Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

NAMA: REIHAN DAFFA LUBIS


NIM:5181121014

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari batasan diatas terlihat adanya
kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar.Karena itu tidak
mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan
utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan
memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang


senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada
umumnya adalah pada pendidik.Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini
agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang
memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara
efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?


2. Apa objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan?
3. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat makalah ini antara lain adalah untuk memenuhi mata kuliah
Perkembangan peserta didik dan untuk mengetahui arti penting dari psikologi pendidikan serta
cara penerapannya di kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku


Buku I
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. Pengarang : Drs. Wasty Soemanto, M.Pd
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Tahun Terbit : 2012
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 978-979-518-112-5

Buku II
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. Pengarang : Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd.
3. Penerbit : Gaung Persada (GP) Press
4. Tahun Terbit : 2009
5. Kota Terbit : Ciputat
6. ISBN : 978-979-1488-60-0

Buku III
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. Pengarang : Sumadi Suryabrata, BA, MA, Ed.S, Ph.D.
3. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada
4. Tahun Terbit : 2001
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 979-421-082-x
7. Tebal Buku : 354 hlm
8. Ukuran : 21 cm
2.2 Ringkasan Isi Buku

Buku I

BAB I. PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

1. Pendidikan yang diharapkan

Berdasarkan studi psikologi belajar yang baru serta sosiologi pendidikan, maka
masyarakat pendidikan mengkehendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan
dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
sosial sekolah. Dalam hubungan ini ada baiknya bila dikemukakan gagasan john dewey
mengenai “pendidikan progresif” ini tidak bermaksud agar sekolah-sekolah kita diubah total
untuk menjadi sekolah progressif ala john dewey , tetapi sebagian besar konsepsi pendidikan
semacam ini adalah tidak bertentang dengan pendidikan yang berasaska demokrasi pancasila.

2. Psikologi dalam pendidikan

Dalam psikologi kepatuhan yang datang dari luar merupakan isyarat adanaya konflik
antara otoritarisme dan demokrasi. Dalam pendidikan hendaknya tidak sdepihak. Kepatuhan
sebaiknya terjadi secar timbal balik. Semua pihak yang terlibat dalam proses pendididan
perlu mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehingga pelayanan
pengajaran membuahkan pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.

3. Pokok-pokok pembahassan psikologi pendidikan

Sejumlah pengamatan penulus terhadap berbagai buku psikologi pendidikan meliputi


pokok-pokok pembahasan sebagai berikut:

1. Pengetahuan tentang “psikologis pendidikan”


2. Pentingnya psikologi pendidikan
3. Hereditas
4. Lingkugnan fisiologis
5. Pertumbuhan dan perkembangan
6. Sifat dan hakikat kejiwaan manusia
7. Proses tingkahlaku
8. Hakikat dan ruanglingkup belajar
9. Faktor yang mempengaruhi belajar
10. Prinsip dan teori belajar
11. Pengukuran dan evaluasi belajar
12. Transfer belajar
13. Teknik pengukuran dan evaluasi
14. Statistik dasar
15. Kesehatan mental
16. Pendidikan watak
17. Apabila psikologi pendidikan dalam pendidikan dalam metodologi pengajaran
modern

BAB II. SIFAT DAN HAKIKAT KEJIWAAN MANUSIA

1. Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia

Kekuatan jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan menurut plato(428-348 SM)

a. Akal sevagai kekuatan jiwa manusia


b. Spirit sebgai kekuatan penggerak hidup pribadi manusia
c. Nafsu sebagai stimuli gerakan fisik dan kejiwaan

Jenis kekuatan menurut john locke ada dua yaitu :

a. Kekuatan berpikir disebut pengertian


b. Kekuatan kehendak disebut kemauan

Jenis sumber kekuatan menurut jean jacques roussesau (1712-1778)

a. Pengindraan
b. Perasaan
c. Keinginan
d. Kemauan
e. akal
2. Aktifitas-aktifitas kejiwaan
a. Pengamatan
b. Tanggapan
c. Fantasi
d. Ingatan
e. Pikiran
f. Perhatian
g. Perassaan
h. Kemauan
BAB III. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

1. Hal pertumbuhan pribadi manusia


a. Pengertian pertumbuhan

Istilah pertumbuhan dan perkembnagan sering digunakan orang secara


“interchengeably” artinya kedua istilah dipakai silih berganti dengan maksud yang sama.

