Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

TEORI PEMBANGUNAN

NAMA : NURFAHMI

STAMBUK : B 101 17 029

MATA KULIAH : TEORI PEMBANGUNAN

KELAS : A

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
PENGERTIAN TEORI
Teori merupakan abstraksi dari fenomena sosial/alam dengan generalisasi hubungan-
hubungan yang ada dari fenomena tersebut yang dijelaskan secara kausalitas. Pengertian teori
sangatlah beragam namun mengandung maksud yang sama, diantaranya : Teori adalah suatu
perspektif atau pemikiran yang dianggap ideal (das sollen). Teori adalah Serangkaian asumsi,
konsep, konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami
secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Teori merupakan gabungan
dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga
memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademis. Teori adalah alat
untuk memahami kenyataan atau realitas sosial. Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan
sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti. Teori selalu lahir dari kenyataan dan
selalu diuji pula di dalam kenyataan. Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis
sebagai perspektif etik (agenda akademis). Teori memberikan pola bagi interpretasi data dan
fakta. Teori menghubungkan satu studi dengan studi lainnya. Teori menyajikan kerangka
sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna penting (Urgensi). Teori memungkinkan
interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai/ siap untuk dipakai) .

PENGERTIAN PEMBANGUNAN
Menurut S.P. Siagian, Pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
Negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa ( nation building).
Sebagai upaya pembangunan bangsa, pembangunan meliputi segala segi kehidupan bangsa :
Sikap yang mampu- Ipoleksosbudhankam dan hubungan internasional.
Pembangunan bangsa lebih ditujukan kepada upaya pemantapan dan peningkatan persatuan dan
kesatuan bangsa (integrasi bangsa), wawasan ideologi, dan pencegahan terhadap berbagai bentuk
perpecahan (dis-integrasi bangsa), konflik antar suku, antar agama, antar daerah dan antar
kelompok kepentingan. Pada umumnya, konsep pembangunan bangsa banyak diterapkan pada
negara-negara yang baru merdeka atau yang sedang besiap untuk merdeka, negara yang masih
labil, dan negara-negara yang memiliki keaneka ragaman budaya .
Teori pembagunan adalah teori-teori yang (salah satunya) berusaha menjawab dan
menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh/ dan terutama negara-negara
sangat miskin (terbelakang, under developing countries), miskin (un-developing countries), atau
yang sedang berkembang (developing countries) dalam sebuah dunia yang di dominasi oleh
kekuatan ekonomi, Ipteks, dan kekuatan meliter negara-negara adikuasa (super power) atau
negara-negara industri maju (developed countries).

HUBUNGAN TEORI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN


Strategi merupakan “perhitungan” mengenai rangkaian kebijakan dan langkah-langkah
pelaksanaan. Apabila Teori merupakan ungkapan mengenai hubungan kausal yang logis di
antara berbagai variabel sehingga dapat dipergunakan untuk memamahami dan memecahkan
permasalahan tertentu, sedangkan Strategi, merupakan rangkaian kebijakan dan pelaksananaan di
dalam rangka pencapaian tujuan atau dalam memecahkan persoalan tertentu, dengan demikian
suatu strategi berangkat dari kerangka teoritis tertentu.
Sifat Teori :
 Dekriptif/Ekplanatif, yakni menggambarkan secara jelas tentang fenomena sosial/alam
(what, why)
 Normatif, teori menjelaskan apa yang sehatusnya (what should be)
 Preskriptif, sifat teori memprediksi tentang apa yang akan terjadi pada masa datang (what
will be)
 Aksi/Teraphy, memberikan rekomendasi apa, bagaimana melakukan sesuatu (how to do)

PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI KONSEP PEMBANGUNAN


Pendekatan dalam memahami konsep-konsep pembangunan dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yakni:
1. Pembahasan dari Perspektif Diakronis, yakni memahami makna pembangunan dari
tinjaun urutan-urutan terbentuk berbagai paradigma pembangunan berdasarkan kejadian
historis paradigma pembangunan tersebut (berdasarkan kronologi waktu), yang terdiri atas :
Pertumbuhan Ekonomi (Keynesian), Kesejahteraan Ekonomi (Welfare State), Neo Klasik
(Neo- Ekonomi Pasar Bebas), Humanisme, Strukturalis : Dependensia dan Pasca
Dependensia.
2. Pembahasan dari perspektif Taxonomi, yakni paradigma pembangunan dikategorikan
dengan kriteria tertentu (berdasarakan modul kajian). Teori ini terbagi atas dua teori yaitu
Teori Ekuilibrium dan Teori Konflik. Teori Ekuilibrium terdiri dari pertumbuhan ekonomi
(Psikodinamika), kesejahteraan ekonomi (Behavioralisme) , neo klasik (Fungsionalisme),
Difusionisme dan strukturalis (Dualitas Struktural). Sedangkan teori Konflik hanya
memiliki pertumbuhan ekonomi ((Strukturalisme( Marxian)) dan strukturalis
(Strukturalisme (Non-Marxian)).

KONSEP PEMBANGUNAN
Pembangunan merupakan suatu fenomena yang bermuka jamak (multifacet). Karena
dalam mengkaji pembangunan memerlukan penerapan multi disipliner, yakni menggunakan
wawasan berbagai Ilmu. Pengertian Pembangunan dapat dikategorikan dalam dua kategori besar,
yaitu:
1. Pembangunan sebagai fenomena sosial yang mencerminkan kemajuan perdaban
manusia. Dalam hal ini pembangunan terkait dengan proses perubahan dari tingkat
peradaban yang satu ke tingkat perdaban lain yang dianggap lebih maju.
2. Pembangunan sebagai Societal Planned Changes (PSC) suatu Fenomena Abad XX.
Pembangunan PSC timbul setelah lahirnya revulusi Rusia Bolshewik 1917 dan melahirkan
negara komunis yang menerap Planned Economy. Selanjutnya secara faktual PSC
berkembang Pesat setelah PD-II, di mana banyak negara yang mendapatkan
kemerdekaannya.
Pembangunan sebagai Panned Socieatal Change bukan konsep yang netral dan bebas
nilai (value Free), Pembangunan adalah suatu konsep yang sarat nilai atau Value Loaded.
Pembangunan terkait dengan apa yang dianggap baik/buruk menurut pengalaman sejarah suatu
bangsa. Makanya pembangunan bersifat Culture Specific, artinya pembangunan dapat
didefinisikan secara berbeda oleh 2 negera yang lingkungan budayanya berbeda. Pembangunan
juga bersifat Time Specific, artinya dalam suatu negera pun pembangunan dapat didefinisikan
secara bedbeda dalam kurun waktu yang berbeda. Pembangunan Juga bersifat Place Specific,
artinya pada tempat berbeda pembangunan juga dapat diartikan berbeda-beda pula.

PARADIGMA PEMBANGUNAN
Paradigma merupakan asumsi-asumsi dasar atas lahirnya/dibangunnya suatu teori (theory of
theory). Praksis adalah pertemuan antara teori dan aksi. Paradigma pembangunan adalah
pandangan mendasar tentang ontologi dan epistemologi pembangunan. Sebuah pandangan
mendasar tentang sesuatu disiplin ilmu itu berkembang karena teori-teori yang mendukungnya
dimana teori-teori yang relatif sama pandangannya untuk menjelaskan sesuatu akan menjadi satu
paradigma. Teori-teori pembangunan berkembang karena perbedaan pandangan dari kumpulan-
kumpulan teori. Pembangunan merupakan upaya untuk melakukan perubahan pada berbagai
aspek kehidupan agar tercapai kesejahteraan masyarakat. Semua paradgma maupun teori
pembangunan bertujuan agar tercapainya kesejahteraan masyarakat, akan tetapi dalam
perjalannya seringkali bertolak belakang dengan tujuan semula dan terkadang tidak tepat sasaran
dalam aplikasinya. Untuk itu diperlukan paradigma yang mampu membawa perubahan dan
memberikan kontribusi positif pada pembangunan.

PERSPEKTIF TEORI PEMBANGUNAN


DALAM PERSPEKTIF EKONOMI :
• Teori Ekonomi Klasik
Teori ini mendasarkan pada paham individualisme, dimana hak-hak individu lebih
ditonjolkan daripada kewajibannya
Penguasaan dan pengaturan ekonomi sepenuhnya berada ditangan individu (swasta)
Negara/pemerintah hanya berperan dalam berbagai bidang saja (terutama yang tidak mampu
ditangani oleh swasta). (David Ricardo, TR.Malthus)
• Teori Ekonomi Keynesian
Pemerintah/negara ikut campur dalam mengatur perekonomian masyarakat
Pada umumnya teori keynesian ini berangkat dari perputaran uang di masyarakat, dimana
setiap pembayaran berarti penerimaan bagi pihak lain (terutama pemerintah/negara)
Jika hasil penerimaan dikeluarkan lagi, maka peredaran ekonomi tidak akan terganggu
Dalam kenyataannya, hasil penerimaan menjadi saving dan investasi, yang menyebabkan
mekanisme perekonomian menjadi terpengaruh sehingga memerlukan regulasi (peraturan)
pemerintah untuk mengatur pasar.
• Teori Ekonomi Neo Klasik
Teori ini menyanggah teori keynesian yang menyatakn bahawa pertumbuhan ekonomi
terletak pada tingkat pengeluaran (konsumsi) masyarakat
Menurut teori ini, pertumbuhan terletak pada penawaran (supply) faktor produksi dan
tingkat teknologi semakin tinggi tingkat sumber ekonomi dan teknologi, maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi.

DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BANGSA :


• Teori Pembangunan Politik
Pembangunan politik adalah pembanguna system politik, proses, kebijakana yang terjadi
dalam konteks yang lebih luas yaitu modernisasi sosial ekonomi. Pembangunan politik
menunjukkan, pertama meningkatnya spesialisasi eksekutif politik dan badan birokrasi yang
mamu menetapkan tujuan kolektif dan implementasinya dalam lingkungan domestik dan
internasional, kedua meningkatnya artikulasi dan agregasi badan dan lembaga seperti partai
politik, kelompok kepentingan dan media komunikasi yang melayani, mendukung penetapan
dan implementasi tujuan kelompok kepentingan dalam masyarakat ( Gabriel dan Bingham,
1978).
• Teori Pembangunan Sosial Budaya
Sebuah proses perubahan sosial yang terencana dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh, yang berhubungan dengan proses dinamis dalam
pembangunan ekonomi (Midgley, 1995:25).
• Teori WW Rostow
Teori pembangunan ekonomi ini sangat popular dan paling banyak mendapatkan komentar
dari para ahli. Teori ini mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics
Journal (Maret 1956) dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya yang
berjudul The Stage Of Economic Growth (1960).
Menurut Rostow pembangunan ekonomi merupakan perubahan struktur ekonomi suatu Negara
yang ditunjukan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan sektor industri.
1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, sosial dan politik yang pada mulanya
berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi pada luar.
2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
3. Perubahan dalam investasi kegiatan masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak
produktif (membeli emas, rumah, dan sebagainnya) menjadi investasi yang produktif.
4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat, yang terjadi kurang merangsang pembangunan
ekonomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, prestasi perorangan dan sebagainnya).
DALAM PERSPEKTIF MASA KINI :
• Teori Ekologi
Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Untuk menjamin
keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal sbb :
1. Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penujang kehidupan dibumi tetap
terjamin dan system produktivitas, adaptabilitas dan pemulihan tanah, air , udara dan
seluruh kehidupan berkelanjutan.
2. Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam memelihara integritas tatanan lingkungan
yaitu: daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya
terpulihkan.
3. Memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang menentukan
keberlanjutan proses ekologis.
• Teori Pemerataan
Sebagai respon terhadap kegagalan model pembangunan modernisasi, muncul model
pembangunan pertumbuhan dan pemerataan. Pendekatan ini memiliki aspek umum, yakni
semuanya berkembang dari kepercayaan bahwa model pembangunan tradisioal yang
bertumpu pada pembangunan GNP tidak akan member keuntungan segera kepada mereka.
Kemiskinan terjadi bukan karna kesalahan si miskin tersebut, melainkan karena elit-elit
pemerintah yang sedang berkuasa. Oleh sebab itu dimensi sisal politik sangat pentng untuk
diperhatikan dalam pembangunan.
• Teori Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Menurut Abraham Maslow :
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-
unsur fisik) seperti makan, minum, istirahat dan seks.
2. Kebutuhan keamanan, yatitu sesudah kemanan terpuaskan secukupnya, muncul
kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan
dari rasa takut dan cemas.
3. Kebutuhan dimiliki dan cinta, sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relative
terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta
menjadi tujuan yang dominan.
4. Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan
kekuatan motivasinya melemah diganti motivasi harga diri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu keinginan memperoleh kepuasan dengan dirinya
sendiri, untuk menyadari semua potensi diirnya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
lakukan , dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
• Teori Pemberdayaan Masyarakat (SDM)
Handrianto (1996), bahwa pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat
(individu/kelompok) merupakan suatu pola pendekatan yang mendahulukan masyarakat
sebagai pelaku utama (subyek) pembangunan didasarkan pada aspirasi, kepentingan /
kebutuhan, kemampuan dan upaya masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai