Anda di halaman 1dari 5

ORIGINAL RESEARCH www.ijcmr.

com

Fenomenologi Obsesi dan Kompulsi pada Pasien di India


Manjunath Rajashekharaiah1, Pravin Verma2

distress (kesulitan) dan terganggunya aktivitas sehari-hari. Selama


ABSTRACT berabad-abad, gejala diyakini sebagai tindakan akibat kerasukan
Pendahuluan: Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah setan dan suatu tindakan pengusiran setan. Pada akhir abad ke-19,
gangguan kecemasan yang umum terjadi pada pria dan wanita. OCD merupakan suatu manifestasi dari melankolis atau depresi.
Prevalensi OCD di India adalah 0,6%. OCD menyebabkan Pada awal abad ke-20, teori berubah menjadi suatu penjelasan
kesulitan dan gangguan dalam fungsi. Teori neurosis kompulsif psikologis yang dikembangkan dari tulisan yang di tulis oleh
obsesif melibatkan penjelasan psikologis..Laki-laki banyak di Sigmund Freud tentang Psikoanalisis yang menulis mengenai
dapatkan menderita OCD onset dini dan cenderung meningkat pada suatu konflik dalam keadaan tidak sadar, isolasi pikiran dan
laki-laki yang belum menikah.Onset dini dikaitkan dengan adanya perilaku dari anteseden emosional. Freud juga membuat
obsesi seksual, menyebabkan ritual berulang dan kompulsif konseptualisasikan bahwa OCD terbentuk sehubungan dengan
membutuhkan sentuhan. Perilaku membersihkan dan periilaku tingkat perkembangan psikoseksual. Isolasi mekanisme
mencuci sebagian besar terjadi pada perempuan. Obsesi dengan
pertahanan, kehancuran, dan pembentukan cara bereaksi mulai
konten Keraguan dan kompulsif Menghasilkan adalah bentuk yang
berperan yang menyebabkan pembentukan gejala OCD.
paling umum.Pengaruh buruk adalah isi obsesi yang paling
umum.'Pasien ruminatif fobia memiliki prognosis yang lebih baik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan perkiraan
prevalensi kejadian berkisar antara 0,4-2,5% . Insidensi pasien
daripada' obsesif kompulsif '.
rawat jalan pada pasien psikiatri dewasa berkisar antara 0,6%
Bahan dan Metode: Berdasarkan Data sosiodemografi dari 50
hingga 2%. Sebuah studi epidemiologi dari India menemukan
pasien yang telah terdiagnosis OCD berdasarkan kriteria ICD-10
prevalensi pasien dengan gangguan OCD seumur hidup sebanyak
dikumpulkan dan dinilai dengan YBOCS.Hasil: 46% pasien berada
0,6%. Laki-laki mempunyai gambaran onset pada usia muda
di antara kelompok usia 18-25 tahun, 56% adalah perempuan, 62%
dibandingkan perempuan. Usia onset dini dikaitkan dengan
telah menikah. Berpikir (78%) dan Ketakutan (46%) adalah bentuk
adanya obsesi seksual, perilaku berulang dan harus diawali
obsesi yang paling umum.Pengaruh Buruk (60%) dan konten
dengan adanya komplusif (dorongan).
seksual (26%) adalah konten yang paling umum.Kompulsif
Laki-laki dan perempuan mempunyai prevalensi yang sama dalam
Menghasilkan (78%) adalah yang paling umum.Bentuk obsesi mewakili terjadinya perilaku kompulsif “mengecek” (mengecek
tunggal dan multipel terdapat masing-masing 38% dan 62%. pintu dsb). Wanita lebih sering berprilaku kompulsif mencuci