Tumbuh adalah berbeda dengan berkembang , pribadi yang bertumbuh mengandung


arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Pertumbuhan dapat diartikan sebgai
perubahan kuantitatif pada materill sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.

b. Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia

Pertumbuhan secara fisiologis terhadap materill ternyata tidak hanya kuantitatif, tetapi
juga kualitatif. Agar kita memperoleh gambaran yang lebih luas tentang bagaimana
prtumbuhan itu terjadi, sebaiknya kita mmpelajari hukum pertumbuhan.

c. Hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan

Hukum-hukum yang dikemukakan berikut kiranya menambah pengetahuan kita


tentang latar belakang pribadi manusia”

1. Pertumbuhan adalah kuntitatif serta kualitatif


2. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
3. Tempo pertumbuahn adalah tidak sama
4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda
5. Kecepatan serta pola pertumbuhan daat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi didalam
dan diluar badan
6. Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik
7. Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspekya saling berhubungan
d. Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan

Adapun Aspek yang mempengaruhi pertumbuhan meliputi:

- Anak sebagai keseluruhan


- Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
- Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
- Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.
2. Hal perkembangan pribadi manusia
a. Pengertian perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif , melainkan kualitatif.

b. Hukum-hukum perkembangan
- Perkembangan kualitatif
- Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar
- Usia ikut mempengaruhi perkembangan
- Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
- Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spesiess perkembangan individu
mengikuti pola umum yang sama
- Perkembangan dipengaruhi oleh hereditass dan lingkungan
- Perkembangan yang lambat dapat dipercepat
- Perkembangan meliputi proses individualisasi dan intergrasi
c. Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia
1. Tahap perkembangan fisiologis
2. Tahap perkembangan psikologis
3. Tahap perkembangan pedagogis

BAB IV. HEREDITAS DAN LINGKUNGAN

1. Pengertian hereditas

Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik


individu dari pihak orang tuanya.

2. Pengertian lingkungan

Secara fisiologis lingkungan meliputi segala kondisi dan materil jassmaniah didalam
tubuh seperti gizi, vitamin,air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darh, pernapasan,
pencernaan, makanan, klenjar-klenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan , dan kesehatan jasmani.

Secara psikologis , lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh


individu mulai sejak dalam konsensi kelahiran sampai matinya.

3. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu manusia


a. Penemuan dari obbot gregor mendel (1957)

Setiap hasil pengamatan mendel serta dianalisis dengan mengahasilkan kesimpulan


yang terkenal dengan “ huku mendel” yang terdiri atas:
- Sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang dhasilkan
- Elemen atau faktor terbentuk pasangan-pasangan
- Ketika benih-benih terbentuk didalam individu , para anggota masing-masing
pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan lainnya sehingga membentuk
pasangan baru.
b. Proses hereditas dalam pertumbuhan
- Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-
kombinasi”genes”
- Sel-sel benih dari masing-masing orang tua
- Sel-sel dan ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme baru yang
membentuk berbagai macam kombinasi
- Ada dua macam anak kembar: 1) framental twis, yaitu saudara kembar yang tumbuh
dari sel-sel yang berbeda. 2) indenfical twis, yaitu saudara kembar yang tumbuh dari
satu sel telur saja.
c. Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan

Klasifikasi tingkah laku manusia dapat diadakan, terdiri atas empat macam yakni:

- Insting:aktifitas yang hanya menuruti kodrat dan tidak melalui belajar


- Habits:kebiasaan yang dihasilkan dari latihan atau aktifitas yang berulang-ulang
- Naitve behavior:tingkah laku pembawaan mengikuti mekanisme hereditas
- Acquired behavior:tingkah laku yang didapat sebagai hasl dari belajar
4. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individual
a. Pewarisan sifat genius
b. Penelitian tentang pertumbuhan mental pada kera dan anak
c. Penelitian tentang pertumbuhan anak kembar
d. Sumbangan-sumbangan yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu
BAB V. TINJAUAN PSIKOLOGIS TENTANG BELAJAR

1. Pengertian tentang belajar

Yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Proses
belajar berbeda dengan kematangan . kematangan adalah proses dimana tingkah laku
dimodivikasi sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi
jasmani.

2. Beberapa aktivitas yang termasuk belajar


a. Beberapa aktivitas belajar
- Mendengarkan
- Memandang
- Meraba mencium, mecicipi/mengecap
- Menulis dan mencatat
- Membaca
- Membuat ikhtisar atau ringkasan, dan mengarisbawahi
- Mengamamti tabel-tabel, diagram, dan bagan
- Menyusun paper atau kertas kerja
- Mengingat
- Berpikir
- Latihan atau praktek
3. Faktor –faktor yang mempengaruhi hal belajar
a. Faktor-faktor stimuli belajar

Segala hal diluar individu merangasnag individu untuk mengadakan reaksi atau
perubahan belajar yang berupa: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan susunan lingkugan eksternal.

b. Faktor-faktor metode belajar

Faktor-faktornya berupa: kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill,


resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan
dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, penggunaaan dalam belajar, bimbingan
dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.

c. Faktor-faktor individual

Faktor individu berupa kematangan, usia kronologis ( jenis kelamin, pengalaman


sebelumnya, kapadsitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan
motivasi).
BAB VI. TINJAUAN TEORITIS TENTANG BELAJAR

1. Teori-teori belajar psikologis behavioristik

Tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan


(reinforcement) dari lignkungan. Dengan demikian, dalam tingkah laku belajar terdapat
jalinan yang erat antara reaksi behavioral dengan stimulasinya.

2. Teori-teori belajar psikologi kognitif


a. Awal pertumbuhan teori-teori belajar psikologi kognitif
b. Teori belajar “cognite-field” dan lewin
c. Teori belajar “cognitive-development” dari piaget
d. Jerome brummer dengan “discovery learning”-nya
3. Teori-teori belajar dari psikologi humanistik

BAB VII. HAL IKHWAL INTELIGENSI KITA

1. Pengertian inteligensi

Intelegensi merupakan kemampuan “problem solving” dalam segala situasi yang baru
atau yang mengandung masalah.

BAB VIII. PENTINGNYA PENGENALAN TENTANG ANAK DIDIK DALAM


PENDIDIKAN

1. Apa sebabnya pengenalan tentang anak didik itu penting?

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangakan


potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat menguntungkan baik bagi
anak maupun bagi masyarakat. Bimbingan merupakan sebagian pendidikan, yang menolong
anak tidak hanya mengenal diri seta kemmpuannya tetapi juga mengenal dunia disekitarnya.

2. Apakah yang harus dikenal dari masing-masing anak didik?

Ada beberapa faktor yang harus dikenal peserta didik yaitu: hakikat anak, kebutuhan
pokok anak, langkah-langkah perkembangan.

Ada beberapa masa-masa perkembangan yaitu: 0-3 tahun, 3-5 tahun masa pemain
kecil, 6-12 tahun masa sekolah dasar, 13-19 tahun masa adolesensi (pubertas).
BAB IX. MOTIFASI BAGI BELAJAR MANUSIA

1. Kesadaran tentang pentingnya motifasi bagi perubahan tingkah laku manusia

Guru-guru sangat menyadari pentingnya motifas dalam membimbing belajar murid.


Berbagai macam teknik misalnya, kenaikan tingkat, pengahargaan, peranan-peranan
kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian, dan celaan telah dipergunakan untuk
mendorong murid-murid agar mau belajar .

2. Masalah motifasi siswa dalam belajar

Masalah memotifasi siswa dalam belajar, merupakan maslah yang sangat kompleks.
Dalam usaha memotifasi siswa tersebut, tidak ada aturan-aturan yang sederhana.
Penyelidikan tentang motifasi kiranya menjadikan guru peka terhadap kompleksitass masalah
ini.

3. Beberapa pengertian motivasi

Motivasi adalah suatu proses di dalam individu. Pengetahuan tentang proses ini
membantu kita untuk menerangkan tingkah laku yang kita amati dan meramalkan tingkah
laku-tingkah laku lain dari orang itu. Dan kita menetukan diri dari proses ini dengan
menyimpulkan dari tingkah laku yang dapat diamati.

