Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS SISTEM


TOMOGRAFI TERKOMPUTASI DUA DIMENSI
MENGGUNAKAN SINAR GAMMA

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

ABDURRAHMAN HAWARY
1106050802

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI S1 FISIKA
DEPOK
FEBRUARI 2015
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

Nama : Abdurrahman Hawary

NPM : 1106050802

Program Studi : S1 Fisika

Judul : Rancang Bangun Perangkat Keras Sistem Tomografi


Terkomputasi Dua Dimensi Menggunakan Sinar Gamma

Pembimbing 1 : Dr. Prawito

Pembimbing 2 : Drs. Hendriyanto Hadi Tjahjono, M.Si

Proposal Pengajuan Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Prawito Drs. Hendriyanto Hadi Tjahjono, M.Si


NIP. 196007211989031001 NIP. 196105041984091001

Ketua Peminatan Instrumentasi Elektronika


Departemen Fisika FMIPA UI

Dr. Sastra Kusuma Wijaya


NIP. 195811261986091002
A. Latar Belakang
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional
(PUSDIKLAT BATAN) terus melakukan pengembangan di bidang pendidikan
dan pelatihan termasuk pengembangan terhadap instrumen-instrumen
penunjangnya. Penawaran pengerjaan instrumen penunjang di bidang tomografi
menggunakan sinar gamma menjadi awal bagi penulis untuk merancang sistem
kendali pencacah radiasi pada metode gamma ray tomografi ini.

Hounsfield dan A.M. Cormarck dianugerahi penghargaan Nobel di bidang


kedokteran untuk penemuan Tomografi Terkomputasi atau CT (Computed
Tomography) menggunakan X-ray pada tahun 1979. CT sendiri adalah sebuah
metode yang merepresentasikan komputasi dari distribusi cross-sectional dari
sifat fisis sebuah material dengan beberapa proyeksi yang diambil dari beberapa
arah yang berbeda (Pires L.F., 2004). Sumber radiasi penghasil gamma ray mulai
digunakan pada metode CT sebagai alternatif dari X-ray karena memiliki energi
yang lebih besar dibandingkan dengan sinar alpha dan betha sehingga daya
tembus terhadap bahan/materialnya juga lebih tinggi.

Pada praktiknya, CT sendiri mulai berkembang tidak hanya


penggunaannya di bidang kedokteran, melainkan di bidang geologi, konstruksi,
dan industri pun mulai banyak dikembangkan, misalkan pada bidang industri
metode NDT (Non-Destructive Test) digunakan untuk pengujian sistem tanpa
harus merusak fisik dari sistem itu sendiri, sedangkan pada bidang geologi CT
digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Luiz F. Pires dkk yang
menggunakan gamma ray CT untuk menginvestigasi kepadatan tanah. Publikasi
penelitian mereka pada Brazilian Journal of Physics, Vol. 34, No. 3A, September
2004. Pada penelitian tersebut yang digerakkan secara rotasi dan translasi adalah
bahan/material uji.

CT berkembang melalui beberapa generasi, mulai dari generasi pertama


yang hanya menggunakan pasangan detektor dan sumber radiasi tunggal hingga
ke generasi paling baru yang telah menggunakan detektor yang lebih banyak di
mana waktu scanning akan lebih cepat. Pada penelitian ini digunakan CT generasi
pertama dikarenakan selain lebih murah, CT generasi pertama ini lebih mudah
dalam konstruksi sistemnya sehingga dengan alat-alat yang telah ada di
PUSDIKLAT BATAN dan penambahan pada sistem mekanik dan user interface-
nya, sistem pencacah radiasi ini dibuat dengan menggunakan pasangan detektor
dan sumber radiasi tunggal. Jongbum Kim dkk telah melakukan penelitian tentang
gamma ray CT pada bidang industri menggunakan pasangan detektor dan sumber
radiasi tunggal dengan bahan/material uji sampel kayu. Publikasi penelitian
mereka pada Nuclear Engineering and Technology, Vol. 38, No. 4, Juni 2006.
Pada penelitian tersebut yang digerakkan secara rotasi dan translasi adalah
pasangan detektor dan sumber radiasi.

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Luiz F. Pires dan Jongbum Kim,
keduanya menggunakan kolimator dari timbal (Pb) pada detektor dan sumber
radiasinya. Semakin baik sistem kolimasi sehingga menciptakan berkas yang
sempit maka kualitas citra yang dihasilkan akan semakin baik pula (Jongbum
Kim, 2006). Oleh karena itu penulis mempertimbangkan sistem kolimasi yang
baik dan memilih untuk mengunakan sistem mekanik dengan bahan/material uji
yang digerakkan daripada pasangan detektor dan sumber radiasi, selain lebih
mudah dalam proses kalibrasi, dengan penggunaan kolimator dari timbal (Pb)
yang sangat berat yang dimiliki PUSDIKLAT BATAN akan lebih susah jika
pasangan detektor dan sumber radiasi yang digerakkan.

