Anda di halaman 1dari 43

REKAPITULASI

KEGIATAN : PEMBANGUNAN KANTOR GURU/KEPALA SEKOLAH


PEKERJAAN : PEMB. KANTOR GURU DAN KEPALA SEKOLAH SDN TUTUE ARA KEC. ULIM
LOKASI : KABUPATEN PIDIE JAYA
T. ANGGARAN : 2016

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA


1 2 3

I PEKERJAAN PERSIAPAN -

II PEKERJAAN TANAH : -

III PEKERJAAN BETON BERTULANG : -

IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN : -

V PEKERJAAN LANTAI : -

VI PEK. PINTU/JENDELA dan KUNCI :

VII PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND: -

VIII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK : -

IX PEKERJAAN PENGECATAN : -

X PEKERJAAN SANITAIR -

JUMLAH -
DIBULATKAN -

Terbilang :

Meuredu, 2016
PT/CV…………………………..

NAMA PENANGGUNGJAWAB
JABATAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
(RAB)

KEGIATAN : PEMBANGUNAN KANTOR GURU/KEPALA SEKOLAH


PEKERJAAN : PEMB. KANTOR GURU DAN KEPALA SEKOLAH SDN TUTUE ARA KEC. ULIM
LOKASI : KABUPATEN PIDIE JAYA
TAHUN ANGGARAN : 2016

Analisa Volume Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Pekerjaan
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

I PEKERJAAN PERSIAPAN :
1 Pembongkaran dan Pembersihan Lapangan Taksir 1,00 Ls
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank Taksir 1,00 Ls
3 Papan Nama/Papan Arah Kegiatan Taksir 1,00 Ls
Jumlah

II PEKERJAAN TANAH :
1 Galian tanah pondasi SNI 2835 - 2008-6.1 43,67 m3
2 Urugan kembali bekas galian SNI 2835 - 2008-6.9 10,92 m3
3 Urugan tanah bawah lantai SNI 2835 - 2008-6.10 60,00 m3
4 Urugan pasir bawah lantai/pondasi SNI 2835 - 2008-6.11 15,76 m3
5 Aanstamping SNI 2836-2008-6.9 7,52 m3
6 Pondasi batu gunung SNI 2836-2008-6.2 40,77 m3
Jumlah

III PEKERJAAN BETON BERTULANG :


1 Pondasi Tapak 80/80 cm Suplemen 1 1,44 m3
2 Sloof 20/25 Suplemen 2 3,38 m3
3 Kolom 13/13 cm Suplemen 5 0,52 m3
4 Kolom 20/20 cm Suplemen 4 2,44 m3
5 Ring Balok 15/20 cm Suplemen 6 1,20 m3
6 Balok Top Geuvel 13/13 cm Suplemen 7 0,40 m3
7 Balok Latai 13/13 cm Suplemen 8 0,83 m3
Jumlah

IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN :


1 Pasangan bata 1 : 2 SNI 6897-2008-6.7 30,80 m2
2 Pasangan bata 1 : 4 SNI 6897-2008-6.9 167,08 m2
3 Plesteran bata 1 : 2 SNI 2837-2008-6.2 61,60 m2
4 Plesteran bata 1 : 4 SNI 2837-2008-6.4 141,36 m2
Jumlah

V PEKERJAAN LANTAI :
1 Lantai Beton Tumbuk Dalam Ruang, T= 5 cm SNI 7349-2008-6.1 4,80 m3
2 Lantai Beton Tumbuk Selasar, T= 5 cm SNI 7349-2008-6.1 1,20 m2
3 Lantai Keramik 20 x 20 cm (KM/WC) SNI 7395-2008-6.36 12,00 m2
4 Dinding Keramik 20 x 25 cm (KM/WC) SNI 7395-2008-6.54a 35,04 m2
Jumlah

VI PEK. PINTU/JENDELA dan KUNCI :


1. Pintu Type P1 (1 Unit)
Kozen pintu Taksir 5,500 m
Pintu panel jadi Taksir 2,000 unit
Papan Jalusi Ventilasi Taksir 5,200 m
Kunci Tanam 2 Slaag Taksir 1,000 Bh
Engsel Pintu Taksir 3,000 Bh
Pacok pintu tanam Taksir 1,000 Bh
2 Pintu Type P2 (1 Unit)
Kozen pintu Taksir 4,30 m
Pintu panel jadi Taksir 1,000 unit
Papan Jalusi Ventilasi Taksir 2,60 m
Kunci Tanam Taksir 1,00 Bh
Analisa Volume Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Pekerjaan
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
Engsel Pintu Taksir 3,00 Bh
Pacok pintu Taksir 1,00 Bh
3 Pintu Type P3 (2 Unit)
Kozen pintu Taksir 4,30 m
Pintu Alumunium (Lengkap terpasang) Taksir 2,000 Bh
4 Jendela Type J1 (6 Unit)
Kozen pintu/jendela Taksir 58,00 m
Daun Jendela Ukuran 70 x 60 cm Taksir 12,00 Unit
Papan Jalusi Ventilasi Taksir 12,00 Unit
Engsel Jendela Taksir 24,00 Bh
Pacok jendela Taksir 24,00 Bh
Pegangan jendela Taksir 12,00 Bh
Hak angin 0,000 24,00 Bh
Kaca Bening 5 mm Taksir 4,32 m2
5 Ventilasi Type V1(2 Unit)
Kozen pintu/jendela Taksir 6,00 m
6 Ventilasi Tombak Layar Taksir 4,00 Unit
Jumlah
VII PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND:
1 Rangka kuda-kuda dan gording baja ringan Taksir 182,00 m2
2 Atap Seng Genteng Metal 0,3 mm SNI 03-3436-1994-6.1 182,00 m2
3 Rabung Genteng Metal SNI 03-3436-1994-6.2 14,00 m'
4 Lisplank papan Taksir 80,00 m'
5 Plafond Triplek 4 mm SNI 2839-2008-6.5 170,00 m2
6 Rangka Plafond SNI 3434-2008-6.20 170,00 m2
7 List Plafond Taksir 166,00 m'
Jumlah
VIII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK :
1. Armatur
- Lampu SL Hemat Energi 45 watt Taksir 7,00 bh
- Lampu SL Hemat Energi 18 watt Taksir 5,00 bh
2. Sakelar Ganda Taksir 2,00 bh
Sakelar Tunggal Taksir 4,00 bh
3. Stop Kontak Taksir 8,00 bh
Instlasi titik penerangan, instalasi termasuk
4. Taksir 12,00 Ls
kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC fitting
Instalasi titik Stop kontak, instalasi
5. Taksir 8,00 Ls
termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa
6 Box MCB Lengkap Terpasang Taksir 1,00 Ls
7 Penyambungan Arus Listrik Taksir 1,00 Ls
Jumlah
IX PEKERJAAN PENGECATAN :
1. Cat dinding tembok 3 x L/D PT. T-38-2000-C-B14 202,96 m2
2. Cat Plafond dan List Plafond PT. T-38-2000-C-B14 178,30 m2
Cat Mengkilat Kayu Kusen/Daun
3. PT. T-38-2000-C-B8 128,58 m2
Pintu/Jendala/Lisplank
Jumlah
X PEKERJAAN SANITAIR
1 Saptictank dan Resapan + Box Control Taksir 1,00 Ls
2 Pipa Air Bersih 3/4" + Instalasi Taksir 1,00 Ls
3 Pipa Air Kotor 3" + Instalasi Taksir 1,00 Ls
4 Klosek Jongkok + Instalasi Taksir 2,00 Bh
5 Kran Air 3/4" + Instalasi Taksir 4,00 Bh
6 Floor Drain + Instalasi Taksir 1,00 Bh
7 Wastafel + Cermin (Lengkap terpasang) Taksir 2,00 Bh
Jumlah
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
RSNI T-12-2002-B4
1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
0,012 M3 Kayu Kasau 5/7 @Rp - Rp. -
0,007 M3 Papan 3/20 @Rp - Rp. -
0,020 Kg Paku 2" - 5" @Rp - Rp. -
0,100 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,005 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-12-2002-B8
1 M2 Membersihkan Lapangan dan Perataan
0,100 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,050 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

II. PEKERJAAN TANAH


SNI 2835 - 2008-6.1
1 M3 Galian tanah biasa sedalam 1m
0,750 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,025 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2835 - 2008-6.2


1 M3 Galian tanah biasa sedalam 2m
0,900 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,045 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2835 - 2008-6.9


1 m3 Urugan tanah kembali
0,250 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,008 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2835 - 2008-6.10


1 M3 Menguruug tanah timbun
1,200 M3 Tanah Timbun @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,010 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2835 - 2008-6.11


