2.1 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Kebijakan, Kelembagaan Dan Pembiayaan ........ 2
2.2 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Fisik Dan Lingkungan ......................................... 3
2.5 Rumusan Potensi dan Masalah Aspek Sarana, Prasarana dan Transportasi .................. 5
A. Tujuan ................................................................................................................................. 8
B. Sasaran ................................................................................................................................ 8
D. Metodologi........................................................................................................................ 12
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 19
i
1. Latar Belakang
Sebuah wilayah harus bisa memanfaatkan secara optimal sumber
daya yang dimilikinya seperti sumber daya manusia, ekonomi, dan fisik
lingkungan, agar dapat membantu mencapai pemanfaatan sumber daya
yang baik, suatu wilayah harus memiliki peraturan yang berfungsi
mengatur segala aspek dan kegiatan di masyarakatnya.Untuk itu, adanya
suatu rencana tata ruang suatu wilayah merupakan hal penting dalam
merencanakan potensi-potensi sumber daya yang ada dengan baik sesuai
prosedur yang berlaku.
Pare merupakan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) di Kabupaten
Kediri. Berdasarkan data mengenai jumlah penduduk, Pare digolongkan
dalam kota sedang, hal ini disebabkan Pare memiliki jumlah penduduk
sebesar 98.594 Jiwa.
BWP Pare merupakan bagian daerah yang letaknya di utara kota
Kediri. Terdiri dari 9 Desa dan 1 Kelurahan, BWP Pare memilki potensi
di bidang perindustrian, perdagangan, dan pengangkutan serta
komunikasi. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
pedagang, dibuktikan dengan banyaknya pasar-pasar sebagai pusat
perdagangan di BWP Pare, dan memiliki fasilitas pendidikan yang baik
dan mampu menjangkau ke seluruh masyarakat yang memerlukan
pendidikan. Fasilitas lain yaitu terdapatnya pelayanan kesehatan yang
memadai seperti Rumah Sakit HVA Toeloengredjo, RS. Amelia Pare dan
sebagainya. Di sektor Pendidikan, BWP Pare memiliki potensi unggulan
di Akademi Pendidikan yaitu Akademi Keperawatan Pamenang Pare,
yang dikenal masyarakat luas, di dalam maupun di luar Kota dan
Kabupaten Kediri.
Namun di BWP Pare pun memiliki kendala dan beberapa masalah,
di antaranya adalah permasalahan mengenai kemacetan lalu lintas,
kepadatan penduduk, lingkungan yang kumuh, serta sebagian besar
masyarakat yang belum memenuhi RTRW secara baik.
Mengacu pada UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
diketahui bahwa seharusnya produk rencana tata ruang kota harus
1
dilengkapi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW) dan juga
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTR). Namun pada kenyataannya,
produk perencanaan tata ruang yang sudah ada saat ini hanyalah rencana
tata ruang kota Kediri. Maka dari itu, untuk melengkapi produk
perencanaan tata ruang yang ada, akan disusun Rencana Detail Tata
Ruang BWP Pare dengan merujuk pada Undang-undang penataan ruang
terbaru.
2.1.1 Potensi
a. Dalam RTRW Provinsi Jawa Timur dan RTRW Nasional,
Kabupaten Kediri ditetapkan sebagai pusat distribusi skala
nasional atau beberapa provinsi;
b. Berdasarkan RTRW Kabupaten Kediri, struktur ruang wilayah
BWP Pare sebagai wilayah Sentral pendidikan dan pemerintahan.
c. Lembaga-lembaga teknis daerah dan dinas-dinas daerah
Kabupaten Kediri berkedudukan di BWP Pare. Dengan sebagian
besar lembaga-lembaga dan dinas-dinas yang lokasinya saling
berdekatan dan berada di BWP Pare,
d. Salah satu sumber pembiayaan berasal dari investasi swasta
ataupun masyarakat.
2.1.2 Masalah
Berdasarkan RTRW Kabupaten Kediri 2010-2030, disebutkan
bahwa lembaga pemerintah ditingkat bawah (daerah) kurang
2
mampu menerjemahkan konsep dan strategi pembangunan
ekonomi.