Konten obsesi tunggal dan multipel hadir masing-masing dalam (seperti mencuci tangan) (66%) dan perilaku komplusif
42% dan 58%. Keraguan dan pemikiran adalah bentuk obsesi yang “menghindar”(26%). Laporan presentasiterbanyak pasien OCD
paling umum di usia kurang dari 30 tahun dan lebih dari 30 tahun. berdasarkan uji kontrol acak pasien OCDadalah pada kelompok
Kompulsif Menghasilkan dan kompulsif mengendalikan lebih yang belum menikah. Tingkat pasien penderita OCD ditemukan
sering terjadi pada usia kurang dan lebih dari 30 tahun. Berpikir 40% pria dan 39,6% wanita.
adalah bentuk paling umum pada pria (95,45%) dan wanita “Bentuk (bentuk obsesif)" (pada tabel) mengacu pada struktur
(64,28%). Pengaruh buruk adalah kandungan obsesi tersering pada "fenomena" dan "konten" mengacu pada gambaran dari obsesif
pria (63,63%) dan wanita (57,14%). Kompulsif Menghasilkan yang tercermin.Enam bentuk obsesi telah diidentifikasi.Keraguan
yang paling umum pada pria (68,18%) dan wanita (85,71%).
obsesif, Impulsif obsesif, ketakutan obsesif, citra obsesif,
Kesimpulan: Berpikir dan Menghasilkan adalah bentuk paling
pemikiran obsesif, dan berbagai jenis lainnya.Studi lain
umum dari obsesi dan kompulsif pada pasien usia kurang dari 30
menggambarkan bentuk Obsesi sebagai cerminan dari ketakutan,
tahun pada perempuan dan laki-laki sementara pengaruh buruk
adalah konten obesesi paling umum. Ketakutan juga merupakan perenungan, keraguan, impuls, ritual mental, pemikiran diskrit,
bentuk paling umum dalam kelompok tunggal. Di antara konten pengaruh dan citra. Signifikansi prognostik dari fenomenologi
obsesi, seksual lebih sering terjadi pada pria sedangkan konten dapat diragukan jika terdapat banyak konten obsesi pada alat
agama pada wanita. Obsesi ganda lebih sering terjadi daripada prognostik (tabel dibawah)
pasien yang singel. Secara umum, perilaku membersihkan adalah Dalam hal kompulsi,terdapat dua "Formulir" yang berbeda
jenis kompulsif yang paling umum. diidentifikasi oleh sebagian besar penulis yaitu menghasilkan dan
mengendalikankompulsi. Kompulsi yang Menghasilkan adalah
Kata kunci: Gangguan kompulsif obsesif, Fenomenologi, Bentuk, jaring kompulsif yang memberikan ekspresi terhadap dorongan
Konten. obsesif yang mendasarinya.Kompulsi yang Mengendalikan
adalah tindakan kompulsif yang cenderung mengalihkan obsesi
yang mendasarinya tanpa memberikan ekspresi padanya.
PENDAHULUAN
Obsessive Compulsive Disorder/ gangguan obsesif kompulsif
(OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan
adanya dua fenomena yang berbeda: obsesi dan konpulsif.
Tingkat prevalensi OCD dalam rata-rata 2-3 persen dan lebih
rendah (0,6%) di India . prevalensi yang angka kejadian yang
sama pada dan wanita, meskipun pria cenderung terdiagnosis
pada onset awal.
Berdasarkan ICD - 10, untuk menegakan diagnosis pasti
OCD, terdapat salah satu gejala/tanda obsesif atau perilaku
kompulsif, dan/atau keduanya, harus ada setiap hari selama
setidaknya 2 minggu berturut-turut sehingga menyebabkan

International Journal of Contemporary Medical Research


ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 50.43 | Volume 3 | Issue 7 | July 2016 2139
Rajashekharaiah, et al. Phenomenology of Obsessions and Compulsions

Satu studi menemukan di bawah ini banyaknya "konten" obsesi menunjukan terdapat 22 (44%) pasien laki-laki dan 28 (56%)
dipengaruhi oleh pengaruh yang buruk 46%, Agresi 29%, mati pasien perempuan. Tabel 3 menunjukan terdapat 19 (38%) pasien
impersonal 27%, agama 11%, seks 10% dan lain-lain 22%. yang belum menikah dan 31 (62%) pasien yang telah menikag
Kompulsi yang menghasilakan adalah bentuk kompulsi yang Fenomenologi
paling umum. Penelitian India lainnya menemukan ketakutan 55% Tabel-4 menunjukkan bahwa di antara bentuk obsesi "berpikir"
dan pengaruh yang buruk 32% sebagai bentuk paling umum dan adalah yang paling umum.Hal ini terjadi pada78% kasus.
“konten” dari obsesif masing-masing. Pengulangan dan ritual Ketakutan dan keraguan masing-masing sebesar 46% dan 42%
adalah jenis dorongan yang paling umum. kasus.
Sebuah penelitian di negeri barat menemukan bahwa pengaruh Kelompok Umur Jumlah (N) (%)
yang buruk 45%, keraguan 42%, somatik 36% menjadi yang 18 – 25 23 46%
paling umum di antara obsesi dan memeriksa 63%, mencuci 50% 26 – 34 8 16%
dan menghitung 36% menjadi perilaku paling umum di antara 35 - 43 13 26%
kompulsi. Sebuah penelitian lain menemukan pengulangan 40%, 44 – 51 3 6%
memeriksa 35 % dan membersihkan 51% sebagai jenis kompulsi 52 – 58 3 6%
yang paling umum. Penelitian lanjutan telah menunjukkan bahwa Total 50 100
pasien dengan 'fobia ruminatif' lebih baik daripadaobsesif Range 18 – 58 tahun Rata-rata 30.5 tahun
kompulsif.Fenomenologi mengacu pada studi yang tepat dan Table-1: Distribusi Umur
deskripsi tepat tentang peristiwa psikis, yang merupakan primer
diperlukan untuk memahami gangguan kejiwaan.Penelitian ini
akan mencoba untuk melihat apakah ada perubahan baru Jenis Kelamin Jumlah (N) (%)
sehubungan dengan fenomenologi dan beberapa variabel Male 22 44
demografis dalam OCD selama bertahun-tahun. Female 28 56
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari variabel Total 50 100
sosio-demografis pasien dengan OCD dan untuk mempelajari Table-2: Distribusi Jenis Kelamni
fenomenologi obsesi dan kompulsi.
MATERIAL DAN METODE Status Pernikahan Jumlah(N) (%)
Single 19 38
Penelitian dilakukan pada pasien di Department of Vijayawada Married 31 62
Institusi Mental Health dan Neuro Sciences (VIMHANS),
S Total 50 100
Vijayawada daru 2011 sampai 2012 pada 50 orang pasien yang Table-3: Status Pernikahan
dipilih secara konsekutif dengan diagnosis OCD berdasarkan
ICD-10.
Obsesi Jumlah (N) Percentage (%)
Kriteria Inklusi Bentuk
1. Semua kasus di diagnosis berdasarkan ICD-10 dan 1) Keraguan 21 42
guideline untuk mendiagnosis OCD. 2) Berpikur 39 78
2. Pasien berusia 18 sampai 65 tahun. 3) Ketakutan 23 46
3. Pasien setuju berpartisipasi dalam penelitian dengan bukti 4) Impuls 9 18
inform consent tertulis. 5) Citra 5 10
Konten
Kriteria Eksklusi
1) Agresi 12 24
1. Pasien dengan penyakit organik berat yang berkaitan
2) Prengaruh Buruk 30 60
dengan sistem saraf pusat atau penyaki fisik serius.
3) Sexual 13 26
2. Pasien yang tidak kooperatis dan agitasi
4) Menimbun 0 0
3. Pasien yang aktif menggunakan zat terlarang dan pasien
5) Agama 12 24
yang sedang mengkonsumsi alkohol (dalam keadaan 6) Simetris 10 20
mabuk) 7) Somatik 3 6
Alat untuk Penilaian 8) Laainnya 0 0
1. Lembaran Data: Termasuk didalam nama, jenis kelamin, umur dan Kompulsi
status pernikahan. 1) Menghasilkan 39 78
2. Check list Y-BOCS : Yale Brown Obsessive-Compulsive Scale 2) Mengontrol 19 38
merupakan “gold standard” untuk menilai gejala, keparahan dan 3) Keduanya 12 24
respon pengobatan gangguan Obsesif Kompulsif (OCD). 4) Tidak ada 4 8
ANALISA STATISTIKA 5) Membersihkan 29 58
6) Mengecek 26 52
Analisa data menggunakan Statistical Package Social Sciences
7) Mengulang 5 10
(SPSS 16).Hasil dari penelitian berupa hasil data deskriptif.
8) Menghitung 6 12
Tabel-1 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, banyak sampel
9) Memesan 7 14
sebesar 50. Usia pasien berkisar 18-58 tahun dengan rata-rata 30,5
tahun. Terdapat 23 (46%) pasien range usia antara 18 hingga 25 10) Lain-lain 0 0
tahun, terdapat 8 (16%) pasien dengan range usia 26 hingga 34 11) Keraguan 5 10
tahun, terdapat 13 (26%) pasien dengan range usia 35 hingga 43 Table-4: Phenomenological distribution
tahun, serta terdapat 3 (6%) masing-masing pada range usia 44-51
dan 52-58. tahun. Pada tabel 2 menunjukan