1 M3 Menguruug Pasir Urug
1,200 M3 Pasir Urug @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,010 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
III. PEKERJAAN PONDASI
SNI 2836-2008-6.9
1 M3 Pasangan Batu Kosong (aanstamping)
1,200 M3 Batu Belah 15/20 @Rp - Rp. -
0,432 M3 Pasir Urug @Rp - Rp. -
0,780 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,390 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,039 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,039 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2836-2008-6.2
1 M3 Pasangan Batu Kali 1 Pc ; 4 Ps
1,200 M3 Batu Kali @Rp - Rp. -
0,520 M3 Pasir beton @Rp - Rp. -
163,000 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
1,500 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,750 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,075 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

III. PEKERJAAN BETON


SNI 7349-2008-6.1
1 M3 Beton mutu f'c = 7.4 Mpa (K100), Slump (12±2) cm, w/c = 0.87
869,000 Kg Pasir Beton @Rp - Rp. -
999,000 Kg Kerikil beton @Rp - Rp. -
247,000 Kg Semen portland @Rp - Rp. -
215,000 Ltr Air @Rp - Rp. -
1,650 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,275 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,028 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,083 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
SNI 7349-2008-6.7
1 M3 Beton mutu f'c = 14.5 Mpa (K225), Slump (12±2) cm, w/c = 0.58
698,000 Kg Pasir Beton @Rp - Rp. -
1.047,000 Kg Kerikil beton (max. 30 cm) @Rp - Rp. -
371,000 Kg Semen portland @Rp - Rp. -
215,000 Ltr Air @Rp - Rp. -
1,650 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,275 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,028 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,083 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7349-2008-6.17
1 Kg Besi Polos
1,050 Kg Besi Beton polos @Rp - Rp. -
0,015 Kg Kawat Beton @Rp - Rp. -
0,007 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,007 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,0007 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,0007 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
SNI 7349-2008-6.20
1 M2 Bekisting untuk pondasi
0,040 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,300 Kg Paku 5 cm - 10 cm @Rp - Rp. -
0,100 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,520 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,260 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,026 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,026 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7349-2008-6.21
1 M2 Bekisting untuk sloof
0,045 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,300 Kg Paku 5 cm - 10 cm @Rp - Rp. -
0,100 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,520 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,260 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,026 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,026 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7349-2008-6.22
1 M2 Bekisting untuk kolom
0,040 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,400 Kg Paku 5 cm - 12 cm @Rp - Rp. -
0,200 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,015 M3 Balok kayu kelas III @Rp - Rp. -
0,350 Lbr Plywood tebal 9 mm @Rp - Rp. -
2,000 Btg Dolken kayu Ø8 - 10 panjang 4 m @Rp - Rp. -
0,660 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,330 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7349-2008-6.23
1 M2 Bekisting untuk balok
0,040 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,400 Kg Paku 5 cm - 12 cm @Rp - Rp. -
0,200 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,018 M3 Balok kayu kelas III @Rp - Rp. -
0,350 Lbr Plywood tebal 9 mm @Rp - Rp. -
2,000 Btg Dolken kayu Ø8 - 10 panjang 4 m @Rp - Rp. -
0,660 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,330 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -
SNI 7349-2008-6.24
1 M2 Bekisting untuk lantai
0,040 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,400 Kg Paku 5 cm - 12 cm @Rp - Rp. -
0,200 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,015 M3 Balok kayu kelas III @Rp - Rp. -
0,350 Lbr Plywood tebal 9 mm @Rp - Rp. -
6,000 Btg Dolken kayu Ø8 - 10 panjang 4 m @Rp - Rp. -
0,660 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,330 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7349-2008-6.26
1 M2 Bekisting untuk tangga
0,033 M3 Kayu Kelas III @Rp - Rp. -
0,400 Kg Paku 5 cm - 12 cm @Rp - Rp. -
0,150 Ltr Minyak bekisting @Rp - Rp. -
0,015 M3 Balok kayu kelas III @Rp - Rp. -
0,350 Lbr Plywood tebal 9 mm @Rp - Rp. -
2,000 Btg Dolken kayu Ø8 - 10 panjang 4 m @Rp - Rp. -
0,660 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,330 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,033 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Digunakan 2 x Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Pekerjaan lain-lain
Membongkar dan Menyiram Beton
1,000 Oh Pekerja @Rp - Rp. -

REKAPITULASI PEKERJAAN BETON


Suplemen 1
1 M3 Pondasi Tapak 80 x 80 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
161,871 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
5,000 M2 SNI 7349-2008-6.20 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
Suplemen 2
1 M3 Sloof beton bertulang uk. 20 x 25 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
169,661 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
5,000 M2 SNI 7349-2008-6.21 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
Suplemen 3
1 M3 Sloof beton bertulang uk. 15 x 20 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
218,104 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
6,667 M2 SNI 7349-2008-6.21 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Suplemen 4
1 M3 Kolom beton bertulang uk. 20 x 20 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
185,772 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
10,000 M2 SNI 7349-2008-6.22 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Suplemen 5
1 M3 Kolom Praktis bertulang uk. 13 x 13 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
205,500 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
11,000 M2 SNI 7349-2008-6.22 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Suplemen 6
1 M3 Ring Balok uk. 15 x 20 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
197,061 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
8,500 M2 SNI 7349-2008-6.23 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Suplemen 7
1 M3 Balok Top Geuvel 13 x 13 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
214,206 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
8,000 M2 SNI 7349-2008-6.23 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

Suplemen 8
1 M3 Balok Latai 13 x 13 cm
1,000 M3 SNI 7349-2008-6.7 @Rp - Rp. -
214,206 Kg SNI 7349-2008-6.17 @Rp - Rp. -
8,000 M2 SNI 7349-2008-6.24 @Rp - Rp. -
1,000 Ls Pekerjaan lain-lain @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
V. PEKERJAAN DINDING
SNI 6897-2008-6.7
1 m2 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata adukan 1Pc : 2Pp
0,038 M3 Pasir Beton @Rp - Rp. -
70,000 Bh Batu Bata @Rp - Rp. -
18,950 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 6897-2008-6.9
1 m2 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata adukan 1Pc : 4Pp
0,043 M3 Pasir Beton @Rp - Rp. -
70,000 Bh Batu Bata @Rp - Rp. -
11,500 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

VI. PEKERJAAN PLESTERAN


SNI 2837-2008-6.2
1 m2 Plesteran 1Pc : 2Pp, tebal 15 mm
0,020 M3 Pasir Pasangan @Rp - Rp. -
10,224 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,150 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2837-2008-6.3
1 m2 Plesteran 1Pc : 3Pp, tebal 15 mm
0,023 M3 Pasir beton @Rp - Rp. -
7,776 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2837-2008-6.4
1 m2 Plesteran 1Pc : 4Pp, tebal 15 mm
0,024 M3 Pasir beton @Rp - Rp. -
6,240 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,300 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
SNI 2837-2008-6.4
1 m2 Acian
3,250 Kg Semen Portland @Rp - Rp. -
0,200 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,008 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 3434-2008-6.20
Memasang 1 M2 Rangka langit-langit (60 x 60 cm), kayu kelas II
0,0163 M3 Kayu kaso @Rp - Rp. -
0,250 Kg Paku biasa 7-10 cm @Rp Rp. -
0,200 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,300 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,030 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 2839-2008-6.5
Memasang 1 M2 langit-langit tripleks ukuran (120 x 240) cm, tebal 4 mm
0,375 Lbr Tripleks t= 4mm @Rp - Rp. -
0,030 Kg Paku tripleks @Rp - Rp. -
0,100 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,005 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

VIII. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


SNI 7395-2008-6.4
1 m2 Lantai Keramik 40 x 40 cm polished
0,045 M3 Pasir Pasang @Rp - Rp. -
6,250 Buah Keramik 40 x 40 cm Polished @Rp - Rp. -
8,190 Kg Semen Portland @ 40 Kg @Rp - Rp. -
1,620 Kg Semen Warna @Rp - Rp. -
0,700 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,350 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,035 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,035 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7395-2008-6.4a
1 m2 Lantai Keramik 40 x 40 cm unpolished
0,045 M3 Pasir Pasang @Rp - Rp. -
6,250 Buah Keramik 40 x 40 cm unPolished @Rp - Rp. -
8,190 Kg Semen Portland @ 40 Kg @Rp - Rp. -
1,620 Kg Semen Warna @Rp - Rp. -
0,700 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,350 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,035 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,030 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
SNI 7395-2008-6.36
1 m2 Lantai Keramik 20 x 20 cm
0,018 M3 Pasir Pasang @Rp - Rp. -
25,000 Buah Keramik 20 x 20 cm @Rp - Rp. -
9,300 Kg Semen Portland @ 40 Kg @Rp - Rp. -
1,940 Kg Semen Warna @Rp - Rp. -
0,900 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,450 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,045 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,045 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 7395-2008-6.54a
1 m2 Dinding Keramik 20 x 25 cm
0,018 M3 Pasir Pasang @Rp - Rp. -
20,000 Buah Keramik 20 x 25 cm @Rp - Rp. -
9,300 Kg Semen Portland @ 40 Kg @Rp - Rp. -
1,940 Kg Semen Warna @Rp - Rp. -
0,900 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,450 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,045 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,045 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

