Anda di halaman 1dari 35

TECHNOPRENEURSHIP

PENYUSUNAN BUSINESS PLAN

“Park and Ride”


Sistem Parkir Terintegrasi

Diusulkan oleh:

KELOMPOK 8
Naura Assyifa Salma 03111540000092
Fauzan Bariza 03111540000125
Dea Adlina Tiara Wibowo 03111745000011
Aria Khoirun Nisa 03111745000026
Sita Permata Pertiwi 03111745000053

KELAS TECHNOPRENEURSHIP 16

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

KATA PENGANTAR
Assalammualikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur selalu tercurahkan kepada Allah
SWT karena atas limpahan rahmad dan hidayah-Nya Tugas ketiga Business Plan
Teknopreneurship“Park and Ride” dapat terselesaikan dengan baik. Perencanaan
ide bisnis merupakan suatu kewajiban bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, yang mengambil mata kuliah Teknopreneurship.
Makalah Perencanaan Ide bisnis disusun untuk memberikan pemahaman
lebih lanjut mengenai pengembangan ide bisnis dan hal penting terkait inovasi
berbisnis dengan teknologi maju saat ini. Makalah Business Model Canvas
disusun setelah melakukan pengumpulan data (survey) dan brainstorming
mengenai ide yang dapat dikembangkan untuk berbisnis dimasa mendatang.
Mencari celah bisnis yang dan mengembangkan menjadi suatu hal yang lebih
inovatif.
Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari dukungan teman-temandalam
membantu mencari sumber penyusunan makalah. Terimaksih kepada responden
yang telah bersedia untuk merespon survey yang telah dilakukan. Terima kasih
kepada dosen pengajar teknopreneurship yang turut membimbing dalam
pemahaman bisnis.
Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi
tolok ukur untuk penyusunan makalah selanjutnya bagi teman-teman dan para
pembaca. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna
menunjang penyusunann makalah selanjutnya.
Wassalammualikum Wr. Wb
Surabaya, November 2018

Penyusun

ii
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II KONSEP IDE BISNIS ............................................................................... 4
2.1 Analisa Solusi Permasalahan .................................................................... 4
2.2 Analisa Data Kuisioner............................................................................. 4
2.3 Deskripsi Ide Bisnis.................................................................................. 8
2.4 Rencana Pemasaran .................................................................................. 9
2.5 Analisa Kompetitor ................................................................................ 10
2.6 Analisa SWOT ....................................................................................... 10
2.7 Business Model Canvas .......................................................................... 11
2.8 Analisa Industri dan Persaingan ............................................................. 15
2.9 Analisa Strategi dan Rencana Pasar ....................................................... 17
2.10 Analisa Resiko ........................................................................................ 20
2.11 Analisa Operasi Serta Kebutuhan Sumber Daya Manusia ..................... 21
2.12 Rancangan Struktur Organisasi dan Bentuk Badan Usaha..................... 24
2.13 Prototype / Visualisasi............................................................................ 26
BAB III ANALISA DAN PROYEKSI KEUANGAN ......................................... 28
3.1 Pengeluaran ............................................................................................ 28
3.2 Pemasukan .............................................................................................. 28
3.3 Analisa Break Even Point ....................................................................... 29
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 31
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 31
4.2 Saran ....................................................................................................... 31

iii
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kemacetan yang Terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo ............................ 2


Gambar 2. Parkir Sistem Hidraulis ......................................................................... 9
Gambar 3. Rencana Desain Gedung “Park and Ride” ............................................ 9
Gambar 4. Business Model Canvas ..................................................................... 12
Gambar 5. Rancangan Ide Bisnis Park and Ride .................................................. 26
Gambar 6. Rencana Area Parkir Sepeda Motor .................................................... 26
Gambar 7. Rencana Area Parkir dengan Sistem Hidrolis ..................................... 27

iv
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, setelah Jakarta. Dari
hasil sensus penduduk Kota Surabaya dengan hasil sebanyak ± 3 juta orang, Kota
Surabaya telah menjadi kota metropolis dengan berbagai keanekaragaman yang
kaya di dalamnya. Selain itu, Surabaya saat ini juga telah menjadi pusat bisnis,
perdagangan, industri serta pendidikan di Indonesia.
Sebagai ibukota provinsi Jawa Timur, Surabaya juga merupakan rumah bagi
banyak kantor dan pusat bisnis. Perekonomian Surabaya juga dipengaruhi oleh
pertumbuhan baru dalam industri asing dan beberapa segmen industri yang akan
terus berkembang, terutama dalam hal properti, dimana gedung pencakar langit,
mall, plaza, apartemen dan hotel berbintang akan terus terbangun setiap tahunnya.
Keadaan Surabaya yang terus berkembang tersebut, berperan besar terhadap
terjadinya urbanisasi.
Pertumbuhan jumlah penduduk secara pesat yang diikuti dengan pertambahan
jumlah kendaraan bermotor di Surabaya, menjadi salah satu biang kemacetan di
jalanan Surabaya. Ditambah dengan kurang tersedianya lahan parkir di kawasan-
kawasan padat seperti pusat pertokoan dan pusat rumah makan menjadi
pendukung terjadinya kemacetan di Surabaya.
Jl. Manyar Kertoarjo merupakan salah satu kawasan ramai yang dipenuhi
dengan berbagai pertokoan dan rumah makan. Di wilayah ini, pada umumnya
kemacetan sering terjadi pada jam berangkat dan pulang kantor, jam makan siang
serta jam makan malam. Keterbatasan lahan parkir pada tiap rumah makan dan
pertokoan menyebabkan beberapa pengunjung memarkir kendaraannya di badan
jalan.

