Anda di halaman 1dari 27

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................................ i

1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

2. Rumusan Potensi dan Masalah ................................................................................................ 2

2.1 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Kebijakan, Kelembagaan Dan Pembiayaan ........ 2

2.2 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Fisik Dan Lingkungan ......................................... 3

2.3. Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Sosial Kependudukan ........................................ 3

2.4 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Ekonomi ............................................................ 4

2.5 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Sarana, Prasarana dan Transportasi .................. 5

3. Tujuan dan Sasaran .................................................................................................................. 8

A. Tujuan ................................................................................................................................. 8

B. Sasaran ................................................................................................................................ 8

C. Ruang Lingkup ..................................................................................................................... 9

D. Metodologi........................................................................................................................ 12

a. Metodologi Pengumpulan Data ................................................................................... 12

b. Metodologi Analisis Metodologi Aspek Kebijakan, Kelembagaan Dan Pembiayaan .... 13

c. Metodologi Aspek Fisik Dan Lingkungan ...................................................................... 13

d. Metodologi Aspek Sosial Kependudukan ..................................................................... 14

e. Metodologi Aspek Ekonomi .......................................................................................... 14

f. Metodologi Aspek Sarana, Prasarana dan Transportasi ............................................... 14

4. Rencana Kegiatan ................................................................................................................... 15

5. Struktur Organisasi ................................................................................................................ 18

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 19

i
1. Latar Belakang
Sebuah wilayah harus bisa memanfaatkan secara optimal sumber
daya yang dimilikinya seperti sumber daya manusia, ekonomi, dan fisik
lingkungan, agar dapat membantu mencapai pemanfaatan sumber daya
yang baik, suatu wilayah harus memiliki peraturan yang berfungsi
mengatur segala aspek dan kegiatan di masyarakatnya.Untuk itu, adanya
suatu rencana tata ruang suatu wilayah merupakan hal penting dalam
merencanakan potensi-potensi sumber daya yang ada dengan baik sesuai
prosedur yang berlaku.
Pare merupakan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) di Kabupaten
Kediri. Berdasarkan data mengenai jumlah penduduk, Pare digolongkan
dalam kota sedang, hal ini disebabkan Pare memiliki jumlah penduduk
sebesar 98.594 Jiwa.
BWP Pare merupakan bagian daerah yang letaknya di utara kota
Kediri. Terdiri dari 9 Desa dan 1 Kelurahan, BWP Pare memilki potensi
di bidang perindustrian, perdagangan, dan pengangkutan serta
komunikasi. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
pedagang, dibuktikan dengan banyaknya pasar-pasar sebagai pusat
perdagangan di BWP Pare, dan memiliki fasilitas pendidikan yang baik
dan mampu menjangkau ke seluruh masyarakat yang memerlukan
pendidikan. Fasilitas lain yaitu terdapatnya pelayanan kesehatan yang
memadai seperti Rumah Sakit HVA Toeloengredjo, RS. Amelia Pare dan
sebagainya. Di sektor Pendidikan, BWP Pare memiliki potensi unggulan
di Akademi Pendidikan yaitu Akademi Keperawatan Pamenang Pare,
yang dikenal masyarakat luas, di dalam maupun di luar Kota dan
Kabupaten Kediri.
Namun di BWP Pare pun memiliki kendala dan beberapa masalah,
di antaranya adalah permasalahan mengenai kemacetan lalu lintas,
kepadatan penduduk, lingkungan yang kumuh, serta sebagian besar
masyarakat yang belum memenuhi RTRW secara baik.
Mengacu pada UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
diketahui bahwa seharusnya produk rencana tata ruang kota harus

1
dilengkapi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW) dan juga
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTR). Namun pada kenyataannya,
produk perencanaan tata ruang yang sudah ada saat ini hanyalah rencana
tata ruang kota Kediri. Maka dari itu, untuk melengkapi produk
perencanaan tata ruang yang ada, akan disusun Rencana Detail Tata
Ruang BWP Pare dengan merujuk pada Undang-undang penataan ruang
terbaru.