XI. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


Anl. F 22
Mengerjakan 1 M3 perkayuan kuda-kuda.
24,000 Oh Tukang @Rp - Rp. -
2,400 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
8,000 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,400 Oh Mandor @Rp - Rp. -
-
Untuk ini upah di ambil 3/4 x @Rp - Rp. -
1,100 m3 Kayu seumantok/damar laut @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 03-3436-1994-6.1
1 M2 Atap Genteng Metal
1,000 M2 Genteng Metal @Rp - Rp. -
9,000 Buah Screw @Rp Rp. -
0,200 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,001 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

SNI 03-3436-1994-6.2
1 M2 nok Genteng Metal
1,100 Lbr Rabung Genteng Metal @Rp - Rp. -
9,000 Buah Screw @Rp - Rp. -
0,250 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,013 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
XIII. PEKERJAAN PENGECATAN
PT. T-38-2000-C-B8
1 m2 Pengecatan bidang kayu
0,200 Kg Cat Meni @Rp - Rp. -
0,150 Kg Plamir @Rp - Rp. -
0,170 Kg Cat Dasar @Rp - Rp. -
0,260 Kg Cat kayu @Rp - Rp. -
0,070 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,009 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,006 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,0025 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

PT. T-38-2000-C-B14
1 m2 Pengecatan Tembok baru
0,100 Kg Plamir @Rp - Rp. -
0,100 Kg Cat Dasar @Rp - Rp. -
0,260 Kg Cat Tembok @Rp - Rp. -
0,020 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,063 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,0063 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,0025 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

XII. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA


RSNI T-30-200-B.2
1 Buah Kunci Tanam Biasa
1,000 Buah Kunci tanam Biasa @Rp - Rp. -
0,005 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,500 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,005 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00025 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.4
1 Buah Kunci Tanam 2 Slaag
1,000 Buah Kunci tanam Setara SES @Rp - Rp. -
0,005 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,500 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,005 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00025 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.5
1 Buah engsel pintu
1,000 Buah Engsel pintu @Rp - Rp. -
0,015 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
RSNI T-30-200-B.6
1 Buah engsel jendela
1,000 Buah Engsel jendela @Rp - Rp. -
0,010 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,100 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,010 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00050 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.9
1 Buah kait angin jendela
1,000 Buah Kait Angin @Rp - Rp. -
0,015 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.26
1 Buah tarikan jendela
1,000 Buah Tarikan Jendela @Rp - Rp. -
0,015 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.25
1 Buah pacok jendela
1,000 Buah Pacok Jendela @Rp - Rp. -
0,020 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,200 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,020 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.12
1 Buah Pegangan Pintu Double
1,000 Buah Pegangan Pintu/Door Holder @Rp - Rp. -
0,050 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,500 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,050 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00250 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.11
1 Buah Pacok Pintu
1,000 Buah Pacok Pintu @Rp - Rp. -
0,020 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,200 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,020 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00100 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -

RSNI T-30-200-B.17
1 M2 Pasang Kaca tebal 5 mm
1,100 M2 Kaca tebal 5 mm @Rp - Rp. -
0,015 Oh Pekerja @Rp - Rp. -
0,150 Oh Tukang @Rp - Rp. -
0,015 Oh Kepala Tukang @Rp - Rp. -
0,00075 Oh Mandor @Rp - Rp. -
Jumlah Rp. -
Dibulatkan Rp. -
DAFTAR HARGA DAN BAHAN

HARGA SATUAN
NO URAIAN SATUAN
(Rp)
A. UPAH
1 Kepala Tukang Hari
2 Mandor Hari
3 Pekerja Hari
4 Tukang Hari

B. BAHAN
1 Air Ltr
2 Atap genteng Metal 0,30 Multiroof M2
3 Batu Bata Bh
4 Batu Kali/Batu Belah (Sungaib/ gunung) 15/20 M3
5 Besi Beton polos Kg
7 Bubungan Seng Lbr
6 Cat Dasar kg
7 Cat Tembok kg
8 Cat Kayu / minyak kg
9 Cat Menie kg
10 Dolken Kayu Bakau Φ 8 - 10/4 Btg
11 Engsel jendela Psg
12 Engsel pintu Psg
13 Floor drain Bh
14 Kaca Bening Tebal 5 mm M2
15 Kait Angin Buah
16 Kawat beton Kg
17 Kayu Klas I (Seumantok / damar Laut) M3
18 Kayu Klas II (Meurante / Kruing) M3
19 Kayu Kelas III M3
20 Kayu untuk Perancah M3
21 Keramik 20 x 20 cm bh
22 Keramik 20 x 25 cm bh
23 Keramik 40 x 40 cm Homogenius polished bh
24 Keramik 40 x 40 cm Homogenius unpolished bh
25 Kerikil Beton M3
26 Kerikil Beton Kg
27 Kertas Amplas Lbr
28 Kloset jongkok Bh
29 Kunci tanam Bh
30 Kunci Tanam 2 setara SES Bh
31 Lampu SL 18 watt (Merk Philip) Bh
32 Lampu SL 45 watt (Merk Philip) Bh
33 Lem kayu Kg
34 List Profil triplek M'
HARGA SATUAN
NO URAIAN SATUAN
(Rp)
35 Minyak Bekisting Ltr
36 Pacok Pintu bh
37 Pacok Jendela bh
38 Paku 1/2" - 1" kg
39 Paku kayu 2"-5" kg
40 Paku seng kg
41 Papan kayu Bouplank 3/20 M3
42 Papan Kayu Meuranti 3/20 M3
43 Pasir Beton M3
44 Pasir Pasang M3
45 Pasir Pasang Kg
46 Pasir Urug M3
47 Pegangan Pintu Double Psg
48 Pemasangan Instalasi air bersih / kotor titik
49 Pemasangan Titik Api titik
50 Plamir Kg
51 Plat strip + Baut Kg
52 Multipleks 4 mm Lbr
53 Multipleks 9 mm Lbr
54 semen Andalas @ 40 kg Zak
55 semen warna @ 50 kg Zak
57 stop kontak Bh
58 Stop Kontak tanam Bh
59 Tanah Urug M3
60 Tarikan Jendela Bh

Meuredu, 2016
PT/CV…………………………..

NAMA PENANGGUNGJAWAB
JABATAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(RKS)

Pekerjaan : Pemb. Kantor Guru Dan Kepala Sekolah SDN Tutue Ara
Kec. Ulim
Kegiatan : Pembangunan Kantor Guru/Kepala Sekolah
Lokasi : Kabupaten Pidie Jaya
Tahun Anggaran : 2015

A. SPESIFIKASI UMUM

1. KETENTUAN UMUM
1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten,
Lisensi, serta Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang
digunakan atau disediakan Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar
yang diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum
Direksi Pekerjaan menetapkan Setuju atau Ditolak.
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan
Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari
Standar yang disyaratkan , maka Kontraktor harus tetap memenuhi
ketentuan Standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar
dapat menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai
dengan kebutuhan Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam
penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk
barang, bahan, dan jasa/ pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi
ASTM, BS, dll), yang padanannya secara substantif sama atau lebih
tinggi dari Standar Nasional.
1.7 Standart satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan
penggunaan Standart satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal
tersebut tidak dapat dielakkan.
1.8 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian
dan perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi
ketentuan dan persyaratan kontrak agar tidak menimbulkan gangguan
terhadap kepentingan umum.
1.9 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari
kewajiban membayar ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim,
tuntutan hukum dalam bentuk apapun yang timbul dari atau sehubungan
dengan hal tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 1


2. HUKUM DAN PERATURAN
Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan
Peraturan mengenai Lingkungan Hidup, Keselamtan Kerja, Perpajakan, Bea
Cukai, Ijin Pemasukan Barang, Import dan Komoditi, penyimpanan merupakan
keharusan bagi kontraktor mengikuti prosedur yang harus ditempuh.

Dengan tidak mengurangi kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas,


Kontraktor harus mematuhi ketentuan peraturan/perundang-undangan sebagai
berikut:

2.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikut sertakan Perusahaan


Golongan Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri
Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan
No. S.91/M.EKKU/1997 tanggal 23 Juli 1997 tentang: Peningkatan Peran
Serta dan Pemberdayaan Pengusaha Kecil dan Koperasi dalam pengadaan
barang/jasa Instansi Pemerintah.

2.2. Untuk melindungi tenaga kerja, Kontraktor wajib melaksanakan program


JAMSOSTEK sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri
Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1989 tanggal
27 Januari 1989 Jo. Surat Kakanwil No. KEP-07/Men/ 1989. Departemen
Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : PR.06.07-
W.01/BJ.3/660 tanggal 10 Agustus 1998.

3. PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN


3.1. LAPORAN BULANAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah
ditetapkan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan
Laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi,
yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan
yang terdahulu. Laporan sekurang kurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut:
3.1.1 Prosentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan
kenyataan yang dicapai pada bulan laporan dan prosentase
rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
3.1.2 Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan,
disertai dengan prosentase rencana yang diprogramkan, dan
diberi keterangan mengenai kemajuan pekerjaan.
3.1.3 Jadwal rencana kegiatan mendatang yang akan dilaksanakan
dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan perkiraan tanggal
permulaan dan penyelesaian.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 2


3.2. LAPORAN HARIAN
Kontraktor harus membuat laporan harian atau laporan periodik atas
setiap bagian pekerjaan yang diminta Direksi dan dalam bentuk yang
disetujui oleh Direksi. Laporan dimaksud harus memuat, tetapi tidak
dibatasi, data-data berikut:
Keadaan cuaca, jumlah tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan serta
keterampilannya, jumlah bahan-bahan di tempat pekerjaan, jumlah bahan
yang sedang dipesan, kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan
peralatan serta data-data percobaan laboratorium, kecelakaan dan
informasi yang lain yang berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.

4. BAHAN-BAHAN DAN ALAT YANG HARUS DISEDIAKAN KONTRAKTOR


Kontraktor harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di
dalam Kontrak. Jika tidak ditentukan lain, segala peralatan dan material yang
membutuhkan bagian pekerjaan baru dan harus disesuaikan dengan standar
menurut dokumen lelang. Bahan-bahan yang akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan harus mengutamakan produksi dalam negeri.
Apabila disebabkan karena sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak
dapat diperoleh di dalam negeri, maka Kontraktor dapat melakukan
pemesanan dari luar negeri setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pemberi Pekerjaan. Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi, bilamana
bermaksud untuk mensuplai peralatan dan material yang tidak sesuai dengan
standar sebagai tersebut di atas dan harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi.

5. ALAT-ALAT PRODUKSI
Kontraktor harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan
secukupnya untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh
meminta kepada Kontraktor untuk menyediakan alat produksi tambahan dan
peralatan lain bilamana menurut pertimbangannya penting untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Kontraktor harus menyediakan seluruh
peralatan serta suku cadang dan harus menjaga persediaan yang cukup
untuk tidak memperlambat pelaksanaan pekerjaan.

6. MATERIAL PENGGANTI
Kontraktor harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana
material yang ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat
diterima, Kontraktor dapat menggunakan material pengganti, tetapi harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Direksi. Harga satuan
penawaran pada Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan tidak diperkenankan
untuk dinaikkan akibat penggantian material.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 3


B. SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
SKOPE PEKERJAAN

Skope pkerjaan kegiatan Proyek ini meliputi :


1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pemasangan Bouwplank.
3. Penimbunan dan Penggalian
4. Pekerjaan Pondasi.
5. Pekerjaan Beton Bertulang.
6. Pekerjaan Batu Kosong.
7. Pekerjaan Batu Gunung.
8. Pekerjaan Dinding.
9. Pekerjaan Plesteran.
10. Pekerjaan Atap.
11. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela.
12. Pekerjaan Kaca.
13. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung.
14. Pekerjaan Pengecatan
15. Penutup

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan,


Kontraktor berkewajiban :

1. PEMBERSIHAN LAHAN
Pembersihan lahan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala
kotoran/sampah dan akar-akar kayu.

2. SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN


2.1 Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,
Kontraktor harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih tidak
mengandung lumpur guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan
air kamar mandi/WC.
2.2 Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau
sumber air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut
bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksi Keet,
Kantor Kontaktor, Kamar mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap
perlu.
2.3 Kontraktor juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan Direksi Keet/gudang dan penerangan
Proyek pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung
selama 24 jam penuh dalam sehari.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 4
2.4 Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan
Generator Set dan semua perizinan untuk pekerjaan tersebut menjadi
tanggungan jawab Kontraktor.
Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan
pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta sakelar/panel.

3. BARAK UNTUK PEKERJAAN, RUANG DIREKSI, GUDANG DAN RUANG


RAPAT LAPANGAN
1. Barak untuk kerja, ruang direksi, gudang dan ruang rapat dilapangan dibuat
ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan, dan lengkap dengan
peralatannya letak ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya
mendapat perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup
menjamin perlindungan.
3. Ruang Rapat Lapangan.
Pembuatan Ruang rapat lapangan dibuat di lokasi proyek untuk
melaksanakan rapat-rapat bersama dan lain-lain.

4. YANG HARUS DISERAHKAN PADA PROYEK


Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal-tanggal lebih awal
dari yang dikehendaki oleh Direksi, Kontraktor harus mengosongkan dan
menyerahkan pada Direksi seperti yang ditentukan dalam pasal ini.

Kontraktor tidak membongkar atau merusak bangunan, peralatan, barang-


barang yang berfaedah, kantor-kantor, gudang dan lainnya seperti tercantum
dalam spesifikasi ini.
Semua unit perumahan, kantor, dan fasilitas lain harus dibersihkan dan dalam
keadaan baik kecuali untuk yang dibongkar bila diserahkan kepada Pemberi
Pekerjaan.

5. KESELAMATAN KERJA
6.1 Kontraktor harus menjamin keselamatan para pekerja (K3) sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau
persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan.
6.2 Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 5


6. PAPAN NAMA PROYEK
6.1 Kontraktor wajib membuat Papan Nama Proyek yang ditempatkan di
lokasi-lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari setelah terbitnya Surat Keputusan Pemenang
Pelelangan.
6.2 Papan Nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Ukuran papan (120 x 90) cm harus dibuat dari papan kayu kelas II
dan dilapisi dengan BWG 28 atau yang sejenis.
b. Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu kelas I ukuran
(5x7) cm².
c. Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah
terletak setinggi 2 m dari tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan
penyokong ditanam, di dalam lubang yang kemudian dicor dengan
beton tumbuk campuran 1 : 3 : 5 (dalam volume) sedalam 40 cm di
dalam tanah dan 10 cm di atas tanah.
d. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni
sekali, cat dasar sekali dan cat penutup sekali. Dipapan nama ditulis
sebagai berikut atau sesuai dengan petunjuk Direksi :

JUDUL KEGIATAN PROYEK


 Nama Kegiatan
 Nama Pekerjaan
 Tanggal permulaan dan akhir pelaksanaan pekerjaan.
 Besar Nilai Kontrak.
 Nama (Badan) Sumber Dana.
 Nama Kontraktor.
Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaga agar
tetap dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yang
terakhir kalinya kepada Direksi Pekerjaan.

7. PHOTO KEMAJUAN PEKERJAAN


Kontraktor harus menyerahkan photo berwarna kepada Direksi mengenai
kemajuan pekerjaan (dengan ukuran tidak kurang 8 cm x 12 cm) pada lokasi
yang telah ditentukan Direksi selama masa Kontrak.
Photo diambil pada waktu awal dan selesainya pelaksanaan pekerjaan, serta
pada waktu yang ditetukan oleh Direksi.Photo yang harus diserahkan kepada
Direksi dilampirkan pada laporan kemajuan bulanan dan masing-masing
sebanyak 5 (lima) rangkap. Tanggal dan penjelasan dari tiap photo perlu
dicantumkan. Biaya pembuatan photo tidak akan dibayar terpisah dan
dianggap termasuk dalam harga satuan untuk tiap pekerjaan pada Biaya
Kuantitas Pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 6


Pasal 3
PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Lingkup pekerjaan
Meliputi seluruh keliling bangunan.

2. Persyaratan bahan
Bahan dari kayu yang cukup kuat, dengan ukuran untuk patok 5/7 cm dan untuk
papan 2/18 cm.

3. Pedoman pelaksanaan
 Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya
 Harus benar-benar water pas (timbang air) dan sudut-sudutnya
harus siku
 Bouwplank harus terpasang kuat.
 Ukuran harus dinyatakan dalam satuan meter dan pada titik ukuran diberi
tanda paku dan garis dengan cat warna merah agar mudah terlihat sewaktu
diperlukan.
Setelah bouwplank terpasang harus diminta persetujuan tertulis Direksi, agar
pekerjaan selanjutnya dapat segera dilaksanakan.

Pasal 4
PENIMBUNAN DAN PENGGALIAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Tanah terdiri dari:
 Timbunan lahan
 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi).
 Timbunan kembali galian tanah pondasi.
 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai.
 Perataan tanah sekeliling bangunan.
Timbunan Lahan
Daerah yang akan di timbun harus dibersihkan dari rumput dan akar – akar
dan disingkirkan sampai pada kedalaman ± 1,5 meter dari permukaan tanah
Rumput / tanaman dan akar serta kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan
tersebut harus disingkirkan dari daerah pembangunan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.
Seluruh lahan / site yang direncanakan untuk peletakkan bangunan harus
ditimbun sampai ketinggian yang ditentukan, tanah timbunan harus cukup baik
dari sisa – sisa kotoran (rumput, akar – akar dan lainnya).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 7


2. Persyaratan bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah urug dan pasir urug kualitas
baik. Tanah timbunan dan pasir urug harus bersih dari kotoran-kotoran dan
akar-akar kayu, serta sampah lainnya

3. Pelaksanaan Penggalian

3.1 Kontraktor dapat memulai penggalian setelah mendapat persetujuan dari


Konsultan Pengawas/Direksi Pekerjaan.