User interface yang baik akan memudahkan user menggunakan sistem


yang ingin dikendalikannya. Dalam penelitian ini sistem pengendalian mencakup
sistem kendali mekanik untuk menggerakkan bahan/material uji secara rotasi dan
translasi menggunakan motor stepper serta sistem kendali pencacah radiasi
menggunakan timer dan counter. Sistem pengendalian mekanik dan pencacah
radiasi ini berpusat pada mikrokontroler dengan interface menggunakan
LabVIEW. Dengan menggunakan software MATLAB untuk merekonstruksi citra,
maka dari data cacahan intentsitas radiasi yang telah diakuisisi akan diolah dan
ditampilkan hasil rekonstruksi citranya dalam dua dimensi.

Universitas Indonesia
B. Batasan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah
pembuatan perangkat keras sistem tomografi terkomputasi dua dimensi
menggunakan sinar gamma dengan detail sebagai berikut ini.
1. Sumber radiasi gamma menggunakan Cesium 137.
2. Bahan/material uji yang digunakan adalah besi.
3. Menggunakan pasangan detektor dan sumber radiasi tunggal yang
statis, sedangkan bahan/material uji digerakkan secara rotasi dan
translasi.
4. Pemrograman mikrokontroler menggunakan bahasa C.
5. Akuisisi dan penyajian data pengukuran menggunakan software
LabVIEW.
6. Rekonstruksi citra dari data yang didapatkan hanya ditampilkan
sebagai hasil, sedangkan untuk pemrogramannya tidak dibahas.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuat instrumen penunjang untuk pengembangan pada bidang


tomografi di PUSDIKLAT BATAN.
2. Merancang sistem pencacah radiasi pada metode gamma ray CT dua
dimensi yang dapat diakses data hasil pengukurannya dan
menampilkan hasil rekonstruksi citra dari bahan/material uji yang
digunakan.
3. Merancang sistem pengendalian mekanik dan pencacah radiasi
berbasis mikrokontroler dengan interface menggunakan LabVIEW.

D. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan dilakukan terdiri dari beberapa tahap
berikut ini.
1. Studi Literatur
Hal yang pertama kali dilakukan pada tiap penelitian adalah studi
literatur. Studi literatur yang dibutuhkan antara lain terkait gamma ray

Universitas Indonesia
CT, sumber radiasi gamma dan interaksinya dengan materi, detektor
sintilasi NaI(Tl), sistem pencacah radiasi, sistem mekanik,
mikrokontroler ATMEGA 8535 (timer, counter, dan komunikasi serial
UART), serta akuisisi dan penyajian data menggunakan LabVIEW

2. Diskusi
Diskusi yang dilakukan terkait arahan tiap tahap penelitian mulai
dari perancangan hingga mendapatkan kesimpulan. Diskusi ini
berguna untuk menambah teori baru dan memecahkan masalah-
masalah yang nantinya muncul saat penelitian. Diskusi ini dilakukan
dengan pembimbing dari akademisi Instrumentasi Elektronika Fisika
UI dan profesional instrumentasi nuklir dari PUDIKLAT BATAN.

3. Pemrograman Mikrokontroler dan LabVIEW


Pemrograman mikrokontroler dilakukan untuk mengendalikan
jalannya motor stepper, baik translasi maupun rotasi, dan timer/counter
yang digunakan untuk mencacah serta menghitung lama waktu
cacahan. Pemrograman mikrokontroler sendiri menggunakan bahasa C
dengan software compiler Code Vision AVR. Pemrograman pada
LabVIEW berupa tampilan pada front panel dan block diagram yang
digunakan untuk mengirimkan set point pada mikrokontroler serta
membaca dan mengolah hasil cacahan dari counter mikrokontroler.
Komunikasi mikrokontroler dengan PC melalui komunikasi serial
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter).

Universitas Indonesia
Gambar 1. Program inisialisasi mikrokontroler dan proses pencacahan

Gambar 2. Flowchart pemrograman mikrokontroler dan LabVIEW

Universitas Indonesia
4. Sinkronisasi program dengan hardware
Setelah melakukan instalasi, baik sistem mekanik maupun sistem
pencacah radiasi, sinkronisasi antara program dengan hardware sangat
diperlukan untuk memastikan hasil pemrograman sesuai dan hardware
bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Program yang
disinkronisasikan yaitu pada mikrokontroler untuk mengendalikan
motor rotasi dan translasi, pemrograman timer dan counter, serta
pemrograman akuisisi data pada LabVIEW.