2. Rumusan Potensi dan Masalah


Berdasarkan hasil sementara analisis di BWP Pare adalah BWP Pare
memiliki potensi serta permasalahan yang mendukung isu tersebut, dan
kami klasifikasikan dalam enam aspek yaitu meliputi : Aspek Sarana,
Prasarana dan Transportasi, Aspek Sosial Kependudukan, Aspek
Ekonomi, Aspek Fisik dan Lingkungan serta Aspek Kelembagaan dan
Pembiayaan.

2.1 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Kebijakan, Kelembagaan


Dan Pembiayaan

2.1.1 Potensi
a. Dalam RTRW Provinsi Jawa Timur dan RTRW Nasional,
Kabupaten Kediri ditetapkan sebagai pusat distribusi skala
nasional atau beberapa provinsi;
b. Berdasarkan RTRW Kabupaten Kediri, struktur ruang wilayah
BWP Pare sebagai wilayah Sentral pendidikan dan pemerintahan.
c. Lembaga-lembaga teknis daerah dan dinas-dinas daerah
Kabupaten Kediri berkedudukan di BWP Pare. Dengan sebagian
besar lembaga-lembaga dan dinas-dinas yang lokasinya saling
berdekatan dan berada di BWP Pare,
d. Salah satu sumber pembiayaan berasal dari investasi swasta
ataupun masyarakat.

2.1.2 Masalah
Berdasarkan RTRW Kabupaten Kediri 2010-2030, disebutkan
bahwa lembaga pemerintah ditingkat bawah (daerah) kurang

2
mampu menerjemahkan konsep dan strategi pembangunan
ekonomi.

2.2 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Fisik Dan Lingkungan

2.2.1 Potensi
a. Letak BWP Pare yang berada di dekat pusat kota
b. BWP Pare sebagai jalan masuk ke Kabupaten Kediri, karena
terletak di perbatasan Kabupaten Jombang bagian selatan.

2.2.2 Masalah
a. Kurangnya RTH dan RTNH
b. Terdapat kawasan kumuh
c. Penumpukan sampah di sembarang tempat
d. Padatnya pemukiman penduduk

2.3. Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Sosial Kependudukan


2.3.1 Potensi

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Bagian Wilayah


Perkotaan Pare memiliki jumlah penduduk sebesar 98.594 Jiwa,
dilihat dari tingkat pendidikannya di BWP Pare memiliki potensi
sumber daya manusia yang baik dikarenakan mayoritas penduduknya
yang berpendidikan tinggi.

BWP Pare memiliki sumber daya manusia yang potensial dan


menjadi modal yang dapat menggerakan perekonomian di BWP
tersebut, dilihat dari struktur usia BWP Pare memiliki penduduk yang
berusia produktif antara 23-59 tahun. Selain itu, BWP Pare merupakan
kawasan kebudayaan dan industri strategis untuk berdagang.

2.3.2 Masalah

Di wilayah BWP Pare, Kelurahan Pare merupakan Kelurahan


yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan Desa Tulungrejo

3
Merupakan Desa yang memiliki sarana dan prasarana serta pusat
pendidikan yang lengkap, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat
memacu timbulnya konsentrasi penduduk yang lebih besar di
Kelurahan Pare dan Tulungrejo. Dengan banyaknya penduduk yang
melakukan berbagai aktivitas menyebabkan pula berbagai persoalan,
diantaranya mengenai sampah dan kemacetan.