3.2 Sebelum penggalian dimulai, Kontraktor wajib mengajukan usulan


penggalian yang akan ditempuh minimal menyebutkan :
a. Urutan-urutan pekerjaan penggalian.
b. Metode atau schema penggalian.
c. Peralatan yang digunakan.
d. Jadwal waktu pelaksanaan.
e. Pembuangan galian.
f. Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan galian.

3.3 Kontraktor harus membuat saluran penampung air, didasar galian yang
meliputi areal galian. Air yang terkumpul harus dapat dipompa keluar ke
tempat yang aman agar galian tetap kering, oleh karenanya Kontraktor
wajib mempersiapkan pompa lengkap dengan perlengkapannya untuk
keperluan penyedotan air tersebut.

3.4 Galian timbunan tanah untuk pondasi samaran dan galian lainnya harus
dilakukan menurut ukuran dalam , lebar dan sesuai dengan Pil – pil yang
tercantum dalam gambar

3.5 Kontraktor wajib memperhatikan keselamatan para pekerja, kelalaian


dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.6 Penyangga/Penahan Tanah

3.6.1 Stabilitas dari permukaan selama galian semata-mata adalah


tanggung jawab dari Kontraktor yang harus memperbaiki semua
kelongsoran-kelongsoran. Kontraktor harus memasang buis beton
dengan berdiameter 100 cm dengan kedalaman yang ditentukan
dalam gambar.

3.6.2 Apabila diperlukan penggalian tegak dengan buis beton diameter


100 cm yang akan dimasukkan kedalam tanah. Konstruksi-
konstruksi turap tersebut harus direncanakan dan dihitung oleh
Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Selama
pelaksanaan tanah di belakang galian tidak boleh longsor. Semua
biaya buis beton dan perkuatannya sudah termasuk beban biaya
bangunan dalm kontrak.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 8


3.6.3 Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua
tebing dan galian yang termasuk dalam kontrak.

3.6.4 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan


dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan tersebut
dengan bahan pondasi yang sesuai digan spesifikasi pondasi.

4. Penimbunan
4.1 Seluruh bagian site yang direncanakan untuk perletakan bangunan harus
ditimbun sampai ketinggian yang ditentukan, tanah timbunan harus cukup
baik, bebas dari sisa-sisa (rumput, akar-akar dan lainnya).
4.2 Penimbunan harus dilakukan lapis-berlapis setebal maksimal 30 cm
hamparan setiap lapisan.
4.3 Penimbunan Kembali
4.3.1 Semua penimbunan kembali di bawah atau sekitar bangunan dan
pengerasan jalan/parkir harus sesuai dengan gambar rencana.
Material untuk penimbunan harus memenuhi spesifikasi ini.
4.4 Pengurugan Tanah/Pemadatan Tanah

4.4.1 Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua
semak-semak, akar-akar pohon, sampah puing-puing bangunan
dan lain-lain sampah, sebelum pengurugan tanah dimulai.
4.4.2 Tanah urug untuk mengurug. Meratakan dan membuat tanah,
tebing-tebing harus bersih dari sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-
lain.
4.4.3 Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang
dibutuhkan maka Kontraktor harus mendatangkan tanah urug yang
baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
Pengurugan tanah harus dibentuk sesuai dengan peil ketinggian
kemiringan dan ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
Tanah urug harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan setebal
maksimum 15 cm dan harus dipadatkan sebaik-baiknya dengan
penambahan air secukupnya dan penggilingan.
Permukaan dari kemiringan-kemiringan tanah diselesaikan secara
rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh Konsultan
Pengawas.
4.4.4 Pengurugan dengan tanah timbun di bawah lantai dilakukan lapis
demi lapis hingga ketebalan yang ditentukan di bawah lantai,
ditumbuk hingga padat. Lapisan–lapisan urugan utnuk ditumbuk ini
dibuat maksimal 10 cm per lapisan.
4.4.5 Pengurugan kembali dari pondasi harus dilaksanakan dengan
memadatkan tanah urug dalam lapisan-lapisan setebal maksimum
15 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa
dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4.4.6 Pengurugan tanah untuk dasar pondasi plat/setempat, dimana
dasar pondasi harus diurug maka syarat-syarat pengurugan seperti

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 9


di atas harus dipenuhi dengan kepadatan 95 % dalam lapisan-
lapisan 20 cm.

Pasal 5
PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup pekerjaan
Meliputi seluruh pengerjaan lantai kerja, pondasi pasangan batu kali/batu gunung
dan beton cyclopen, seperti yang tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam
gambar detail.
2. Persyaratan bahan
Seluruh bahan yang digunakan untuk pondasi harus memenuhi persyaratan
yang diuraikan dalam pasal beton/beton bertulang.

3. Pedoman pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi yang
diminta persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
b. Pemborong wajib melaporkan kepada Direksi bila ada perbedaan gambar
konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang
jelas.
c. Dibawah dasar pondasi pasangan batu kali/gunung didasari dengan
pasangan batu kosong (Aanstamping) setebal 10 cm dan pasir urug setebal
5 cm.

Pasal 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Pekerjaan beton bertulang


a. Kualitas yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah :
Mutu beton BO untuk pekerjaan beton biasa
Mutu beton K250 untuk:
 Sloof beton bertulang;
 Kolom beton bertulang;
 Balok-balok beton bertulang;

Pemborong harus memberikan/membuat kualitas beton yang baik dengan


memperhatikan data-data pelaksanaan sesuai petunjuk pengawas.

Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang


disebut pada pasal 4.7 dan 4.9 PBI 1971. Mengingat bahwa Wc factor yang
sesuai disini adalah sekitar 0,52-0,555, maka pemasukan bahan adukan +
kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI-1971 tanpa
menggunakan penggetar. Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus
dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga diperoleh 20 benda uji
yang pertama. Selanjutnya harus dibuat 2 buah benda uji untuk setiap 5 m3
beton dengan minimum 2 buah benda uji setiap hari.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 10
Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat.
Laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristik beton tersebut dan
harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Laporan tersebut harus
disertai sertifikat dari laboratorium dan harus dibuat rangkap 5 (lima).

Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimal 5 Cm dan maksimal


12 Cm. Cara pengujian slump adalah sebagai berikut : Contoh beton diambil
tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton (bekisting). Cetakan beton
dibawahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau pelat beton. Cetakan
diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut diitusuk-
tusuk 25 kali dengan besi 15 mm panjang 30 Cm dengan ujung yanng bulat
(seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan
berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus yang
dibawahnya setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-
lahan dana diukur penurunannya (nilai slumpnya).

Jumlah semen minimal 375 Kg per m3 beton. Khusus pada atap, luifel, konsol,
kamar mandi dan WC, talang beton, dan lantai.

Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang sesuai dan


disetujui Direksi/Konsultan Pengawas atas biaya Pemborong.

Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.

Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk
umur 3, 7, 14, 21, 28 hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang
dari prosentase kekuatan yang diminta pada 28 hari, untuk lebih jelasnya lihat
tabel 4.1.4 PBI-1971. Angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan
pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang ditentukan dalam
PBI-1971.

Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh adukan masuk ke dalam mixer.

Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan


dengan cara yang tidak berakibat terjadinya pemisahan komponen-komponen
beton.

Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.

Minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran dilakukan Pemborong harus


memberitahukan kepada Direksi/Konsultan Pengawas dan pengecoran baru
dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas. Sebelum memberikan persetujuan pengecoran Direksi/Konsultan
Pengawas wajib memeriksa pembesian yag terpasang pada daerah yang akan
di cor.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 11


2. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Acuan/Bekisting

Penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam


Gambar Kerja, harus mengikuti pasal 6.5 PBI-1971. Siar-siar tersebut
permukaannya harus dikasarkan dan harus dibasahi lebih dahulu dengan air
semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut
harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
Apabila pengecoran terhenti lebih dari 1 jam maka pengecoran berikutnya
untuk daerah yang terhenti pengecorannya baru dapat dilakukan kembali
dalam waktu 24 jam kemudian dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut
di atas.

Pembongkaran Acuan/Bekisting sepanjang tidak ditentukan lain dalam Gambar


Kerja harus mengikuti pasal 5.8 PBI-1971. Pembongkaran Acuan/Bekisting
baru dilakukan apabila bagian konstruksi dengan sistem acuan/bekisting yang
masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri
dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji laboratorium dan dengan
perhitungan-perhitungan yang harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Pembongkaran baru dapat dilaksanakan apabila telah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.

Acuan/Bekisting balok dapat dibongkar setelah dari semua kolom-kolom


penunjangnya telah dibongkar cetakannya dan dari penglihatan ternyata baik
hasil pengecorannya.

3. Pekerjaan Besi

Besi beton yang digunakan harus memenuhi kriteria mutu, besi dengan ukuran
< Ø 14 mm digunakan U 24 dan besi dengan ukuran ≥ Ø 14 mm digunakan U
32.
Bending Schedule dan Pergantian Besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah
sesuai dengan apa yang tertera pada Gambar Kerja. Sebelum dilakukan
pemotongan besi beton, maka Pemborong harus membuat “Bending
Schedule” (rencana pembengkokan tulangan) untuk diajukan dan
dimintakan persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
Dalam hal dimana berdasarka pengalaman pemborongan atau
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu
penyempurnaan pembesian yag ada, maka :
 Pemborong dapat menambahkan ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yag tertera dalam Gambar Kerja. Secepatnya hal ini
diberitahukan pada perencanaan konstruksi untuk informasi.
 Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari perencanaan kostruksi.
 Jika diusulkan perubahan dari jalan/arah pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dilakukan degan persetujuan tertulis dari
perencanaan konstruksi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 12


Jika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yanng sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Gambar Kerja, maka dapat dilakukan
penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan
harus ada persetujuan tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas.

Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar Kerja (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas).

Pergantian tersebut boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat


tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan
atau penyampaian pengetar.

Toleransi besi

Diameter, ukuran sisi


(jarak antara dua diameter
Variasi dalam berat Toleransi
permukaan yang
Yang diperbolehkan
berlawanan)

Dibawah 10 mm ± 7% ± 0,4 mm

10 mm sampai 16 mm ± 5% ± 0,4 mm
(tapi tidak termasuk
diameter 16 mm)

16 mm sampai 28 mm ± 4% ± 0,3 mm
(tapi tidak termasuk
diameter 28 mm)

4. Perawatan Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat. Persiapan perlindungan atas kemunngkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan. Beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit selama 10
hari setelah pengecoran untuk mencegah pengeringan bidang beton.
Pembasahan terus menerus ini dilakukan anatara lain dengan menutupinya
dengan karung-karung basah. Pada pelat-pelat atap pembasahan terus
menerus dilakukan dengan merendam atau (menggenanginya) dengan air.
Khusus untuk pelat lantai yag akan diberi lapisan waterproofing pembasahan
terus menerus juga berfungsi untuk memastikan bahwa pelat beton tidak
mengalami kebocoran. Apabila terjadi kebocoran maka pelat tersebut harus
diperbaiki oleh Pemborong sampai disetujui oleh Direksi/Kosultan Pengawas.
Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak
boleh diganggu.
Tidak diperkenankan unntuk mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 13
unnntuk mengangkut bahan-bahan berat. Minimal 1 (satu) minggu setelah
pengecoran selesai, baru dapat dibebani untuk pekerjaan selanjutnya dengan
syarat Acuan/Bekisting lantai yanng dibebani tersebut tidak dibongkar dan
untuk memulai pekerjaan tersebut harus dengan persetujuan tertulis oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Perawatan degan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat waktu pengerasan
dapat dipakai setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas.

5. Tanggung Jawab Pemborongan

Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan


ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar Kerja yang diberikan.
Kehadiran Direksi/Konsultan Pengawas selaku wakil pemberi tugas atau
Kosultan Perencana yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/menegur atau
memberi nasehat tidaklah mengurangi tanggung jawab.

6. Perbaikan Permukaan Beton

Pada proyek ini permukaan beton yang dihasilkan bukan merupakan hasil
akhir yang tidak tidak mengalami finishing arsitektur sehingga akan ada
pekerjaan plesteran baik untuk balok, kolom dan pelat lantai. Tapi apabila
terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengecoran sehingga terjadi keropos dan
lain-lain maka harus dilakukan hal-hal seperti langkah berikut ini.

Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran


adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan Acuan/Bekisting, hanya
boleh dilakukan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dan sepengetahuan
Direksi/Konsultan Pengawas.

Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan


permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/Konsultan Pengawas, maka
harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas biaya
Pemborong.

Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,


pecah/retak, ada gelembung udara, keropos berlubang, tonjolan dan yang
lainnya yag tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.

7. Bagian-bagian Yang Tertanam Dalam Beton

Pasangan angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.
Dipergunakan juga tempat untuk klos-klos untuk kosen atau instalasi.

8. Bahan
a. Semen
 Digunakan Portland Cement jenis I (Tipe I) menurut NI-8 tahun 1975 dan
memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portland yang digariskan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 14
oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8 tahun 1972). Merek yang dipilih
tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan terkecuali mendapat
persetujuan dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat diberikan
dalam keadaan :
 Tiada stok dipasaran dari merk semen yang telah digunakan.
 Kontraktor memberikan data-data teknis bahwa mutu semen
pengganti setaraf dengan mutu semen yang telah dipakai.
 Semen yang mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
 Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen
harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen
baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar
pemakaian semen dapat dilakuka menurut urutan pengiriman.
b. Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI –
1971.
c. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI-1971.
Penimbunan pasir dengan kerikil harus dipisahkan agar kedua jenis
material tersebut tidak tercampur utuk menjamin adukan beton dengan
komposisi material yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum.
e. Besi Beton
Besi beton yag digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan
leleh karakteristik minimum 24 Kg/cm² untuk ukuran < Ø14 mm dan baja
sedang dengan mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 32
Kg/cm²) untuk ukuran ≥ Ø14 mm. Daya lekat baja tulangan harus dijaga
dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton
harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan
diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan
meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin.
Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika pemborong tidak berhasil
memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar,
maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter terdekat dengan catatan
:
 Harus ada persetujuan Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini dimaksud
adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan penukaran
diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 15


9. Cetakan dan acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran batas-batas yang sesuai
dengan yang ditunjuk oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan
cetakan dan acuan harus mememenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasaal
5.1 PBI-1971.

10. Adukan Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran


harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu :
 Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
 Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yag
sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan
beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI 1971.

11. Pengecoran

Pegecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.


Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai
harus digunakan papan-papan berkaki yag tidak membebani tulangan. Kaki-
kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

Apabila pengecoran harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus


disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan pekerjaan yang diputus tersebut,
bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali
pada pengecoraan kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang
lebih tinggi dari 1,5 m.

12. Hal-hal Lain (Miscellaneous Items)


Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang tertinggal di beton bekas jalan
kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu dibuat bantalan beton untuk
pondasi alat-alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana dan tempatnya
berdasarkan Gambar Kerja mekanikal dan elektrikal. Digunakan mutu beton
seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.

Pasal 7
PASANGAN BATU KOSONG

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan susunan batu kosong (baik tanpa siar) mulai
dari menyiapkan bahan pemasangan menurut spesifikasi ini dan spesifikasi
pekerjaan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini, dimana bentuk,
ukuran dan tempat menurut gambar rencana atau petunjuk Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 16
2. Bahan
Bahan untuk susunan batu ini dapat dipakai batu yang ada disekitarnya atau dari
sumber material dimana bentuknya mendekati bulat.
Batu harus segar (bersih), keras, awet dan padat serta tahan terhadap pengaruh
cuaca dan air. Material untuk pelindung sloof , bahu jalan akhir dan timbunan
dan sebagainya, dibutuhkan batu dengan beratnya berkisar dari minimum 10 kg
sampai maksimum 70 kg dan tidak kurang dari 50% batu itu beratnya lebih dari
30 kg.
Batu untuk dasar dan pelindung pondasi batu kali/gunung berkisar minimum 20
kg sampai maksimum 100 kg dan tidak kurang 60% batu tersebut mempunyai
berat lebih dari 40 kg.
Potongan-potongan keras yang terdiri dari patahan beton dan bongkaran
jembatan, kepala gorong-gororng dan konstruksi lainnya dapat dipakai sebagai
bahan pengganti asal disetujui oleh Direksi.

3. Pelaksanaan
a). Galian
Dasar untuk susunan batu digali sedalam yang dibutuhkan dan menurut
bentuk yang diminta.
b). Penempatan
Susunan batu yang ditempatkan di bawah permukaan air harus
didistribusikan sedemikian rupa sehingga tebal minimum dan susunan
bahan tersebut tidak kurang dari tebal yang diminta atau yang disyaratkan.
Batu yang ditempatkan di atas permukaan air disusun dengan tangan
disusun dengan saling menutup dan hubungannya dibuat sedemikian rupa
sehingga cukup kompak dan saling memegang. Batu-batu pada bagian
akhir disusun tegak lurus dengan sloof.
Batu ditempatkan sedemikian rupa tegak lurus dengan pada sloof dengan
pengakhiran yang baik. Pasangan batu kosong harus dipadatkan dengan
baik sebagaimana disyaratkan dan permukaan akhir yang rapi dan kuat.
Tebal pasangan batu kosong minimum 10 cm, diukur secara tegak lurus
pada sloof.

