Anda di halaman 1dari 2

Cerpen

Sahabat Pemberi Semangat

Pagi yang cerah bersenandungkan semangat membakar jiwa yang telah lama
tidur dari dunia pendidikan. Senandung matahari pagi menjadi awal memulai hariku
menjadi mahasiswa setelah aku berhenti selama kurang dua tahun. Inilah niatanku
setelah cukup banyak menelan dunia luar, dunia kerja, dan dunia bermain sebebas-
bebasnya tanpa batas dan tanpa halangan.
Sepatu pantopel sudah ku semir dengan begitu mengkilapnya layaknya kaca
terkena sinar yang hingga menyilaukan mata. Baju sudah ku setrika begitu halus
menyentuh bagian kulitku, sehingga sangat nyaman untuk dikenakan.
Roy yang tidak kalah bahagianya memulai harinya sebagai mahasiswa yang juga
sebelumnya sempat cukup lama berhenti dari bangku pendidikan. Motivasi tinggi dan
ingin adanya perubahan dalam hidup menjadikan kami berdua bersemangat memulai
aktivitas perdana kami sebagai mahasiswa.
Saking bahagianya hingga lupa menyebutkan namaku sendiri kepada para
pembaca. Namaku adalah Udin, yang pagi ini begitu merasa bahagianya karena
menemukan dan bersatu dengan jiwa yang telah lama tidak ada dalam hati. Hingga
sampai lupa ku memperkenalkan diri, mudah-mudahan ini bukanlah masalah besar
untuk pembaca..hehe.
Roy: Apakah kau sudah siap untuk mengawali hari pertama kita kuliah dengan
semangat..?.
Aku: Tentu Roy, aku begitu bersemangat dan aku juga sudah mempersiapkan
peralatan kuliah untuk digunakan pada kuliah perdana pada pagi ini, rasanya
benar-benar tidak sabar aku Roy.
Roy: Bagus itu yang ingin ku dengar sahabatku, waktu sudah menunjukan jam
delapan kurang sepuluh menit, mari kita beranjak ke kampus dan memulai
aktivitas kita sebagai mahasiswa.
Aku: Ayo Roy, kau yang mengendarai mobilnya ya.
Dengan kelihaian dan sedikit seni dalam menghidupkan serta mengendarai
mobil aku diwabanya dengan kecepatan mengendara yang sedang. Roy nampak hati-
hati benar serta sangat mengutamakan keselamatan, sehingga sebagai penumpang
akupun merasa nyaman menjalani perjalanan ini.
Sepuluh menit berselang sementara mobil kami sudah di depan kampus, kami
turun dari mobil serta bergegas berlari ke kelas.
Aku: Aku begitu gemetar Roy, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya dan
juga aku juga pernah menjadi mahasiswa sebelumnya.
Roy: Ayolah tidak ada yang hendak memakanmu di sini, jadi buatlah perasaanmu
senyaman mungkin agar tubuhmu tidak bergetar, (Memberikan semangat
kepadaku).
Ujung jari tangan yang dingin, serta sedikit tubuh merasa gemetar ku paksa
untuk terus berjalan masuk ke dalam kelas serta disaksikan mahasiswa-mahasiswa
baru yang lain. Pak dosen menyapa kami,"Silahkan duduk, dan selamat datang di
dunia pendidikan tingkat tinggi".
Sementara aku dan Roy hanya membalas dengan senyuman lebar, serta langsung
mengambil tempat diantara para mahasiswa baru yang sudah mendapatkan tempat
duduknya.
Pak Dosen: Sebelum saya menyampaikan kuliah pertama kita, saya ingin
meminta kalian memperkenalkan diri kalian sendiri satu-persatu dari yang terdepan
dan yang paling kanan.
Mahasiswa baru yang paling depan dan paling kanan memperkenalkan dirinya,
kini aku sudah mendapatkan kembali rasa nyaman dalam hati akibat semangat dari
sahabatku, aku sudah merasa cukup nyaman dan berfikir bahwa memang inilah aku
sekarang.
Seorang mahasiswa yang sejatinya adalah ada untuk menjadi sorotan banyak
orang karena kemampuan intelek yang di atas rata-rata. Ketika di dalam kelas ini pun
aku merasa kepercayaan kepada diriku sendiri sudah bertambah, sehingga rasa grogi
atau merasa kurang percaya diri kini sudah hilang.

Anda mungkin juga menyukai