2.4 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Ekonomi


2.4.1 Potensi
BWP Pare terletak di jalur ekonomi yang strategis, banyak
ditempati oleh industri perdagangan, sektor angkutan, sektor
keuangan, persewaan, dan jasa pendidikan.
Kegiatan perdagangan, perindustrian, pengangkutan dan
komunikasi ini sangat berpotensi dan sangat berkembang bagi
berjalannya kegiatan ekonomi yang ada di BWP Pare. Sehingga
masyarakat hanya berpusat pada kegiatan ekonomi tersebut, seperti
contohnya Akademi Keperawatan Pamenang Pare (Jasa Pendidikan)
yang dapat dikenal oleh masyarakat di luar daerah BWP Pare.
Adapun beberapa pasar tradisional seperti Pasar Tunglur, Pasar
Pelem, dan Pasar Pare yang menyumbang kontribusi pendapatan
perekonomian BWP Pare, BWP ini pun memiliki program kerja
pendukung ekonomi yaitu dalam sektor industri produksi Kerajinan
yang menjadi komoditi sub utama di daerah ini, selain itu Urban
Farming merupakan cara bagi daerah ini untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat serta pengontrol komoditas pasar untuk menjadi
lebih dekat, murah dan stabil.

2.4.2 Masalah
Kegiatan ekonomi di BWP Pare berjalan tidak optimal, hal ini
dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk
keberlangsungan perkembangan ekonomi. Dilihat dari konsentrasi
kegiatan ekonominya belum menyeluruh pada setiap daerah di BWP
Pare hanya terpusatkan pada wilayah-wilayah tertentu untuk menjadi
4
produsen komoditi sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun
belum merata secara utuh.

2.5 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Sarana, Prasarana dan


Transportasi
2.5.1 Potensi

Potensi yang dimiliki BWP Pare berdasarkan aspek sarana


memiliki fasilitas yang cukup baik yang dapat menunjang kegiatan di
wilayah itu sendiri dengan adanya Sarana Pendidikan, Sarana
Perekonomian, Sarana Kesehatan, Sarana Peribadatan Serta Sarana
Rekreasi.

Untuk fasilitas pendidikan yang ada cukup baik dengan


tersedianya fasilitas pendidikan skala pelayanan regional dan lokal
sebanyak 436 unit. Fasilitas pendidikan dengan skala pelayanan
regional adalah Perguruan Tinggi/Akademi, sedangkan lokal adalah
Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Menengah Umum
(SMU). Dan Sekolah Ketrampilan, Sebagian besar fasilitas pendidikan
di BWP Pare di dominasi fasilitas pendidikan skala lokal, meskipun
demikian terdapat juga fasilitas pendidikan skala pelayanan regional
(Pare Dalam Angka, BPS Kabupaten Kediri, 2016).

BWP Pare juga telah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang


cukup baik dengan tersedianya 684 unit yang terdiri dari Rumah
Sakit, Posyandu, Praktek Dokter, Praktek Bidan, Poliklinik, Dukun
Berobat serta Apotek (Pare Dalam Angka, BPS Kabupaten Kediri, 2016).

Selain itu berdasarkan agama yang ada di wilayah BWP Pare


mayoritas beragama Islam, maka fasilitas yang ada di dominasi oleh
Masjid, Langgar serta Mushola sebanyak 391 unit, meskipun
demikian terdapat pula Gereja, Kapel, dan Pura sebanyak 29 unit
(Pare Dalam Angka, BPS Kabupaten Kediri).

Dilihat untuk fasilitas perekonomian, BWP Pare memiliki


beberapa pasar tradisional dan modern yang merupakan daerah tujuan
5
berbelanja bagi masyarakat Kabupaten Kediri maupun wisatawan
domestik. Sentral perdagangan utama di BWP Pare adalah kawasan
perdagangan di Pasar Pelem, Pasar Pare, dan Pasar Tulungrejo. Pasar
Pare merupakan sentra perdagangan tektil dan pakaian jadi, sedangkan
Pasar Pelem dan Pasar Tulungrejo merupakan pasar tradisional untuk
perdaganagn sayur-sayuran, daging, ikan, dan kebutuhan pokok
lainnya.

