Anda di halaman 1dari 12

Thermodinamika

SIKLUS OTTO 4 TAK DAN SIKLUS MESIN DIESEL

Siklus otto 4 tak 1. Langkah Hisap ( Induction Stroke ) Pada langkah hisap, klep inlet membuka sebelum TMA, setelah itu tetap terbuka sampai pison melewati TMB, mengapa harus tetap terbuka sampai melewati TMB? alasannya adalah untuk membiarkan inertia dari tingginya kecepatan bahan bakar dan udara yang tadi dihisap ke dalam silinder untuk benar-benar memadatkan campuran bahan bakar dan udara yang mana saat itu piston mulai naik untuk memulai langkah kompresi.
16

Thermodinamika

2. Langkah Kompresi ( Compression Stroke ) Setelah Piston melewati TMB, maka klep Inlet menutup. saat itulah langkah kompresi dimulai. jadi langkah kompresi dimulai bukan dari TMB, melainkan setelah melewati TMB. gerakan piston menuju ke TMA menekan campuran bahan bakar dan udara yang tadi dihisap ke dalam silinder. 3. Langkah Usaha ( Power ) sebelum piston mencapai TMA, busi memercikkan api dan terciptalah ledakan pembakaran. namun gerakan piston masih menuju ke TMA, lalu setelah mencapai TMA baru turun TMB karena tingginya tekanan ledakan dari proses pembakaran. jadi pembakaran tercipta sebelum piston mencapai TMA dan kemudian naik baru ke TMB, hal ini bertujuan untuk menciptakan tekanan pembakaran yang tinggi. dari langkah ini bisa kita lihat kalau langkah kompresi sendiri tidak mencapai 180 derajad ( gerakan piston dari TMA - TMB adalah 180 derajad ). karena klep in menutup setelah TMB dan sebelum piston mencapai TMA busi sudah memercikkan api. 4. Langkah Buang ( Exhaust Stroke ) Klep buang membuka lama sebelum piston mencapai TMB. membukanya klep buang sebelum TMB tujuannya untuk membiarkan tekanan di dalam silinder berkurang, sehingga pada saat setelah piston melewati TMB, momentum dari gas pembuangan digunakan untuk membilas silinder secara efisien. karena pada saat itu juga klep inlet membuka sebelum TMA ( periode ini disebut overlapping atau kedua klep membuka secara bersamaan ) dan klep buang menutup setelah melewati TMB. pada saat itu inertia dari gas sisa pembakaran benar-benar membantu pengisian silinder dengan membuat sebagian kevakuman di dalam silinder dan jalur pemasukan. karena pada saat itu klep in sudah terbuka dan memulai langkah pengisian. Siklus Dasar Mesin Diesel
17

Thermodinamika

Sebuah mesin diesel adalah jenis mesin termal yang menggunakan proses pembakaran internal (internal combustion engine) untuk mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik berdaya guna. Ini terjadi dalam dua langkah: Pertama, bahan bakar akan bereaksi secara kimia atau pembakaran dan melepaskan energi dalam bentuk panas. Kedua panas menyebabkan gas yang terperangkap dalam silinder memuai dan pemuaian gas dibatasi oleh silinder menyebabkan piston bergerak memperluas ruang silinder. Gerakan bolak-balik (reciprocating) piston ini kemudian diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft, kruk as). Untuk mengkonversi energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik berdaya guna semua pembakaran internal mesin harus melalui empat kegiatan: isap, kompresi, usaha dan buang. Bagaimana peristiwa tersebut dihitung dan bagaimana mereka terjadi membedakan berbagai jenis mesin. Semua mesin diesel masuk ke dalam salah satu dari dua kategori, mesin siklus dua langkah atau 2 tak atau mesin siklus empat langka atau 4 tak. Siklus mengacu pada setiap operasi atau rangkaian kejadian yang berulang. Dalam kasus mesin 4 tak, mesin memerlukan empat langkah piston (isap,
18

