Anda di halaman 1dari 2

1.

Indikasi Perawatan Apeksogenesis

Indikasi apeksogenesis adalah untuk gigi-gigi permanen muda


dengan apeks terbuka dan akar belum terbentuk sempurna. Gigi permanen
muda akan mengalami penutupan apeks secara sempurna 3 tahun setelah
pembentukan mahkota selesai dan gigi erupsi di bidang oklusal. Namun jika
terjadi trauma akibat benturan yang secara tiba tiba maka dapat
menghentikan proses dari dentinogenesis. Hal ini yang dapat menyebabkan
pembentukan akar terhenti dan crown-to-root ratio yang ideal tidak dapat
dicapai. (Paulindraraj S, 2015)

Kerusakan pulpa pada bagian korona tetapi pulpa radikular masih


vital. Kerusakan pulpa harus di tentukan terlebih dahulu menggunakan
berbagai macam test (test vitalitas, tes tekan, tes perkusi) untuk mengetahui
apakah pulpa masih vital atau tidak. Jika pulpa sudah non vital maka
rencana perawatan diubah menjadi apeksifikasi dimana seluruh jaringan
pulpa harus diangkat. (Ingle’s, 2019)

Mahkota harus cukup utuh dan dapat direstorasi. Hal ini menjadi
indikasi yang penting karena jika perawatan pulpa vital tidak disertai
dengan retensi untuk tumpatan yang memadai maka apeksogenesis tidak
akan bisa mencapai prognosis yang baik. (Walton, 2009)

2. Kontra Indikasi Perawatan Apeksogenesis

Kontraindikasi apeksogenesis adalah pada gigi yang mengalami


avulsi dan replantasi atau sangat goyang, gigi dengan fraktur akar horizontal
yang tidak baik yaitu dekat dengan margin gingiva, fraktur mahkota yang
berat sehingga memerlukan tumpatan dengan retensi intraradikuler, dan
karies yang tidak dapat ditumpat lagi.
Hal hal diatas menjadi kontra indikasi perawatan apeksogenesis
karena pada apeksogenesis pulpa yg masih vital dipertahankan agar bisa
memproduksi odontoblas untuk pembentukan apeks. Jika jaringan atau
struktur giginya saja sudah tidak memadai untuk dilakukan sebuah
prosedur, maka hal ini menjadi kontraindikasi karena apeksogenesis akan
menjadi perawatan yang sia sia dengan prognosis yang buruk . (Ingle’s
2019)

DAFTAR PUSTAKA

Paulindraraj S, Venkatesan R, Suprakasam S, Christopher A. Apexification-Then


and Now: A Review. Int J Dent Med Res 2015;1(6):193-196.

Rafter M. Apexification: a review. Dent Traumatol 2005; 21: 1–8. Blackwell


Munksgaard, 2015.

Barrington C. Apexogenesis in an Incompletely Developed Permanent Tooth with


Pulpal Exposure. 2012

Ingle, Bakland, Baumgartner. Ingle Endodontics 7th edition (50 years Anniversary
Special). India : BC Decker, 2019: 992-1011

Walton RE, Torabinejad M, eds Sumawiranata N, Juwono L. Prinsip dan Praktik


Ilmu Endodonsia. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009: 259-61.

Grossman LI. Grossman's Endodontic Practice. 12th ed. Chandra SB, Krishna VG,
editors. New Delhi: Wolters Kluwer Health; 2010.

Anda mungkin juga menyukai