1
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Gambar 1. Kemacetan yang Terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo

Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis memiliki gagasan dalam upaya


meminimalisir kemacetan di kawasan Jl. Manyar Kertoarjo tersebut dengan
membuat gedung parkir yang memiliki sistem terintegrasi. Dengan demikian,
diharapkan dapat menjadi solusi masalah kemacetan di ruas jalan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi kemacetan yang terjadi di Jalan Manyar
Kertoarjo Surabaya?
2. Bagaimana konsepsi ide bisnis yang direncanakan?
3. Bagaimana perencanaan Business Model Canvas dari ide bisnis yang
direncanakan?
4. Bagaimana analisa dan proyeksi keuangan serta kebutuhan Start-up Fund
dari ide bisnis yang telah direncanakan?

1.3 Tujuan
Berdasar rumusan masalah diatas makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui cara mengatasi kemacetan yang terjadi di Jalan Manyar
Kertoarjo.
2. Merencanakan Business Model Canvas dari ide bisnis yang direncanakan.
3. Menentukan analisa dan proyeksi keuangan serta kebutuhan Start-up Fund
dari ide bisnis yang telah direncanakan.

2
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

1.4 Manfaat
• Bagi penulis:
1. Dapat menambah wawasan tentang dunia technopreneurship.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Technopreneurship.
• Bagi pengguna:
1. Dapat memberikan masukan kepada anak khususnya usia sekolah dasar
dalam meningkatkan pengembangan anak dalam bidang pendidikan di
kehidupan sehari-hari sekolah dasar maupun di lingkungan luar yang lebih
luas.
2. Dapat meningkatkan jenis game pembelajaran yang lainnya untuk anak.
3. Supaya meningkatkan minat belajar anak dan menambah wawasan anak
sehingga dapat mengasah keterampilan, kecerdasan, dan imajinasi.

3
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

BAB II
KONSEP IDE BISNIS

2.1 Analisa Solusi Permasalahan


Kemacetan di kawasan Jl. Manyar Kertoarjo pada umumnya disebabkan karena
adanya toko atau rumah makan yang tidak memiliki lahan parkir cukup luas,
sehingga para pengunjung memparkir kendaraannya di badan jalan. Selain itu,
banyak pengunjung yang keberatan dengan adanya tukang parkir liar karena tidak
bekerja dengan semestinya serta memasang tarif parkir yang lebih mahal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kami memiliki gagasan untuk menciptakan
“Park and Ride” di daerah Manyar Kertoarjo.

2.2 Analisa Data Kuisioner


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan angket.
Angket ditujukan kepada sebagian penduduk Surabaya, dengan hasil analisa
sebagai berikut:
1. Intensitas kemacetan pada Jalan Manyar Kertoarjo.

Dari seluruh angket yang kami sebar secara acak, didapatkan bahwa 97,7%
responden berpendapat bahwa kemacetan sering terjadi di Jalan Manyar
Kertoarjo. Sedangkan sisanya, sebanyak 2,3% merasa bahwa jalan tersebut
tidak macet.

4
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2. Tingkat kemacetan pada Jalan Manyar Kertoarjo.

Dari seluruh angket yang disebar secara acak, didapatkan 41,9% responden
berpendapat bahwa tingkat kemacetan di Jalan Manyar Kertoarjo adalah
sedang, 46,5% responden berpendapat bahwa tingkat kemacetannya adalah
tinggi, dan 9,3% responden berpendapat bahwa tingkat kemacetannya adalah
sangat tinggi. Sedangkan sisanya, sebanyak 2,3% responden berpendapat
bahwa tingkat kemacetan pada jalan tersebut adalah sedang pada saat jam
normal namun sangat tinggi pada saat jam sibuk.

3. Penyebab kemacetan pada Jalan Manyar Kertoarjo.

5
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Dari seluruh angket yang kami sebar secara acak, 53,5% responden
berpendapat bahwa kemacetan yang terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo
disebabkan oleh parkir liar, dan 44,2% responden berpendapat bahwa volume
kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut yang menjadi penyebab
kemacetan. Sedangkan sisanya, sebanyak 2,3% beranggapan bahwa
kemacetan sering terjadi karena adanya parkir liar dan volume kendaraan
yang berlebih.

4. Jenis kendaraan penyebab kemacetan di Jalan Manyar Kertoarjo.

Dari seluruh angket yang kami sebar secara acak, 86% responden
berpendapat bahwa kemacetan yang terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo
disebabkan oleh kendaraan bermotor berupa mobil pribadi, dan 7% responden
berpendapat sepeda motor yang menyebabkan kemacetan di ruas jalan
tersebut. Sedangkan sisanya, sebanyak 7% beranggapan bahwa jenis
kendaraan yang berpengaruh pada kemacetan di ruas jalan tesebut adalah
mobil pribadi dan sepeda motor.

6
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

5. Tingkat kebutuhan areal parkir terintgrasi

Dari seluruh angket yang kami sebar secara acak, didapatkan bahwa 95,3%
responden berpendapat bahwa perlunya dibangun fasilitas parkir dengan
sistem terintegrasi pada kawasan Manyar Kertoarjo. Sedangkan sisanya,
sebanyak 4,7% merasa bahwa tidak perlu adanya sistem parkir terintegrasi.