Thermodinamika

kompresi, usaha dan buang) untuk menyelesaikan satu siklus penuh. Oleh karena itu, diperlukan dua putaran dari poros engkol atau 720 dari rotasi poros engkol (360 x 2) untuk menyelesaikan satu siklus. Dalam mesin 2 tak peristiwa isap, kompresi, usaha dan buang terjadi dalam satu putaran poros engkol atau 360. Timing Dalam pembahasan berikut dari siklus diesel adalah penting untuk mengingat kerangka waktu di mana setiap tingkah laku yang diperlukan terjadi. Waktu yang diperlukan untuk gerak pembuangan gas sisa keluar dari silinder dan udara segar ke dalam silinder, kompres udara, menginjeksikan bahan bakar dan untuk membakar bahan bakar. Jika mesin diesel 4 tak berjalan konstan pada 1.500 putaran per menit (rpm), poros mesin akan berputar 25 putaran tiap detik atau 9.000 derajat per detik. Satu langkah selesai dalam waktu sekitar 0,02 detik.

19

Thermodinamika

Siklus 4 Langkah Dalam mesin 4 tak, camshaft (noken as) disesuaikan sehingga kecepatan putarnya hanya setengah dari kecepatan putar poros engkol atau 1 putaran camshaft berbanding 2 putaran crankshaft. Ini artinya bahwa poros engkol harus membuat dua putaran lengkap sebelum noken as menyelesaikan satu putaran. Bagian berikut akan menggambarkan empat langkah, mesin diesel memiliki katup isap dan katup buang dengan 3.5 inchi boring dan 4 inchi langkah dengan rasio kompresi 16:1, saat melewati satu siklus. Kita akan mulai pada langkah isap. Semua tanda waktu yang diberikan adalah secara umum dan akan bervariasi dari mesin ke mesin.

20

Thermodinamika

Ketika piston bergerak ke atas mendekati 28 sebelum TMA yang diukur dengan perputaran poros engkol (crankshaft), cuping (nok) camshaft mulai mengangkat cam follower. Hal ini menyebabkan batang pendorong (pushrod) bergerak keatas dan mendorong sumbu pengungkit pelatuk (rockrer arm), pelatuk kemudian mendorong katup isap (intake valve) ke bawah dan katup (valve,klep) mulai terbuka. Langkah isap kini mulai sementara katup buang masih terbuka. Aliran gas buang membuat kondisi tekanan rendah di dalam silinder dan akan membantu menarik muatan udara segar masuk kedalam silinder seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 1. Piston melanjutkan perjalanan ke atas sampai TMA, sementara udara segar masuk dan gas buang keluar. Sekitar 12 setelah TMA, cuping pembuangan camshaft berputar sehingga katup buang akan mulai menutup. Katup akan sepenuhnya ditutup sekitar 23 setelah TMA. Hal ini dicapai berkat pegas katup yang tertekan ketika katup dibuka, memaksa rocker arm dan cam follower kembali lagi sesuai dengan perputaran cuping camshaft. Dalam kerangka waktu selama kedua katup isap dan katup buang terbuka disebut katup saling tumpang tindih atau valve overlap (dalam contoh ini 51 overlap) dan digunakan untuk memungkinkan udara segar membantu memindahkan gas buang keluar dan mendinginkan silinder atau pembilasan. Pada kebanyakan mesin, 30 sampai 50 kali volume silinder, udara pembilasan melalui silinder selama overlap. Udara segar yang kelebihan ini juga memberikan efek pendinginan yang diperlukan pada bagian-bagian mesin.
21

Thermodinamika

Ketika piston melewati TMA dan mulai melakukan perjalanan menuruni lubang silinder, gerakan piston ini membuat sebuah langkah pengisapan dan terus menarik udara segar masuk ke dalam silinder.

