UTILITAS
Unit utilitas merupakan unit penunjang agar suatu proses produksi dapat
berjalan lancar. Unit utilitas memegang peranan penting karena unit ini berfungsi
untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan proses produksi seperti air, steam, dan
listrik serta recovery cairan yang telah digunakan. Unit utilitas di PT. Indah Kiat
Pulp and Paper Tbk, Perawang terdiri dari:
1. Unit penyediaan air
2. Unit penyediaan steam
3. Unit penyediaan listrik
4. Unit pengolahan limbah
5. Unit pembuatan bahan kimia.
65
66
berasal dari recovery boiler di mana steam bertekanan tinggi digunakan untuk
menggerakkan turbin generator dan mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Selain turbin generator, PT. IKPP Perawang juga memanfaatkan diesel
generator sebagai cadangan pembangkit tenaga listrik. Gambaran umum listrik
yang ada di lingkungan pabrik adalah sebagai berikut:
1. Distribusi jaringan listrik, powernya disuplay dari T/G (turbin generator)
dan D/G (diesel generator). Area distribusi mencakup: pulp mill, paper mill dan
mill site.
2. Dengan sistem frekuensi 50-60 Hz.
3. Tegangan distribusi 33 KV sampai dengan 220 V. Untuk kelengkapan
distribusi listrik di lokasi pabrik memakai berbagai alat proteksi dan pemutus arus.
4. Setelah selesainya proyek 1300 T/D maka sistem distribusi power
memakai sistem interlokasi 1200,1300 T/D.
Temperatur 45 – 50 0C 38 0C
TSS 850 mg/L < 400 mg/L
COD 1400 mg/L < 300 mg/L
BOD 460 mg/L < 150 mg/L
Total Alkali 50 g/L < 0,5 mg/L
(PT. IKPP, 1994c)
Limbah dari semua unit masuk melalui parit-parit influent melalui bar
screen untuk menyaring obyek-obyek besar seperti keping kayu, kertas, logam,
dan plastik dari air limbah. Limbah cair berasal dari bar screen mengalir ke dalam
Equalizing Tank yang menyamakan influent selama 1 ¼ jam dan untuk
menstabilkan level kolam yang akan dialirkan ke Primary Clarifier.
Primary Clarifier memisahkan suspended solid yang terdiri dari serat-serat
kayu, lime mud dan sebagainya dengan prinsip gaya gravitasi. Bentuk clarifier
yang dipakai adalah bundar cekung pada bagian bawah. Primary Clarifier dapat
menurunkan total zat tersuspensi dari 70-80% BOD hingga 20-30%. Zat padat
yang didapatkan dikumpulkan dengan scrapper mekanik kemudian dipompakan
ke Slidge Tickener.
Cairan overflow yang telah bersih dari Primary Clarifier mengalir ke
dalam Buffer Tank. Fungsi buffer yaitu mengatur pH dari cairan limbah sekitar
7,0-7,5. Untuk mengatur pH ditambahkan NaOH dan H2SO4 pada cairan limbah.
Cairan limbah dari Buffer Tank akan dipompakan ke Aurated Lagoon tetapi
sebelumnya terlebih dahulu diturunkan suhunya hingga 30–35 oC menggunakan
Cooling Water. Penurunan suhu dimaksudkan untuk mempersiapkan kondisi
limbah cair untuk pengolahan biologis di Aerated Lagoon.
Aerated Lagoon merupakan sebuah kolam persegi panjang yang besar
dengan beberapa mekanikal surface aerator. Aerator ini akan mencampur atau
memasukkan udara ke dalam limbah cair. Dalam Aerated Lagoon ditambahkan
nutrient urea dan fosfat yang diperlukan bagi kehidupan organisme. Limbah
kemudian dipompakan ke Secondary Clarifier setelah 17-19 jam di dalam Aerated
Lagoon. Secondary Clarifier akan memisahkan lumpur flok-flok hasil pengolahan
biologis dengan cairan limbah yang bersih. Lumpur dikirim ke Sludge Thickener
sedangkan cairannya akan keluar dan dialirkan ke sungai.
70
pembakaran black liquor (recovery boiler), multi fuel boiler dengan bahan
bakar kayu, pin chip, gambut.
b. Scrubber yang berfungsi untuk mengurangi polusi uap kimia seperti klorin.
Gas klorin yang keluar dari vent dialirkan menuju bagian bawah scrubber dan
ditangkap dengan larutan kaustik sehingga gas klorin tidak terlepas ke udara.