PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dan manfaat makalah ini antara lain adalah untuk memenuhi mata kuliah
Perkembangan peserta didik dan untuk mengetahui arti penting dari psikologi pendidikan serta
cara penerapannya di kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Buku II
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. Pengarang : Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd.
3. Penerbit : Gaung Persada (GP) Press
4. Tahun Terbit : 2009
5. Kota Terbit : Ciputat
6. ISBN : 978-979-1488-60-0
Buku III
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. Pengarang : Sumadi Suryabrata, BA, MA, Ed.S, Ph.D.
3. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada
4. Tahun Terbit : 2001
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 979-421-082-x
7. Tebal Buku : 354 hlm
8. Ukuran : 21 cm
2.2 Ringkasan Isi Buku
Buku I
Berdasarkan studi psikologi belajar yang baru serta sosiologi pendidikan, maka
masyarakat pendidikan mengkehendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan
dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
sosial sekolah. Dalam hubungan ini ada baiknya bila dikemukakan gagasan john dewey
mengenai “pendidikan progresif” ini tidak bermaksud agar sekolah-sekolah kita diubah total
untuk menjadi sekolah progressif ala john dewey , tetapi sebagian besar konsepsi pendidikan
semacam ini adalah tidak bertentang dengan pendidikan yang berasaska demokrasi pancasila.
Dalam psikologi kepatuhan yang datang dari luar merupakan isyarat adanaya konflik
antara otoritarisme dan demokrasi. Dalam pendidikan hendaknya tidak sdepihak. Kepatuhan
sebaiknya terjadi secar timbal balik. Semua pihak yang terlibat dalam proses pendididan
perlu mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehingga pelayanan
pengajaran membuahkan pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.
Kekuatan jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan menurut plato(428-348 SM)
a. Pengindraan
b. Perasaan
c. Keinginan
d. Kemauan
e. akal
2. Aktifitas-aktifitas kejiwaan
a. Pengamatan
b. Tanggapan
c. Fantasi
d. Ingatan
e. Pikiran
f. Perhatian
g. Perassaan
h. Kemauan
BAB III. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Pertumbuhan secara fisiologis terhadap materill ternyata tidak hanya kuantitatif, tetapi
juga kualitatif. Agar kita memperoleh gambaran yang lebih luas tentang bagaimana
prtumbuhan itu terjadi, sebaiknya kita mmpelajari hukum pertumbuhan.
b. Hukum-hukum perkembangan
- Perkembangan kualitatif
- Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar
- Usia ikut mempengaruhi perkembangan
- Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
- Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spesiess perkembangan individu
mengikuti pola umum yang sama
- Perkembangan dipengaruhi oleh hereditass dan lingkungan
- Perkembangan yang lambat dapat dipercepat
- Perkembangan meliputi proses individualisasi dan intergrasi
c. Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia
1. Tahap perkembangan fisiologis
2. Tahap perkembangan psikologis
3. Tahap perkembangan pedagogis
1. Pengertian hereditas
2. Pengertian lingkungan
Secara fisiologis lingkungan meliputi segala kondisi dan materil jassmaniah didalam
tubuh seperti gizi, vitamin,air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darh, pernapasan,
pencernaan, makanan, klenjar-klenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan , dan kesehatan jasmani.
Klasifikasi tingkah laku manusia dapat diadakan, terdiri atas empat macam yakni:
Yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Proses
belajar berbeda dengan kematangan . kematangan adalah proses dimana tingkah laku
dimodivikasi sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi
jasmani.
Segala hal diluar individu merangasnag individu untuk mengadakan reaksi atau
perubahan belajar yang berupa: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan susunan lingkugan eksternal.
c. Faktor-faktor individual
1. Pengertian inteligensi
Intelegensi merupakan kemampuan “problem solving” dalam segala situasi yang baru
atau yang mengandung masalah.
Ada beberapa faktor yang harus dikenal peserta didik yaitu: hakikat anak, kebutuhan
pokok anak, langkah-langkah perkembangan.
Ada beberapa masa-masa perkembangan yaitu: 0-3 tahun, 3-5 tahun masa pemain
kecil, 6-12 tahun masa sekolah dasar, 13-19 tahun masa adolesensi (pubertas).
BAB IX. MOTIFASI BAGI BELAJAR MANUSIA
Masalah memotifasi siswa dalam belajar, merupakan maslah yang sangat kompleks.
Dalam usaha memotifasi siswa tersebut, tidak ada aturan-aturan yang sederhana.
Penyelidikan tentang motifasi kiranya menjadikan guru peka terhadap kompleksitass masalah
ini.
Motivasi adalah suatu proses di dalam individu. Pengetahuan tentang proses ini
membantu kita untuk menerangkan tingkah laku yang kita amati dan meramalkan tingkah
laku-tingkah laku lain dari orang itu. Dan kita menetukan diri dari proses ini dengan
menyimpulkan dari tingkah laku yang dapat diamati.
Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ psyche” yang berate jiwa,
dan “logos” berarti ilmu pengetahuan. Dilihat dari kata tersebut seolah-olah psikologi
merupakan ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa.Jika kita
mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya objek yang dipelajari, maka tidaklah tepat
jika kita memastikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati
secara langsung.
Menurut aliran behaviorisme, psikologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang
menekankan kepada perilaku manusia (perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari
maupun tidak dipelajari) sebagai pokok masalah kajian ( Watson, 1919), adapun yang
menjadi objek material dari kajian psikologi adalah: perilaku manusia yang nampak ( overt
behavior) yang bersifat objektif dan dapat diamati, dan perilaku yang tidak nampak ( covert
behavior).
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan karena didalamnya
telah memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak anak manusia yang pertama-tama lahir kedunia,
telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya,
kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula sejak manusia saling bergaul,
telah ada usaha-usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk
mempengaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan orang-
orang bersangkutan itu. Dari uraian ini jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan adalah
masalahnya setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan di waktu-waktu yang akan datang.
Adalah merupakan keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung jawab, bahwa dia
didalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan “keadaan” si
anak didik. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia,
dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat.Karena itu pengetahuan
tentang psikologis mengenai anak-anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu
dan penting bagi setiap pendidik; sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik
untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
Masalah yang sentral dalam psikologi pendidikan itu adalah masalah belajar.Didalam
usaha mendidik anak-anak didik belajar dan si pendidik mengajar sesuatu kepada para anak
didik itu. Kita harus bertolak dari proses pendidikan, yaitu proses dimana si pendidik dengan
sengaja dan penuh tanggung jawab memberikan pengaruhnya kepada anak didik. Psikologi
pendidikan berusaha menjadikan kajian tentang faktor-faktor psikologis yang berperanan
dalam proses pendidikan.
Pada hakikatnya inti persoalan psikologis terletak pada anak didik, sebab pendidikan
adalah perlakuan terhaadap anak didik dan secara psikologis perlakuan ini harus selaras
mungkin dengan keadaan anak didik.Selain itu masih terdapat beberapa masalah khusus yang
juga perlu penyorotan secara psikologis, seperti soal pendidikan orang dewasa, kesehatan
mental serta bimbingan konseling, materi yang dipakai, evaluasi hasil pendidikan dan
sebagainya.
2.3 Penilaian Terhadap Buku
Buku I
Cover : Cover yang digunakan pada buku ini cukup menarik, dengan memadukan gambar
otak manusia, buku, dan pulpen yang ada hubungannya dengan psikoogi pendidikan. Isi buku
: Isi buku membahas secara keseluruhan materi psikologi pendidikan yang mudah dimengerti
pembaca.
Bahasa: Bahasa yang digunakan kurang efektif dan terdapat beberapa kalimat yang tidak
sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Buku II
Cover : cover yang digunakan pada buku ini cukup menarik dengan desain dan perpaduan
dua warna yang harmonis, tetapi ada baiknya jika ditambah beberapa warna lagi agar
tampilan luar buku membuat yang hendak membaca tertarik untuk membacanya.Isi buku :
mengupas materi mengenai psikologi pendidikan, dimana pembahasan tentang pengertian
psikologi pendidikan dijabarkan dengan cukup jelas.
Bahasa : Melihat dari bahasa yang digunakan penulis menggunakan bahasa yang sederhana,
akan tetapi memikat sehingga pesan dari isi buku yang ingin disampaikan oleh pengarang
dapat langsung dipahami oleh pembaca. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara
runtut sehingga mudah dipahami.
Buku III
Cover : cover buku ini tidak semenarik buku II, dengan perpaduan warna kuning.
Isi buku : yang dibahas pada bab buku ini yaitu mengenai ruang lingkup psikologi pendidikan
dan arti penting psikologi pendidikan yang membahas dasar ilmu psikologi yang berkaitan
dengan pendidikan secara mendalam. Materi yang terdapat pada buku ini lebih lengkap dan
mudah di pahami isinya dibandingkan dengan buku II.Bahasa : Penggunaan bahasa pada
buku ini cukup efektif dengan menggunakan Ejaan yang disempurnakan(EYD).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari isi uraian makalah maka dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang menekankan kepada perilaku manusia.Objek
kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada
peserta didik.Karena hakikat pendidik adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagi peseta
didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya
ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.
Saran
Ada baiknya jika buku psikologi pendidikan dipelajari dan dipahami oleh setiap orang agar
setiap orang yang membacanya dapat menjiwai diri seseorang yang ada manfaatnya pada
kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2001.