International Journal of Contemporary Medical Research


2140 Volume 3 | Issue 7 | July 2016 | ICV: 50.43 | ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379
Rajashekharaiah, et al. Phenomenology of Obsessions and Compulsions

Di antara semua konten, pengaruh buruk adalah yang paling


umum (60%)kasus, konten seksual terdapat 26% dari kasus
sedangkan agresi dan agama masing masing terdapat 24%. DISKUSI
Kompulsif Menghasilkan paling umum terjadi. Jenis kompulsif Dari 50 sampel penelitian telah di dalukan perbandingan dengan
ini terdapat dalam 78% kasus.Sementara Kompulsif penulis lainnya.
mengendalikanterdpat sebesar 38% dan keduanya hadir dalam
24% kasus.Tidak ada kompulsif dalam 4 (8%) kasus.Kompulsif Obsesi Usia < 30 (26) Usia > 30 (24)
“membersihakan dan mengecek” terdapat pada masing-masing 29 Bentuk
(58%) and 26 (52%) kasus. 1) Keraguan 12 9
Tabel-5 menunjukkan bahwa bentuk obsesi tunggal terdapat 2) Berpikur 20 19
pada 38% dan bentuk multipel terdapat pada 62% kasus.Obsesi
3) Ketakutan 12 11
memiliki konten tunggal terdapat sebanyak 42% dan beberapa
4) Impuls 4 5
konten tedapat sebanyak 58% kasus.
Tabel-6 menunjukkan bahwa pada pasien kurang dari 30 tahun, 5) Citra 3 2
bentuk obsesi : berpikir 76,92%, keraguan 46,15% dan ketakutan Konten
46,15%. Dalam konten obsesi, pengaruh buruk ditemukan pada 1) Agresi 6 6
65,38% dan seksual pada 34,6% kasus. Kompulsi 2) Prengaruh Buruk 17 13
Menghasilkanditemukab pada 80,76% kasus.Perilaku 3) Sexual 9 4
membersihkan danmengecek ditemukan masing-masing 61,5% 4) Menimbun 0 0
kasus. 5) Agama 7 5
Pada pasien yang lebih tua dari 30 tahun, dengan bentuk pemikiran 6) Simetris 5 5
obsesi ditemukan pada 79,16%, ketakutan 45,83% dan keraguan
7) Somatik 1 2
pada 37,5%. Pengaruh buruk ditemukan 54,16% pasien dan agresi
25% pasien. Hasil ditemukan pada 75% pasien, perliaku 8) Laainnya 0 0
memberishkan dan perilaku mengecek ditemukan masing-masing Kompulsi
54,16% dan 50%. 1) Menghasilkan 21 18
Tabel-7 menunjukkan bahwa berpikir adalah bentuk obsesi yang 2) Mengontrol 9 10
paling umum, pada laki-laki (95,45%) dan perempuan (64,28%), 3) Keduanya 7 5
meskipun itu lebih umum pada laki-laki daripada perempuan. 4) Tidak ada 2 2
Keraguan (54,54%) adalah bentuk paling umum kedua di antara 5) Membersihkan 16 13
laki-laki dan ketakutan (42,85%) adalah bentuk paling umum
6) Mengecek 14 12
kedua pada perempuan. Pengaruh buruk adalah kandungan obsesi
7) Mengulang 3 2
yang paling umum pada laki-laki (63,63%) dan perempuan
(57,14%) tetapi lebih umum pada perempuan daripada laki-laki. 8) Menghitung 3 3
Konten seksual lebih umum pada pria sedangkan konten religius 9) Memesan 4 3
lebih umum pada wanita.Konten simetri lebih umum pada 10) Lain-lain 3 2
pria.Kompulsif menghasilkan paling umum pada laki-laki Table-6: Distribusi Obsesi dan Kompulsif berdasarkan usia
(68,18%) dan perempuan (85,71%). Perilaku membersihkan
(63,63%) dan perilaku mengecek (68,18%) lebih umum pada pria.
Tabel-8 menunjukkan bahwa di antara bentuk obsesi dalam Obsesi Laki-laki (22) Perempuan (28)
bentukberpikirpada pasien yang telah menikah ditemukan di Bentuk
74,19%, Keraguan45,16% dan Ketakutan41,93%. Dalam konten 1) Keraguan 12 9
obsesi pengaruh burukditemukan 54,83%, agresi 25,8%, agama 2) Berpikur 21 18
22,58% dan seksual 16,12%. Kompulsi menghasilkan ditemukan 3) Ketakutan 11 12
74,19% dan mengendalikan32,25%. 4) Impuls 4 5
Dalam kelompok tunggal, di antara obsesi bentuk ketakutan 5) Citra 4 1
ditemukan 52,63% dan Keraguan 36,8%. Di antara konten obsesi, Konten
pengaruh buruk ditemukan 68,42%, seksual 42,10%, simetri
1) Agresi 6 6
31,57%, agama 26,31% dan agresi 21,05%.
Kompulsimenghasilkanditemukan 84,21% dan 2) Prengaruh Buruk 14 16
mengendalikan47,36%. 10,52% di antara yang belum menikah 3) Sexual 9 4
dan 6,45% di antara yang menikah tanpa adanya kompulsif. 4) Menimbun 0 0
5) Agama 5 7
Jumlah Obsesi (Bentuk ) Jumlah Persentase 6) Simetris 7 3
(N) (%) 7) Somatik 1 2
Single 19 38 8) Laainnya 0 0
Multiple 31 62 Kompulsi
Jumlah Obsesi (Konten) 1) Menghasilkan 15 24
Single 21 42 2) Mengontrol 10 9
Multiple 29 58 3) Keduanya 7 5
Table-5: Single dan Multiple Obsesi 4) Tidak ada 1 3
5) Membersihkan 14 15
6) Mengecek 15 11
7) Mengulang 3 2
8) Menghitung 3 3
9) Memesan 5 2
10) Lain-lain 0 0
11) Keraguan 1 1
Table-7: Distribusi berdasarkan jenis kelamin