2.2.1 Potensi
a. Letak BWP Pare yang berada di dekat pusat kota
b. BWP Pare sebagai jalan masuk ke Kabupaten Kediri, karena
terletak di perbatasan Kabupaten Jombang bagian selatan.
2.2.2 Masalah
a. Kurangnya RTH dan RTNH
b. Terdapat kawasan kumuh
c. Penumpukan sampah di sembarang tempat
d. Padatnya pemukiman penduduk
2.3.2 Masalah
3
Merupakan Desa yang memiliki sarana dan prasarana serta pusat
pendidikan yang lengkap, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat
memacu timbulnya konsentrasi penduduk yang lebih besar di
Kelurahan Pare dan Tulungrejo. Dengan banyaknya penduduk yang
melakukan berbagai aktivitas menyebabkan pula berbagai persoalan,
diantaranya mengenai sampah dan kemacetan.
2.4.2 Masalah
Kegiatan ekonomi di BWP Pare berjalan tidak optimal, hal ini
dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk
keberlangsungan perkembangan ekonomi. Dilihat dari konsentrasi
kegiatan ekonominya belum menyeluruh pada setiap daerah di BWP
Pare hanya terpusatkan pada wilayah-wilayah tertentu untuk menjadi
4
produsen komoditi sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun
belum merata secara utuh.
6
Dilihat dari sisi sumber daya air, Pemenuhan kebutuhan air
bersih penduduk WP Pare saat ini berasal dari beberapa jenis
sumber, yaitu air permukaan, air tanah dalam, dan mata air.
Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk industri yang ada di WP
Pare sementara ini memanfaatkan air tanah dalam dengan
menggunakan pengeboran.
2.5.2 Masalah
a. WP Pare sudah terdapat banyak bangunan yang menempati
sempadan sungai dengan jarak 3 (tiga) meter sehingga zona
tersebut sudah melampaui sempadan yang ditetapkan, sehingga
akan mengganggu keselamatan dan mengganggu estetika
lingkungan
b. Kegiatan perdagangan dan jasa di wilayah perencanaan saat ini
tumbuh di sepanjang koridor jalan utama yaitu di koridor Jalan
Pare Dalam perkembangannya kegiatan ini cenderung berpola
memita yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu penyebab
kemacetan karena berbaurnya pergerakan dan bangkitan lalu lintas
yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut.
c. Kawasan perdagangan dan jasa Pendidikan yang berada di
sepanjang jalan tulungrejo misalnya, hal ini seringkali
menimbulkan kemacetan yang panjang apalagi pada jam sibuk. Di
tambah lagi dengan banyaknya alih fungsi lahan di sepanjang jalan
tulungrejo tersebut menambah lalu lintas semakin padat pada jam
puncak/sibuk.
d. Di WP Pare terdapat kawasan yang disediakan khusus untuk
kegiatan Pendidikan yang terkenal adalah Kampung English,
Dengan demikian diperlukan upaya perlindungan terhadap
Kawasan tersebut.
7
e. Kondisi yang ada saat ini banyak sekali jaringan drainase yang
tidak terawat bahkan rusak sehingga seringkali menimbulkan
genangan-genangan ketika hujan turun.
f. Daerah-daerah pelayanan persampahan di WP Pare pada saat ini
belum menyeluruh, dimana wilayah pelayanan yang sudah
tercakup meliputi daerah komersil dan jasa pusat kota, sepanjang
jalan protokol, seperti Jalan Pare, Jalan Tulungrejo, dan Jalan Pare
sedangkan sisanya masih dikelola oleh masyarakat secara
perorangan ataupun kelompok-kelompok kebersihan. Pada
kawasan komersial (pasar), Kawasan Pendidikan dan permukiman
para pedagang maupun masyarakat membuang sampah di pinggir-
pinggir jalan atau lahan-lahan kosong karena tidak semua
kelurahan atau wilayah mempunyai TPS sehingga mengganggu
keindahan wilayah dan mengakibatkan penyumbatan pada saluran
drainase.
g. Terdapat beberapa industri yang sama sekali tidak memiliki sistem
pengelolaan air limbah sehingga langsung dibuang ke sungai.
