Anda di halaman 1dari 8

JENIS JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Nama : Nazara Fitri Arrazy

Absen : 26

Kelas : X IIS 1

MAN 7 KOTA JAKARTA SELATAN

Jalan Binawarga No.99, Srengseng Sawah, Jagakarsa, RT.8/RW.7,


Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12630

Tahun Pelajaran 2016/2017

MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
 Ciri-ciri :
1. Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
2. Rahang yang besar
3. Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti
kera.
4. Memiliki tulang pipi yang tebal
5. Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
6. Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
7. Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.
 Ditemukan oleh : Von Koenigswald
 Daerah penemuan : daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
 Gambar :

PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
 Ciri-ciri :
1. Memiliki badan yang tegap
2. Memiliki tinggi badan sekitar 165 sampai 180 cm
3. Memiliki tulang raham dan gigi graham yang kuat
4. Memiliki bagian kening yang menonjol
5. Tidak memiliki dagu, sama halnya dengan meganthropus
6. Volume otak masih belum sempurna seperti halnya pada jenis homo,
yaitu sekitar 750 sampai 1. 300 cc volume otak
7. Memiliki tulang atap tengkorak yang tebal dan berbentuk melonjong
8. Memiliki alat pengunyah dan telah memakan segalanya
9. Otot tengkuk sudah kecil
 Ditemukan oleh : Von Koenigswald
 Daerah penemuan : Daerah mojokerto
 Gambar :

PITHECANTHROPUS ROBUSTUS
 Ciri-ciri :
1. Memiliki badan yang tegap, tapi tidak seperti perawakan meganthropus
2. Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
3. Memiliki tulang rahang dan gigi graham yang kuat
4. Bagian kening menonjol
5. Seperti jenis manusia purba meganthropus, pithecanthropus jenis ini
juga tidak memiliki dagu
6. Memiliki volume otak yang belum sempurna seperti pada jenis homo
yaitu sekitar 750 hingga 1.300 cc
7. Tulang bagian atap tengkorang berbentuk lonjong dan memiliki struktur
yang tebal
8. Serta memiliki alat pengunyah dan mulai memiliki otot tengkuk yang
kecil
 Ditemukan oleh : van koenigswald
 Daerah penemuan : Lembah bengawan Solo
 Gambar :

PITHECANTHROPUS ERECTUS
 Ciri-ciri:
1. Pithecanthropus Erectus memiliki tubuh yang tingginya kira-kira 165-
180 cm.
2. Memiliki badan yang tegap, tetapi tidak setegap tubuh Meganthropus.
3. Memiliki tonjolan yang tebal pada kening dan melintang di sepanjang
pelipis.
4. Memiliki otot kunyah yang tidak sekuat milik Meganthropus.
5. Memiliki volume otak sekitar 900 cc.
6. Memiliki hidung yang lebar dan tidak memiliki dagu.
7. Mengkonsumsi makanan – makanan yang bervariasi, seperti
tumbuhan dan daging binatang.
 Ditemukan oleh : Eugene Dubois
 Daerah penemuan : Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur
 Gambar :

HOMO SOLOENSIS
 Ciri-ciri :
1. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
2. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus dengan
volumenya berkisar 1.000-1.300 cc.
3. Tonjolan kening agak terputus ditengah (di atas hidung).
4. berbadan tegap dan tingginya kurang lebih 180 cm.
 Ditemukan oleh : Von Koenigswald dan Weidenrich
 Daerah penemuan : lembah Sungai Bengawan Solo di dekat Desa
Ngandong.
 Gambar :

HOMO WAJAKENSIS
 Ciri-ciri :
1. Muka datar dan lebar
2. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
3. Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
4. Pipinya menonjol ke samping
5. Kapasitas otak mencapai 1300 cc
6. Berat badan dari 30 – 150 kg
7. Tinggi badan 130 – 210 cm
8. Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
9. Perawakannya masih seperti kera
10. Sudah berdiri tegak
 Ditemukan oleh : Van Riestchoten, yang kemudian diteliti oleh Eugene
Dubois.
 Daerah penemuan : Wajak, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur
 Gambar :

HOMO SAPIENS
 Ciri-ciri :
1. Berbadan tegap dan berjalan lebih tegak dengan tinggi sekitar 130-210
cm.
2. Memiliki volume otak sekitar 1.350-1.450 cc
3. Memiliki bentuk tulang tengkorak lebih bulat dan bentuk muka yang
tidak terlalu menonjol ke depan
4. Memiliki kemampuan untuk membuat peralatan secara sederhana
seperti kapak dan alat untuk berburu yang terbuat dari tulang dan kayu
 Ditemukan oleh : Von Rietschoten
 Daerah penemuan : Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur
 Gambar :

Anda mungkin juga menyukai