International Journal of Contemporary Medical Research


ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 50.43 | Volume 3 | Issue 7 | July 2016 2141
Rajashekharaiah, et al. Phenomenology of Obsessions and Compulsions

Obsesi Menikah (31) Singel (19)


Bnetuk Keraguan (54,54%) banyak pada kelompok laki-laki dan
1) 14 7 ketakutan (42,85%) sedangkan pada perempuan adalah bentuk
2) Keraguan 23 16 kedua yang paling umum. Konten seksual (40,9%) lebih umum
pada laki-laki sedangkan konten religius (25%) lebih umum pada
3) Berpikur 13 10
wanita. Perilaku membersihkan (63,63%) dan perilaku mengecek
4) Ketakutan 5 4 (68,18%) lebih umum pada pria daripada wanita.
5) Impuls 3 2 Status Perkawinan: Laki-laki lebih mungkin untuk menikah
Konten dengan pasien OCD. Dalam penelitian ini 19 (38%) subjek belum
1) Konten 8 4 menikah dan 31 (62%) telah menikah.Hampir semua laki-laki
2) Agresi 17 13 berusia antara 20-25 tahun dan merupakan pelajar yang tidak
3) Prengaruh Buruk 5 8 dipertimbangkan untuk menikah oleh keluarga mereka.Oleh karena
4) Sexual 0 0 itu, hal tidak dapat menjadi bahan pertimbangkan dalam tingkat
kelompom yang belum menikah.Namun, terdapat satu penelitian
5) Menimbun 7 5
yang menyebutkan berbagai faktor sosial-budaya seperti tekanan
6) Agama 4 6
kuat terhadap para singel di keluarga India menyebabkan
7) Simetris 2 1 rendahnya tingkat kelompok singel di India.
8) Somatik 0 0 Dalam penelitian ini, bentuk obsesi yang paling umum di antara
Konpulsif orang yang menikah adalah Berpikir (74,19%) dan Keraguan
1) Kompulsi 23 16 (45,16%). Dibandingkan dengan Ketakutan tunggal (52,63%) ,
2) Menghasilkan 10 9 Keraguan (36,8%) adalah yang paling umum. konten obsesi yang
3) Mengontrol 6 6 paling umum di kelompok yang telah menikah adalah pengaruh
4) Keduanya 2 2 buruk (54,83%) dan agresi (25,8%) dan di antara kelompok yang
belum menikah pengaruh buruk (68,42%) dan seksual (42,10%).
5) Tidak ada 17 12
Kompulsif Menghasilkan meruapakan jenis kompulsif yang
6) Membersihkan 15 11 paling umum di kedua kelompok.
7) Mengecek 3 2
8) Mengulang 2 4 Frekuensi berbagai konten dan jenis OCD: Di antara bentuk
9) Menghitung 3 4 obsesi "berpikir" adalah yang paling umum, ditemukan pada 78%
10) Memesan 0 0 pasien. selanjutnya ketakutan 46% dan keraguan 42%. 38%
11) Lain-lain 2 3 memiliki bentuk obsesi tunggal sedangkan 62% multipel..
Table-8: Distribusi berdsarakan Status Pernikahan Di antara kandungan obsesi, pengaruh buruk adalah obsesi yang
paling umum (60%).Konten seksual ditemukan pada 26%
Dalam penelitian ini, ICD 10 digunakan sebagai kriteria untuk
pasien.20% simetri dan 6% pasien memiliki konten
diagnosis OCD sedangkan dalam penelitian sebelumnya dilakukan somatik.Gangguan menimbun tidak ditemukan pada pasien mana
diagnosis dengan ICD-9 dan DSM III. pun. Penelitian ini sesuai dengan berbagai penelitian lain. Pada
Umur: Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar pasien populasi barat, pengaruh buruk ditemukan pada 45-60% pasien.
berumur kurang dari 30 tahun dengan bentuk obsesi yang paling 17,26 Dua penelitian di India melaporkan pengaruh buruk sebagai
umum berupa Berpikir (76,92%) dan Ragu (46,15%). Pengaruh konten obsesi yang paling umum (32-46%). Di India ketakutan