Pada 35 setelah titik mati bawah (TMB), katup isap mulai tertutup. Pada 43 setelah TMB atau 137 sebelum TMA, katup isap intake pada kedudukannya dan sepenuhnya tertutup. Di titik ini muatan udara pada tekanan normal sekitar 14,7 psi atm dan suhu udara ambien berkisar ~80F, seperti diperlihatkan pada Gbr.2 Sekitar 70 sebelum TMA, piston telah menempuh perjalanan sekitar 2,125 inchi atau sekitar setengah dari ruang langkah kerja silinder, sehingga mengurangi setengah volume silinder. Suhu dua kali lipatnya menjadi berkisar ~160F dan tekanan sekitar ~34 psi atm. Sekitar 43 sebelum TMA piston telah melakukan perjalanan 3,062 inchi keatas dan volume sekali lagi dibagi dua. Akibatnya, suhu naik dua kali lipat menjadi sekitar ~320F dan tekanan ~85 psi atm. Ketika piston telah mencapai 3,530 inchi dari ruang langkah kerja silinder, volume silinder dibagi dua lagi dan suhu mencapai sekitar 640F dan tekanan 277 psi atm. Ketika piston telah mencapai 3,757 inci dari ruang langkah kerja silinder, volume dibagi dua dan suhu meningkat sampai 1280F dan tekanan mencapai 742 psi atm. Dengan luas piston 9,616 inchi kuadrat maka tekanan dalam silinder mengerahkan kekuatan sekitar 7.135 lb atau 3,5 ton gaya tekan.
22

Thermodinamika

Hitungan di atas untuk mesin ideal dan memberikan contoh yang baik dari apa yang terjadi di dalam mesin selama kompresi. Dalam sebuah mesin yang sebenarnya, tekanan hanya mencapai sekitar 690 psi atm. Hal ini terutama disebabkan hilangnya panas ke bagian mesin sekitarnya. Injeksi bahan bakar (Fuel Injection) Bahan bakar dalam keadaan cair diinjeksikan ke dalam silinder pada waktu dan perkiraan yang tepat untuk memastikan bahwa tekanan pembakaran pada piston di paksa tidak terlalu dini atau terlalu terlambat, seperti yang ditunjukkan pada Gbr.3. Bahan bakar memasuki silinder dimana panas udara yang dimampatkan telah ada, namun bahan bakar hanya akan terbakar ketika berada dalam keadaan menguap, hal tersebut tercapai melalui penambahan panas dan dicampur dengan pasokan oksigen. Tetesan menit pertama pemasukan bahan bakar ke ruang bakar dengan cepat menguap. Penguapan dari bahan bakar menyebabkan udara disekitar bahan bakar mengalami pendinginan sehingga udara membutuhkan waktu untuk mendapatkan panas yang cukup untuk menyalakan menguapan bahan bakar. Injeksi bahan bakar dimulai pada 28 sebelum TMA dan berakhir pada 3 setelah TMA, karena itu bahan bakar diinjeksikan untuk durasi dari 31. Usaha (Power)

23

Thermodinamika

Kedua katup tertutup dan muatan udara segar telah dikompresi. Bahan bakar telah disuntikkan dan mulai terbakar. Setelah piston melewati TMA, panas dengan cepat dihasilkan oleh penyalaan dari bahan bakar dan menyebabkan peningkatan tekanan pada silinder. Suhu pembakaran sekitar 2.336C. Kenaikan gaya tekan pada piston ke bawah meningkatkan gaya puntir pada poros engkol pada langkah usaha, sebagaimana diilustrasikan pada Gbr.4. Energi yang dihasilkan oleh proses pembakaran tidak semua dimanfaatkan. Dalam mesin diesel 2 tak, hanya sekitar 38% dari daya yang dihasilkan dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan, sekitar 30% terbuang dalam bentuk panas dibuang melalui sistem pendingin dan sekitar 32% dalam bentuk panas ditolak keluar melalui knalpot. Sebagai perbandingan, mesin diesel 4 tak memiliki distribusi termal dari 42% dikonversi menjadi kerja yang berdaya guna, 28% panas yang dibuang melalui sistem pendinginan dan 30% panas yang dibuang keluar melalai knalpot. Pembuangan (Exhaust) Seraya piston mendekati 48 sebelum TMB, cuping cam pembuangan mulai memaksa cam follower keatas, menyebabkan katup buang tertekan dari kedudukannya. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr.5, gas buang mulai mengalir keluar dari katup buang akibat tekanan silinder dan masuk ke dalam manifold pembuangan. Setelah melalui TMB, piston bergerak ke atas dan mengalami percepatan sampai kecepatan maksimum pada 63 sebelum TMA. Dari titik ini piston mengalami perlambatan. Selama kecepatan piston melambat, kecepatan gas yang mengalir keluar silinder
24