Untuk sarana rekreasi, di BWP Pare terdapat sarana wisata yang


terdiri dari Klab Malam, Karaoke, Kolam Renang, Diskotik, Billiard,
Sanggar Tari, serta Panti Pijat (Pare Dalam Angka, BPS Kabupaten
Kediri).

Dari segi prasarana potensi yang dimiliki BWP Pare,yaitu


tersedianya berbagai infrasturuktur perkotaan. BWP Pare memiliki
aksesibilitas yang tinggi baik internal maupun eksternal yang
ditimbulkan dengan adanya jaringan jalan arteri primer, Aksesibilitas
yang tinggi juga terjadi pada akses langsung menuju kawasan
perumahan di BWP Pare.

Dari Prasarana Jaringan Telekomunikasi, berdasarkan hasil


survey, dapat diketahui bahwa alat telekomunikasi yang terdapat di
BWP Pare berupa telepon, telex, faksimili, dan internet dengan jumlah
1226 unit (Pare Dalam Angka, BPS Kabupaten Kediri). Selain itu
tersedianya BTS dan gardu induk yang dapat menyokong jaringan
telekomunikas dalam zona khususi.

Potensi lain yang dimiliki WP Pare dari sisi infrastruktur adalah


tersedianya Prasarana Jaringan Listrik. Berdasarkan hasil survey,
dapat diketahui bahwa di WP Pare sudah semua kecamatan dan
kelurahan terlayani oleh jaringan listrik yang cukup memadai. Selain
untuk listrik perumahan, hampir sebagain jalan yang berada di WP
Pare sudah terdapat penerangan Jalan Umum.

6
Dilihat dari sisi sumber daya air, Pemenuhan kebutuhan air
bersih penduduk WP Pare saat ini berasal dari beberapa jenis
sumber, yaitu air permukaan, air tanah dalam, dan mata air.
Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk industri yang ada di WP
Pare sementara ini memanfaatkan air tanah dalam dengan
menggunakan pengeboran.

Selanjutnya dilihat dari sisi Jaringan Transpotasi, di WP Pare


memiliki jaringan transportasi seperti angkutan umum berupa bus dan
non-bus (angkutan umum).

2.5.2 Masalah
a. WP Pare sudah terdapat banyak bangunan yang menempati
sempadan sungai dengan jarak 3 (tiga) meter sehingga zona
tersebut sudah melampaui sempadan yang ditetapkan, sehingga
akan mengganggu keselamatan dan mengganggu estetika
lingkungan
b. Kegiatan perdagangan dan jasa di wilayah perencanaan saat ini
tumbuh di sepanjang koridor jalan utama yaitu di koridor Jalan
Pare Dalam perkembangannya kegiatan ini cenderung berpola
memita yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu penyebab
kemacetan karena berbaurnya pergerakan dan bangkitan lalu lintas
yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut.
c. Kawasan perdagangan dan jasa Pendidikan yang berada di
sepanjang jalan tulungrejo misalnya, hal ini seringkali
menimbulkan kemacetan yang panjang apalagi pada jam sibuk. Di
tambah lagi dengan banyaknya alih fungsi lahan di sepanjang jalan
tulungrejo tersebut menambah lalu lintas semakin padat pada jam
puncak/sibuk.
d. Di WP Pare terdapat kawasan yang disediakan khusus untuk
kegiatan Pendidikan yang terkenal adalah Kampung English,
Dengan demikian diperlukan upaya perlindungan terhadap
Kawasan tersebut.