(55%), Pikiran (41%) dan Keraguan (22%) adalah bentuk umum
buruk (65,38%) dan seksual (34,6%) adalah konten obsesi yang
dari obsesi sedangkan citra (9%) adalah yang paling jarang.
paling umum. Kompulsi hasil (80,76%) adalah bentuk kompulsi Pengaruh buruk (32%), aktivitas harian (27%) dan jenis kelamin
yang paling umum. Perilaku membersihkan dan perilaku (21%) adalah konten obsesi yang paling umum dalam penelitian
mengecek ditemukan masing-masing sebesar 61,53% dan yang sama.
53,84%. Dalam penelitian sebelumnya, onset dini dikaitkan Tingginya persentase konten agama / moral dan seksual dalam
dengan adanya obsesi seksual, perilaku menimbun, ritual berulang studi indeks mungkin mencerminkan penekanan tinggi pada
dan kebutuhan untuk kompulsif menyebtuh budaya Hindu pada masalah jenis kelamin, moralitas dan
agama.Konten agresif ditemukan pada 24% kasus studi indeks.Ini
(sentuhan).
jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan angka dalam literatur
Pada pasien dengan usia lebih dari 30 tahun, berpikir adalah barat, hal mungkin mencerminkan sifat penurut penduduk India. Di
bentuk obsesi yang paling umum (79,16%). Obsesi seksual hanya antara berbagai bentuk dalam penelitian sebelumnya, impuls dan
ditemukan pada 16,66%. Pengaruh buruk adalah bentuk obsesi citra diketahui memiliki frekuensi minimum.13 Perilaku orang
yang paling umum ditemukan pada 54,16% diikuti oleh agresi India yang terlalu menekankan pada membersihkan berulang-ulang
(25%). Kompulsif menghasilkan yang paling umum ditemukan pada tubuh dan lingkungan seseorang sebagai kompleks yang
pada 75% pasien.perilaku membersihkan dan perilaku mengecek ditetapkan sebagai penyebabnya.27 Studi di India melaporkan
persentase yang lebih rendah pada konten seksual dan moral.
ditemukan 54,16% dan 50% pada masing-masing pasien. Penelitian ini juga sependapat dengan temuan penelitian lain
Jenis Kelamin: Dalam penelitian sebelumnya, perempuan lebih mengenai tingginya persentase keraguan di antara berbagai bentuk
sering mengalami kompulsif mencuci 66% dan perilaku obsesi.
menghindar 26% .Pasien laki-laki lebih cenderung memiliki lebih Kompulsi: Dalam penelitian ini, kompulsi menghasilkan dan
banyak gejala yang berkaitan dengan seksual-agama dan mengendalikan terdapat masing-masing dalam 78% dan 38%
agresif.Dominasi wanita dalam OCD telah dilaporkan oleh kasus. 24% kompulsi menghasilkan dan mengendalikan,
berbagai penulis. Terdapat Satu penelitian di India yang sementara 8% tidak memiliki kompulsi sama sekali. Dalam
melaporkan rendahnya tingkat mencari pengobatan/bantuan penelitian sebelumnya, kompulsi tidak ada dalam sepertiga kasus
psikiatrik pada wanita dengan keluhan di negara berkembang. menandakan bahwa kompulsi tidak dapat ada tanpa obsesi karena
Dalam penelitian ini 44% laki-laki dan 56% perempuan.Berpikir kompulsi "dirancang untuk menetralisir atau untuk mencegah
adalah bentuk obsesi yang paling umum, pengaruh buruk
ketidaknyamanan pada diri sendiri akan pemerikiran terhadap
merupakan konten obsesi yang paling umum dan kompulsif
beberapa peristiwa atau situasi yang mengerikan".
menghasilakan merupakan yang paling umum dalam gender.

