubang hisap/lubang bilas maka panjang
keseluruhan dari silinder akan bertambah, sehingga motor diesel dua langkah
mempunyai tinggi yang lebih, ini mungkin akan kurang menguntungkan apabila
digunakan pada kamar mesin yang mempunyai ketinggian rendah
 Motor diesel dua langkah lebih boros dibandingkan dengan motor diesel empat
langkah, hal ini disebabkan pembilasan yang kurang sempurna yang
mengakibatkan pembakaran kurang sempurna
 Sistem pelumasan pada motor diesel dua langkah, menggunakan dua sistem
pelumasan, bagian bawah port dan katup katup digunakan pelumasan mesin
seperti pada motor diesel empat langkah namun pada bagian diatas exhaust port
dan scavenging port tidak dapat digunakan pelumas mesin, karena akan
menyebabkan minyak pelumas akan mengumpul pada port sehingga digunakan
jenis minyak pelumas yang dapat ikut terbakar bersama bahan bakar, jenis
minyak pelumas ini disebut cyl lubrication oil.

Motor Diesel Empat Langkah :

Keuntungan

 Lebih hemat bahan bakar, hal ini disebabkan pada motor diesel dua langkah
terjadi ketidak sempurnaan pembakaran akibat pembilasan yang tidak tuntas,
juga karena ada kerja tambahan pada motor diesel dua langkah karena ada
tambahan panjang akibat adanya lubang buang dan lubang bilas.
 Karena dalam dua putaran crank shaft baru terjadi satu kali pembakaran
(langkah tenaga), maka putaran mesin untuk motor diesel empat langkah dapat
di tinggikan (rpm tinggi), sedangkan motor diesel dua langkah tidak dapat karena
bila rpm mesin ditinggikan tekanan terhadap mesin (akibat pembakaran terjadi
pada setiap putaran crankshaft) terlalu tinggi sehingga material mesin tidak akan
mampu menahannya.
 Cocok diaplikasikan untuk auxilliary engine yang memutar generator karena
motor diesel empat langkah akan menghasilkan tenaga yang lebih rata sehingga
voltase yang dihasilkan juga akan stabil.

Penerapan Diesel Engine Sebagai Motor Penggerak Utama Kapal

Pemilihan motor diesel dua langkah maupun motor diesel empat langkah sebagai
penggerak utama kapal harus disertai dengan pertimbangan-pertimbangan yang masak
dari segi ekonomis maupun teknis (coba lihat lagi keuntungan dan kerugian pada
masing-masing motor diesel)

Motor diesel dua langkah sering dipakai sebagai motor penggerak utama di kapal
karena kelebihan-kelebihan seperti putaran motor yang rendah, sehingga dapat
langsung dihubungkan dengan propeller yang dengan sendirinya meniadakan
kebutuhan akan reduction gear. ukurannya yang lebih kecil (bila rpm & dimensi motor
yg sama) akan sangat menguntungkan; sedangkan kerugian karena mempunyai
ketinggian yang lebih, biasanya tidak dirisaukan.

Namun bila ketinggian ruang mesin terbatas dan putaran mesin yang tinggi tidak
menjadi masalah untuk suatu kapal maka pilihan terbaik adalah motor diesel empat
langkah; karena untuk menghasilkan daya yang sama motor diesel empat langkah
dapat dikecilkan bobot dan dimensinya bahkan jauh lebih kecil dari motor diesel dua
langkah dengan menaikkan putaran mesinnya.

Ruang bakar

Pada motor diesel konstruksi ruang bakar sangat penting. Ruang bakar adalah ruangan yang dibentuk
antara kepala silinder dengan piston bagian atas, dengan maksud agar pembakaran dapat terlaksana
dengan sempurna dan menyeluruh pada langkah tenaga. Menurut Arismunandar (1994) ada 4 jenis
ruang bakar yang umum digunakan yaitu :

1. ruang bakar terbuka

2. ruang bakar kamar muka

3. ruang bakar turbulen, dan

4. ruang bakar lanova

5.

Ruang bakar terbuka

Ruang bakar terbuka adalah desain ruang bakar yang paling sederhana. Disini, tugas
penyemprot bahan (injector) bakar sangat berat, karena harus mengkabutkan dan menistribusikan
secara merata agar terjadi pembakaran sempurna. Bahan bakar ini harus bercampur dengan udara yang
dipadatkan sampai bagian terjauh, namun harus dijaga agar tidak menembus sampai silinder karena
dapat merusak kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini menggunakan tekanan injektor 180-300
kg/cm2 bahkan dapat mencapai 1500-2000 kg/cm2 enjin diesel besar. Ruang bakar ini lebih cocok
dipergunakan pada motor diesel putaran rendah.