6. Tarif parkir untuk areal parkir terintegrasi

Dari seluruh angket yang kami sebar secara acak, didapatkan bahwa 42,6%
responden mengusulkan tarif parkir sebesar Rp. 3.000 – Rp. 5.000; 38,3%
responden mengusulkan tarif parkir Rp. 5.000 – Rp. 10.000; 17% responden

7
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

mengusulkan tarif parkir Rp. 5.000 – Rp. 15.000, sedangkan 2,1% responden
mengusulkan tarif parkir Rp. 10.000 – Rp. 20.000.

7. Fasilitas yang diinginkan untuk areal parkir


Berdasarkan hasil survey fasilitas yang diinginkan responden untuk areal
parkir tesebut, didapatkan bahwa responden mengusulkan sebagai berikut:
- Aman, dilengkapi dengan CCTV serta bukti karcis pakir yang konkrit
- Kapasitas yang besar dan lokasi yang mudah dijangkau
- Menerapkan sistem cashless dan smart parking
- Tempat parkir yang rapi serta tertib
- Menggunakan sistem hidraulis

2.3 Deskripsi Ide Bisnis

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan analisa data yang sudah dilakukan,
solusi yang kami tawarkan adalah Park and Ride yang menggunakan Lift Hidraulis.
Sistem ini baru ada di Kota Jakarta, dan belum ada di Kota Surabaya. Park and
Ride merupakan bisnis penyedia lahan parkir dengan berbagai layanan dan fasilitas
seperti, valet parking, ladies parking, pembayaran dengan sistem cashless maupun
uang tunai, serta akses keluar dan masuk dengan portal otomatis sehingga lebih
aman. Selain itu, calon pengguna lahan parkir juga dapat melihat indikator
ketersediaan lahan parkir sebelum masuk ke bangunan Park and Ride, yang
dioperasikan berdasarkan sensor yang ada pada masing-masing slot parkir.
Park and Ride menggunakan sistem parkir lift hidraulis. Lift hidraulis alat untuk
parkir mobil dengan mengangkat beban di kedua sisi dilengkapi dengan perangkat
pengunci mekanik, yang dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi apakah ada
kendaraan dibawahnya.
Dengan adanya bisnis Park and Ride ini diharapkan tidak ada lagi kendaraan
yang parkir di badan jalan sehingga mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di
sepanjang Jalan Manyar Kertoarjo.

8
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Gambar 2. Parkir Sistem Hidraulis

Gambar 3. Rencana Desain Gedung “Park and Ride”

2.4 Rencana Pemasaran

Park and Ride diharapakan mampu mengurangi kemacetan yang ada di kawasan
pertokoan dengan menarik pelanggan dari kalangan pengunjung toko dan rumah
makan setempat. Namun tidak menutup kemungkinan, fasilitas Park and Ride juga
digunakan oleh pengendara yang ingin menyambung perjalanannya dengan moda
transportasi umum yang melalui kawasan tersebut.

9
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2.5 Analisa Kompetitor

Kompetitor park and ride umumnya berasal dari pertokoan dan rumah makan di
kawasan tersebut yang sudah menyediakan lahan parkir sendiri.

2.6 Analisa SWOT

Dalam perencanaan ide bisnis, diperlukan adanya analisa Strength, Weakness,


Opportunities, dan Threat sebagai berikut.
1. Strength (kelebihan)
a. Mengurangi kemacetan di kawasan padat.
b. Mengurangi keberadaan parkir liar.
c. Membuka lapangan kerja baru bagi tukang parkir setempat.
d. Lebih aman dari kemungkinan tindak kriminal.
e. Lahan parkir juga disediakan bagi pengguna sepeda motor.
f. Pelanggan dapat memanfaatkan teknologi cash less.
2. Weakness (kelemahan)
a. Sosialisasi keberadaan lahan parkir terintegrasi harus merata.
b. Kapasitas lahan parkir terbatas.
c. Hanya menjangkau pertokoan atau rumah makan dengan jarak sekitar 300m.
3. Opportunity (peluang)
a. Tidak tersedianya lahan parkir yang mampu menampung kendaraan para
pengunjung pertokoan dan rumah makan.
b. Mendukung program pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan
e-money.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berjalan kaki
4. Threat (ancaman)
a. Adanya perselisihan dengan beberapa tukang parkir setempat.
b. Adanya toko atau rumah makan yang sudah memiliki lahan parkir sendiri.

10
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2.7 Business Model Canvas

Business Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat
lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini
kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail
apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita
bisa melihat gambaran utuh yang sangat membantu bisnis kita. Dengan mengevaluasi
satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih mudah menganalisis apa yang
kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan
bisnis kita.
Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation
menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk
menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas. Pada business model
canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen-elemen kunci yang
secara umum akan ada pada semua model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah:
1. Customer segments (kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita
bidik untuk menjadi pelanggan kita)
2. Value proposition (hal yang kita tawarkan ke target konsumen kita)
3. Channels (cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke
konsumen)
4. Customer relationship (wadah untuk terus berhubungan dan semakin
mempererat hubungan dengan pelanggan kita)
5. Revenue stream (Laba atau profit)
6. Key resource (sumber daya)
7. Key activities (kegiatan utama yang perlu dilakukan agar bisnis kita berjalan)
8. Key partners (link kerjasama agar bisnis kita tetap berjalan)
9. Cost structure (pengeluaran)

11
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Gambar 4. Business Model Canvas

KELOMPOK 8
KELAS 16 12
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

9 Building Blocks Business Model Canvas:


1. Customer Segments
Organisasi/perusahaan bertujuan untuk menjangkau dan melayani pelanggan.
Yang menjadi costumer segments dalam ide bisnis ini adalah:
- Pelanggan toko/rumah makan.
- Pengguna mobil/sepeda motor yang ingin berganti ke moda transportasi
umum.
2. Value Propositions
Mengatasi masalah atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Berupa manfaat
yang ditawarkan perusahaan kepada segmen yang dilayani. Dalam ide bisnis
ini, value propositions yang ditawarkan adalah:
- Mengatasi kemacetan akibat parkir liar.
- Menyediakan lahan parkir untuk toko/rumah makan yang lahan parkirnya
terbatas
- Fasilitas valet parkir
- Pembayaran cashless
- Teknologi smart parking
3. Channels
Menjelaskan bagaimana perusahaan berkomunikasi dan menjangkau segmen
pelanggan untuk menyampaikan value propositions. Dalam ini bisnis ini,
channels yang digunakan dalam penyampaian value adalah:
- Social Media
- Toko/rumah makan setempat
- Google Maps
- Brosur/flayer
- Baliho
4. Customer Relationships
Bagaimana organisasi menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Dalam ide
bisnis ini, cara menjalin hubungan agar tetap baik dengan pelanggan adalah:
- Promo e-money
- Mempertahankan servis yang bagus

13
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

5. Revenue Streams
Value Propositions berhasil disampaikan kepada pelanggan. Bagaimana
perusahaan menghasilkan income dari segmen pelanggan. Dalam ide bisnis ini,
revenue streams diperoleh dari:
- Penjualan karcis
- Layanan valet parking
6. Key Resources
Aset kunci yang diperlukan untuk memenuhi semua elemen yang disebutkan.
Menjelaskan sumberdaya milik organisasi/perusahaan yang diperlukan agar
bisnis tersebut dapat berjalan. Dalam ide bisnis ini, key resources yang
dimaksud adalah:
- Bangunan dan lahan parkir beserta smart systems yang ada di dalamnya.
- Servis
7. Key Activities
Aktivitas kunci yang dilakukan untuk mengimplementasikan semua elemen
yang menunjang berjalannya bisnis tersebut. Dalam ide bisnis ini, key activities
yang dimaksud adalah:
- Desain bangunan parkir sesuai target kapasitas.
- Perencanaan sistem parkir.
- Operational and maintenance
8. Key Partnerships
Sumberdaya eksternal atau outsourced yang dibutuhkan oleh aktivitas bisnis
tersebut. Dalam ide bisnis ini, key partnerships yang dimaksud adalah:
- Kerjasama dengan platform e-money
- Kerjasama dengan rumah makan dan pertokoan setempat
9. Cost Structures
Biaya utama yang diperlukan untuk memenuhi kelangsungan suatu bisnis.
Dalam perencanan bisnis ini, cost structure yang dimaksud adalah untuk:
- Pembangunan lahan parkir dan peralatan penunjang sistem parkir.
- Biaya listrik.
- Biaya tenaga kerja.
- Stok material karcis.

14
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

- Maintenance.
- Pengembangan lahan parkir.
- Biaya iklan

2.8 Analisa Industri dan Persaingan

“Park and Ride” adalah sebuah bisnis yang menawarkan jasa berupa lahan
parkir dengan sistem hidraulis pada daerah Jalan Manyar Kertoarjo, dimana jalan
tersebut merupakan salah satu titik kemacetan di Surabaya. Park and Ride hadir
dengan fasilitas seperti valet parking, ladies parking, pembayaran dengan sistem
cashless maupun uang tunai, serta akses keluar dan masuk dengan portal otomatis
sehingga lebih aman. Selain itu, calon pengguna lahan parkir juga dapat melihat
indikator ketersediaan lahan parkir sebelum masuk ke bangunan Park and Ride,
yang dioperasikan berdasarkan sensor yang ada pada masing-masing slot parkir.
Bisnis ini dibentuk karena volume kendaraan di jalan Manyar Kertoarjo yang
dirasa sudah melampaui kapasitas jalan tersebut yang diakibatkan karena parkir-
parkir liar yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Secara umum, tujuan didirikannya bisnis ini ialah untuk mengurangi parkir-
parkir liar yang ada di sepanjang jalan Manyar Kertoarjo sehingga diharapkan
mampu menanggulangi kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Manyar Kertoarjo
tersebut.
2.8.1 Skala Bisnis, Tingkat Pertumbuhan dan Proyeksi Penjualan
Skala bisnis yang kami rencanakan untuk bisnis park and ride ini adalah
skala bisnis kecil, karena target pasar kami masih belum luas, yaitu masih
menjangkau pelanggan-pelanggan rumah makan dan pertokoan pada daerah
Manyar Kertoarjo tersebut.
Tingkat pertumbuhan industri usaha kami di Indonesia adalah tinggi.
Dibuktikan dengan maraknya pembangunan lahan-lahan parkir dikawasan-
kawasan komersil seperti pertokoan dan rumah makan.
Apabila bisnis kami mampu menarik minat banyak konsumen, kami akan
melakukan pengembangan dengan membuka cabang-cabang lahan parkir
pada kawasan-kawasan ramai lainnya, baik di kota Surabaya maupun di luar
kota Surabaya. Serta kami akan terus mengembangkan fasilitas-fasilitas

15
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

pendukung lainnya, agar dapat memberikan kenyamanan kepada pelanggan


kami.
2.8.2 Perspektif Masa Depan Usaha
Dengan hadirnya lahan parkir yang kami tawarkan ini, diharapkan
mampu menjadi solusi bagi masalah kemacetan di Jalan Manyar Kertoarjo.
Serta bisa menjadi bisnis yang maju ditinjau dari permintaan dan kebutuhan
konsumen.
2.8.3 Key Success Factor
• Saat bekerjasama dengan pihak lain, misalnya seperti dengan
kontraktor yang akan membangun gedung parkir, dengan perusahaan-
perusahaan partner, kami akan membuat MoU serta selalu
berkoordinasi dengan baik agar kerjasama lebih mengikat dan
terstruktur sehingga mendapatkan hasil yang menguntungkan bagi
semua pihak yang terlibat.
• Proses promosi yang dibuat semenarik mungkin agar mampu menarik
minat target pasar yang kami tuju.
• Adanya fasilitas pendukung yang memudahkan pelanggan untuk
mengetahui kondisi terkini dari park and ride tersebut, sehingga
pelanggan tertarik untuk menggunakan bisnis park and ride.
2.8.4 Tren Industri
Tren bisnis yang sedang marak saat ini adalah bisnis yang memanfaatkan
teknologi, untuk itu kami mencoba memanfaatkan pengembangan teknologi
pula untuk pengembangan bisnis kami.
2.8.5 Budaya Pesaing
Dalam bisnis ini, persaingan yang mungkin terjadi adalah adanya bisnis-
bisnis serupa berupa lahan parkir, serta toko-toko dan rumah makan yang
sudah menyediakan lahan parkir sendiri untuk pelanggannya.
Maka dari itu, untuk menghadapi pesaing-pesaing yang ada, kami harus
memberikan keunggulan dari bisnis serupa, seperti adanya fasilitas-fasilitas
pendukung yang dapat memudahkan pelanggan dalam menggunakan park
and ride tersebut, seperti metode smart parking dan teknologi e-payment.

16
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Dengan demikian diharapkan bisnis kami dapat mengungguli bisnis-bisnis


serupa lainnya.

2.9 Analisa Strategi dan Rencana Pasar

2.9.1 Rencana Pasar


Pangsa pasar kami untuk “Park and Ride” ini adalah kalangan
pelanggan toko dan rumah makan di suatu kawasan pertokoan di Surabaya.
Dalam rencana bisnis ini, kami merencakan akan menyediakan lahan parkir
ini di kawasan pertokoan di Jalan Manyar Kertoarjo. Akan tetapi, nantinya
untuk jangka panjang kami akan merambah ke kawasan lain baik di
Surabaya maupun di kota-kota lainnya.
2.9.2 Target Pasar
Konsumen yang ditargetkan untuk pemasaran jasa “Park and Ride”
adalah:
• Semua Pengendara Mobil dan Motor
Pengendara mobil dan motor yang dimaksud adalah orang-orang
yang ingin melanjutkan perjalanan mereka dengan moda transportasi
umum, misalnya Surabaya Bus yang saat ini telah beroperasi untuk
beberapa rute. Target ini merupakan salah satu dukungan terhadap
upaya pemerintah dalam membiasakan masyarakat untuk
menggunakan transportasi umum. Upaya itu kami wujudkan dengan
menyediakan jasa tempat parkir “Park and Ride”.
• Pelanggan toko dan rumah makan
Terbatasnya lahan parkir yang disediakan oleh toko dan rumah
makan di kawasan tersebut, menyebabkan para pelanggan harus
memparkir kendaraannya di badan jalan. Selain menyebabkan
kemacetan, parkir semacam ini dikelola oleh tukang parkir liar. Untuk
mewujudkan kawasan perkotaan yang rapi dan ramah lingkungan,
kami menyediakan “Park and Ride” agar tidak ada lagi parkir
kendaraan yang memakan badan jalan.

17
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2.9.3 Strategi Pemasaran


• Pengembangan Produk
“Park and Ride” tidak sepenuhnya lengkap dengan fitur-fitur
canggih yang memudahkan pengguna dalam mengakses kondisi
terkini dari “Park and Ride”. Untuk itu, dibutuhkan pengembangan-
pengembangan fasilitas pendukung pada tiap periode yang
direncanakan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan
memudahkan pelanggan dalam memanfaatkan jasa layanan penyedia
tempat parkir ini.
• Pengembangan Wilayah Pemasaran
Nantinya untuk pengembangan wilayah pemasaran “Park and
Ride” kami fokus pada wilayah Surabaya dulu. Setidaknya selama
setahun masyarakat Surabaya sudah mengenal adanya jasa “Park and
Ride” ini. Dan setelah itu, untuk tahun berikutnya baru kami fokus
untuk mengembangkan bisnis ini di wilayah lain
• Kegiatan Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Kami
mempromosikan jasa “Park and Ride” dengan media sosial, iklan,
poster, dan lain-lain. Untuk promosi kami menggunakan media sosial
untuk mengenalkan produk kami dan sekaligus media untuk melayani
customer service. Selain itu, promosi juga kami lakukan dengan
bekerjasama dengan toko dan rumah makan disekitar lokasi parkir.
2.9.4 Analisa 4P (product, price, place and promotion)
1. Product
Suatu materi yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan konsumen, baik berupa barang atau jasa.
Produk yang ditawarkan dalam ide bisnis ini adalah suatu area parkir
yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai.
2. Price
Biaya parkir mobil: Rp. 10.000/flat
Biaya parkir sepeda motor: Rp. 5.000/flat

18
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

3. Place
Pembangunan lahan parkir ini direncanakan pada Jalan Manyar
Kertoarjo Surabaya
4. Promotion
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini adalah:
- Offline melalui brosur yang disebarkan disekitar lokasi, pemasangan
baliho pada beberapa jalan di Surabaya, serta bekerja sama dengan
toko/rumah makan setempat agar dapat mengarahkan pelanggannya
ke area parkir yang telah kami sediakan.
- Online melalui social media seperti instagram, facebook, twitter,
serta mendaftarkan produk tersebut pada google maps sehingga
calon pengguna bisa dengan mudah menemukan lokasi area parkir
tersebut.
2.9.5 Analisa 4C (customer, cost, convenience and communication)
1. Customer Solution
Pada konsep ini, customer solution berkaitan erat dengan produk apa
yang ditawarkan. Produk yang ditawarkan hendaknya merupakan
solusi yang dibutuhkan oleh konsumen.
Produk area parkir yang ditawarkan ini diharapkan mampu menjadi
solusi bagi permasalahan kemacetan yang terjadi di sekitar jalan
Manyar Kertoarjo Surabaya dan menawarkan kemudahan bagi target
pelanggan kami.
2. Customer Cost
Pada konsep ini, customer cost berkaitan erat dengan aspek
penentuan harga, yakni berapa besar harga yang dikeluarkan
produsen untuk memproduksi produk dan berapa besar harga yang
harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.
Customer cost ini diukur dengan manfaat yang didapatkan oleh
konsumen. Dengan membayar sebesar harga parkir yang telah
ditetapkan, konsumen dapat memperoleh manfaat yaitu kendaraan
yang terparkir menjadi lebih aman dan teratur, serta pengguna jalan

19
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

juga mampu memanfaatkan seluruh ruas jalan yang ada tanpa


dihalangi oleh ruas jalan yang digunakan untuk parkir sebelumnya.
3. Convenience
Pada konsep ini, ditekankan tentang pentingnya jaringan distribusi
yang akan berkorelasi dengan kemudahan konsumen mendapatkan
produk yang ditawarkan.
Pembangunan lahan parkir ini direncanakan di pinggir jalan raya
dengan petunjuk arah yang jelas dan keberadaanya pada google maps
sehingga calon konsumen dapat dengan mudah menemukan area
parkir ini. Terdapat pula indikator ketersediaan lahan parkir pada
lahan parkir kami untuk mempermudah pelanggan menggunakan
tempat parkir.
4. Communication
Pada konsep ini, communication berkaitan erat dengan promosi yang
dilakukan oleh perusahaan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
agar pada tahap promosi ini perusahaan dapat mengomunikasikan
dengan benar tentang sebuah produk.
Selain penggunaan cara konvensional dalam beriklan dengan media
sosial, poster dan lain-lain kami juga bekerja sama dengan toko dan
rumah makan setempat untuk menjemput bola langsung serta
mendaftarkan tempat kami pada google maps agar target pelanggan
mengetahui secara langsung keberadaan lahan parkir kami.
2.10 Analisa Resiko

2.10.1 Resiko Pasar


Berdasarkan kondisi pasar yang sudah kami survey dengan menggunakan
metode penyebaran kuesioner di penduduk Surabaya, kebanyakan
masyarakat Surabaya menginginkan adanya parkir yang terintegrasi
sehingga tidak menyebabkan kemacetan akibat parkir liar pelanggan rumah
makan dan pertokoan di bahu jalan. Dengan adanya “PARK AND RIDE”
ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang terjadi akibat parkir
pelanggan rumah makan dan pertokoan di jalan Manyar kertoarjo.

20
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Tetapi dengan tersedianyan lahan parkir yang dimiliki rumah makan dan
pertokoan tersebut serta keterbatasan jangkauan lahan parkir kami dengan
rumah makan dan pertokoan, maka resiko yang bisa saja terjadi adalah
kurangnya peminat pada pengguna “PARK AND RIDE”.

2.10.2 Resiko Modal


Berdasarkan rencana anggararan biaya (RAB) untuk modal pembuatan
“PARK AND RIDE” yaitu berasal dari modal sendiri, resiko modal yang
bisa terjadi yaitu tidak terjadinya pengembalian modal akibat tidak
terpenuhinya target pemasaran yang diharapkan.

2.10.3 Resiko Produk


Resiko produk yang bisa terjadi adalah kurangnya peminat pengguna
“PARK AND RIDE” karena telah tersedia lahan parkir pada rumah makan
dan pertokoan tersebut dan “PARK AND RIDE” hanya dapat menjangkau
jarak ±300 m dengan rumah makan dan pertokoan.

2.11 Analisa Operasi Serta Kebutuhan Sumber Daya Manusia

2.11.1 Analisa Operasional


1. Analisa perencanaan produksi
Dalam proses perencanaan bisnis “park and ride” yang memanfaatkan
e-money dalam pembayarannya, kami bekerjasama dengan beberapa
perusahaan e-money seperti OVO dan GoPay dari GoJek. Bisnis “park
and ride” ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang berbeda dari
kebanyakan tempat parkir yang sudah ada. Tempat parkir yang kami
rencanakan adalah tempat parkir konvensional yang dikembangkan
dengan adanya fasilitas-fasilitas penunjang seperti adanya cctv,
pembayaran dengan e-money, adanya valet parking serta pemanfaatan
aplikasi untuk memantau ketersediaan lahan parkir. Harapannya,
dengan adanya “park and ride” ini tidak ada lagi parkir liar yang
memakan badan jalan sebagai lahan parkirnya.

21
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Sebelum bangunana “park and ride” ini terealisasi, kami akan


melakukan kerjasama dengan beberapa rumah makan dan pertokoan
di sekitar kawasan Jl. Manyar Kertoarjo untuk memperkirakan jumlah
kebutuhan lahan parkir. Kemudian, setelah bangunan “park and ride”
ini terealisasi, kami akan melakukan promosi dengan menyebarkan
informasi melalui media sosial, Koran, flayer maupun baliho agar
calon pengunjung mengetahui keberadaan “park and ride”.

2. Analisa Perencanaan Keuangan


Untuk perencanaan keuangan yang akan kami keluarkan saat proses
pembangunan “park and ride”, selain berasal dari modal pribadi, kami
juga akan mencari investor untuk mencukupi kebutuhan dana dalam
pembangunan “park and ride”. Biaya yang kami butuhkan tidak hanya
biaya pembangunan, namun juga biaya dalam hal promosi dan
beberapa fasilitas tambahan. Untuk itu, kami membutuhkan dana
sekitar 1,2 milliar rupiah.

3. Analisa Perencanaan Fasilitas


Fasilitas yang akan membedakan “park and ride” dengan tempat
parkir pada umumnya adalah adanya pembayaran dengan e-money
serta adanya fasilitas pemantau area parkir yang akan kami hubungkan
dengan cctv di beberapa rumah makan dan pertokoan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan keamanan di area parkir. Untuk
perencanaan fasilitas lebih lanjutnya, kami akan menyediakan parkir
dengan harga member, mengingat di kawasan rumah makan dan
restaurant, tidak hanya pengunjung yang membawa kendaraan namun
juga karyawan rumah makan. Sementara untuk pengunjung, kami
akan meningkatkan fasilitas dalam hal perawatan kendaraan dan
memastikan kendaraannya aman.

22
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

4. Analisa Perencanaan Pemasaran


Untuk perencaan pemasaran “park and ride”, kami menggunakan
social media serta flayer yang akan kami titipkan di beberapa rumah
makan yang telah kami ajak kerjasama sebelumnya, sebagai saran
publikasi. Selain itu kami juga akan menggunakan dan menyebarkan
pamflet-pamflet, poster, serta pemasangan baliho “park and ride”
sebagai sara roadshow serta promosi tentang lokasi parkir yang kami
luncurkan.

2.11.2 Analisa Sumber Daya Manusia


Untuk sumber daya manusia yang kami butuhkan dalam upaya
merealisasikan bangunan “park and ride”, kami akan berupaya untuk
memberdayakan tukang parkir yang sudah lama bekerja di wilayah
tersebut. Harapan kami, keberadaan “park and ride” tidak membuat
orang lain kehilangan mata pencarian, namun mampu memberdayakan
tenaga kerja yang sudah ada. Pemberdayaan semacam ini kami harapkan
mampu membuka pikiran masyarakat tentang pentingnya menjaga
peruntukan bahu jalan sebagai salah satu bagian dari jalan raya, bukan
bagian dari lahan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
Dengan demikian, harapannya kemacetan yang terjadi di Jl. Manyar
Kertarjo bisa dikurangi. Pemberdayaan tukang parkir sebagai bagian dari
“park and ride”, memiliki tugas yang berbeda-beda mulai dari penjaga
parkir, penyedia jasa valet, dan penyedia jasa tambahan seperti jasa cuci
mobil misalnya.
Disamping itu, dalam proses promosi kami juga membutuhkan
karyawan baik dalam pembagian flayer maupun penanggungjawab sosial
media “park and ride”. Dalam keberlanjutan bisnis “park and ride” ini,
kami juga membutuhkan karyawan profesional dalam hal marketing
development, untuk itu kami akan membuka rekrutmen.
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, kami akan memberikan
bonus bertahap seiring dengan perkembangan bisnis “park and ride”.

23
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2.12 Rancangan Struktur Organisasi dan Bentuk Badan Usaha

2.12.1 Rancangan Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar tiap
bagian secara posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan dan bagaimana pekerjaan dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.
Ada beberapa model struktur organisasi:
1. Struktur sederhana
2. Struktur fungsional
3. Struktur multidivisional
4. Struktur matriks
5. Struktur campuran
Struktur organisasi yang kami rencanakan untuk usaha kami adalah
struktur fungsional. Secara umum fungsional perusahaan dapat dibagi
lagi menjadi beberapa fungsi yaitu pemasaran, sumber daya manusia,
keuangan, operasional dan sistem informasi manajemen.
Rencana struktur organisasi “park and ride”:

General Manager

Pemasaran Operasional Keuangan Sistem Informasi


Manajemen

Namun, struktur organisasi diatas kami rencanakan untuk diterapkan


di tahap pengembangan. Untuk tahap awal, kami berlima, selaku pemilik
ide bisnis, akan sepenuhnya mengelola bisnis ini. Mulai dari manajemen
keuangan, perawatan dan pemasaran sementara dalam bidang operasional
kami akan langsung memberdayakan tukang parkir yang ada di sekitar
lokasi “park and ride”. Ditahun-tahun berikutnya, kami berencana
merekrut 1 orang karyawan profesional untuk meningkatkan sistem
informasi manajemen. Untuk kegiatan pemasaran dan keuangan, akan

24
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

dihandle langsung oleh kami berlima. Sementara general manager akan


dipilih salah satu dari kami melalui diskusi.
2.12.2 Rancangan Bentuk Badan Usaha
Untuk tahun awal terbentunya “park and ride”, bentuk badan usaha
kami adalah perusahaan perseorangan, karena kami sendiri yang akan
mengelola produk tersebut. Namun, untuk tahun-tahun selanjutnya, kami
berencana menjadikan badan usaha kami menjadi firma yaitu sebuah
perusahaan yang didirikan minimal dua orang atau lebih. Untuk
mendirikannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan akta resmi
atau akta dibawah tangan. Untuk akta resmi itu prosesnya harus sampai
di berita negara. Sedangkan untuk akta di bawah tangan prosesnya tidak
sampai di berita negara. Kepemimpinannya dipegang sepenuhnya oleh
pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang
mungkin timbul.
• Keuntungan bentuk badan usaha firma:
1. Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan
persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan
perusahaan perseorangan lebih sedikit berat kerena dalam firma
perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
2. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal,
karea dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal).
3. Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan
akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah
yang mengatur.
4. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang,
sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan
untuk kemajuan usaha.
• Kerugian bentuk badan usaha firma:
1. Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas
utang yang dimilikinya.

25
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

2. Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau


mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai
kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi
konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan
usahanya.
2.13 Prototype / Visualisasi

Gambar 5. Rancangan Ide Bisnis Park and Ride

Gambar 6. Rencana Area Parkir Sepeda Motor

26
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Gambar 7. Rencana Area Parkir dengan Sistem Hidrolis

27
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

BAB III
ANALISA DAN PROYEKSI KEUANGAN

3.1 Pengeluaran
- Modal Awal
NO PEKERJAAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL
1 Mesin Hidrolik 3 Rp 57,500,000.00 Rp 172,500,000.00
2 Plang Parkir Otomatis 2 Rp 14,500,000.00 Rp 29,000,000.00
3 CCTV 5 Rp 500,000.00 Rp 2,500,000.00
4 Instalasi Listrik + Materialnya 1 Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00
5 Pembangunan Parkir Motor 1 Rp 75,000,000.00 Rp 75,000,000.00
TOTAL Rp 280,000,000

- Operasional
No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Total/bulan Total/tahun
1 Gaji Karyawan 5 Rp 3,000,000 Rp 15,000,000 Rp 180,000,000
2 Tenaga Listrik 1 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 24,000,000
3 Sewa Lahan (1000 m2 Kertajaya) 1 Rp 41,666,667 Rp 41,666,667 Rp 500,000,000
4 DLL (kebersihan, perawatan,....) 1 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 6,000,000
TOTAL Rp 59,166,667 Rp 710,000,000

3.2 Pemasukan
Dari hasil survey:
- Jumlah pengunjung per jam : Mobil = 10
Spd. motor =8
- Jam operasional = 15 jam (08.00-23.00)
- Harga tiket parkir : Mobil = Rp. 10.000/flat
Spd. motor = Rp. 5.000/flat

No Pendapatan Harga Pengunjung/Jam Jam Operasional Total/Hari Total/Bulan Total/Tahun


1 Mobil Rp 10,000 10 15 Rp 1,500,000 Rp 45,000,000 Rp 540,000,000
2 Motor Rp 5,000 8 15 Rp 600,000 Rp 18,000,000 Rp 216,000,000
TOTAL Rp 63,000,000 Rp 756,000,000

28
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

3.3 Analisa Break Even Point

No URAIAN 1 2 3 4
BIAYA
1 Modal Awal Rp 280,000,000
2 Biaya Operasional Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000
Total Biaya Rp 990,000,000 Rp 1,700,000,000 Rp 2,410,000,000 Rp 3,120,000,000

KEUNTUNGAN BERSIH
1 Hasil Pendapatan Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000
Total Pendapatan Rp 756,000,000 Rp 1,512,000,000 Rp 2,268,000,000 Rp 3,024,000,000

KAS Rp (234,000,000) Rp (188,000,000) Rp (142,000,000) Rp (96,000,000)

5 6 7 8 9 10

Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000 Rp 710,000,000


Rp 3,830,000,000 Rp 4,540,000,000 Rp 5,250,000,000 Rp 5,960,000,000 Rp 6,670,000,000 Rp 7,380,000,000

Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000 Rp 756,000,000


Rp 3,780,000,000 Rp 4,536,000,000 Rp 5,292,000,000 Rp 6,048,000,000 Rp 6,804,000,000 Rp 7,560,000,000

Rp (50,000,000) Rp (4,000,000) Rp 42,000,000 Rp 88,000,000 Rp 134,000,000 Rp 180,000,000

KELOMPOK 8
29
KELAS 16
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

Dari analisa Break Even Point, didapatkan bisnis ini akan untung jika investasi dilakukan di atas 6 tahun.

KELOMPOK 8
30
KELAS 16
TECHNOPRENEURSHIP (UG18-4915)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari program bisnis plan yang direncanakan sebelumnya. Dapat
disimpulkan bagaimana menciptakan suatu produk yang unik dan membuat para
konsumen tertarik dengan produk yang sudah direncanakan, yaitu sebagai
berikut:
1. Diferensiasi fasilitas yang ditawarkan
2. Promosi dan pemasaran yang baik
3. Mengikuti trend pangsa pasar yang dominan
4. Penggunan teknologi sebagai basis pemasaran dan aksesibilitas
Ide bisnis Park and Ride merupakan inovasi yang dapat meminimalisir
kemacetan di kawasan Jl. Manyar Kertoarjo serta memudahkan pelanggan
rumah makan dan pertokoan di sekitarnya mendapatkan layanan tempat parkir
yang aman dan nyaman. Park and Ride kami menyediakan tempat area parkir
yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai dan
berkonsep smart parking.

4.2 Saran
Berdasarkan analisa-analisa yang telah kami buat, kedepannya diharapkan
inovasi produk kami dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang lebih
kompleks dan lebih memuaskan kebutuhan pelanggan dengan cara penambahan
fasilitas, pelayanan dan pengembangan lokasi bisnis.

31

Anda mungkin juga menyukai