International Journal of Contemporary Medical Research


2142 Volume 3 | Issue 7 | July 2016 | ICV: 50.43 | ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379
Rajashekharaiah, et al. Phenomenology of Obsessions and Compulsions

Kompulsif Mengecek ditemukan pada 52% subjek penelitian ini, 2000. Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology.
perilaku membersihkan ditemukan pada 58% subyek penelitian ini 2006;41:862–867.
yang sebanding dengan penelitian sebelumnya. 12. Ingram IM. Obsessional illness in hospital patients.
Satu studi yang dilakukan di Chandigarh memiliki perbedaan yang Journal of mental science. 1961;107:382-402.
signifikan dari penelitian ini sehubungan dengan keraguan, 13. Akhtar S, Wig NN, Varma VK, et al. Phenomenological
pemikiran, ketakutan, konten obsesi seperti seksual dan religius analysis of symptoms obsessive – compulsive neurosis.
serta kompulsif menghasilkan dan kedua jenis kompulsif lainnya. British Journal of Psychiatry. 1975;127:342–348.
Juga dalam penelitian ini hanya 8% pasien yang tidak memiliki 14. Reed FG. Obsessional experience and compulsive behavior
perilaku kompulsif dibandingkan dengan 24% pasien dalam
– A cognitive structural approach Ed. Lykken, T. David
penelitian sebelumnya. Kedua penelitian ini serupa dalam hal
and Kendal, P.C.Academic Press, INC: 1985.
frekuensi impuls dan citra sebagai bentuk obsesi dan agresi dan
pengaruh buruk sebagai konten obsesi. 15. Lewis AJ. Problem of obsessional illness. Proceedings of
Royal Society of Medicines. 1936;29:325.
16. Khanna S, Kaliaperumal VG, Channabasavanna SM.
KESIMPULAN Clusters of Obsessive-Compulsive Phenomenon in
Pada kesimpulan berikut ditarik. Obsessive Compulsive Disorder. British Journal of
Berpikir dan Menghasilkan adalah bentuk paling umum Psychiatry. 1990;156:51–4.
dari obsesidan kompulsif pada pasien yang berusia kurang 17. Rasmussen SA, Eisen JL. Clinical features and
phenomenology of obsessive compulsive disorder.
dari 30 tahun tanpa memandang jenis kelamin dan status
Psychiatric Annals. 1989;19:67–73.
perkawinan.Juga, pengaruh buruki adalah isi obsesi yang
18. Stern RS and Cobb JP. Phenomenology of obsessive-
paling umum. Di antara bentuk obsesi, keraguan dan compulsive neurosis. British Journal of psychiatry.
ketakutan adalah yang paling umum pada pria dan wanita. 1978;132:233-239.
Ketakutan juga merupakan bentuk paling umum dalam 19. Lo WH. A follow up study of obsessional neurotics in
kelompok tunggal (belum menikah).Di antara konten Hongkong Chinese. British Journal of Psychiatry.
obsesi, seksual lebih sering terjadi pada pria dan wanita 1967;113:823-832.
dibandingkan konten agama.Obsesi multipel lebih umum 20. Solyom L, Dinicola VF, Sookman D, et al. Is there an
daripada obsesi tunggal.Umumnya Perilaku membersih obsessive psychosis? Aetiological and prognostic factors
adalah jenis kompulsif yang paling umum pada pasien. of an atypical form of obsessive – compulsive neurosis.
Canadian Journal of Psychiatry. 1985;30:327–379.
REFERENCES 21. Jenike MA, Baer L, Minichiello WE, et al. Concomitant