Pasal 8
PASANGAN BATU GUNUNG

1. Uraian
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan pasangan batu gunung yaitu pondasi
konstruksi ringan, dinding penahan tanah dan pada tempat-tempat yang
ditentukan pada gambar rencana atau atas perintah yang tertulis dari Direksi.
Pemasangan batu kali/gunung harus mengikuti spesifikasi ini dan spesifikasi
lainnya yang melibatkan pekerjaan ini dan harus sesuai dengan bentuk,
ketinggian dan bentuk yang ditentukan dalam gambar rencana atau persetujuan
Direksi/Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 17


2. Material

a). Batu
Batu harus keras, bersih dan semacam batu yang tahan lama dan disetujui
oleh Direksi atau Batu yang rapuh atau batu endapan tidak diperkenankan
dipergunakan.
Jika tidak ditentukan ukurannya di dalam gambar rencana, batu harus
mempunyai ketebalan tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari 11/2
kali tebalnya dan panjangnya tidak kurang dari 11/2 kali lebarnya. Setiap batu
harus baik bentuknya dan bebas dari penyusutan dan berkurangnya
kekuatan batu.
b). Adukan semen
Adukan semen yang digunakan yaitu 1 Pc : 4 Ps
3. Pelaksanaan
a). Pemilihan dan penempatan
Jika batu gunung dipasang baik untuk pondasi, dinding penahan tanah dan
lain sebagainya harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas
sebelum pasangan batu dipasang.
Semua batu harus bersih sama sekali dan dibasahi segera sebelum disusun
dan dasarnya harus bersih dan juga dibasahi sebelum adukan semen
diletakkan.
Batu diletakkan dengan bagian lebar menyentuh dasar dan lapisan adukan,
dan ruang diantaranya diisi dengan adukan bagian yang diletakkan dari batu
harus disusun paralel dengan muka dinding dimana batu disusun.
b). Dasar dan hubungannya
Permukaan dasar dari batu dilapisi dengan adukan semen setebal 2 sampai
5 cm. Siar datar pada batu dasar tidak boleh lebih dari 5 (lima) batu terus
menerus. Sedangkan antara satu sama lainnya tidak boleh bersinggungan
tetapi harus dilapisi dengan adukan setebal 2 cm sampai 5 cm sedangkan
siar tidak boleh dari 2 (dua) batu.
Batu dapat membuat sudut dengan garis vertikal dari 0º sampai 45º tidak
boleh ada pertemuan dengan 4 (empat) sudut batu sekaligus.
c). Penyelesaian
Siar kedua sisi tegak diharuskan menurut gambar rencana atau petunjuk
Direksi. Penyelesaian sebelah atas dibuat agak bulat pada tengahnya untuk
menghindari adanya genangan air.
d). Batu Gunung Sebelah Luar
Untuk permukaan yang batu kalinya dilekatkan, maka setelah selesai
disusun dan adukan masih baru atau basah, seluruh permukaan batu
dibasahi dan sisa-sisa adukan dibersihkan sampai bersih.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 18


Pasal 9
PEKERJAAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dinding bata merah setebal 1/2 bata seluruh dinding ruangan,
penahanan tanah emperan keliling bangunan, seperti tertera dalam gambar dan
dijelaskan dalam gambar detail.
2. Dinding Bata
2.1 Persyaratan Bahan
a. Bata, bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi
panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak
menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah
dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang
dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam
air.
Batu bata dengan daya serap air lebih dari 20 % berat sendiri
setelah pembenaman dalam air selama 24 jam tidak dapat dipakai.
Ukuran batu bata nominal yang digunakan adalah 23 x 11 x 5 cm
denagn toleransi ± 5 mm. Pembongkaran batu bata dari kenderaan
pada saat pemasukan barang harus dilakukan dengan tangan dan
ditumpuk dengan rapi di tempat yang telah ditentukan oleh
Konsultan Pengawas
b. Pasir, Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir
harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh
melebihi 5 % berat.
c. Semen dan Air, untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti
persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang.

2.2 Persyaratan Adukan


Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
2.3 Pedoman Pelaksanaan
a. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
o Pasangan kedap air ( 1 Pc : 2 Ps), Semua pasangan bata dimulai
diatas sloof antara 35 cm sampai setinggi 65 cm (sesuai
gambar), diatas lantai dan sampai setinggi 150 cm dari
permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang
basah (toilet, kamar mandi dan WC).
o Pasangan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan.
o Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air
tersebut.
b. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti
dan sesuai gambar, dengan syarat. Semua pasangan dinding harus
rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 19
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.

c. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus


berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan
digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
d. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak
dikemudian hari. Pada tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-
kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
e. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/plat, harus ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna,
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan penutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara
terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

Pasal 10
PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,
dan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan.
2. Persyaratan Bahan
Bahan-bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah
digariskan dalam pasal beton bertulang.
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran
dapat merekat dengan baik.

b. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc :2 Ps ,


sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
c. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya
dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 20
d. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.
Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan
secara horizontal dan vertikal. Bilamana terdapat bidang plesteran yang
berombak harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-
bidang yang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur
(dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata
dengan sekitarnya.
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesterannya.

Pasal 11
PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan atap terdiri pekerjaan rangka atap baja ringan untuk semua rangka
atap dan penutup atap genteng metal untuk semua penutup atap.
Pekerjaan atap ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan perlengkapan dan hal lainnya sehingga
pekerjaan ini didapat hasil yang baik.
2. Pekerjan Kuda-kuda Atap
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan rangka kuda – kuda
b. Gording
c. Lisplank papan

2.1 Bahan – bahan dan Peralatan


Bahan yang diperlukan adalah :
a. Pemasangan Kembali dan Penambahan Rangka Kuda Kuda Kayu,
Gording dan Lisplank.
b. Baut, Moor dan Plat besi

NO Bahan Jenis / Type Specifikasi


1. Rangka Kuda Kuda Rangka Baja Standard Pabrik
Gording Ringan
2. Seumantok/setara Standar Pabrik
Baut, plat Besi dan Paku -

Peralatan yang diperlukan adalah


a. Mesin Potong
b. Mesin gerinda
c. Mesin Bor
d. Palu
e. Water Pas
f. Meteran
g. Alat bantu
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 21
2.2 Peraturan dan Syarat – Syarat
a. Peraturan yang digunakan adalah peraturan Kontruksi dan standar
pabrik.
b. Jenis bahan yang disebutkan diatas harus dipakai bahan – bahan
yang sekwalitas. Kayu yang digunakan untuk rangka kuda-kuda dan
gording adalah Kayu Kelas I setara Semantok.
c. Semua sambungan harus menggunakan baut.
2.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan ini harus diperhatikan tempat
peletakkan, lebar bentangan, derajat kemiringan dan lain - lain yang
diperlukan agar sesuai dengan kuda – kuda yang direncanakan.
b. Sesuai dengan gambar rencana pilih ukuran yang yang pastii
kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang telah
direncanakan.
c. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan, sambungan dan merakit
kuda – kuda dilaksanakan dibawah atau pada permukaan tanah.
d. Apabila perakitan dibawah sudah sempurna di buka kembali dan
dinaikan ke atas pada tumpuan yang telah ditentukan.
e. Setelah semua rangka kuda – kuda naik keatas barulah diperkuat
pada perletakan. Selanjutnya dipasang ikatan angin antara satu
rangka kuda – kuda dengan kuda – kuda lainnya, Jarak antara kuda
kuda diseduaikan dengan gambar detail.
f. Lesplank kayu dibuat sejajar dengan permukaan lantai atau diselang
dengan air/ Water phas.

3. Pekerjaan Penutup Atap


3.1 Bahan yang digunakan
Untuk atap digunakan Atap Genteng Metal 0,30 dan bumbungan
memakai jenis yag sama dengan atap yang digunakan, kesemua
mutunya harus standar (SII).
3.2 Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan
menggunakan paku ulir (paku khusus untuk atap).
b. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
c. Alur seng harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil
akhir pasangan akan rapi.
d. Bubungan ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu
lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus
sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm.
e. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran.
Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang
bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 22


Pasal 12
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING (kalau ada)

1. Pekerjaan Pelapis Lantai


1.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua lantai Bangunan Utama, selasar
depan dan sekeliling bangunan, Car port, Lantai Kamar Mandi.
Pekerjaan ini terdiri dari :
 Lantai beton cor didalam Bangunan.
 Lantai beton cor diluar bangunan.
1.2 Bahan
Beton tumbuk campuran K100 setebel 5 cm untuk lantai.
Permukaan Lantai dilapisi oleh bahan keramik ukuran 40 x 40 cm untuk
lantai ruangan biasa dan ukuran 20 x 20 cm dan 20 x 25 cm dengan
permukaan kasar (tidak licin) untuk keramik KM/WC.
Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3
PS.
Data teknis bahan
→ Ukuran : 40 x 40 cm
Posisi : Lantai bangunan utama, selasar keliling
Warna : Putih polos
→ Dasar lantai
Dilapis pasir pasangan setebal 10 Cm.
1.4 Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua pasangan
pipa-pipa, saluran saluran dan lain sebagainya yang harus sudah
terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

1.5 Adukan
Untuk lantai beton tumbuk dengan Mutu betook K100.
1.6 Pemasangan
Adukan perekat untuk Pc harus betul-betul padat/penuh agar tidak
terdapat rongga-rongga dibawah keramik yang dapat melemahkan
konstruksi. Sambungan antara keramik harus sama lebarnya, lurus dan
diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik.
Hasil pemasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass.

Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat


lantai dipakai Mutu beton K 100.
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-
cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat
tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkat dan
pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 23


Pasal 13
PEKERJAAN KAYU, KACA DAN PLAFON

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerjaan, peralatan dan


bahan – bahan untuk pekerjaan kayu, pintu, jendela dan plafon, sesuai
dengan gambar rencana/detail dan syarat – syarat dalam buku ini.

1. Lingkup Pekerjaan.

No Detail Konstruksi Bahan


1. Kosen pintu / jendela Kayu Kelas I/setara
2. Daun pintu masuk Panil jadi
3. Ventilasi kotak kaca Kaca polos 5 mm
4. Jendela kaca polos / jungkit Kaca polos 5 mm
5. Plafond Triplek Triplek 3,6 mm
6. Lisplank Papan kayu Kelas II/setara
7. Penggantung plafon Kayu Kelas II/setara

Pintu papan panel, menggunakan papan Meranti Batu Kwalitas baik,


dipasang pada tempat sesuai dengan gambar rencana.
Ventilasi kaca ambang kayu, dengan ambang dari kayu Meuranti Batu
kwaslitas baik, dipasang pada tempat sesuai dengan gambar rencana.
Langit – langit ruangan dipasang plafond triplek, tebal 3,6 mm, dan pada
bagian tepi dipasang list profil sesuai dengan gambar rencana.

2. Syarat – syarat.
 Dimensi daun pintu harus sesuai dengan gambar – gambar rencana
 Buatkan sop drawing (gambar kerja lapangan)

3. Bahan – bahan.
a. Kayu.
 Ukuran kayu harus sesuai dengan gambar detail dan merupakan ukuran
bersih (ukuran jadi).
 Kayu/ papan harus kering, lurus tidak bermata dan memenuhi syarat –
syarat yang dicantumkan dalam PKKI.
b. Triplek.
 Mutu terbaik, tidak ada cacat dengan ketebalan 3,6 mm
 Ketebalan disesuaikan dengan gambar detail.
c. Kaca.
 Kaca harus bermutu baik, tidak retak dan sempurna datar.
 Ketebalan kaca 5 mm untuk jendela.
 Pemasangan kaca harus dalam rangkanya, setiap pemasangan kaca
harus diberi list, didempul, dirapikan dan tidak menimbulkan bunyi bila
ditiup angin.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 24
 Kaca yang telah dipasang harus bersih dan dilap, yang retak/tergores
harus diganti.

4. Tata Cara Kerja.


 Pekerjaan Kayu
Periksa semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan kayu,
dan sesuaikan dengan pekerjaan kayu pada gambar rencana.
 Setiap perbaikan, perubahan dan penggantian pekerjaan kayu yang
disebabkan kurang baiknya pekerjaan tanpa penambahan biaya. Semua
pekerjaan ini harus dikerjakan serapi mungkin.
 Semua kayu yang dipakai tidak boleh bahan bekas dan tidak boleh
dimenie/diresidu terlebih dahulu sebelum diperiksa oleh konsultan
pengawas.
 Daun – daun dibuat dalam rangka kayu Meuranti Batu / Setara.
 Pada setiap pintu dipasang 3 buah engsel dan pada jendela 2 buah
engsel.

5. Pekerjaan Plafon.
 Penggantung dan angkur – angkur baut untuk plafon, harus ditanamkan
kuat kedalam plat atau balok beton maupun dinding.
 Rangka utama digantung terhadap beton dengan penggantung –
penggantung besi beton diameter 6 mm yang dipaku (fasting sistem)
dengan paku angker ramset/hilti, ukuran diameter ½ ``, setiap maksimum
2 m2 bidang langit – langit.
 Bidang permukaan rangka harus rata, lurus, waterpass dan tidak ada
bagian – bagian yang bergelombang.
 Pemasangan plafon harus dipasang sesuai dengan pola yang tertera
dalam gambar. Tepi tidak bergelombang.

Pasal 14
PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan
jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

2. Persyaratan Bahan
Bila tidak disebutkan dalam gambar, engsel-engsel dari Stainlees ukuran 4"
dan 3" kualitas baik. Kunci pintu dipasang 2 (dua) slaag (dua kali putar) yang
berkualitas baik. Grendel dan hak angin berkualitas baik.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 25


3. Pedoman Pelaksanaan
a. Engsel pintu dipasang 2 (dua) buah dibagian atas dan bawah setiap
lembaran daun pintu. Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah pada setiap
daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk alumunium
dan dilakukan dengan alat khusus untuk kusen alumunium
b. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang, Kontraktor wajib
memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi
atau Pemberi Tugas.
c. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan
diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.
d. Grendel I buah dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun
jendela.
e. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan
alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur ( atau sejenis ) seperti
tersebut pada ayat pasal ini.

Pasal 15
PEKERJAAN SANITAIR/PLUMBING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor meliputi pemasangan seluruh jaringan
instalasi didalam bangunan, penyambungan yang bersumber dari bangunan
yang telah ada, penyediaan bahan-bahan kelengkapan, pipa-pipa PVC dan
sebagainya sehingga instalasi berfungsi dengan baik.
2. Bahan
Pipa-pipa PVC yang digunakan Type AW dari beberapa ukuran, antara lain
diameter, 1/2”, 3/4”, 3” dan 4”.
Pipa diameter 1/2” dan 3/4” digunakan untuk instalasi air bersih serta ukuran 3”
dan 4“ untuk instalasi air kotor (Buangan KM/WC).
Sebagai alat sambung digunakn sock drat, elbow dan T yang sesuai dengan
spesifikasi dan ukuran bahan yang direkatkan dengan mengunakan lem PVC.
Kran air yang digunakan harus poliakitact atau yang setara dari steinlessteel.
Kloset Duduk Keramik dan westafel menggunakan bahan keramik dengan
Merek TOTO atau yang setara.

3. Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan secara umum mengacu kepada gambar detail dan persyaratan
yang standar, atau ditentukan lain sesuai keadaan dilapangan .

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 26


Pasal 16
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan
a. Meni besi untuk baut-baut dan besi siku.
b. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu listplank yang nampak
c. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond.
d. Cat Anti Bocor untuk dinding dalam bak air yang tidak dilapisi keramik.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
a. Meni kayu dan besi Cap Kuda Terbang atau setara
b. Cat kayu Cap Kuda Terbang atau setara
c. Cat tembok Vinilex atau setara..
d. Cat Anti Bocor Aquaprof atau setara.

3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.

b. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan
waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjaan sebagai
berikut:
 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu.
 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
 Penghalusan dengan amplas
 Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali
c. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
 Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah
itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
 Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
 Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
 Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut:
 Membersihkan bidang plafond yang akan dicat, lalu mendempul bagian
bagian sambungan dan sudut plafond.
 Mengecat plafond 3 (tiga) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan
yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda
mengelupas.
Pengecatan dalam bak air harus dilakukan menurut proses berikut:
 Membersihkan bidang dinding dan dasar bak yang akan dicat, lalu
mendempul bagian bagian yang retak atau terkelupas.
 Mengecat 3 (tiga) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang
merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda mengelupas,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 27
 Pelapisan cat untuk lapis selanjutnya harus setelah cat lapisan
sebelumnya betul-betul kering.
d. Warna yang digunakan
Apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi Tugas maka digunakan warna
sebagai berikut :
 Dinding dalam/luar digunakan warna peach dari merk Vinilex atau setara.
 Listplank papan digunakan cat kilat warna coklat kayu cap Kuda Terbang
atau yang setara.
 Bagian dalam bak digunakan warna biru laut, merek aqua roof atau
setara.

Pasal 17
PENUTUP

Secara keseluruhan dalam uraian dan syarat-syarat kerja ini, hal-hal yang kurang
jelas akan diterangkan / diberi penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan akan
dituangkan dalam Berita Acara.

......................,.........................2016
PT/CV.................................

Meureudu, Juli 2014


T
DIREKTUR NAMA PENANGGUNGJAWAB
JABATAN

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 28

Anda mungkin juga menyukai