Thermodinamika

membuat tekanan sedikit lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Pada 28 sebelum TMA, katup isap intake terbuka dan siklus dimulai lagi. Jelaskan Perbedaan siklus otto dan siklus diesel 2 tak ? Mesin yang ditemukan oleh Rudolf Diesel (8158-1913) konsturksinya tidak berbeda jauh dengan mesin bensin yang dikenal dengan sebutan mesin otto.beberapa bagian komponennya punya tugas yang sama dengan mesin bensin,seperti blok slinder, poros engkol, poros bubungan, asembli torak, dan mekanisme pengerak katupnya.perbedaan motor diesel dan motor bensin adalah cara pemberian dan penyalaan bahan bakarnya; perbandingan kompressi; disain komponen. 1. Cara pemberian Dan penyalaan Bahan bakar Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai sesuatu pembakaran dalam ruang silinder.mesin besin mengawali pembkaran dengan disuplainya listrik tegangan tinggi, sehingga menimbulkan percikan bunga api di antara ecelah busi untuk memulai pembakaran gas.motor diesel memanfaatkan udara yang dikompresi untuk memulai pembakaran bahan bakar solar.Dengan perbandingan kompresinya sangat tinggi sampai berkisar 22 : 1,akibatnya tekanan naik secara mendadak(berlansung dalam beberapa milidetik)suhunya dapat mencapai 900-1000 derajat celcius.Suhu setinggi itu dapat menyalakan bahan bakar solar. Menjelang akhir langkah kompresi,solar disemprotkan ke udara Yang sangat panas itu.Akibatnya, bahan bakar langsung terbakar sebab titik nyala solar sendiri Cuma 4000 Celcius.karena pembakaran terjadi akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi tadi,maka mesi diesel di sebut juga mesin penyalaan kompresi (compression igniton engine).Sedangkan mesin bensin di kenal dengan mesin penyalaan bunga api (spark ignition engine). Dalam mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar slinder yaitu dalam karburator dan saluran masuk (manifold).Sebaliknya mesin diesel tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar slinder,hanya udara yang diterima ke dalam slinder melalui saluran masuk.
25

Thermodinamika

2. Perbandingan Kompresi mesin diesel dan Bensin Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume udara dalam silinder sebelum langkah kompresi dengan volume sesudah langkah kompresi. Perbandingan kompresi untuk motor-motor bensin adalah berkisar 8 : 1 sedangkan perbandingan yang umum untuk motor-motor diesel adalah 16-22 : 1.Perbandingan kompresi yang timggi pada motor diesel menimbulakan kenaikan suhu udara cukup tinggi untuk menyalakan bahan bakar tanpa ada letikan bunag api.Hal ini menyebabkan motor diesel mempunyai efisiensi yang besar sebab kompresi yang tinggi menghasilkan pemuaian yang besar dari gas-gas hasil pembakaran dalam slinder.Karena itu tenaganya sangat kuat. Efisiensi tinggi yang dihasilkan pembakaran motor diesel harus diimbangi dengan kekuatan komponen-komponennya agar dapat menahan gaya-gaya pembakaran yang sangat besar. 3.Disain Komponen Mesin Diesel dan Bensin Sudah dikatakan bahwa mesin diesel haruslah dibuat kokoh dan kuat untu dapat menahan gaya pembakaran yang sangat besar.Pada umumnya bagian-bagian yang dikuatkan adalah torak,pena torak,batang penghubung,dan poros engkol serta sejumlah bantalan utama untuk mendukung poros engkol. 3). Jelaskan perbedaan langkah ICE 2 tak dan ICE 4 tak ? Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka ( lihat gambar di bawah) dan masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak
26

Thermodinamika

ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder. Jadi, kenapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti itu membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Untuk itu, dibutuhkan pelumas yang lebih karena putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik ,boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya No Engine is Perfect ! Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head nya juga lain, piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan campuran bahan bakar udara ke ruang bakar.

27

Anda mungkin juga menyukai