4. Beberapa pendapat tentang motifasi


a. James O. Whittaker
Ia mengatakan, bahwa motivasi adalah kondisi atau keadaan yang memberi dorongan
kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yan ditimbulkan oleh
motivasi tersebut.
b. Pendapat Thorndike
Ia mengatakan, bahwa belajar dengan “trial-and-error” itu dimulai dengan
adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan. Dengan demikian,
untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
5. Pembedaan tentang motives, needs, drives
“Needs” menerangkan kecendrungan yang relatif permanen di dalam diri seseorang
yang termotivasi dengan cara-cara tertentu, dan kita mengetahuinya dari tingkah
lakunya untuk mencapai tujuan. Drive ialah suatu kondidsi neurofisiologis yang
timbul, yaitu perubahan di dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi
dasar organik bagi perubahan tenaga yang disebut “ motivasi”. Dan dari motives kita
menyimpulkan adanya needs. Motives menimbulka needs.
BAB X. PEMIKIRAN KEARAH APLIKASI PSIKOLOGI BELAJAR

1. Implikasi teori-teori belajar dan psikologi behavioristik


a. Prosedur Mengembangkan Tingkah Laku Baru :Shaping dan modelling.
b. Prosedur Pengendalian atau Perbaikan Tingkah Laku: Memperkuat tingkah laku
bersaing, ekstingsi, satiasi, perubahan lingkungan stimuli, hukuman,
c. Langkah-langkah Dasar Modifikasi Tingkah Laku: 1. Rumuskan tingkah laku
yang diubah secara operasional, 2. Amatilah frekuensi tingkah laku yang perlu
diubah, 3. Ciptakan situasi belajar sehingga terjadi tingkah laku yang diinginkan,
4. Identifikasilah “reinforces” yang potensial, 5. Perkuatlah tingkah laku yang
diinginkan, 6. Catat tingkah laku ynag diperkuat.
d. Pengajaran Terprogram
e. Program-Program Pengajaran Individual
f. Analisis Tugas
g. Suatu Pendekatan Belajar Tuntas
h. Pemikiran Tentang Modal Belajar Mengajar.
2. Implikasi teori belajar humanistik
a. Guru Sebagai Fasilisator
b. Ciri-Ciri Humanistik Guru-Guru yang Baik: 1. Mempunyai anggapan bahwa
orang lain itu mempunyai kemampuan memecahkan masalah meeka semdiri, 2.
Melihat bahwa orang lain memilki sifat ramah, 3. Cenderung melihat orang lain
yang sepatutnya dihargai, melihat orang-oramg dan perilaku mereka pada
dasarnya berkembang dari dalam, 4. Guru yang menganggap orang lain itu pada
dasarnya dpat dipercaya, 5. Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan
meningkatkan dirinya.
c. Guru yang Sejati
d. Aplikasi Psikologi Humanistik pada Pendidikan
1. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri
2. Pendidik aliran humanistik mempunyai perhatian yang murni dlam
pengembangan anak-anak perbedaan individual.
3. Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan perkemabangan
siswa secara individual.
Buku II

A. Pengertian Psikologi Pendidikan

Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ psyche” yang berate jiwa,
dan “logos” berarti ilmu pengetahuan. Dilihat dari kata tersebut seolah-olah psikologi
merupakan ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa.Jika kita
mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya objek yang dipelajari, maka tidaklah tepat
jika kita memastikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati
secara langsung.

Menurut aliran behaviorisme, psikologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang
menekankan kepada perilaku manusia (perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari
maupun tidak dipelajari) sebagai pokok masalah kajian ( Watson, 1919), adapun yang
menjadi objek material dari kajian psikologi adalah: perilaku manusia yang nampak ( overt
behavior) yang bersifat objektif dan dapat diamati, dan perilaku yang tidak nampak ( covert
behavior).

Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan karena didalamnya
telah memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :

a. Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang


terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti pendidik,
administrator, orang tua peserta didik dan (stakeholders) masyarakat pendidikan.
b. Epistemologis ; teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip,dalil-dalilpsikologi
pendidikan dihasilkan berdasarkan kajian ilmiah ( rasional, sistematis, dan empiris)
melalui berbagai studi longitudinalmaupun studi cross sectional, baik secara
pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
c. Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan
pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.
Buku III
A. Perlu dan Pentingnya psikologi Pendidikan

Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak anak manusia yang pertama-tama lahir kedunia,
telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya,
kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula sejak manusia saling bergaul,
telah ada usaha-usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk
mempengaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan orang-
orang bersangkutan itu. Dari uraian ini jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan adalah
masalahnya setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan di waktu-waktu yang akan datang.

Adalah merupakan keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung jawab, bahwa dia
didalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan “keadaan” si
anak didik. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia,
dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat.Karena itu pengetahuan
tentang psikologis mengenai anak-anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu
dan penting bagi setiap pendidik; sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik
untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidikan.

B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Masalah yang sentral dalam psikologi pendidikan itu adalah masalah belajar.Didalam
usaha mendidik anak-anak didik belajar dan si pendidik mengajar sesuatu kepada para anak
didik itu. Kita harus bertolak dari proses pendidikan, yaitu proses dimana si pendidik dengan
sengaja dan penuh tanggung jawab memberikan pengaruhnya kepada anak didik. Psikologi
pendidikan berusaha menjadikan kajian tentang faktor-faktor psikologis yang berperanan
dalam proses pendidikan.

Pada hakikatnya inti persoalan psikologis terletak pada anak didik, sebab pendidikan
adalah perlakuan terhaadap anak didik dan secara psikologis perlakuan ini harus selaras
mungkin dengan keadaan anak didik.Selain itu masih terdapat beberapa masalah khusus yang
juga perlu penyorotan secara psikologis, seperti soal pendidikan orang dewasa, kesehatan
mental serta bimbingan konseling, materi yang dipakai, evaluasi hasil pendidikan dan
sebagainya.
2.3 Penilaian Terhadap Buku

Keunggulan dan Kelemahan

Buku I

Cover : Cover yang digunakan pada buku ini cukup menarik, dengan memadukan gambar
otak manusia, buku, dan pulpen yang ada hubungannya dengan psikoogi pendidikan. Isi buku
: Isi buku membahas secara keseluruhan materi psikologi pendidikan yang mudah dimengerti
pembaca.

Bahasa: Bahasa yang digunakan kurang efektif dan terdapat beberapa kalimat yang tidak
sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Buku II

Cover : cover yang digunakan pada buku ini cukup menarik dengan desain dan perpaduan
dua warna yang harmonis, tetapi ada baiknya jika ditambah beberapa warna lagi agar
tampilan luar buku membuat yang hendak membaca tertarik untuk membacanya.Isi buku :
mengupas materi mengenai psikologi pendidikan, dimana pembahasan tentang pengertian
psikologi pendidikan dijabarkan dengan cukup jelas.

Bahasa : Melihat dari bahasa yang digunakan penulis menggunakan bahasa yang sederhana,
akan tetapi memikat sehingga pesan dari isi buku yang ingin disampaikan oleh pengarang
dapat langsung dipahami oleh pembaca. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara
runtut sehingga mudah dipahami.
Buku III

Cover : cover buku ini tidak semenarik buku II, dengan perpaduan warna kuning.
Isi buku : yang dibahas pada bab buku ini yaitu mengenai ruang lingkup psikologi pendidikan
dan arti penting psikologi pendidikan yang membahas dasar ilmu psikologi yang berkaitan
dengan pendidikan secara mendalam. Materi yang terdapat pada buku ini lebih lengkap dan
mudah di pahami isinya dibandingkan dengan buku II.Bahasa : Penggunaan bahasa pada
buku ini cukup efektif dengan menggunakan Ejaan yang disempurnakan(EYD).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari isi uraian makalah maka dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang menekankan kepada perilaku manusia.Objek
kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada
peserta didik.Karena hakikat pendidik adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagi peseta
didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya
ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.

Saran

Ada baiknya jika buku psikologi pendidikan dipelajari dan dipahami oleh setiap orang agar
setiap orang yang membacanya dapat menjiwai diri seseorang yang ada manfaatnya pada
kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Soemanto, wasty, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Mukhtar, Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2009.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2001.

Anda mungkin juga menyukai