Motor diesel putaran rendah dikatakan paling ekonomis konsumsi bahan bakarnya spesifiknya,
yaitu antara 150-185 g/PS-jam.
Gambar 4. . Desain ruang bakar terbuka (Arismunandar 1994)

Ruang bakar kamar muka

Ruang bakar kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang bakar utama
seperti ditunjukkan pada Gambar. Kamar muka berupa ruang kecil (30-40% volume ruang sisa)
disebelah ruang bakar utama, dimana injektor ditempatkan. Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA
bahan bakar disemprotkan. Pembakaran yang terjadi di kamar muka, namun karena jumlah udara dalam
kamar muka terbatas maka pembakaran masih belum sempurna. Namun demikian, adanya tekanan
udara yang tinggi hasil pembakaran awal ini mendorong bahan bakar ke ruang bakar utama dengan
kecepatan tinggi sehingga pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih sempurna. Proses ini disebut
proses pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak membutuhkan injektor tekanan tinggi, biasanya
digunakan tipe nosel pasak dengan tekanan semprot antara 85-140 kg/cm2 dengan rasio kompresi
berkisar antara 16-17. Ini menguntungkan karena bahan bakarnya lebih murah, dan dapat menggunakan
bahan bakar dengan viskositas lebih tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar antara 50 - 60 kg/cm2.

Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar spesifik sekitar 15%
lebih boros, yaitu antara 190-220 g/PS-jam. Kerugian kalor ini disebabkan volume ruang bakarnya yang
lebih besar, sehingga banyak panas yang hilang karena proses pindah panas melalui dinding ruang
bakar. Pada saat dingin kadang sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di kamar muka.
Gambar 4. . Desain ruang bakar kamar muka (Arismunandar 1994)

Ruang bakar turbulen

Ruang bakar turbulen mempunyai konstruksi yang mirip dengan ruang bakar kamar muka, yaitu
mempunyai 2 bagian. Namun demikian bagian turbulen merupakan 80-90% dari volume sisa, seperti
ditunjukkan pada Gambar.

Dengan desain seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah kompresi mengalami
turbulensi, dan bergerak makin kencang seiringdengan kecepatan torak yang mendorong udara
tersebut. Pada saat bahan bakar disemprotkan, turbulensi ini membantu proses pengkabutan bahan
bakar dan pencampurannya dengan udara. Karena itu enjin dengan ruang bakar ini juga tidak
memerlukan injektor dengan tekanan tinggi, umumnya antara 85-140 kg/cm2. Seperti juga ruang bakar
kamar muka, enjin dengan ruang bakar ini juga memerlukan pemanas (glow plug). Adanya turbulensi
mempersingkat perioda pembakaran terkendali, sehingga ruang bakar ini sangat baik untuk motor diesel
tekanan tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar 60-70 g/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik pada
jenis ruang bakar ini juga cukup irit, yaitu berkisar 185-210 g/PS-jam.
Gambar 4. . Desain ruang bakar turbulen (Arismunandar 1994)

Ruang bakar lanova

Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka, perbedaan utamanya terletak
pada penempatan injektornya tidak dalam ruang lanova tetapi di sebelah luarnya. Sekitar 60% bahan
bakar disemprotkan di ruang lanova kecil (yang volumenya hanya 10% dari ruang sisa). Ruang lanova
terbagi dua, yaitu ruang lanova kecil dan ruang lanova besar. Pada saat bahan bakar disemprotkan,
mula-mula terjadi pembakaran pada ruang lanova kecil. Kenaikan tekanan karena pembakaran ini
menyebabkan campuran bahan bakar yang belum terbakar menyembur ke ruang lanova besar pada
kecepatan tinggi, maka terjadi proses pencampuran yang lebih efektif dan menyebabkan arus turbulen.
Pada saat torak mulai turun dari TMA menuju ke TMB terjadi perbedaan tekanan yang sangat besar
antara ruang lanova dan ruang bakar utama, sehingga campuran bahan bakar dan udara memasuki
ruang bakar utama dengan kecepatan lebih tinggi dan terjadi proses pembakaran yang lebih sempurna.
Ruang bakar ini menggunakan tekanan nosel 125-130 kg/cm2, dengan sudut pancaran yang lebih kecil.
Jenis ruang bakar ini cocok untuk bahan bakar dengan nilai cetan yang lebih tinggi. Perbandingan
kompresi umumnya untuk enjin dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15 (cukup rendah). Tekanan
gas maksimum mencapai 60-100 kg/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik juga lebih irit jika
dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka. Ruang bakar jenis ini sangat menguntungkan,
terutama penggunaannya pada mesin diesel dengan beragam kecepatan, termasuk kecepatan tinggi.
Gambar 4. . Desain ruang bakar lanova (Arismunandar 1994)

Anda mungkin juga menyukai