1. Janardhan Reddy YC, Rao NP, Khanna S. Indian Journal obsessive-compulsive disorder and schizotypal personality
of Psychiatry. 2010;52:200-209. disorder, American Journal of Psychiatry. 1986;143:530-
2. WHO. International Classification of Disease-10, (ICD- 533.
10). Mental and Behavioural Disorders. Geneva: WHO; 22. Black A (1974). The natural history of obsession neurosis.
1992. In Beech Hr. (ed): Obsessional States London, Methuer
3. Goodman WK, Price LH, Rasmussen SA, et al. The Yale- and Co.
Brown Obsessive-Compulsive Scale. I. Development, 23. Coryell W. Obsessive – compulsive disorder and primary
Use, and Reliability. Archives of General Psychiatry. unipolar depression: Comparison of background family
1989; 46:1006-1011. history, course and mortality. Journal of Nervous and
4. Pollit J. Natural history of obsessional states. British Mental diseases. 1981;169:220-224.
Medical Journal. 1957;1:194-198. 24. Khanna S, Mukherjee D. Checkers and washers: valid
5. Kringlen E. Obsessional neurotics – A long term followup. subtypes of obsessive compulsive disorder.
British Journal of Psychiatry. 1965;111:709–722. Psychopathology. 1992;25:283-8.
6. Rasmussen SA and Tsuang MT. Epidemiology of OCD. 25. Hare EH, Price JS, Slater ETO. Fertility in obsessional
Journal of Clinical Psychiatry. 1984;45:450–457. neurosis. British Journal of Psychiatry. 1972;121:197-205.
7. Khanna S, Gururaj G, Sriram TG. Epidemiology of 26. Okasa A, Saad A, Khalis AH, et al. Phenomenology of
obsessive-compulsive disorder in India. Presented at the obsessive – compulsive disorder: A transcultural study.
First International Obsessive-Compulsive Disorder Comprehensive Psychiatry. 1994;35:191-197.
Congress, Capri: 1993;9-12. 27. Hill OB. The anal erotic factor in the religion, philosophy
8. Hollingsworth C, Tanguary P, et al. Long term outcome of and character of the Hindus. The International Journal of
obsessive – compulsive disorder in childhood. Journal of Psychoanalysis. 1921;2:306-338.
American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. 28. Khanna S, Mukundan CR, Channabasavanna SM.
1980;9:134–144. Obsessive compulsive disorder: Is it a problem of
9. Narayanaswamy JC, Viswanath B, Veshnal Cherian A, et complex motor programming? Indian Journal of
al. Impact of age of onset of illness on clinical phenotype Psychiatry. 1987;29:41-7.
in OCD. Psychiatry Research. 2012;200:554-9.
10. Noshirvani NF, Kasvikis Y, Marks IM, et al. Gender Source of Support: Nil; Conflict of Interest: None
divergent aetiological factors in obsessive compulsive
disorder. British Journal of Psychiatry. 1991;158:260-263. Submitted: 29-05-2016;Published online: 30-06-2016
11. Torres AR, Moran P, Bebbington P, et al. Obsessive–
compulsive disorder and personality disorder: Evidence
from the British National Survey of Psychiatric Morbidity

International Journal of Contemporary Medical Research


ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 50.43 | Volume 3 | Issue 7 | July 2016 2143

Anda mungkin juga menyukai