5. Pengujian alat dan pengambilan data


Pengujian alat sangat diperlukan untuk memastikan kebenaran data
pengukuran yang dihasilkan nantinya. Pengujian dilakukan mulai dari
kalibrasi gerakan motor rotasi dan translasi, kalibrasi timer dan counter
pada mikrokontroler, kalibrasi akuisisi data pada LabVIEW, dan uji
kestabilan sistem pencacah radiasi. Pengambilan data dilakukan pada
rentang waktu tertentu yang dapat ditentukan pada timer
mikrokontroler. Kemudian data cacahan radiasi diambil pada sudut
rotasi dan step translasi tertentu sehingga akan didapatkan data yang
memiliki variabel sudut (o) dan step (rentang per step dalam mm).

6. Analisis
Kalibrasi timer dilakukan dengan melihat besar error dari hasil
pengukuran yang terbaca oleh timer mikrokontroler yang diberikan
pulsa dengan frekuensi tertentu dibandingkan dengan penghitungan
manual. Begitu juga untuk kalibrasi cacahan, dengan membandingkan
hasil pengukuran dari alat pencacah yang sudah ada di PUSDIKLAT
BATAN keluaran ORTEC dengan counter pada mikrokontroler.
Semakin kecil error maka akan semakin baik sistem pencacah
tersebut. Pada kalibrasi sistem pencacah juga dilakukan pengujian
dengan menggunakan metode Chi-Square untuk menentukan layak
atau tidaknya sistem tersebut untuk digunakan sebagai alat ukur.
Kalibrasi sistem mekanik dilakukan dengan menghitung banyak pulsa
yang diberikan ke motor stepper untuk jarak tertentu yang kemudian

Universitas Indonesia
dihitung fungsi transfer dari hasil kalibrasi tersebut untuk selanjutnya
digunakan pada tahap pengukuran.

Hasil pengukuran berupa data cacahan yang memiliki variabel step


dan sudut serta disusun dalam benuk matriks Ci_step x j_sudut agar dapat
diolah menggunakan program rekonstruksi citra di MATLAB.

Step (mm) Sudut (0)


1 0 1 2 …. 180
2 cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
3 cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
4 cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
5 cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
….. cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
Step akhir cacahan Cacahan cacahan cacahan cacahan
Tabel 1. Format penyusunan data cacahan

7. Block diagram perangkat keras sistem tomografi terkomputasi dua


dimensi menggunakan sinar gamma

Gambar 3. Block diagram perangkat keras sistem tomografi terkomputasi


dua dimensi menggunakan sinar gamma

Universitas Indonesia
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini berpedoman pada Pedoman Teknis
Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2008 dan
disesuaikan dengan kebutuhan di peminatan Sistem dan Instrumentasi Fisika
Departemen Fisika FMIPA UI. Berikut ini adalah uraian singkat sistematika
penulisan tugas akhir penulis.

Bab I yang terdiri dari beberapa sub bab ini meguraikan pendahuluan
dilakukannya penelitian ini. Pendahulan pada bab ini terdiri dari latar belakang,
batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan
tugas akhir.

Bab II yang berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori dasar


untuk menunjang kegiatan penelitian ini. Bab II ini terdiri dari beberapa sub bab
yang menguraikan teori-teori seperti CT, interaksi radiasi gamma dengan materi,
sistem pencacah radiasi, dan detektor sintilasi yang digunakan.

Bab III berisi uraian perancangan sistem yang akan dibuat. Pada bab ini
akan diuraikan mengenai penggunaan sumber radiasi cesium 137, sistem kolimasi
yang digunakan, sistem mekanik dan cara kerjanya, sistem pencacah yang
digunakan, pemrograman pada mikrokontroler dan LabVIEW, serta block
diagram sistem secara keseluruhan.

Bab IV berisi hasil yang didapat dan pembahasannya. Mulai dari hasil
kalibrasi sistem mekanik dan pencacah, hasil pengukuran, hingga hasil
rekonstruksi citra dari bahan/material uji.

Bab V berisi kesimpulan dari penelitian ini yang menjawab tujuan


penelitian serta saran untuk pengembangan sistem dan penelitian berikutnya.

Universitas Indonesia
F. Tempat dan Jadwal Penelitian
 Tempat Penelitian
Penelitian direncanakan dilakukan di Departemen Fisika FMIPA UI dan
PUSDIKLAT BATAN
 Jadwal Penelitian

Tabel 2. Jadwal kegiatan penelitian

Universitas Indonesia
G. Daftar Pustaka

[1] Jongbum Kim, Sunghee Jung, Jinsup Kim, A Stuy on Industrial Gamma Ray
CT With A Single Source-Detector Pair, Nuclear Engineering and
Technology, Vol.38, No.4, June 2006.

[2] Pires L.F., Et al., The Use of Gamma Ray Computed Tomography to
Investigate Soil Compaction Due to Core Sampling Devices, Brazilian
Journal of Physics, Vol. 34, No. 3A, September 2004.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai