Anda di halaman 1dari 5

STEP 5 (Tujuan Pembelajaran) :

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami tentang Komposisi , syarat, sifat,


klasifikasi, tahapan manipulasi (faktor dan instrumen), fungsi wax kedokteran gigi.
A. Komposisi
Wax merupakan salah satu bahan termoplastik yang terdiri dari berbagai bahan organis
dan bahan alami sehingga membuatnya sebagai bahan dengan sifat-sifat yang sangat
berguna. Konstitusi dasar malam yang dipergunakan di kedokteran Gigi berasal dari tiga
sumber utama, yaitu :
a. Mineral, Wax yang berasal dari bahan mineral diantaranya adalah paraffin wax dan
mikrokristalin wax yang diperoleh dari hasil residu petroleum melalui proses
destilasi. Contoh : Paraffin wax akan mencair pada suhu 48-70°C dan memiliki
rantai hidrokarbon yang lurus, sedangkan mikrokristalin wax akan mencair pada
suhu 65-90°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang bercabang. Paraffin wax
memiliki sifat mudah pecah dan mikrokristalin wax memiliki sifat yang Iebih
fleksibel dan kuat.
b. Wax yang berasal dari serangga (hewani) adalah beeswax. Contoh : Beeswax akan
mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yang mudah pecah pada temperatur
kamar, tetapi mudah dibentuk pada temperatur tubuh.
c. Wax yang berasal dari sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan) adalah carnauba wax,
candelilla wax, resin, dan getah. Carnauba wax akan mencair pada suhu 84-91°C.
Candelilla wax akan mencair pada suhu 68-75°C. Candelilla wax digunakan
terutama untuk memperkeras paraffin wax dengan jalan menambahkannya ke dalam
parrafin wax. (Craig R.G., Restorative Dental Material, 9th ed., Mosby year book,
St. Louis, 1993: 363-383) (Wilson, H.J., Dental Technology And Materials For
Students, 8th ed., Blackwell Scientific Publication, Oxford, 1987: 503-504)
B. Syarat
Malam yang dipergunakan di bidang Ilmu Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Stabil pada suhu mulut
b. Dapat mengisi rongga cetak
c. Non iritan dan non toksik
d. Tidak meninggalkan residu
e. Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan. (Wilson, H.J., Dental Technology And
Materials For Students, 8th ed., Blackwell Scientific Publication, Oxford, 1987:
503-504)
C. Sifat
Malam dental / dental wax memiliki sifat fisik yaitu :
a. Temperatur peralihan solid-solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama
terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat
dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih
selain itu digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya
untuk berbagai prosedur klinis di laboratorium.
b. Ekspansi termal dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara
material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan
memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat
temperatur diturunkan.
c. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan
menyebabkan kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax
temperatur kamar sangat diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax
saat manipulasi.
d. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai
panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa
panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan
mengalami tekanan yang sangat kuat. (Combe E.C., Notes On Dental Material,
5th ed., Medical Division Of Longman Group UK Limited, New York, 1986: 313-
317)
D. Klasifikasi
1. Pattern Wax (Pola Malam)
Merupakan malam yang digunakan untuk merancang model restorasi gigi, contohnya
mahkota gigi atau gigi tiruan sebagian yang dibuat pada hasil cetakan. (Anusavice KJ,
2003. Phillips’ science of dental materials. 11th ed. Missouri: Elsevier Saunders: 257-
77.)
a. Inlay Wax
Komponen utama dari Inlay wax adalah parafin, mikrokristalin, ceresin,
carnauba, candelilla, dan beeswax. Contohnya : parafin 60%, carnauba 25%, ceresin
10%, beeswax 5%. Fungsi dari wax ini untuk malam pola pada restorasi gigi inlay,
crown, dan bridge.
Inlay wax memiliki beberapa jenis yaitu hard, medium/regular, dan soft,
menunjukkan daya alirnya. Dimana daya alir ini dapat dikurangi dengan
menambahkan carnauba atau prafin dengan titik lebur tinggi. Daya alir juga dapat
diatur dengan menambahkan resin 1%. Selain itu, inlay wax memiliki residu
maksimum adalah 0,10%. Ekspansi termal limer maksimal pada suhu 25-30ºC
adalah 0,2% dan suhu 25-37ºC adalah 0,6%. Inlay pattern mengalami warp atau
distorsi. Inlay wax memilik 2 tipe yaitu tipe I hard untuk direct technique dan tipe II
yang lebih lunak untuk indirect technique.
Sediaan inlay wax yaitu berwarna biru tua, hijau, dan ungu sehingga kontras
dengan warna gigi. Bentuk batang/tongkat memiliki panjang 7,5 cm dan diameter
0,64 cm. Ada juga yang berbentuk pelet dan konus.
b. Casting Wax
Komposisi dari Casting wax hampir sama dengan Inlay wax. Fungsi dari casting
wax untuk pola kerangka logam gigi tiruan. Sifat dari Casting wax yaitu lunak dan
dapat diadaptasikan pada suhu 40-45ºC. Agak lengket dan terfiksasi pada model
kerja gips. Mencetak dengan akurat permukaan yang dilekatinya. Tidak getas waktu
didinginkan. Menguap pada suhu 500ºC dan tidak meninggalkan lapisan kecuali
karbon. Sediaan casting wax berbentuk lembaran (tebal 0,32 – 0,4 mm), bentuk jadi
dan gumpalan (bulk).
c. Baseplate Wax
Komposisi dari Baseplate terdiri dari 70 – 80% Parafin I Ceresin. Contohnya
adalah Ceresin 80%, Beeswax 12%, Carnauba 2,5%, Resin 3%, dan Mikrokristalin
2,5%. Fungsi dari wax ini menentukan dimensi vertikal rahang pada pembuatan gigi
tiruan lengkap dan malam pola plat dasar gigi tiruan lengkap dan sebagian, serta alat
orthodonsi.
Sediaan dari wax ini memiliki bentuk lembaran berukuran 7,6 X 15 X 1,3 cm,
berwarna merah atau merah muda. Ada 3 tipe dari baseplate wax ini yaitu tipe I
(lunak), tipe II (sedang), tipe III (keras). Model malam ini harus segera diproses agar
akurasinya terjaga.
2. Processing Wax
Jenis wax yang digunakan untuk membantu proses pembuatan model gips, proses
mencetak maupun soldering. (Anusavice KJ, 2003. Phillips’ science of dental materials.
11th ed. Missouri: Elsevier Saunders: 257-77.)
a. Boxing Wax
Boxing wax memiliki fungsi sebagai pagar atau pememberi batas pada saat
melakukan pengecoran cetak negatif. Sedian boxing wax yaitu batang atau strip
berwarna hijau atau hitam.
b. Utility Wax
Utility wax terdiri dari beeswax, petrolatum, dan malam lunak lain. Fungsi dari
wax ini yaitu digunakan pada bidang orthodonsia dan menjadi bahan pendukung
pada bahan cetak alginat. Di bidang orthodonsia utility wax digunakan untuk
menutupi kawat maupun braket. Sediaan wax yang biasa digunakan di bidang
orthodonsia adalah wax berwarna putih. Sementara, untuk fungsinya dalam
mendukung bahan cetak alginate. Utility wax ini befungsi sebagai pemanjang
sendok cetak pada kasus pasien dengan alveolar ridge yang Panjang dan sebagai
pelapis pada bagian palatum sendok cetak untuk kasus pasien dengan palatum yang
dalam
c. Sticky Wax
Sticky wax terdiri dari rosin, beeswax, pewarna dan resin alami. Fungsi dari
wax ini yaitu menyambung atau melekatkan patahan protesa gigi resin (reparasi) dan
logam (soldering). Sediaan dari wax ini yaitu warna gelap dan terang. Sifat dari
sticky wax ini pada suhu kamar bersifat getas, kuat dan tidak Iengket. Bila dicairkan
bersifat lengket dan melekat kuat pada permukaan bahan. Residu < 0,2%.
Pengkerutan < 0,5% dari suhu 43 ke 28°C. Daya alir pada suhu 30°C maksimum
5%, dan pada suhu 43°C minimum 90%.
3. Impression Wax
Wax ini mempunyai flow yang tinggi dan dapat mengatasi distorsi bila melewati
undercut. (Anusavice KJ, 2003. Phillips’ science of dental materials. 11th ed. Missouri:
Elsevier Saunders: 257-77.)
a. Corrective Wax
Corrective wax adalah malam yang digunakan untuk melakukan koreksi pada
undercut dan cetak positif gigi. Sumber lain menyebutkan bahwa corrective wax
digunakan dalam prosedur pengambilan cetak edentulous. Malam ini memiliki sifat
yang mudah mengalir pada suhu rongga mulut sehingga dapat disesuaikan dengan
material yang lain.
b. Bite Registration Wax
Bite registration wax terdiri dari beeswax atau parafin dan ceresin. Malam ini
dibuat dari casting wax sheet atau hard base plate wax. Fungsi dari wax ini adalah
untuk mendapatkan artikulasi akurat dari rahang atas dan rahang bawah.

Anda mungkin juga menyukai