A. Tujuan
Kegiatan studio kota ini dimaksudkan untuk menyusun perangkat
perencanaan kawasan tertentu di Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan
studio ini adalah menyusun RDTR BWP Pare.
B. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan studio ini adalah:
1) Menentukan wilayah studi, yaitu mendelineasikan wilayah
yang termasuk kawasan Industri strategis.
2) Mengidentifikasi potensi dan masalah tata ruang wilayah
kawasan industri strategis di Kabupaten Kediri
3) Merumuskan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
ruang wilayah kota.
4) Merumuskan rencana struktur ruang wilayah kota.
8
5) Merumuskan rencana pola ruang wilayah kota.
6) Menentukan arahan pemanfaatan ruang wilayah kota.
7) Merumuskan ketentuan pengendalian ruang wilayah kota.
C. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah yang menjadi objek studi dalam kegiatan studio ini adalah
WP Pare yang mencakup 9 Desa dan 1 Kelurahan yaitu, Adapun batas-
batas administrasi wilayahnya sebagai berikut:
- Batas selatan : Kec Puncu, Kec Ploso Klaten dan Kec Gurah
9
yang ada meliputi pendidikan, jasa perkantoran, jasa perbankan, bengkel
dan lain-lai
10
Gambar I. 1 Peta BWP Pare
Sumber: BP
11
b. Ruang Lingkup Materi
Materi dari RDTR BWP Pare mengikuti lingkup materi atau muatan
RDTR yang telah diatur dalam Peratuan Mentri Pekerjaan Umum Nomor
20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, yaitu:
a. Tujuan penataan ruang bagian wilayah perencanaan
b. Rencana pola ruang
c. Rencana struktur ruang
d. Penetapan sub bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan
penanganannya
e. Ketentuan pemanfaatan ruang
f. Peraturan zonasi
D. Metodologi
12
3) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada perwakilan komunitas atau pun
pemerintah yang dianggap memahami isu penataan ruang kota yang
bertujuan menggali lebih dalam permasalahan dan aspirasi yang muncul
terkait dengan penataan ruang kota. Format wawancara dapat dilakukan
dengan berbagai alternatif.
Perangkat Pengumpulan Data Sekunder
Data merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber instansi dan
literatur, seperti media cetak dan elektonik. Data sekunder dapat berupa
kebijakan dan peraturan perundangiundangan yang masih berlaku,
dokumen rencana, kumpulan data statistik, artikel, serta peta wilayah kota
dan sekitarnya.
14
4. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Studio Perencanan BWP Pare
Identifikasi isu-isu
di SWK Bojonagara
Pengumpulan
2 data sekunder Pengumpulan data
. dan informasi dan informasi
pendukung bedasarkan isu-isu
yang sedang
berkembang diaspek
perkotaan
No Topik Pekerjaan Bulan dan minggu ke-
15
Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengidentifikasi isu
utama dari setiap
aspek dan
merumuskan suatu
isu strategis di SWK
Bojonagara
Identifikasi data dan
Penentuan isu informasi untuk
3
perencanan menyusun perangkat
.
ruang kota survey
Menyusun program
survey dan time line
kegiatan survey
Rona awal
Pengumpulan Persiapan survey
4
data (survey primer
.
lapangan)
Survey primer
16
Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan data-
data hasil survey
primer
Penyusunan laporan
fakta dan analisis
Perumusan konsep
dan strategi
pengembangan kota
Perumusan rencana
6 Perumusan pengembangan kota
. rencana
Persentasi, diskusi,
dan asistensi
Perbaikan laporan
akhir
17
5. Struktur Organisasi
No Nama Jabatan Penanggung Jawab Aspek
1 Totok Riyanto Ketua Fisik dan Lingkungan
2 Mujami’ Sholikhin Wakil Ketua Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan
3 Sabi’atul Khasanah Sekertaris Sosial dan Kependudukan
4 Johan Arif Bendahara Ekonomi, Sarana, Prasarana dan Transportasi
5 Edi Musrifan Bendahara Ekonomi, Sarana, Prasarana dan Transportasi
18
LAMPIRAN
Tabel Ceklis Data
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Fisik Dan
Lingkungan Bakorsurtanal/Museum
Data Topografi dan Kelerengan 2016 Peta kontur
Geologi
Data
data Sebaran Sumber Air 2016 Deskriptif
dan Peta
2016 Data
Analisis Klimatologi Data curah hujan tahunan Dinas SDA dan bina Marga
Deskriptif
19
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Data
Data Distribusi Hujan 2016 Deskriptif
dan Peta
Data Daerah Resapan Air 2016 Dinas SDA dan bina Marga Peta
Data
Data Luas Tiap Pengguaan Lahan 2016
Deskriftif
Data
Data Perubahan Fungsi Lahan 2016 BAPPEDA Deskriptif
Data
Data Ketersediaan lahan (Kawasan
2016 Deskriptif
terbangun yang Tidak Terbangun)
dan Peta
Dinas Perhubungan,
Data Jalur Penerbangan 2016 Peta
Komunikasi dan Informatika
20
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
transportasi Analisis Sistem
Kebutuhan dan Sarana Jumlah Sarana di BWP Pare 2016 BPS Dokumen
di BWP Pare
Data Saluran Drainase 2016 Dinas SDA dan bina Marga Dokumen
Analisis jaringan
Prasarana di BWP Pare
Peta Saluran Drainase 2016 PDAM Peta
21
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Analisis Jaringan
Peta Jaringan Jalan 2016 Distarcip Peta
Transportasi BWP Pare
Dinas Perhubungan,
Jenis Moda Angkutan 2016 Dokumen
Komunikasi dan Informatika
22
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Dinas Perhubungan,
Peta Jaringan Moda Angkutan 2016 Peta
Komunikasi dan Informatika
Analisis Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah PDRB Atas Harga Konstan 2016 BPS Dokumen
Analisis Faktor
Pertumbuhan Ekonomi,
PDRB 2016 BPS Dokumen
Analisis LQ dan Shift
Share
23
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Analisis Lokasi
Lokasi Industri 2016 Disperindag Peta
Analisis Potensi
Peluang dan
Tingkat Pendapatan Penduduk 2016 Masyarakat Kuesioner
Permasalahan Ekonomi
Kota
Berdasarkan Usia
24
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Analisis Kesejahteraan
2016 BPS Dokumen
Penduduk Indeks Pembangunan Manusia
Kepadatan penduduk
25
Bentuk
Aspek Rencana Analisis Kebutuhan Data Tahun Sumber Data
Data
Analisis Kemampuan Tupoksi Dinas-dinas Terkait 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
Pemerintahan Daerah
dalam
Menyelenggarakan Deskriptif /
Pembangunan Program Kerja 2014 Dinas-Dinas Terkait Wawancar
a
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka
Panjang), RPJM (Rencana
Tinjauan BWP Pare Pembangunan Jangka Menengah),
berdasarkan konstelasi RKP (Rencana Kerja Pemerintahan), 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
regional. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),
RTRW (Rencana Tata Ruang
Wiayah)
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka
Analisis Kebijakan Panjang), RPJM (Rencana
yang berpengaruh Pembangunan Jangka Menengah),
terhadap BWP Pare RKP (Rencana Kerja Pemerintahan), 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
(Provinsi Jawa Timur RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),
RTRW (Rencana Tata Ruang
dan Kab Kediri)
Wiayah)
PAD (Pendapatan Asli Daerah),
APBD (Anggaram Pembiayaan dan
Belanja Daerah), BHPBP (Bagi hasil
Analisis Alokasi Penerimaan
pajak dan bukan pajak), TPD (Total 2014 Pemerintah Kota (PemKot) Dokumen
dan Pembiayaan
penerimaan daerah ), PDRB
(Pendapatan Domestik Regional
Bruto)
26