Anda di halaman 1dari 2

No.

Uraian Kasus Proses Komunikasi Analisis

1. Di daerah Kasus gizi buruk di


terpencil di Daerah NTT terjadi
NTT, selalu karena daerahnya
1. Pesan terdapat kasus terpencil dan terjadi
gizi buruk kemarau panjang
setiap sehingga terjadi krisis
tahunnya. pangan.
Kasus gizi buruk di Menjelaskan Di daerah NTT masih
daerah Nusa kepada terdapat kasus gizi
Tenggara Timur masih pembaca buruk yang tinggi,
2. Encoding
sangat tinggi. Hal ini mengenai terutama di daerah
banyak dialami oleh masalah gizi di terpencil dan
keluarga miskin di NTT. pedalaman.
wilayah terpencil dan 3. Penyampaian
pedalaman. Buruknya Pesan Informasi ini didapat
infrastruktur dan melalui Kompas online
dari website kompas
sulitnya akses media.
transportasi membuat
penderita gizi buruk Faktor-faktor Faktor faktor yang
tidak terkontrol oleh yang mempengaruhi adalah
petugas, selain itu mempengaruhi daerah yang terpencil,
pemahaman ibu satus gizi buruknya infrastruktur,
4. Penafsiran rendah di NTT kurangnya petugas
mengenai makanan
Pesan kesehatan,
bergizi dan pola asuh
anak yang baik masih pemahaman ibu
sangat kurang. mengenai makanan
Berbagai intervensi bergizi, dan pola asuh
telah dilakukan oleh anak.
pemerintah, yaitu Ada beberapa Beberapa intervensi
pemberian tambahan intervensi yang yang dilakukan adalah
makanan bagi ibu telah dilakukan tambahan makanan
hamil yang mengalami oleh bagi ibu hamil yang
KEK dan pemerintah. mengalami KEK,
menggalakkan selain itu
pemberian ASI menggalakkan
eksklusif selama 6 penyuluhan pemberian
5. Tanggapan
bulan. ASI eksklusif selama 6
bulan. Namun
pemahaman ibu
mengenai makanan
bergizi dan pola asuh
anak masih kurang
sehingga kasus gizi
buruk masih tinggi.

Modifikasi unsur:
Unsur-unsur yang perlu dimodifikasi adalah cara penyampaian informasi tersebut,
agar pemerintah semakin intens dalam mengatasi masalah gizi buruk utamanya di wilayah
NTT dan umumnya di seluruh Indonesia. Selain itu, informasi ini perlu ditambahkan solusi-
solusinya secara lebih sederhana agar pembaca yang bukan instansi pemerintah bisa
menyampaikan kepada penderita ataupun pada ibu-ibu yang berada di lingkungan status
gizi rendah.
Pembahasan
Kasus gizi buruk di daerah Nusa Tenggara Timur masih sangat tinggi. Dalam
informasi tersebut, disebutkan bahwa 1.918 anak di NTT menderita gizi buruk. Selain itu,
masih ada 21.134 anak balita yang mengalami kekurangan gizi. Hal ini banyak dialami oleh
keluarga miskin di wilayah terpencil dan pedalaman. Buruknya infrastruktur dan sulitnya
akses transportasi membuat penderita gizi buruk tidak terkontrol oleh petugas. Berbagai
intervensi telah dilakukan oleh pemerintah, diantaranya tambahan makanan bagi ibu hamil
yang mengalami KEK, selain itu menggalakkan penyuluhan pemberian ASI eksklusif selama
6 bulan. Namun pemahaman ibu mengenai makanan bergizi dan pola asuh anak masih
kurang menyebabkan angka gizi buruk di daerah NTT masih tinggi.
Kesimpulan
Kasus Gizi buruk di NTT masih tinggi, terutama di daerah pedalaman. Faktor
penyebabnya adalah keluarga miskin, pemahaman ibu mengenai makanan bergizi, dan
kurangnya pengetahuan pola asuh anak yang baik. Berbagai intervensi telah dilakukan
pemerintah, namun hasilnya masih belum maksimal.

Anda mungkin juga menyukai