Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu
hasil dan usaha seseorang yang dicapai degan adanya kemampuan dan perbuatan
dengan situasi tertentu. Kinerja pegawai dikatakan baik apabila seseorang
pegawai dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang ada.
iv
Singkat Sekretariat Pemerintah Daerah Lampung Timur bertugas membantu
Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi,
organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada
seluruh Perangkat Daerah Kabupaten. Dengan demikian, kinerja sekretariat akan
sangat mempengaruhi keterlaksanaan good corporate governance Pemerintah
Daerah Lampung Timur
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penulisan makalah ini
adalah bagaimanakah kinerja pegawai pada Sekretariat Pemerintah Daerah
Lampung Timur?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui kinerja pegawai pada Sekretariat Pemerintah Daerah
Lampung Timur.
v
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
vi
institusi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai
moral dan etika yang berlaku.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari seseorang. Martono (2009: 14)
menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
1. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
Kemampuan merupakan kecakapan seseorang, seperti kecerdasan dan
ketrampilan. Kemampuan pekerja dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai
cara. Misalnya dalam cara pengambilan keputusan, cara menginterprestasikan
tugas dan cara penyelesaian tugas. Kepribadian adalah serangkaian ciri yang
relatif mantap yang dipengaruhi oleh keturunan dan faktor sosial, kebudayaan
dan lingkungan. Sedangkan minat merupakan suatu valensi atau sikap.
vii
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seorang pekerja, yang
merupakan taraf pengertian dan penerimaan seorang individu atas tugas yang
dibebankan kepadanya. Makin jelas pengertian pekerja mengenai persyaratan
dan sasaran pekerjaannya, maka makin banyak energi yang dapat dikerahkan
untuk kegiatan kearah tujuan.
3. Tingkat motivasi pekerja.
Motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan dan
mempertahankan perilaku, sehingga kinerja seseorang dapat lebih meningkat
dengan adanya dorongan dari dalam dirinya yang dimiliki oleh seseorang
tersebut sebagai modal dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
viii
Perumusan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
dikemukakan oleh Davis dalam Mangkunegara (2013: 77) dimana:
Human performance = ability + motivation
Motivation = attitude + situation
Ability = knowledge +skill
ix
apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah
hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melakukan
pengukuran tersebut, diperlukan kemampuan untuk mengukur kinerja sehingga
diperlukan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan
terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Apabila kinerja tidak dapat diukur, tidak
dapat dikelola.
Sementara itu, menurut Mardiasmo (2002: 121), pengukuran kinerja sektor publik
dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, pengukuran kinerja sektor
publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran
kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik.
Kedua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya
x
dan pembuatan keputusan.Ketiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan
untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
Dalam Peraturan Bupati tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Masing-
Masing Jabatan di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur
disebutkan bahwa Sekretaris Daerah mempunyai kewenangan membantu Bupati
dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi,
organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada
seluruh perangkat daerah Kabupaten. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dimaksud maka Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur
menyelenggarakan beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang
pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, ketatalaksanaan
xi
keorganisasian serta teknik administrasi berdasarkan potensi yang dimiliki
Kabupaten Lampung Timur sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun
sebelumnya;
2. Mengkaji, menelaah dan merumuskan peraturan perundang- undangan,
Keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bidang pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan, ketatalaksanaan, keorganisasian serta teknik
administrasi;
3. Menjabarkan instruksi/perintah atasan, petunjuk pelaksanaan serta masukan
dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Timur dengan
mempelajari, memahami serta disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sehingga dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan;
4. Mendistribusikan tugas kepada para Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten
Lampung Timur, para Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Lampung Timur maupun para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur sesuai tugas dan
kewenanngannya;
5. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan pembangunan, pengelolaan
anggaran dan pengendaliannya untuk kelancaran serta tertib administrasi
pelaksanaannya;