7
e. Kondisi yang ada saat ini banyak sekali jaringan drainase yang
tidak terawat bahkan rusak sehingga seringkali menimbulkan
genangan-genangan ketika hujan turun.
f. Daerah-daerah pelayanan persampahan di WP Pare pada saat ini
belum menyeluruh, dimana wilayah pelayanan yang sudah
tercakup meliputi daerah komersil dan jasa pusat kota, sepanjang
jalan protokol, seperti Jalan Pare, Jalan Tulungrejo, dan Jalan Pare
sedangkan sisanya masih dikelola oleh masyarakat secara
perorangan ataupun kelompok-kelompok kebersihan. Pada
kawasan komersial (pasar), Kawasan Pendidikan dan permukiman
para pedagang maupun masyarakat membuang sampah di pinggir-
pinggir jalan atau lahan-lahan kosong karena tidak semua
kelurahan atau wilayah mempunyai TPS sehingga mengganggu
keindahan wilayah dan mengakibatkan penyumbatan pada saluran
drainase.
g. Terdapat beberapa industri yang sama sekali tidak memiliki sistem
pengelolaan air limbah sehingga langsung dibuang ke sungai.

3. Tujuan dan Sasaran

A. Tujuan
Kegiatan studio kota ini dimaksudkan untuk menyusun perangkat
perencanaan kawasan tertentu di Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan
studio ini adalah menyusun RDTR BWP Pare.

B. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan studio ini adalah:
1) Menentukan wilayah studi, yaitu mendelineasikan wilayah
yang termasuk kawasan Industri strategis.
2) Mengidentifikasi potensi dan masalah tata ruang wilayah
kawasan industri strategis di Kabupaten Kediri
3) Merumuskan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
ruang wilayah kota.
4) Merumuskan rencana struktur ruang wilayah kota.

8
5) Merumuskan rencana pola ruang wilayah kota.
6) Menentukan arahan pemanfaatan ruang wilayah kota.
7) Merumuskan ketentuan pengendalian ruang wilayah kota.

C. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah yang menjadi objek studi dalam kegiatan studio ini adalah
WP Pare yang mencakup 9 Desa dan 1 Kelurahan yaitu, Adapun batas-
batas administrasi wilayahnya sebagai berikut:

- Batas utara : Kabupaten Jombang, Kecamatan Kunjang, Kediri

- Batas timur : Kecamatan Kandangan, Kecamatan Kepung.

- Batas selatan : Kec Puncu, Kec Ploso Klaten dan Kec Gurah

- Batas barat : Kec Pagu dan Kec Plemahan.

Penduduk asli WP Pare memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik,


dimana terdapat banyaknya fasilitas pendidikan lokal maupun regional
sebanyak 436 unit. WP Pare sesuai dengan RTRW diperuntukan sebagai
sentral pendidikan dan pemerintahan.

BWP Pare sebagai pintu gerbang menuju Kabupaten Kediri di sebelah


utara memiliki dampak yang besar bagi perkembangan pemanfaatan
ruang di sekitar BWP Pare. Hal tersebut menjadi daya tarik investor
untuk menginvestasikan modalnya di Kabupaten Kedirr, khususnya dalam
kegiatan perumahan, perdagangan dan jasa serta kegiatan pariwisata yang
berada di sepanjang koridor jalan utama BWP Pare.

Fasilitas perdagangan dan jasa di BWP Pare tersebar linier di


sepanjang jalan utama (Jalan Pelem, Jalan Pare, Jalan Tulungrejo) yang
menjadi nadi pergerakan di BWP Pare. Perdagangan dan jasa yang
terdapat di jalan utama tersebut meliputi perdagangan barang kebutuhan
sehari-hari, alat berat, onderdil, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan jasa

9
yang ada meliputi pendidikan, jasa perkantoran, jasa perbankan, bengkel
dan lain-lai

10
Gambar I. 1 Peta BWP Pare

Sumber: BP

11
b. Ruang Lingkup Materi
Materi dari RDTR BWP Pare mengikuti lingkup materi atau muatan
RDTR yang telah diatur dalam Peratuan Mentri Pekerjaan Umum Nomor
20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, yaitu:
a. Tujuan penataan ruang bagian wilayah perencanaan
b. Rencana pola ruang
c. Rencana struktur ruang
d. Penetapan sub bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan
penanganannya
e. Ketentuan pemanfaatan ruang
f. Peraturan zonasi

D. Metodologi

a. Metodologi Pengumpulan Data


Perangkat Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati daerah objek studi.Observasi
dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap wilayah
studi serta mendapatkan informasi tersirat yang ada di kawasan sekitar
daerah studi yang berguna sebgai masukan berupa pertimbangan-
pertimbangan dalam penyusunan rencana.
2) Kuisioner
Survei data primer dilakukan untuk mengumpulkan data yang berasal
dari komunitas untuk memperoleh data-data yang tidak diodaptkan
melalui survei sekunder.Metode yang dilakukan adalah menyebarkan
kuisioner.

12
3) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada perwakilan komunitas atau pun
pemerintah yang dianggap memahami isu penataan ruang kota yang
bertujuan menggali lebih dalam permasalahan dan aspirasi yang muncul
terkait dengan penataan ruang kota. Format wawancara dapat dilakukan
dengan berbagai alternatif.
Perangkat Pengumpulan Data Sekunder
Data merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber instansi dan
literatur, seperti media cetak dan elektonik. Data sekunder dapat berupa
kebijakan dan peraturan perundangiundangan yang masih berlaku,
dokumen rencana, kumpulan data statistik, artikel, serta peta wilayah kota
dan sekitarnya.

b. Metodologi Analisis Metodologi Aspek Kebijakan,


Kelembagaan Dan Pembiayaan
a. Tinjauan BWP Pare berdasarkan konstelasi regional
b. Analisis kebijakan yang berpengaruh terhadap swk BWP Pare
c. Analisis kemampuan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan pembangunan
d. Analisis dominasi peran dalam setiap sector
e. Analisis alokasi penerimaan dan pembiayaan
f. Analisis sumber-sumber pembiayaan

c. Metodologi Aspek Fisik Dan Lingkungan


a. Analisis klimatologi dan metereologi
b. Analisis sumber daya air
c. Analisis sumber daya tanah
d. Analisis sumber daya udara
e. Analsis tofografi dan kelerengan
f. Analisis klimatologi
g. Analisis sumber daya alam hayati alami dan budidaya
13
h. Analisis sumber daya buatan
i. Analisis penggunaan lahan
j. Analisis struktur dan pola ruang

d. Metodologi Aspek Sosial Kependudukan


a. Analisis jumlah penduduk
b. Analisis kepadatan penduduk
c. Analisis struktur penduduk
d. Analisis mobilitas penduduk
e. Analisis sosial budaya

e. Metodologi Aspek Ekonomi


a. Analisis pertumbuhan ekonomi wilayah
b. Analisis faktor pertumbuhan ekonomi, analisis LQ, base
multiflier, shift share
c. Analisis sumber daya pertumbuhan ekonomi
d. Analisis potensi, peluang, dan permasalahan ekonomi kota
e. Analisis pola persebaran pertumbuhan ekonomi
f. Analisis pemerataan ekonomi

f. Metodologi Aspek Sarana, Prasarana dan Transportasi


a. Analisis sistem permukiman/pusat pelayanan
b. Analisis prasarana eksisting
c. Analisis kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas

14
4. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Studio Perencanan BWP Pare

Bulan dan minggu ke-


No Topik Pekerjaan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengantar
penjelasan studio
Pengenal wilayah
1
Pengantar studio studi
.
Identifikasi potensi
dan permasalahan
wilayah studi

Identifikasi isu-isu
di SWK Bojonagara
Pengumpulan
2 data sekunder Pengumpulan data
. dan informasi dan informasi
pendukung bedasarkan isu-isu
yang sedang
berkembang diaspek
perkotaan
No Topik Pekerjaan Bulan dan minggu ke-

15
Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengidentifikasi isu
utama dari setiap
aspek dan
merumuskan suatu
isu strategis di SWK
Bojonagara
Identifikasi data dan
Penentuan isu informasi untuk
3
perencanan menyusun perangkat
.
ruang kota survey

Menyusun program
survey dan time line
kegiatan survey

Persiapan rona awal

Rona awal
Pengumpulan Persiapan survey
4
data (survey primer
.
lapangan)
Survey primer

No Topik Pekerjaan Bulan dan minggu ke-

16
Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan data-
data hasil survey
primer

5 Analisis Analisis data primer


. perencanaan ataupun sekunder

Penyusunan laporan
fakta dan analisis

Perumusan konsep
dan strategi
pengembangan kota

Perumusan rencana
6 Perumusan pengembangan kota
. rencana
Persentasi, diskusi,
dan asistensi
Perbaikan laporan
akhir

17
5. Struktur Organisasi
No Nama Jabatan Penanggung Jawab Aspek
1 Totok Riyanto Ketua Fisik dan Lingkungan
2 Mujami’ Sholikhin Wakil Ketua Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan
3 Sabi’atul Khasanah Sekertaris Sosial dan Kependudukan
4 Johan Arif Bendahara Ekonomi, Sarana, Prasarana dan Transportasi
5 Edi Musrifan Bendahara Ekonomi, Sarana, Prasarana dan Transportasi

18
LAMPIRAN
Tabel Ceklis Data

Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Fisik Dan
Lingkungan Bakorsurtanal/Museum
Data Topografi dan Kelerengan 2016 Peta kontur
Geologi

Analisis Klimatologi dan Data Kawasan Rawan Bencana


2016 Peta kontur
Meteologi Geologi
Dinas SDA dan bina Marga
Data Kawasan Rawan Bencana
2016 Peta kontur
Vulkanologi

Data Kawasan Rawan Banjir 2016 Peta kontur


Data
Data Keadaan Air Permukaan 2016
Deskriptif
Data
Data Keadaan Air Tanah 2016
Deskriptif
Analisis Sumber Daya Air Dinas SDA dan bina Marga
Data Pola Aliran Sungai 2016 Peta

Data
data Sebaran Sumber Air 2016 Deskriptif
dan Peta

2016 Data
Analisis Klimatologi Data curah hujan tahunan Dinas SDA dan bina Marga
Deskriptif

19
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Data
Data Distribusi Hujan 2016 Deskriptif
dan Peta

Data Daerah Resapan Air 2016 Dinas SDA dan bina Marga Peta

Data Intensitas dan jenis penggunaan Data


2016
Lahan Deskriptif

Data
Data Luas Tiap Pengguaan Lahan 2016
Deskriftif

Data
Data Perubahan Fungsi Lahan 2016 BAPPEDA Deskriptif

Data
Data Ketersediaan lahan (Kawasan
2016 Deskriptif
terbangun yang Tidak Terbangun)
dan Peta

Dinas Perhubungan,
Data Jalur Penerbangan 2016 Peta
Komunikasi dan Informatika

Analisis Sumber Daya


Udara Data Kegiatan yang Menimbulkan Dinas Perindustrian, Data
2016
Sarana, Pencemaran Udara perdagangan dan Koperasi Deskriptif
prasarana dan

20
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
transportasi Analisis Sistem
Kebutuhan dan Sarana Jumlah Sarana di BWP Pare 2016 BPS Dokumen
di BWP Pare

Data Kebutuhan dan Sebaran Air


2016 PDAM Dokumen
Bersih Per Kecamatan

Peta Kebutuhan dan Sebaran Air


2016 PDAM Peta
Bersih Per Kecamatan

Data Saluran Drainase 2016 Dinas SDA dan bina Marga Dokumen
Analisis jaringan
Prasarana di BWP Pare
Peta Saluran Drainase 2016 PDAM Peta