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi di bidang pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan, ketatalaksanaan, keorganisasian, pengelolaan
sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur;
7. Mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan
prasarana serta penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
dan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Lampung
Timur;
8. Merumuskan sasaran pelaksanaan operasional program dan kegiatan dibidang
pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, ketatalaksanaan,
keorganisasian serta administrasi dengan memadukan Program Kerja
xii
Pemerintah dan disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga tepat mutu,
kualitas dan sasaran;
9. Membina pelaksanaan kegiatan di bidang pemerintahan, pembangunan,
kemasyarakatan, ketatalaksanaan, keorganisasian serta pengelolaan sumber
daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur melalui petunjuk teknis, pengarahan, ceramah, pelatihan dan
penyuluhan guna meningkatkan mutu, ketrampilan dan tertib administrasi;
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang diselenggarakan oleh Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur;
11. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas yang diselenggarakan oleh Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur dalam rangka pengendalian melalui rapat teknis, permintaan
data laporan, pemantauan lapangan, sehingga dapat diperoleh kebenaran dan
perkembangannya,
12. Menganalisa data maupun laporan hasil pelaksanaan kegiatan dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah pada semua bidang dengan mempelajari, memahami
dan meneliti kembali sehingga diperoleh masukan sebagai bahan
penyempurnaan lebih lanjut;
13. Mengendalikan semua jenis kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur melalui rapat teknis, permintaan data maupun pelaporan
kegiatan secara periodik maupun insidental, sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat terkendali sesuai program dan ketentuan yang berlaku;
14. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan bidang pemerintahan, pembangunan,
kemasyarakatan dan keorganisasian kepada Bupati sebagai bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
15. merumuskan kebijakan teknis penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Daerah dalam penyelenggaraan kewenangannya baik Urusan Wajib, Urusan
Pilihan, Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi yang diberikan kepada
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
xiii
16. Memberi penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap para Asisten Sekretaris
Daerah Kabupaten/Kota, Kepala Dinas/ Badan/ Kantor di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, Sekretaris Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Timur dan Camat melalui pengisian
maupun pencatatan pada Sasaran Kerja Pegawai dalam upaya peningkatan
prestasi kerja dan disiplin Pegawai;
17. Menyampaikan saran pertimbangan dan/atau Telaahan Staf kepada Bupati
sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
serta kebijakan; dan
18. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan ketentuan.
xiv
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Produktifitas
3.2 Pelayanan
xv
cukup kompleks, sehingga pemecahan masalah terhadap kualitas pelayanan publik
tersebut membutuhkan sebuah langkah-langkah dan cara-cara yang tidak mudah,
hal ini mengharuskan kita untuk melihat permasalahan yang muncul dengan
berbagai aspek, dan bukan hanya dilihat dari satu aspek saja.
3.3 Responsivitas
Responsivitas dapat dilihat dari tingkat kepekaan sebagai tugas pekerjaan dengan
hasil yang dicapai, dan prioritas terhadap tugas dan pekerjaan yang mendesak
serta kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat. Pemahaman terhadap tugas dan
fungsi, tingkat kepekaan terhadap tugas dapat menyebabkan kurang mengerti dan
memahami tugas dari masing – masing bidang atau seksi, sehingga pelaksanaan
program tidak dapat berjalan secara maksimal, hal ini akan menghambat
pencapaian visi dan misi organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung
Timur.
xvi
Pekerjaan yang prioritas dapat dilaksanakan oleh organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Lampung Timur walaupun merupakan tugas dari salah satu bidang
tetapi bidang yang lain juga ikut membantu dan itu menyebabkan penyelesaiannya
pekerjaan pokok dari bidang yang lain. Berkaitan dengan prioritas terhadap tugas
dan pekerjaan yang mendesak masih ada sedikit kendala karena kebersamaan
dalam melaksanakankan tugas pekerjaan terutama yang prioritas dapat
menyebakan sifat ketergantuan salah satu unsur, sehingga diperlukan kebijakan
dari Pimpinan untuk memberi arahan, bimbingan agar salah satu unsur tidak
menjadi tergantung kepada unsur yang lain. Kondisi seperti tersebut diatas dapat
menyebabkan salah satu bidang menjadi tergantung kepada bidang yang lain
sehingga cenderung mengandalkan bantuan dari pegawai yang lain sehingga salah
satu dampaknya bidang tersebut tidak akan maju walaupun secara umum yang
dilihat adalah kinerja dari organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung
Timur. Ketentuan waktu yang cukup lama dan ketergantungan itu dapat
menyebabkan tidak berfungsi secara maksimal salah satu bagian dari organisasi di
Sekretariat DaerahKabupaten Lampung Timur.
xvii
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
xix