Kualitas Distribusi Air Bersih 2016 Masyarakat Kuesioner

Data Sistem Pengangkutan Sampah 2016 Distarcip Peta

21
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data

Data Sistem Pembuangan Sampah 2016 Distarcip Peta

Jumlah Kendaraan Pemungutan


2016 Distarcip Dokumen
Sampah

Data Saluran Air Limbah 2016 PDAM Dokumen

Peta Saluran Air Limbah 2016 PDAM Peta

Data Jaringan Jalan 2016 Distarcip Dokumen

Analisis Jaringan
Peta Jaringan Jalan 2016 Distarcip Peta
Transportasi BWP Pare

Dinas Perhubungan,
Jenis Moda Angkutan 2016 Dokumen
Komunikasi dan Informatika

22
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data

Dinas Perhubungan,
Peta Jaringan Moda Angkutan 2016 Peta
Komunikasi dan Informatika

Analisis Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah PDRB Atas Harga Konstan 2016 BPS Dokumen

PDRB Atas Harga Berlaku 2016 BPS Dokumen


Aspek
Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi 2016 BPS Dokumen

Pendapata Perkapitan 2016 BPS Dokumen

Analisis Faktor
Pertumbuhan Ekonomi,
PDRB 2016 BPS Dokumen
Analisis LQ dan Shift
Share

Analisis Sumber Daya


Jenis Komuditas 2016 BPS dan Disperindag Dokumen
Pertumbuhan Ekonomi

23
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data

Jenis Industri 2016 Disperindag Dokumen

Analisis Lokasi
Lokasi Industri 2016 Disperindag Peta

Analisis Potensi
Peluang dan
Tingkat Pendapatan Penduduk 2016 Masyarakat Kuesioner
Permasalahan Ekonomi
Kota

Ketersediaan Lapangan Kerja 2016 Masyarakat Kuesioner

Jumlah Kepala Keluarga


Aspek Analisis Proyeksi
Kependudukan
jumlah penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin 2016 BPS Dokumen

Berdasarkan Usia

24
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data

Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Analisis Kesejahteraan
2016 BPS Dokumen
Penduduk Indeks Pembangunan Manusia

Kepadatan penduduk

BPS, Dinas Sosial Tenaga


Tingkat Mobilitas penduduk 2016 Dokumen
Kerja dan Transmigrasi

Indentifikasi Sosial Dinas Pemuda Olahraga


Jumlah Migrasi Penduduk Keluar 2016 Dokumen
Kebudayaan dan Pariwisata
Budaya Masyarakat
Sebagai pendukung
perekonomian
Masyarakat Tatanan Sosial dan Adat Istiadat
Dinas Pemuda Olahraga
2016 Dokumen
Kebudayaan dan Pariwisata
Jumlah dan Lokasi Cagar Budaya

25
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data

Analisis Kemampuan Tupoksi Dinas-dinas Terkait 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
Pemerintahan Daerah
dalam
Menyelenggarakan Deskriptif /
Pembangunan Program Kerja 2014 Dinas-Dinas Terkait Wawancar
a
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka
Panjang), RPJM (Rencana
Tinjauan BWP Pare Pembangunan Jangka Menengah),
berdasarkan konstelasi RKP (Rencana Kerja Pemerintahan), 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
regional. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),
RTRW (Rencana Tata Ruang
Wiayah)
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka
Analisis Kebijakan Panjang), RPJM (Rencana
yang berpengaruh Pembangunan Jangka Menengah),
terhadap BWP Pare RKP (Rencana Kerja Pemerintahan), 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
(Provinsi Jawa Timur RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),
RTRW (Rencana Tata Ruang
dan Kab Kediri)
Wiayah)
PAD (Pendapatan Asli Daerah),
APBD (Anggaram Pembiayaan dan
Belanja Daerah), BHPBP (Bagi hasil
Analisis Alokasi Penerimaan
pajak dan bukan pajak), TPD (Total 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
dan Pembiayaan
penerimaan daerah ), PDRB
(Pendapatan Domestik Regional
Bruto)

26

Anda mungkin juga menyukai